Komunitas Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Teater Kampung dalam Mempertahankan Eksistensi (Studi Komunitas Teater Angka Nol, Krajan, Salatiga) T1 362008029 BAB II

Bentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang. Berlangsung dari seseorang kepada orang lain dalam posisi yang berbeda. Dalam arti pihak yang satu tidak berada pada jalur struktur yang lain. Fungsi komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain. 2 2. Komunikasi eksternal. Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat daripada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting saja. Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara timbal balik : a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak Komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi, press release, artikel surat kabar atau majalah, pidato radio, film dokumenter, brosur, leaflet, poster, konferensi pers. b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi. 3

2.2 Komunitas

2 http:hendrik-igirisa.blogspot.com diunduh 20 Februari 2013, pukul 18.00 3 http:adiprakosa.blgospot.com200807komunikasi-organisasi.html . diunduh 17 N0vember 2012, pukul 14.25 Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain yang lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values. Menurut Vanina Delobelle , definisi suatu komunitas adalah group beberapa orang yang berbagi minat yang sama, yang terbentuk oleh 4 faktor, yaitu: 1. Komunikasi dan keinginan berbagi sharing: Para anggota saling menolong satu sama lain. 2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu 3. Ritual dan kebiasaan: Orang-orang datang secara teratur dan periodik 4. Influencer: Influencer merintis sesuatu hal dan para anggota selanjutnya ikut terlibat George Hillery Jr pernah mengidentifikasi sejumlah besar defenisi, kemudian menemukan bahwa kebanyakan defenisi tersebut memfokuskan makna komunitas sebagai: 1 the common elements of area 2 common ties 3 social interaction George merumuskan pengertian komunitas sebagai “people living within a specific area, sharing common ties, and interacting with one another ” orang-orang yang hidup di suatu wilayah tertentu dengan ikatan bersama dan satu dengan yang lain saling berinteraksi. Christensson dan Robinson melihat bahwa konsep komunitas mengandung empat komponen, yaitu: 1 People 2 place or territory 3 social interaction 4 psychological identification Sehingga kemudian mereka merumuskan pengertian komunitas sebagai ”people the live within a greographically bounded are who are involved in social interction and have one or more psychological ties with each other an with the place in which they live ” orang-orang yang bertempat tingal di suatu daerah yang terbatas secara geografis, yang terlibat dalam interaksi sosial dan memiliki satu atau lebih ikatan psikologis satu dengan yang lain dan dengan wilayah tempat tinggalnya. Fredian Tonny, 2003:22 Komunitas yaitu yang menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah geografis dengan batas-batas tertentu dan faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar di antara anggotanya, dibanding dengan penduduk di luar batas wilayahnya. Soekanto, 1990 Komunitas Teater Angka Nol Salatiga memiliki jadwal pertemuan yang termasuk ke dalam sesi latihan yang terbagi menjadi dua yaitu :

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Youth Krew Salatiga dalam Mempertahankan Eksistensi Kelompok T1 362007026 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Youth Krew Salatiga dalam Mempertahankan Eksistensi Kelompok T1 362007026 BAB II

1 4 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Youth Krew Salatiga dalam Mempertahankan Eksistensi Kelompok T1 362007026 BAB IV

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Youth Krew Salatiga dalam Mempertahankan Eksistensi Kelompok T1 362007026 BAB V

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Youth Krew Salatiga dalam Mempertahankan Eksistensi Kelompok T1 362007026 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Teater Kampung dalam Mempertahankan Eksistensi (Studi Komunitas Teater Angka Nol, Krajan, Salatiga) T1 362008029 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Teater Kampung dalam Mempertahankan Eksistensi (Studi Komunitas Teater Angka Nol, Krajan, Salatiga) T1 362008029 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Teater Kampung dalam Mempertahankan Eksistensi (Studi Komunitas Teater Angka Nol, Krajan, Salatiga) T1 362008029 BAB V

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Teater Kampung dalam Mempertahankan Eksistensi (Studi Komunitas Teater Angka Nol, Krajan, Salatiga) T1 362008029 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Teater Kampung dalam Mempertahankan Eksistensi (Studi Komunitas Teater Angka Nol, Krajan, Salatiga)

0 1 15