Slide Presentasi Tesis Graph Model for C
RESOLUSI KONFLIK
DENGAN GRAPH
MODEL, SMART DAN
JARING NILAI
(STUDI KASUS TRANS METRO BANDUNG)
Dini Turipanam Alamanada
School of Business and Management
ITB 2010
Manusia
Interest
Berbeda
KONFLIK
Sama
Perbaikan
Sejarah
Konflik TMB
Ide TMB
Kebijakan
lalu lintas
Jenis Moda
Transportasi
Hak
berkendara
yang
nyaman
Dishub vs
Organda
Pengurang
an
Tarif
transportasi
umum
Kemacetan
Dishub vs Pakar
Dishub vs Supir
Angkot
Polusi
Pemodelan
(kontribusi
original)
GMCR
Opsi
Preferen
si
Pemain
Jaring Nilai
(Bradenburg
er, and
Nalebuff)
Player
Added
Value
Rules
Tactics
Scope
Existing
Condition
Dishub
Ko-opetisi
Analisis
Stabiliti
SMART
Konflik
TMB
Hubdat
Masyaraka
t
Inti Jaring
Pemasok
Pelanggan
Komplement
or
Pesaing
?
DAMRI
Implementasi
tuntutan organda
Implementasi
saran pakar
Mengoperasikan
TMB
Memberikan 10
bis pada Dishub
Mendukung
program TMB
Menggunakan
kendaraan
pribadi
Berkontrak
dengan Dishub
Demo anarki
Organda
Memperhatikanke
Demo mogok
nyamanan
beroperasi
penumpang
1
2345
6 7
Rich Picture
Pertanyaan
dan Tujuan
Penelitian
OUTLINE
Metode
Jaring Nilai Koopetisi, GMCR
dan SMART
Temuan dan
analisis
GMMR
Kesimpulan
dan Saran
Diagram Alir
Penelitian
Pertanyaan
Penelitian:
Apakah terdapat solusi
yang stabil (ekuilibrium)
dari kondisi konflik TMB?
Apakah terdapat skenario
yang
dapat
menjadi
resolusi konflik TMB?
Apakah frame permainan
baru
yang
mungkin
diajukan lebih baik dari
permainan sebelumnya?
Tujuan Penelitian:
Menggambarkan
existing
condition konflik TMB
Menganalisis solusi yang stabil
(ekuilibrium) dari konflik TMB
Mengusulkan frame permainan
baru yang bisa meningkatkan
nilai yang lebih baik dalam
pengoperasian TMB
Memberikan saran resolusi
konflik TMB melalui pemilihan
frame permainan
Apa
yang
dikaji?
Studi Literatur dan Model
Konseptual
1
• Jaring Nilai Ko-opetisi
• (Nalebuff dan
Brandenburger)
2
• GMCR
• (Graph Model for Conflict
Resolution)
3
• SMART
• (Simple Multiple-attribute
Rating Technique)
Jaring Nilai Ko-opetisi
Ko-opetisi:
Kerjasama+ persaingan
MASYARAKAT
(Pelanggan)
ORGANDA
(Pesaing)
Existing Condition
DISHUB
(TMB)
(inti jaring nilai)
HUBDAT
(Pemasok)
Model Jaring Nilai Koopetisi konflik TMB
(pandangan Pakar ITB,
Dr. Ofyar Tamin)
DAMRI
(Komplementor
)
GMCR
Graph Model for Conflict
Resolution (Fang dkk., 1993)
merupakan metodologi untuk
membingkai sebuah situasi
keputusan
interaktif,
atau
konflik,
dimana
analisis
stabilitas bisa dihasilkan
SMART
Metode SMART merupakan
metode yang menjelaskan
aplikasi secara normal dalam
situasi di dimana tindakan aksi
dipandang sebagai sesuatu
yang pasti untuk meluruskan
sehingga memberikan hasil,
sehingga
ketidakpastian
(uncertainty)
tidak
akan
menjadi perhatian analisis,
tetapi ada pengecualian untuk
kasus-kasus khusus dimana
metode ini bisa beradaptasi
dengan masalah resiko yang
GMC
R
GMCR mempunyai kelemahan
dari
penentuan
preferensi.
Penggunaan
cara
kualitatif
berupa
wawancara,
dimana
hasil wawancara tersebut bisa
diinterpretasikan
secara
berbeda-beda oleh peneliti atau
lebih tepatnya interpretasi yang
dihasilkan merupakan pendapat
subyektif.
Selain
itu,
dinamika
konflik
yaitu
pengusulan frame permainan
baru dalam GMCR tidak bisa
menghasilkan
keputusan
SMART
(Nilai Agregat)
GMCR
+
SMAR
T
GMMR
(Graph Model with Multiple-attribute Rating)
Memodelkan Konflik yang
menghasilkan
stabilitas
dan
menjelaskan
dinamika
konflik
yang
terjadi dimana preferensi
pemain
terukur
berdasarkan nilai agregat
GMMR
LIMITATION•
penentuan
feasible skenario
yang bergantung
dari
wawasan
peneliti,
sehingga
dibutuhkan
metode
triangulasi untuk
membuatnya
• dalam
GMMR
pun
pemain
dianggap
berpikir rasional
Konflik dunia nyata
Diagr
a m Al
ir
Penel
itian
Existing Condition
Frame Konflik
(jaring nilai
ko-opetisi)
GMMR
Pemilihan
Ekuilibrium
Terbaik
Pengusulan
skenario yang
meningkatkan nilai
bagi inti jaring
Saran dan
rekomendasi
Frame baru (jaring
nilai ko-opetisi)
Ekuilibrium (1)
T
Ekuilibrium (2)>
Ekuilibrium (1)
Y
GMMR
Ekuilibrium (2)
TEMUAN
DAN ANALISIS
FRAME 1
Preferensi dan Opsi
Pemain dan Opsi
Skenario
1
2
3
4
Segala tuntutan Organda terkait TMB dipenuhi Oleh Dishub
(1)
Y
Y
Y
Y
Segala saran dari ahli-ahli transportasi yang mengkritisi
TMB dijalankan (2)
TMB dioperasikan (3)
N
N
N
Y
Y
Y
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Y
Y
Y
Y
Y
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
Y
Y
Y
N
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
N
Y
Y
Y
Dishub (1)
Organda (3)
Supir angkot melakukan demo anarkis (merusak) terkait isu
TMB (4)
Supir angkot melakukan demo biasa (tidak merusak) terkait
isu TMB (5)
Angkot memperhatikan kenyamanan penumpang (6)
N
Y
Y
Y
Y
N
N
N
N
N
Y
Y
Y
Y
N
N
N
N
Y
N
Y
N
N
Y
N
N
N
Y
N
Y
N
N
Y
N
N
N
Y
Y
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
Masyarakat mendukung program TMB (7)
Y
Y
Y
N
N
N
Y
N
N
Y
Y
Y
N
N
N
Y
N
N
Y
Masyarakat banyak yang menggunakan kendaraan pribadi
(8)
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
N
N
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
N
N
Y
N
Y
N
N
N
N
N
N
N
N
Y
N
N
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Masyarakat (4)
Hubdat (5)
Hubdat memberikan 10 bis untuk program TMB (9)
N
N
N
DAMRI menjadi tender untuk TMB (10)
Y
Y
Y
N
N
DAMRI (2)
Y
Y
Existing
Condition
Bobot
1
1
6,7
45
8,9
60
14,1
95
6,7
7,4
7,4
14,8
8,9
45
50
50
Ranking
Pertanyaan
1
Segala tuntutan ORGANDA terkait TMB dipenuhi Oleh Dishub
35
Segala tuntutan ORGANDA terkait TMB TIDAK dipenuhi Oleh Dishub
30
Segala saran dari ahli-ahli transportasi yang mengkritisi TMB dijalankan
50
Segala saran dari ahli-ahli transportasi yang mengkritisi TMB TIDAK
dijalankan
60
TMB dioperasikan
80
TMB tidak dioperasikan
30
Supir angkot melakukan demo anarkis (merusak) terkait isu TMB
70
Supir angkot TIDAK melakukan demo anarkis (merusak) terkait isu TMB
50
Supir angkot melakukan demo biasa (tidak merusak) terkait isu TMB
40
Supir angkot TIDAK melakukan demo biasa (tidak merusak) terkait isu
TMB
60
Angkot memperhatikan kenyamanan penumpang
30
Angkot TIDAK memperhatikan kenyamanan penumpang
20
Masyarakat mendukung program TMB
90
Masyarakat TIDAK mendukung program TMB
40
Masyarakat banyak yang menggunakan kendaraan pribadi
60
Masyarakat banyak yang TIDAK menggunakan kendaraan pribadi
80
Hubdat memberikan 10 bis untuk program TMB
80
Hubdat TIDAK memberikan 10 bis untuk program TMB
60
DAMRI menjadi tender untuk TMB
70
DAMRI TIDAK menjadi tender untuk TMB
50
100
60
13,3
90
11,9
80
Weigh
Score Y:
35x6,7
N:
30X6,7
GMMR dilihat dari sudut pandang Dishub pada frame 1
Pemain
dan Opsi
Skenario
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Dishub
1
35
35
35
35
35
35
35
35
35
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
2
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
3
80
80
80
80
80
80
30
80
80
80
80
80
80
80
80
30
80
80
80
Organda
4
70
50
50
50
50
70
70
70
70
70
50
50
50
50
70
70
70
70
50
5
60
40
60
60
40
60
60
60
40
60
40
60
60
40
60
60
60
40
40
6
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Masyarakat
7
90
90
90
40
40
40
90
40
40
90
90
90
40
40
40
90
40
40
90
8
60
60
60
60
60
60
60
80
80
60
60
60
60
60
60
60
80
80
60
60
60
60
60
60
60
80
60
60
80
Hubdat
9
60
60
60
60
60
60
80
60
60
DAMRI
10
Nilai
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
6454,5
6172,5
6321
5581
5433
5715
6015,5
5893
5744,5
6421
6139
6287
5547
5399
5681
5982
5859
5711
6405
Agregat
Tertinggi
Dishub state
19
(Nash
Stable)
1
9
2
Dishub state
17
(Unstable)
1
7
?
r
8
Dishub
r
?
Damri
r
8>
17
Dephub
Hubdat
r
Organda
Masyarak
Society
at
r
u
2< 19
1
9
E
(Ekuilibrium)
8
r
Analisis Stabilitas
Dishub
E
E
E
E
r
r
r
R
u
u
r
u
r
u
r
U
r
R
u
r
u
u
u
19
2
1
3
11
10
7
12
9
16
8
18
5
6
17
4
14
15
13
2
1
3
7
9
8
5
6
4
DAMRI
r
r
r
R
r
r
r
r
r
r
r
R
r
R
r
r
r
r
r
3
12
2
8
1
7
4
11
19
17
10
16
9
13
5
6
18
14
15
Organda
r
u
r
R
r
u
u
u
r
r
u
U
u
U
u
u
r
r
r
9
8
18
6
1
17
5
2
15
10
4
3
14
11
13
12
7
16
19
9
18
6
1
6
1
15
10
15
10
5
2
14
11
Masyarakat
r
r
r
R
u
u
u
u
r
r
u
U
r
R
r
r
r
u
u
7
16
1
10
6
15
8
17
3
12
4
13
9
18
19
2
11
5
14
1
10
1
10
3
12
2
11
6
15
Hubdat
r
r
r
R
u
r
r
r
r
r
r
R
r
R
r
r
r
r
r
19
2
1
3
11
10
7
12
9
16
8
18
5
6
17
4
14
15
13
19
Pemain
Skenario
Skenar
dan
19
io 1
Opsi
1
N
Y
2
N
N
3
Y
Y
4
Y
N
5
Y
N
6
N
N
7
Y
Y
8
Y
Y
9
Y
N
10
Y
Y
6405
Tabel Transisi GMMR frame 1
50
7.75%
6455
FRAME 2
Skenario
Pemain dan Opsi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12 13
14
15
16
17
Dishub
TMB melakukan reroute (1)
Y
Y
Y
Y
N
N
N
N
Y
Y
Y
Y
N
N
N
N
N
Pembatasan kendaraan pribadi (2) N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
Mengalihfungsikan TMB sebagai Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
N
Y
N
N
Y
Y
N
N
Y
Y
N
N
Y
Y
N
N
N
N
N
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
N
Y
Y
Y
Y
N
N
N
N
N
Y
Y
N
N
N
N
N
N
N
N
N
bis pariwisata kota Bandung (3)
Bis TMB diganti dengan bis AC Y
DAMRI (4)
Organda
Angkot menjadi feeder (hanya N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
beroperasi pada daerah yang tidak
terjangkau TMB) (5)
Masyarakat
Menggunakan kendaraan pribadi Y
N
Y
N
Y
N
(6)
Hubdat
Memberikan dukungan dana pada Y
Y
Y
Y
N
N
DAMRI sebagai moda transportasi
massal (7)
DAMRI
Merger dengan Dishub (8)
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Existing
Condition
GMMR dari sudut pandang Dishub pada frame 2
Pemain dan
Opsi
Skenario
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Dishub
1
0
0
0
0
50
50
50
50
0
0
0
0
50
50
50
50
50
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
100
0
100
0
100
0
100
0
100
0
100
0
100
0
100
100
4
20
20
30
30
20
20
30
30
20
20
30
30
20
20
30
30
30
20
20
20
20
20
20
20
20
80
60
80
60
80
60
80
60
45
45
45
45
90
90
90
90
90
Organda
5
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Masyarakat
6
60
80
60
80
60
80
60
80
60
Hubdat
7
45
45
45
45
90
90
90
90
DAMRI
8
70
70
70
70
70
70
70
70
50
50
50
50
50
50
50
50
50
Nilai
457
514
466
523
628
685
638
695
4382
4953,
447
504
609
666
619
676
619
Agregat
2
4
7
9
6
8
1
3
5
7
9
6
8
1
3
1
Tertinggi
Analisis Stabilitas GMMR Frame 2
Dishub
E
r
U
r
u
E
r
u
E
r
u
u
u
u
r
u
E
r
u
u
u
8
16
14
7
5
17
15
13
4
2
12
10
3
1
11
9
17
17
8
8
3
3
3
15
6
6
1
1
6
8
16
7
12
4
Organda
r
R
11
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
10
12
2
Masyarakat
r
R
r
4
9
11
1
14
3
16
6
8
13
17
15
5
7
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
1
9
Hubdat
r
R
5
13
2
10
3
11
6
14
7
15
4
17
12
8
16
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
2
4
DAMRI
r
R
10
6
1
12
8
3
14
9
5
16
11
7
17
13
15
u
r
r
u
r
u
r
u
r
u
u
r
r
u
r
2
10
2
1
6
12
4
3
9
1
8
14
6
5
11
3
16
8
7
13
15
7
17
4
Transisi Pada GMMR frame 2
Pemain
Skenario 17
dan Opsi
Skenario
Skenario
7
8
1
N
N
N
2
N
N
N
3
N
Y
N
4
N
N
N
5
N
N
N
6
Y
Y
N
7
N
N
N
8
N
Y
Y
6191
762
10.96%
6953
1
E
M
A
FR
FRAME 2
30
Frame 2
Fra
me
2
e
m
a
Fr
Frame 2
2
Fra
m
e2
Fr
Resources
am
e
2
Frame 2
Frame 2 memberi nilai lebih baik bagi inti jaring nilai daripada
Frame 1
KESIMPULAN DAN
SARAN
1
Graph Model with Multi-attribute
Rating
(GMMR)
merupakan
metode yang dapat menjawab
pertanyaan penelitian ini dengan
kelebihan dapat menjelaskan
skenario
terbaik
yang
bisa
diambil semua pihak untuk
menghasilkan resolusi konflik
2
Jaring
nilai
ko-opetisi
dapat
digunakan untuk menggambarkan
existing condition (frame), dalam
penelitian ini terdapat 2 frame,
dimana frame pertama adalah
frame yang menunjukan existing
condition dan frame 2 adalah frame
yang diusulkan untuk meningkatkan
nilai dari inti jaring nilai Company Logo
3
Dari masing-masing frame
didapatkan
ekuilibrium,
dimana
pada
frame 1
ekuilibrium dengan nilai
agregat tertinggi dihasilkan
transisi dari skenario 19 ke
skenario 1, sedangkan pada
frame 2, ekuilibrium dengan
nilai
agregat
tertinggi
dihasilkan transisi skenario
17 ke skenario 8
Company Logo
Skenario terbaik pada frame 1 menjelaskan
bahwa:
• Dishub menjalankan segala tuntutan
organda terkait dengan TMB, tuntutan
Organda
antara
lain
pembentukan
konsorsium
seperti
yang
ada
di
Jogjakarta,
penggunaan
supir-supir
angkot sebagai operator TMB, shelter
TMB berjarak lebih dari 100 meter
dengan shelter TMB lainnya
• Dishub tidak melaksanakan saran-saran
CompanyDishub
Logo
dari ahli transportasi artinya
merasa bahwa hal tersebut tidak
mungkin dilaksanakan karena tidak ada
dana yang menunjang
•
Lanjutan
• Organda tidak melakukan provokasi pada
supir-supir angkot di bawah koperasinya
untuk melakukan demo baik demo
mogok maupun demo anarkis
• Organda tidak akan melakukan usaha
untuk membuat kondisi penumpang
nyaman
dikarenakan
dana
tidak
menunjang
• Masyarakat yang berdomisili di dekat
TMB mendukung program TMB artinya
masyakat yang berdomisili di dekat TMB
tidak masalah dengan munculnya TMB
Company Logo
Lanjutan
• Masyarakat
tetap
menggunakan
kendaraan
pribadi dalam mobilitasnya dari
pada menggunakan TMB ketika
berada di jalur TMB
• Hubdat tidak memberikan 10
bis untuk program TMB, artinya
TMB tetap dioperasikan namun
bisnya bukan berasal dari
Hubdat,
bisa
dari
pihak
sponsor, agar Dishub bekerja
tanpa banyak tekanan harus
dilaksanakan
programnya
secepat mungkin dan lebih
memilih untuk memaksimalkan
Company Logo
perencaan TMB
• DAMRI menjadi tender untuk
TMB, artinya DAMRI akan terus
berusaha untuk dapat bertahan
di
industri
transportasi
Perbandingan dua selisih
nilai
agregat
diatas
menyimpulkan
bahwa
frame 2 lebih bisa dijadikan
resolusi konflik yang ada
dengan peningkatan nilai
yang lebih baik dari frame 1
bagi Dishub selaku inti
jaring
nilai.
Skenario
ekuilibrium yang paling baik
adalah skenario 8 pada
frame 2.
4
Frame 2
•
•
•
•
•
Dishub mempunyai opsi tidak
melakukan reroute untuk TMB
artinya TMB yang ada saat ini
akan tetap menggunakan rute
yang sama
Tidak
ada
pembatasan
kendaraan
pribadi
artinya
Dishub tidak akan membatasi
kendaraan yang masuk dan
ada di kota Bandung
Dishub
tidak
mengalihfungsikan
TMB
menjadi bis pariwisata kota
Bandung
Dishub tidak mengganti bis
TMB menjadi bis AC DAMRI
artinya bis yang digunakan
tetap dari hibah bis Hubdat
Organda tidak menjadikan
• Masyarakat
tidak
menggunakan
kendaraan
pribadi artinya masyakat yang
dimaksud
adalah
baik
masyakat pengguna kendaraan
pribadi maupun masyarakat
umumnya yang berada di
sekitar jalur TMB lebih memilih
untuk
menggunakan
TMB
daripada
menggunakan
kendaraan pribadinya ketika
melintasi jalur TMB
• Hubdat
tidak
memberi
dukungan dana pada DAMRI
sebagai
moda
transportasi
massal artinya program moda
transportasi massal akan tetap
menggunakan TMB
• DAMRI merger dengan Dishub,
artinya kerjasama antara dua
perusahaan
tersebut
tidak
hanya
sebatas
dalam
perawatan dan pengoperasian
bis TMB namun keduanya bisa
5
Dari
penelitian
yang
telah
dilakukan penulis, maka penulis
memberikan rekomendasi untuk
konflik
TMB
dengan
cara
mengusulkan kepada semua pihak
untuk berpikir secara frame 2
FRAME 2
Thank You
DENGAN GRAPH
MODEL, SMART DAN
JARING NILAI
(STUDI KASUS TRANS METRO BANDUNG)
Dini Turipanam Alamanada
School of Business and Management
ITB 2010
Manusia
Interest
Berbeda
KONFLIK
Sama
Perbaikan
Sejarah
Konflik TMB
Ide TMB
Kebijakan
lalu lintas
Jenis Moda
Transportasi
Hak
berkendara
yang
nyaman
Dishub vs
Organda
Pengurang
an
Tarif
transportasi
umum
Kemacetan
Dishub vs Pakar
Dishub vs Supir
Angkot
Polusi
Pemodelan
(kontribusi
original)
GMCR
Opsi
Preferen
si
Pemain
Jaring Nilai
(Bradenburg
er, and
Nalebuff)
Player
Added
Value
Rules
Tactics
Scope
Existing
Condition
Dishub
Ko-opetisi
Analisis
Stabiliti
SMART
Konflik
TMB
Hubdat
Masyaraka
t
Inti Jaring
Pemasok
Pelanggan
Komplement
or
Pesaing
?
DAMRI
Implementasi
tuntutan organda
Implementasi
saran pakar
Mengoperasikan
TMB
Memberikan 10
bis pada Dishub
Mendukung
program TMB
Menggunakan
kendaraan
pribadi
Berkontrak
dengan Dishub
Demo anarki
Organda
Memperhatikanke
Demo mogok
nyamanan
beroperasi
penumpang
1
2345
6 7
Rich Picture
Pertanyaan
dan Tujuan
Penelitian
OUTLINE
Metode
Jaring Nilai Koopetisi, GMCR
dan SMART
Temuan dan
analisis
GMMR
Kesimpulan
dan Saran
Diagram Alir
Penelitian
Pertanyaan
Penelitian:
Apakah terdapat solusi
yang stabil (ekuilibrium)
dari kondisi konflik TMB?
Apakah terdapat skenario
yang
dapat
menjadi
resolusi konflik TMB?
Apakah frame permainan
baru
yang
mungkin
diajukan lebih baik dari
permainan sebelumnya?
Tujuan Penelitian:
Menggambarkan
existing
condition konflik TMB
Menganalisis solusi yang stabil
(ekuilibrium) dari konflik TMB
Mengusulkan frame permainan
baru yang bisa meningkatkan
nilai yang lebih baik dalam
pengoperasian TMB
Memberikan saran resolusi
konflik TMB melalui pemilihan
frame permainan
Apa
yang
dikaji?
Studi Literatur dan Model
Konseptual
1
• Jaring Nilai Ko-opetisi
• (Nalebuff dan
Brandenburger)
2
• GMCR
• (Graph Model for Conflict
Resolution)
3
• SMART
• (Simple Multiple-attribute
Rating Technique)
Jaring Nilai Ko-opetisi
Ko-opetisi:
Kerjasama+ persaingan
MASYARAKAT
(Pelanggan)
ORGANDA
(Pesaing)
Existing Condition
DISHUB
(TMB)
(inti jaring nilai)
HUBDAT
(Pemasok)
Model Jaring Nilai Koopetisi konflik TMB
(pandangan Pakar ITB,
Dr. Ofyar Tamin)
DAMRI
(Komplementor
)
GMCR
Graph Model for Conflict
Resolution (Fang dkk., 1993)
merupakan metodologi untuk
membingkai sebuah situasi
keputusan
interaktif,
atau
konflik,
dimana
analisis
stabilitas bisa dihasilkan
SMART
Metode SMART merupakan
metode yang menjelaskan
aplikasi secara normal dalam
situasi di dimana tindakan aksi
dipandang sebagai sesuatu
yang pasti untuk meluruskan
sehingga memberikan hasil,
sehingga
ketidakpastian
(uncertainty)
tidak
akan
menjadi perhatian analisis,
tetapi ada pengecualian untuk
kasus-kasus khusus dimana
metode ini bisa beradaptasi
dengan masalah resiko yang
GMC
R
GMCR mempunyai kelemahan
dari
penentuan
preferensi.
Penggunaan
cara
kualitatif
berupa
wawancara,
dimana
hasil wawancara tersebut bisa
diinterpretasikan
secara
berbeda-beda oleh peneliti atau
lebih tepatnya interpretasi yang
dihasilkan merupakan pendapat
subyektif.
Selain
itu,
dinamika
konflik
yaitu
pengusulan frame permainan
baru dalam GMCR tidak bisa
menghasilkan
keputusan
SMART
(Nilai Agregat)
GMCR
+
SMAR
T
GMMR
(Graph Model with Multiple-attribute Rating)
Memodelkan Konflik yang
menghasilkan
stabilitas
dan
menjelaskan
dinamika
konflik
yang
terjadi dimana preferensi
pemain
terukur
berdasarkan nilai agregat
GMMR
LIMITATION•
penentuan
feasible skenario
yang bergantung
dari
wawasan
peneliti,
sehingga
dibutuhkan
metode
triangulasi untuk
membuatnya
• dalam
GMMR
pun
pemain
dianggap
berpikir rasional
Konflik dunia nyata
Diagr
a m Al
ir
Penel
itian
Existing Condition
Frame Konflik
(jaring nilai
ko-opetisi)
GMMR
Pemilihan
Ekuilibrium
Terbaik
Pengusulan
skenario yang
meningkatkan nilai
bagi inti jaring
Saran dan
rekomendasi
Frame baru (jaring
nilai ko-opetisi)
Ekuilibrium (1)
T
Ekuilibrium (2)>
Ekuilibrium (1)
Y
GMMR
Ekuilibrium (2)
TEMUAN
DAN ANALISIS
FRAME 1
Preferensi dan Opsi
Pemain dan Opsi
Skenario
1
2
3
4
Segala tuntutan Organda terkait TMB dipenuhi Oleh Dishub
(1)
Y
Y
Y
Y
Segala saran dari ahli-ahli transportasi yang mengkritisi
TMB dijalankan (2)
TMB dioperasikan (3)
N
N
N
Y
Y
Y
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Y
Y
Y
Y
Y
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
Y
Y
Y
N
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
N
Y
Y
Y
Dishub (1)
Organda (3)
Supir angkot melakukan demo anarkis (merusak) terkait isu
TMB (4)
Supir angkot melakukan demo biasa (tidak merusak) terkait
isu TMB (5)
Angkot memperhatikan kenyamanan penumpang (6)
N
Y
Y
Y
Y
N
N
N
N
N
Y
Y
Y
Y
N
N
N
N
Y
N
Y
N
N
Y
N
N
N
Y
N
Y
N
N
Y
N
N
N
Y
Y
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
Masyarakat mendukung program TMB (7)
Y
Y
Y
N
N
N
Y
N
N
Y
Y
Y
N
N
N
Y
N
N
Y
Masyarakat banyak yang menggunakan kendaraan pribadi
(8)
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
N
N
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
N
N
Y
N
Y
N
N
N
N
N
N
N
N
Y
N
N
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Masyarakat (4)
Hubdat (5)
Hubdat memberikan 10 bis untuk program TMB (9)
N
N
N
DAMRI menjadi tender untuk TMB (10)
Y
Y
Y
N
N
DAMRI (2)
Y
Y
Existing
Condition
Bobot
1
1
6,7
45
8,9
60
14,1
95
6,7
7,4
7,4
14,8
8,9
45
50
50
Ranking
Pertanyaan
1
Segala tuntutan ORGANDA terkait TMB dipenuhi Oleh Dishub
35
Segala tuntutan ORGANDA terkait TMB TIDAK dipenuhi Oleh Dishub
30
Segala saran dari ahli-ahli transportasi yang mengkritisi TMB dijalankan
50
Segala saran dari ahli-ahli transportasi yang mengkritisi TMB TIDAK
dijalankan
60
TMB dioperasikan
80
TMB tidak dioperasikan
30
Supir angkot melakukan demo anarkis (merusak) terkait isu TMB
70
Supir angkot TIDAK melakukan demo anarkis (merusak) terkait isu TMB
50
Supir angkot melakukan demo biasa (tidak merusak) terkait isu TMB
40
Supir angkot TIDAK melakukan demo biasa (tidak merusak) terkait isu
TMB
60
Angkot memperhatikan kenyamanan penumpang
30
Angkot TIDAK memperhatikan kenyamanan penumpang
20
Masyarakat mendukung program TMB
90
Masyarakat TIDAK mendukung program TMB
40
Masyarakat banyak yang menggunakan kendaraan pribadi
60
Masyarakat banyak yang TIDAK menggunakan kendaraan pribadi
80
Hubdat memberikan 10 bis untuk program TMB
80
Hubdat TIDAK memberikan 10 bis untuk program TMB
60
DAMRI menjadi tender untuk TMB
70
DAMRI TIDAK menjadi tender untuk TMB
50
100
60
13,3
90
11,9
80
Weigh
Score Y:
35x6,7
N:
30X6,7
GMMR dilihat dari sudut pandang Dishub pada frame 1
Pemain
dan Opsi
Skenario
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Dishub
1
35
35
35
35
35
35
35
35
35
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
2
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
3
80
80
80
80
80
80
30
80
80
80
80
80
80
80
80
30
80
80
80
Organda
4
70
50
50
50
50
70
70
70
70
70
50
50
50
50
70
70
70
70
50
5
60
40
60
60
40
60
60
60
40
60
40
60
60
40
60
60
60
40
40
6
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Masyarakat
7
90
90
90
40
40
40
90
40
40
90
90
90
40
40
40
90
40
40
90
8
60
60
60
60
60
60
60
80
80
60
60
60
60
60
60
60
80
80
60
60
60
60
60
60
60
80
60
60
80
Hubdat
9
60
60
60
60
60
60
80
60
60
DAMRI
10
Nilai
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
70
6454,5
6172,5
6321
5581
5433
5715
6015,5
5893
5744,5
6421
6139
6287
5547
5399
5681
5982
5859
5711
6405
Agregat
Tertinggi
Dishub state
19
(Nash
Stable)
1
9
2
Dishub state
17
(Unstable)
1
7
?
r
8
Dishub
r
?
Damri
r
8>
17
Dephub
Hubdat
r
Organda
Masyarak
Society
at
r
u
2< 19
1
9
E
(Ekuilibrium)
8
r
Analisis Stabilitas
Dishub
E
E
E
E
r
r
r
R
u
u
r
u
r
u
r
U
r
R
u
r
u
u
u
19
2
1
3
11
10
7
12
9
16
8
18
5
6
17
4
14
15
13
2
1
3
7
9
8
5
6
4
DAMRI
r
r
r
R
r
r
r
r
r
r
r
R
r
R
r
r
r
r
r
3
12
2
8
1
7
4
11
19
17
10
16
9
13
5
6
18
14
15
Organda
r
u
r
R
r
u
u
u
r
r
u
U
u
U
u
u
r
r
r
9
8
18
6
1
17
5
2
15
10
4
3
14
11
13
12
7
16
19
9
18
6
1
6
1
15
10
15
10
5
2
14
11
Masyarakat
r
r
r
R
u
u
u
u
r
r
u
U
r
R
r
r
r
u
u
7
16
1
10
6
15
8
17
3
12
4
13
9
18
19
2
11
5
14
1
10
1
10
3
12
2
11
6
15
Hubdat
r
r
r
R
u
r
r
r
r
r
r
R
r
R
r
r
r
r
r
19
2
1
3
11
10
7
12
9
16
8
18
5
6
17
4
14
15
13
19
Pemain
Skenario
Skenar
dan
19
io 1
Opsi
1
N
Y
2
N
N
3
Y
Y
4
Y
N
5
Y
N
6
N
N
7
Y
Y
8
Y
Y
9
Y
N
10
Y
Y
6405
Tabel Transisi GMMR frame 1
50
7.75%
6455
FRAME 2
Skenario
Pemain dan Opsi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12 13
14
15
16
17
Dishub
TMB melakukan reroute (1)
Y
Y
Y
Y
N
N
N
N
Y
Y
Y
Y
N
N
N
N
N
Pembatasan kendaraan pribadi (2) N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
Mengalihfungsikan TMB sebagai Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
N
Y
N
N
Y
Y
N
N
Y
Y
N
N
Y
Y
N
N
N
N
N
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
Y
N
N
Y
Y
Y
Y
N
N
N
N
N
Y
Y
N
N
N
N
N
N
N
N
N
bis pariwisata kota Bandung (3)
Bis TMB diganti dengan bis AC Y
DAMRI (4)
Organda
Angkot menjadi feeder (hanya N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
beroperasi pada daerah yang tidak
terjangkau TMB) (5)
Masyarakat
Menggunakan kendaraan pribadi Y
N
Y
N
Y
N
(6)
Hubdat
Memberikan dukungan dana pada Y
Y
Y
Y
N
N
DAMRI sebagai moda transportasi
massal (7)
DAMRI
Merger dengan Dishub (8)
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Existing
Condition
GMMR dari sudut pandang Dishub pada frame 2
Pemain dan
Opsi
Skenario
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Dishub
1
0
0
0
0
50
50
50
50
0
0
0
0
50
50
50
50
50
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
100
0
100
0
100
0
100
0
100
0
100
0
100
0
100
100
4
20
20
30
30
20
20
30
30
20
20
30
30
20
20
30
30
30
20
20
20
20
20
20
20
20
80
60
80
60
80
60
80
60
45
45
45
45
90
90
90
90
90
Organda
5
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Masyarakat
6
60
80
60
80
60
80
60
80
60
Hubdat
7
45
45
45
45
90
90
90
90
DAMRI
8
70
70
70
70
70
70
70
70
50
50
50
50
50
50
50
50
50
Nilai
457
514
466
523
628
685
638
695
4382
4953,
447
504
609
666
619
676
619
Agregat
2
4
7
9
6
8
1
3
5
7
9
6
8
1
3
1
Tertinggi
Analisis Stabilitas GMMR Frame 2
Dishub
E
r
U
r
u
E
r
u
E
r
u
u
u
u
r
u
E
r
u
u
u
8
16
14
7
5
17
15
13
4
2
12
10
3
1
11
9
17
17
8
8
3
3
3
15
6
6
1
1
6
8
16
7
12
4
Organda
r
R
11
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
10
12
2
Masyarakat
r
R
r
4
9
11
1
14
3
16
6
8
13
17
15
5
7
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
1
9
Hubdat
r
R
5
13
2
10
3
11
6
14
7
15
4
17
12
8
16
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
r
2
4
DAMRI
r
R
10
6
1
12
8
3
14
9
5
16
11
7
17
13
15
u
r
r
u
r
u
r
u
r
u
u
r
r
u
r
2
10
2
1
6
12
4
3
9
1
8
14
6
5
11
3
16
8
7
13
15
7
17
4
Transisi Pada GMMR frame 2
Pemain
Skenario 17
dan Opsi
Skenario
Skenario
7
8
1
N
N
N
2
N
N
N
3
N
Y
N
4
N
N
N
5
N
N
N
6
Y
Y
N
7
N
N
N
8
N
Y
Y
6191
762
10.96%
6953
1
E
M
A
FR
FRAME 2
30
Frame 2
Fra
me
2
e
m
a
Fr
Frame 2
2
Fra
m
e2
Fr
Resources
am
e
2
Frame 2
Frame 2 memberi nilai lebih baik bagi inti jaring nilai daripada
Frame 1
KESIMPULAN DAN
SARAN
1
Graph Model with Multi-attribute
Rating
(GMMR)
merupakan
metode yang dapat menjawab
pertanyaan penelitian ini dengan
kelebihan dapat menjelaskan
skenario
terbaik
yang
bisa
diambil semua pihak untuk
menghasilkan resolusi konflik
2
Jaring
nilai
ko-opetisi
dapat
digunakan untuk menggambarkan
existing condition (frame), dalam
penelitian ini terdapat 2 frame,
dimana frame pertama adalah
frame yang menunjukan existing
condition dan frame 2 adalah frame
yang diusulkan untuk meningkatkan
nilai dari inti jaring nilai Company Logo
3
Dari masing-masing frame
didapatkan
ekuilibrium,
dimana
pada
frame 1
ekuilibrium dengan nilai
agregat tertinggi dihasilkan
transisi dari skenario 19 ke
skenario 1, sedangkan pada
frame 2, ekuilibrium dengan
nilai
agregat
tertinggi
dihasilkan transisi skenario
17 ke skenario 8
Company Logo
Skenario terbaik pada frame 1 menjelaskan
bahwa:
• Dishub menjalankan segala tuntutan
organda terkait dengan TMB, tuntutan
Organda
antara
lain
pembentukan
konsorsium
seperti
yang
ada
di
Jogjakarta,
penggunaan
supir-supir
angkot sebagai operator TMB, shelter
TMB berjarak lebih dari 100 meter
dengan shelter TMB lainnya
• Dishub tidak melaksanakan saran-saran
CompanyDishub
Logo
dari ahli transportasi artinya
merasa bahwa hal tersebut tidak
mungkin dilaksanakan karena tidak ada
dana yang menunjang
•
Lanjutan
• Organda tidak melakukan provokasi pada
supir-supir angkot di bawah koperasinya
untuk melakukan demo baik demo
mogok maupun demo anarkis
• Organda tidak akan melakukan usaha
untuk membuat kondisi penumpang
nyaman
dikarenakan
dana
tidak
menunjang
• Masyarakat yang berdomisili di dekat
TMB mendukung program TMB artinya
masyakat yang berdomisili di dekat TMB
tidak masalah dengan munculnya TMB
Company Logo
Lanjutan
• Masyarakat
tetap
menggunakan
kendaraan
pribadi dalam mobilitasnya dari
pada menggunakan TMB ketika
berada di jalur TMB
• Hubdat tidak memberikan 10
bis untuk program TMB, artinya
TMB tetap dioperasikan namun
bisnya bukan berasal dari
Hubdat,
bisa
dari
pihak
sponsor, agar Dishub bekerja
tanpa banyak tekanan harus
dilaksanakan
programnya
secepat mungkin dan lebih
memilih untuk memaksimalkan
Company Logo
perencaan TMB
• DAMRI menjadi tender untuk
TMB, artinya DAMRI akan terus
berusaha untuk dapat bertahan
di
industri
transportasi
Perbandingan dua selisih
nilai
agregat
diatas
menyimpulkan
bahwa
frame 2 lebih bisa dijadikan
resolusi konflik yang ada
dengan peningkatan nilai
yang lebih baik dari frame 1
bagi Dishub selaku inti
jaring
nilai.
Skenario
ekuilibrium yang paling baik
adalah skenario 8 pada
frame 2.
4
Frame 2
•
•
•
•
•
Dishub mempunyai opsi tidak
melakukan reroute untuk TMB
artinya TMB yang ada saat ini
akan tetap menggunakan rute
yang sama
Tidak
ada
pembatasan
kendaraan
pribadi
artinya
Dishub tidak akan membatasi
kendaraan yang masuk dan
ada di kota Bandung
Dishub
tidak
mengalihfungsikan
TMB
menjadi bis pariwisata kota
Bandung
Dishub tidak mengganti bis
TMB menjadi bis AC DAMRI
artinya bis yang digunakan
tetap dari hibah bis Hubdat
Organda tidak menjadikan
• Masyarakat
tidak
menggunakan
kendaraan
pribadi artinya masyakat yang
dimaksud
adalah
baik
masyakat pengguna kendaraan
pribadi maupun masyarakat
umumnya yang berada di
sekitar jalur TMB lebih memilih
untuk
menggunakan
TMB
daripada
menggunakan
kendaraan pribadinya ketika
melintasi jalur TMB
• Hubdat
tidak
memberi
dukungan dana pada DAMRI
sebagai
moda
transportasi
massal artinya program moda
transportasi massal akan tetap
menggunakan TMB
• DAMRI merger dengan Dishub,
artinya kerjasama antara dua
perusahaan
tersebut
tidak
hanya
sebatas
dalam
perawatan dan pengoperasian
bis TMB namun keduanya bisa
5
Dari
penelitian
yang
telah
dilakukan penulis, maka penulis
memberikan rekomendasi untuk
konflik
TMB
dengan
cara
mengusulkan kepada semua pihak
untuk berpikir secara frame 2
FRAME 2
Thank You