Perubahan Kualitas Onggok - Urea - Zeolit Fermentasi (Cassabio) Pada Lama Fermentasi yang Berbeda

RJNGKASAN
SUHARTONO. D02496066. 2001. Perubahan Kualitas Onggok - Urea - Zeolit
Fermentasi (Cassabio) Pada Lama Fermentasi yang Berbeda. Skripsi. Fakultas
Petelnakan. Iustitut Pertanian Bogor.
Pembimbiug Utama : Ir. Ahmad Darobiu Lubis, MSc
Pembimbiug Auggota : Ir. Abdul Djamil Hasjmy, MS

Onggok merupakau limbah pembuatau tapioka yaug bauyak tersedia di
Iudouesia. Kandungan zat makanan onggok secara umum kurang baik, iui
dituujukkan oleh proteiu yang rendah selta serat kasar yaug tiuggi. Deugan delnikian
perlu dilakukan pengolahau yang tepat untuk meuiugkatkan kualitas onggok bila
iugiu dimanfaatkan sebagai pakan temak. Salah satu usaha untuk meniugkatkau
kauduugan zat makauan onggok adalah dengau tekuologi fermentasi. Pengolalian h i
memanfaatkan kernampvan ~nikroorganismeuntuk mellgbasilkan produk onggok
fermentasi yaug melniliki uilai gizi yang lebih tiuggi.
Penelitian iui dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui lama fermentasi
kapaug Aspergillus iziger yang o p t h u m dalam meniugkatkan kualitas zat makanan
onggok sehiugga menghasilkan produk Cassabio yang berkualitas tiuggi.
Penelitian dilakukan pada bnlan Februari sampai dengan bulan Maret 2000.
Tempat penelitian di Laboratorium Ilmu dan Tekuologi Pakan, Fakultas Petemakan ,
Iustitut Pe~tanianBogor. Matel-i yang digunakan adalah onggok, urea, zeolit, kapang

Aspergillus niger dan lalutau lniueral (formula Ramos, et al., 1983). Peubali yaug
diukur adalah meliputi perseutase kadar abu, kadar Roteiu Kasar, Serat Kasar dan
Energi Bluto. Perlakuan yaug dilakukan adalah lama fermentasi onggok 4, 6, 8, dan
10 hari dengan penambahan urea 3 % serta zeolit 2.5 %. Peubah diukur ditentukan
dengau Metode Analisis Proksimat. Penelitian iui menggunakan Rancangan Acak
Lengkap dengan lama fermentasi 4,6,8, dan 10 hari sebagai faktor perlakuan dengau
3 kali ulangan. Data diolah dengan ANOVA dan jika berbeda uyata selanjutuya diuji
dengan Metode Duncan (Steel dan Tonie, 1993).
Lama fermentasi tidak mempengamhi kadar abu, dan proteh kasar.
Walaupun demikiau perlakuau lama fermentasi ceudelung meniugkatkan kandungau
proteiu kasar ( K O . 1). Lama fermentasi nyata (W0.05) menuruukan serat kasar dau
meniugkatkan energi bmto.
Untuk aplikasi di lapangan perlakuan lama fermeutasi 6 hari lebih baik bila
ditiujau dari easiensi waktu. Bila ditiujau dari kualitas komposisi zat makauan,
lama fermentasi 8 hari lebih baik karena melqunyai proteiu kasar yang tiuggi dan
serat kasar yang reudah.