PENGARUH JENIS KAPANG DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KUALITAS NUTRISI ONGGOK HASIL FERMENTASI

PENGARUH JENIS KAPANG DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP
KUALITAS NUTRISI ONGGOK HASIL FERMENTASI
Oleh
Suhendro Damanik(1), Dr. Ir. Erwanto, M.S. (2), Dr. Ir. Farida Fathul, M.Sc.
(2)

ABSTRAK
Onggok merupakan hasil samping atau limbah padat dari pembuatan tapioca ubi
kayu. Limbah onggok ini memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahannya
mempunyai kandungan protein yang rendah dan kelebihannya mempunyai
kualitas BETNyang relatif besar yaitu 83%. Limbah pembuatan tapioca ini belum
dimanfaatkan orang secara maksimal. Namun demikian teknik fermentasi akan
meningkatkan kandungan proteinnya. Onggok terfermentasi tersebut dapat
digunakan sebagai bahan baku bahan ternak. Proses fermentasi pada onggok ini
merupakan proses pemecahan bahan organic dengan bantuan enzim kapang dan
memberikan kesempatan pada enzim untuk merubah serat kasar untuk
menghasilkan bahan organic menjadi lebih meningkat. Oleh karma itu pada
penelitian ini menggunakan jenis kapang dan lama waktu berbeda dalam
menghasilkankualitas nutrisi yang lebih baik.
Pengaru interaksi jenis kapang dan waktu fermentasi untuk mendapatkan kualitas
zat makanan terbaik, pengaruh jenis kapang sebagai agen fermentasi terbaik untuk

mendapatkan kualitas kadar zat makan terbaik, waktu fermentasi optimum untuk
mendapatkan kualitas zat makanan terbaik.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada September oktober 2009, bertempat di
Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak dan Jurusan Peternakan, Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung.
Penelitian ini menggunakan onggok putih dan difermentasikan menggunakan
biakan kapang aspergillus sp, penicillium sp I, dan penicillium sp II, fermentasi
masing masing selama 5 hari. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk table
dan grafik , kemudian dianalisis ragam pada taraf nyata 5% atau 1% yang
sebelumnya diuji homogenitas, aditivitas, normalitas,. Apabila hasil analisis
ragam dapat suatu peubah yang nyata atau sangat nyata maka dilanjutkan dengan
uji beda nyata terkecil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) tidak ada interaksi antara jenis kapang
dan lama fermentasi. (2) kapang tidak mempengaruhi terhadap kadar protein dan
kadar abu onggok fermentasi tetapi mempengaruhi kadar air. (3) lama fermentasi
tidak mempengaruhi kadar air, kadar prtein dan kadar abu onggok fermentasi.
(1) Alumni Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung
(2) Dosen Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

31


V.

SIMPULAN DAN SARAN

A.

Simpulan

1.

Tidak ada interaksi antara jenis kapang dan lama fermentasi.

2.

Kapang tidak mempengaruhi terhadap kadar protein dan kadar abu onggok
fermentasi tetapi mempengaruhi kadar air.

3.


Lama fermentasi tidak mempengaruhi kadar air, kadar protein dan kadar abu
onggok fermentasi

B.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap kualitas daya cerna protein dan
kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organic onggok hasil fermentasi.

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Produktivitas ternak dipengaruhi oleh faktor lingkungan sebesar 70% dan genetik
sekitar 30%. Aspek pakan merupakan salah satu faktor lingkungan yang
mempunyai pengaruh sekitar 60%. Faktor pakan juga merupakan biaya produksi
yang terbesar dalam usaha peternakan. Biaya pakan ini dapat mencapai 60-80%

dari keseluruhan biaya produksi. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun potensi
genetik ternak tinggi, namun apabila pemberian pakan tidak memenuhi
persyaratan kuantitas dan kualitas, maka produksi yang tinggi tidak akan tercapai.
Pengaruhnya lainnya yang besar terhadap produktivitas ternak,

Onggok merupakan hasil samping atau limbah padat dari pembuatan tapioka ubi
kayu. Limbah onggok ini memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahannya
mempunyai kandungan protein yang rendah dan kelebihannya mempunyai
kualitas BETN yang relatif besar yaitu 83%. Limbah pembutan tapioka ini belum
dimanfatkan orang secara maksimal. Namun demikian teknik fermentasi akan
meningkatkan kandungan proteinnya. Onggok terfermentasi tersebut dapat
digunakan sebagai bahan baku pakan ternak. Proses fermentasi pada onggok ini
merupakan proses pemecahan bahan organik dengan bantuan enzim kapang dan
memberikan kesempatan pada enzim untuk merubah serat kasar untuk

2

menghasilkan bahan organik menjadi lebih meningkat. Oleh karena itu pada
penelitian ini menggunakan jenis kapang dan lama waktu yang berbeda dalam
menghasilkan kualitas nutrisi yang lebih baik.


Jenis - jenis kapang yang digunakan merupakan jenis kapang yang biasa dipakai
disetiap penelitian yaitu Aspergillus sp, Penicillium sp. Kapang-kapang tersebut
merupakan jenis kapang yang baik untuk meningkatkan kecernaan bahan kering
dan bahan organik karena dapat menghasilkan enzim-enzim yang aktif sebagai
pengurai serat serta merupakan molekul kompleks atau senyawa-senyawa organik
seperti protein, karbohidrat, dan lemak menjadi molekul-molekul yang lebih
sederhana.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1.

Pengaruh interaksi jenis kapang dan waktu fermentasi untuk
mendapatkan kualitas zat makanan terbaik

2.

Pengaruh jenis kapang sebagai agen fermentasi terbaik untuk

mendapatkan kualitas kadar zat makanan terbaik

3.

Waktu fermentasi optimum untuk mendapatkan kualitas zat makanan
terbaik

C. Kegunaan Penelitian

3

Kegunaan penelitian ini adalah memberikan informasi kepada para peternak serta
pihak-pihak terkait mengenai jenis kapang dan waktu optimum terbaik sebagai
agen fermentasi onggok untuk bahan pakan ternak.
D. Kerangka Pemikiran

Keterbatasan pengetahuan yang dimiliki peternak sapi potong rakyat.
menyebabkan rendahnya pemakaian konsentrat sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas ransum. Oleh karena itu, perlua adanya usaha untuk
menghasilkan suatu pakan yang mampu menggantikan sebagian dari bahan-bahan

penyusun konsentrat. Bahan tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut,
yaitu mudah dibuat, murah harganya dan mengandung protein yang cukup tinggi.
Salah satu pakan yang terbukti memenuhi kriteria adalah cassapro.
Cassapro adalah pakan ternak hasil fermentrasi dari limbah pertanian yang
mengandung karbohidrat ( seperti onggok) dan mengandung protein yang cukup
tinggi 18-24%, lebih tinggi dari bahan asalnya ubikayu, yang hanya mencapai 3%
sehingga berfungsi sebagai pengganti sebagian pemberian konsentrat ternak.
Selain mampu meningkatkan kandungan protein kasar ransum ternak, cassapro
juga mampu meningkatkan nilai kecernaan dan meningkatkan efisiensi
penggunaan ransum. Selama fermentasi berlangsung, kapang mampu membentuk
berbagai enzim yang mampu membantu proses pencernaan (Kompiang et al.,
1995). Enzim yang dimaksud adalah pectinase, lipase, amylase, cellulase dan
protease (Kusmiati,2009).
Kompiang (1993) melaporkan bahwa kandungan protein sejati dari cassapro
adalah bervariasi (tergantung pada bahan baku yang digunakan), yaitu antara 18%

4

untuk onggok. Sekitar 50 % dari kandungan protein sejati cassapro tersebut,
diketahui berupa asam amino (Anonimous, 1996).

Fermentasi merupakan suatu perubahan kimia dari senyawa organik dalam
keadaan aerob atau anaerob melalui kerja enzim yang dihasilkan oleh mikroba.
Prinsip yang digunakan pada fermentasi adalah pengaturan kondisi pertumbuhan
mikroba sehingga dicapai sutau keadaan yang menghasilkan laju pertumbuhan
spesifik yang optimum (Judoamidjojo et al., 1992).
Fermentasi merupakan cara yang paling mudah, murah, praktis dan aman untuk
meningkatkan kualitas pakan. Selain itu fermentasi juga berfungsi dalam proses
pengawetan pakan yang akan membawa pengaruh pada bentuk, sifat dan nilai
nutrisi bahan pakan yang akan membawa pengaruh pada bentuk, sifat dan nilai
nutrisi bahan pakan yang dihasilkan menjadi lebih baik. Akan tetapi,
pemaksimalan fermentasi sebaiknya menggunakan urea karena dapat
memaksimalkan kerja kapang. Berdasarkan pemikiran-pemikiran diatas, maka
diharapkan proses fermentasi onggok dengan berbagai jenis kapang dan kualitas
nutrisi onggok serta lama waktu fermentasi dapat diketahui hasil terbaik.

E.

Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1.

Ada pengaruh interaksi antara jenis kapang dan waktu fermentasi terhadap
kadar zat makanan onggok hasil fermentasi

2.

Jenis kapang berpengaruh terhadap kadar zat makanan onggok hasil
fermentasi

5

3.

Waktu fermentasi berpengaruh terhadap kadar zat makanan onggok hasil
fermentasi.