RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI RAMBU LALU LINTAS DAN PERATURAN UNDANG-UNDANG BERBASIS ANDROID

(1)

ABSTRAK

RANCANG BANGUN APLIKASI

INFORMASI RAMBU LALU LINTAS DAN PERATURAN UNDANG-UNDANG BERBASIS ANDROID

Oleh

RUDHI HARTONO

Rambu-rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat atau perpaduan diantaranya, yang digunakan untuk memberi peringatan, petunjuk, larangan dan perintah bagi pengendara bermotor dan pejalan kaki. Pengguna jalan sendiri banyak yang tidak mengetahui maksud dan arti dari rambu tersebut sehingga pengguna jalan melakukan pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan pengguna jalan tiba-tiba ditilang bahkan dapat mengalami kecelakaan. Pada umumnya untuk mempelajari rambu lalu lintas dan peraturan undang-undang melalui media buku, tetapi seiring perkembangan teknologi informasi saat ini, cara mendapatkan informasi dapat diakses dari berbagai media seperti buku, komputer, handphone. Pada saat ini salah satu handphone yang sedang berkembang pesat adalah android. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik, memanfaatkan handphone sebagai alternative untuk mengakses informasi mengenai rambu lalu lintas dan peraturan undang-undang. Pada penulisan ini dijelaskan tahapan dalam membuat aplikasi, yaitu perencanaan, perancangan aplikasi, pembuatan aplikasi rambu lalu lintas dan menjalankan aplikasi. Kemudian aplikasi ini telah di uji coba pada emulator dan smartphone dengan hasil yang baik.


(2)

ABSTRACT

DESIGNING AND DEVELOPING OF INFORMATION

APPLICATION TRAFFIC LIGHT AND RULE OF CONSTITUTION BASED ON ANDROID

By

RUDHI HARTONO

Traffic lights are set of tools in certain form including symbol, letter, numeral, notice or both, used to give notices, direction, warning or commands to all road users both rider and street walker. On the contrary, most of these road users are not quite knowledgeable about the meaning and purpose of traffic lights thus their ignorance of not knowing traffic regulation often leads them to get fined or worse get caught in traffic accident. Generally, to learn traffic light and rule of constitution through an medium like book, but as the development of information technology, the way to get the information can be accessed from the various medium such as book, computer, and hand phone. Nowadays one of many kinds of hand phone which is rapidly developing is android. Based on the background above, the writer interested in using hand phone as the alternative in accessing the information about traffic light and rule of constitution. In this paper is explained about the stages in making application, namely plan of application, making application of traffic practicing that application. Then this application has been tested in emulator and smartphone and get good result.


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung pada tanggal 30 Juli 1987 sebagai anak dari Bapak Partono dan Ibu Nur’Aini anak kedua tiga bersaudara.

Penulis memasuki pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Merak Batin Natar, Lampung Selatan pada tahun 1993 dan lulus pada tahun 1999. Penulis melanjutkan pendidikan pada tahun 1999 di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Natar, Lampung Selatan dan lulus pada tahun 2002, kemudian pada tahun 2002 Penulis melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Natar, Lampung Selatan dan lulus pada tahun 2005.

Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

Pada bulan Juli sampai dengan Agustus tahun 2010, penulis melakukan kerja praktik di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Lampung.


(8)

MOTO

“Ilmu lebih utama daripada harta, tanpa ilmu harta cepat habis, dengan ilmu harta bertambah, Punya ilmu bisa buat mendapat harta, punya harta belum

tentu bisa mendapat ilmu” (Rudhi Hartono)

“Belajar itu bukan hanya untuk mendapat hasil dan pengetahuan saja, belajar yang baik itu untuk mendapat ilmu yang berguna dan bisa bermanfaat bagi diri

kita dan orang lain” (Rudhi Hartono)

“Harta yang paling berharga adalah sehat dan bahagia, bukanlah harta kekayaan”


(9)

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah–Nya, Penulis dapat menyelesaikan penelitian serta dapat menuliskannya dalam bentuk karya tulis ilmiah.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Judul dari skripsi ini adalah ”Rancang Bangun Aplikasi

Informasi Rambu Lalu Lintas dan Peraturan Undang-Undang Berbasis Android”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi kesulitan. Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ayah dan Ibu tercinta, yang selalu sabar memberikan cinta kasih, dukungan,

memberikan motivasi dan terus mendo’akan saya.

2. Bapak Ir. Machudor Yusman M., M.Kom. sebagai Pembimbing Utama yang telah membimbing Penulis dan memberikan semangat sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Didik Kurniawan, S.Si., M.T., sebagai Pembimbing Kedua yang telah memberikan saran, bantuan dan membimbing penulis dalam pembuatan


(10)

4. Bapak Aristoteles, S.Si., M.Si., sebagai Pembahas yang telah memberikan masukan-masukan yang bermanfaat dalam perbaikan skripsi ini.

5. Bapak Ir. Machudor Yusman M., M.Kom. selaku Ketua Jurusan Ilmu Komputer Universitas Lampung.

6. Bapak Dwi Sakethi, S.Si., M.Kom. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komputer Universitas Lampung.

7. Bapak Didik Kurniawan, S.Si., M.T., selaku pembimbing akademik selama penulis menjadi mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Lampung.

8. Bapak Prof. Suharso, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

9. Kakakku Wahyudi Pramono dan Adikku Diana Nur’afni, Raffa, yang selalu mengingatkan untuk segera menyelesaikan kuliah.

10.Irwan Afrizal, Joni Susanto, Azi Imam, Dwi Purwanto, Eko Susilo, Nano, Meize Herawati yang selalu membantu, memberi motivasi, semangat disaat lemah, mengingatkan disaat lupa, menjaga disaat lalai, dan doa yang selalu mengiringi disaat perjalanan panjang nan melelahkan.

11.Saudaraku seperjuangan meraih sarjana, Epriansyah, Eja, Tangguh Pramono, Bang Daus, Bang Yusuf, Bang Rudi, Mba Cut, Dones, Taufik, Ira, Lauren, Erlan, atas kebersamaan dan semangat ditengah hambatan dan rintangan yang kita lalui bersama. Sukses selalu untuk kita semua. Aamiin..

12.Aryandi, Fitriawan, Gozali, Supik, Tangguh, Ginting, Doli, Fery, Eko, Eja, Nando, Gilang, Insan, Yon, Sapta, Agung, Nalpa, Sontag, Cepi, Ardi, Enggu, Hadi, Sandi, Friska, Ade, Wiwin, Winda, Erin, Tika, Umi, Reni, Like, Nyimas, Saudaraku seangkatan seperjuangan Ilmu Komputer 2007 yang tidak


(11)

bisa disebutkan satu persatu, atas kebersamaan, kenangan dan kerjasama selama ini.

13.Kakak-kakak angkatan 2005 dan 2006, Adik-adik angkatan 2008, 2009, 2010, 2011, yang bersedia membantu segalanya dengan ikhlas.

14.Rekan-rekan kerja, bisnis dan bermain, network Processor seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas dukungan dan bantuan.

15.Rekan-rekan band Processor musik, Aryandi b2e, Fitriawan b2e, Gozali b2e, Friska b2e, Gilang, Sontag, Cepi, Yon, Epri, Nano, Heru, Bang Yusuf, Bang Daus, Erlan, Dones, Eja, Topik, seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas dukungan.

16.Fikrian, Aldias, Alkafi, Hendra, Aji, Bagus, Dwi Purwanto, Eko (alm), Demi, Dwi Amazon, Nur, Hendra S, Andi Semua teman-teman Alumni SMA N 1 Natar Lampung Selatan.

17.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian penlisan skripsi ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih bisa dikembangkan lebih lanjut, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, Juli 2014 Penulis


(12)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR JUDUL ...

ABSTRAK …...………

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS………

RIWAYAT HIDUP ………

MOTTO....………...

SANWACANA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah... 1.2Rumusan Masalah...

1.3Batasan Masalah………..

1.4Tujuan ... 1.5Manfaat...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rambu Lalu Lintas Jalan di Indonesia...…... 2.1.1 Dasar Hukum Rambu Lalu Lintas... 2.1.2 Penegakan Hukum di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan... 2.1.3 Pengertian Rambu Lalu Lintas...

2.1.3.1 Rambu Peringatan... 2.1.3.2 Rambu Larangan...

i ii vi vii viii ix xii xv xviii 1 3 4 4 5 6 6 8 11 11 11


(13)

2.1.3.3 Rambu Perintah... 2.1.3.4 Rambu Petunjuk... 2.1.3.5 Rambu Sementara... 2.1.3.6 Papan Tambahan... 2.1.3.7 Rambu Nomor Rute... 2.1.3.8 Daun Rambu... 2.1.3.9 Tiang Rambu... 2.1.4 Jalan...

2.1.4.1 Jalan Nasional... 2.1.4.2 Jalan Propinsi... 2.1.4.3 Kode Ruas Jalan... 2.1.5 Rute...

2.1.5.1 Tata Cara Penomoran Rute Jalan... 2.1.5.2 Bentuk, Warna dan Ukuran Rambu... 2.1.6 Pengadaan, Pemasangan dan Pemeliharaan Rambu... 2.2 Android...…...

2.2.1 Sistem Operasi Android... 2.2.2 Arsitektur Sistem Operasi Android... 2.3 Blackbox Testing...…...

2.3 Android Development Tools(ADT)...…...

2.4 Eclipse...…...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1Waktu dan Tempat Penelitian...

3.2Metode Pengumpulan Data…...……….

3.2.1Observasi... 3.2.2Studi Pustaka... 3.3Tahap Penelitian...………

3.3.1Tahapan Perencanaan... 3.3.2 Analisis Kebutuhan... 3.3.3Desain... 12 12 13 13 15 16 16 16 16 17 17 17 17 19 20 22 22 25 29 32 33 34 34 34 34 35 35 35 37


(14)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Kebutuhan... 4.2 Perancangan Aplikasi...

4.2.1 Use Case Diagram... 4.2.2 Diagram Aktivitas... 4.2.3 Diagram Kelas... 4.2.4 Diagram Antarmuka... 4.2.5 Desain Antarmuka... 4.3 Implementasi... 4.4 Pengujian Sistem...

4.4.1 Pengujian Fungsional Aplikasi... 4.4.2 Analis Hasil Pengujian Aplikasi... 4.5 Pemeliharaan... 4.6 Penyebaran...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran ... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...

38 38 39 39 43 43 44 55 78 81 83 84 85

86 86 88 90


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Contoh Nomor Rute Untuk Jalan Nasional / Arteri Primer... 2.2 Contoh Bentuk Rambu Nomor Rute Untuk Jalan Nasional... 2.3 Contoh Bentuk Rambu Nomor Rute Untuk Jalan Propinsi... 2.4 Arsitektur Android... 3.1 Tahapan Metode Waterfall...

4.1 Use Case Diagram...

4.2 Diagram Aktivitas Menu Rambu-Rambu ... 4.3 Diagram Aktivitas Menu Dasar Hukum... 4.4 Diagram Aktivitas Menu Pelanggaran... 4.5 Diagram Aktivitas Menu Bantuan... 4.6 Diagram Menu Tentang... 4.7 Diagram Kelas Aplikasi Rambu Lalu Lintas dan Peraturan

Undang-Undang... 4.8 Diagram Kelas Aplikasi Rambu Lalu Lintas dan Peraturan

Undang-Undang... 4.9 Desain Splash Screen Aplikasi ………...

4.10 DesainMenu Utama...…...…... 4.11 DesainMenu Rambu-Rambu...……...……... 4.12 DesainMenu Rambu Peringatan, Menu Rambu Larangan, Menu

Rambu Perintah dan Menu Rambu Petunjuk……... 4.13 DesainMenu Detail Rambu...……... 4.14 Desain Menu UU Mengatur / Apabila Melanggar…………... 4.15 Menu Desain Nomor Rambu...…...………... 4.16 Desain Menu Dasar Hukum...………... 4.17 Desain Menu Pelanggaran dan Denda ………...

16 20 20 26 35 39 40 41 41 42 42 43 44 45 46 46 47 48 49 49 50 51


(16)

4.18 Desain Menu Pelanggaran dan Denda Maksimal Sesuai UU No.2

Th.2009…………... 4.19 Desain Menu Tilang...………... 4.20 Desain Menu Gambar Akibat Melanggar... 4.21 Desain Menu Bantuan... 4.22 Desain Menu Tentang... 4.23 Desain Menu Keluar...………... 4.24 ListActivity Menu Pembuka...……...

4.25 Tampilan Menu Pembuka..………... 4.26 ListActivity Menu Utama...………...

4.27 Tampilan Menu Utama... 4.28 ListActivity Menu Rambu-Rambu...

4.29 Tampilan Menu Rambu-Rambu...………... 4.30 ListActivity Menu Rambu...……...

4.31 Tampilan Menu Rambu Peringatan………... 4.32 Tampilan Menu Rambu Larangan...………... 4.33 Tampilan Menu Rambu Perintah ………... 4.34 Tampilan Menu Rambu Petunjuk ………... 4.35 ListActivity Menu Detail Rambu...………...

4.36 Tampilan Menu Detail Rambu Peringatan ………... 4.37 Tampilan Menu Detail Rambu Petunjuk ………... 4.38 Tampilan Menu Detail Rambu Larangan ………... 4.39 Tampilan Menu Detail Rambu Perintah ………... 4.40 ListActivity Menu Dasar Hukum...………...

4.41 Tampilan Menu Dasar Hukum...………... 4.42 ListActivity Menu Pelanggaran...………...

4.43 Tampilan Menu Pelanggaran...………... 4.44 Tampilan Menu Pelanggaran dan Denda...………... 4.45 ListActivity Menu Tilang...………...

4.46 Tampilan Menu Pelanggaran dan Denda...………... 4.47 ListActivity Menu Gambar Akibat Melanggar ………...

4.48 Tampilan Menu Gambar Akibat Melanggar...………... 52 52 53 53 54 55 56 57 58 59 59 60 61 62 63 63 64 65 66 66 67 67 68 69 69 70 72 72 73 74 75


(17)

4.49 Tampilan Menu Bantuan...………... 4.50 Tampilan Menu Tentang....………... 4.51 Tampilan Menu Keluar...………...

76 77 78


(18)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Papan Tambahan... 2.2 Contoh Penempatan Rambu Nomor Rute... 4.1 Pengujian Sistem... 4.2 Data Koresponden Uji Coba Aplikasi... 4.3 Hasil Kuisioner Aplikasi Informasi Rambu Lalu Lintas dan Peraturan

Undang-Undang... 14 21 79 82 82


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Perkembangan dunia IT dewasa ini tidak hanya dimanfaatkan dalam dunia bisnis, industri dan perfilman namun telah menyeluruh kesemua bidang. Hal yang paling menonjol dari perkembangan IT saat ini adalah aplikasi pada

platform android. Smartphone dengan platform android sudah sangat banyak

saat ini. Menurut Vishnu Singh, Regional Head of ConsumerLabEricsson in Southeast Asia and Oceania, dalam keterangan yang tertulis pada 6 Juni

2012, jumlah smartphone di Indonesia diperkirakan akan tumbuh tiga kali

lipat dalam waktu 12 bulan. Mulai dari harga yang terjangkau hingga harga yang mahal. Oleh karena itu, sudah tidak tertutup kemungkinan untuk semua kalangan memiliki smartphone dengan platform android.

Aplikasi dari smartphone android ini juga sudah tidak terhitung lagi

jumlahnya. Mulai dari aplikasi game, aplikasi pendidikan, aplikasi bisnis,

aplikasi musik hingga aplikasi hukum perundang-undangan. Salah satunya adalah aplikasi informasi rambu-rambu lalu lintas yang berfungsi untuk memberikan pengertian, pemahaman kepada masyarakat tata cara tentang berlalu lintas dan mengurangi angka kecelakaan akibat perilaku sebagai


(20)

Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2012, transportasi darat khususnya bidang lalu lintas dan angkutan jalan merupakan komponen yang sangat penting dari sektor Perhubungan. Peranan dalam pembangunan tidak dapat diabaikan. Perpindahan manusia, barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat tujuan diseluruh daratan di tanah air memperlihatkan dari Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor trend kenaikan volume dari tahun ke tahun.

Terjadinya kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh banyak faktor, yaitu pengemudi yang buruk, pejalan kaki yang kurang berhati-hati, tidak mentaati peraturan lalu lintas, pengguna jalan tidak mengetahui arti dari rambu-rambu lalu lintas yang berada pada marka jalan, kerusakan pada jalan, kerusakan pada kendaraannya dan kurangnya sosialisasi pemerintah kepada pengguna jalan tentang peraturan lalu lintas sehingga pengguna jalan melakukan pelanggaran lalu lintas.

Rambu lalu lintas dibuat agar para pengendara atau pengguna jalan tertib dijalan raya juga dapat mengurangi resiko kecelakaan. Tetapi pengguna jalan sendiri banyak yang tidak mengetahui maksud dan arti dari rambu tersebut sehingga pengguna jalan melakukan pelanggaran lalu lintas yang mengakibatkan pengguna jalan tiba-tiba ditilang bahkan dapat mengalami kecelakaan.

Menurut data dari Badan Pusat StatistikTahun 1992-2012 angka kecelakaan dari tahun ketahun terus bertambah dan kemacetan terjadi di mana-mana, terutama di kota besar. Pemandangan yang didominasi dengan menumpuknya kendaraan bermotor sering terjadi. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya


(21)

tenggang rasa antar pengemudi dan pengendara kendaraan bermotor. Saling serobot tidak mau mengalah antara satu dengan lainnya. Tindakan itu disebabkan kurangnya pemahaman tentang tata cara, etika dan sekaligus implementasinya di jalan raya. Tingginya angka kecelakaan yang terjadi di jalan raya khususnya yang melibatkan pengguna jalan yang berakibat kerugian yang tidak sedikit. Oleh karena itu, dengan adanya aplikasi ini tentunya akan memberikan kemudahan untuk mengenal pengertian atau pemahaman kepada masyarakat tata cara tentang berlalu lintas dan memberi manfaat bagi pengguna jalan. Selain itu, meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas, menanamkan dan membangun kesadaran masyarakat untuk berperilaku tertib berlalu lintas dan tanggung jawab untuk meningkatkan keselamatan.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang ada dalam pembuatan aplikasi ini adalah :

1. Bagaimana mendapatkan segala informasi seputar peraturan rambu-rambu lalu lintas dan undang-undangnya.

2. Bagaimana merancang dan membuat aplikasi Rambu-rambu lalu lintas dan undang-undang Berbasis Mobile Android dengan pemrograman bahasa Java sehingga dapat memberikan informasi sebagai sosialisasi kepada


(22)

1.3 Batasan Masalah

Dalam membuat aplikasi ini ada beberapa batasan masalah yang ditemukan, diantaranya:

1. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa Java dengan IDE eclipse

untuk Java yang disertai plugin android didalamnya.

2. Fitur aplikasi ini hanya mengenai rambu-rambu lalu lintas.

3. Memberikan penjelasan tentang rambu-rambu lalu lintas dan undang-undang berlalu lintas.

4. Aplikasi ini untuk smartphone android 2.2 (froyo) keatas.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah :

1. Menyediakan informasi rambu-rambu lalu lintas di smartphone android.

2. Merancang dan membangun aplikasi rambu-rambu lalu lintas dan peraturan undang-undangnya berbasis mobile android.

3. Sebagai sosialisai masyarakat tentang rambu-rambu lalu lintas dan undang-undangnya.

4. Menegakan peraturan undang-undang tentang peraturan rambu-rambu lalu lintas.


(23)

1.5 Manfaat

Pembuatan aplikasi ini untuk memberikan manfaat nyata dalam hal berikut ini :

1. Memberikan keamanan dan kenyamanan dalam berlalu lintas.

2. Mengurangi angka kecelakaan akibat perilaku sebagai pengguna jalan. 3. Memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat tata cara

tentang berlalu lintas.

4. Menanamkan dan membangun kesadaran masyarakat untuk berperilaku tertib berlalu lintas dan tanggung jawab untuk meningkatkan keselamatan. 5. Menyebarluaskan informasi tentang keselamatan jalan kekalangan

masyarakat.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rambu Lalu Lintas Jalan di Indonesia

Rambu rambu lalu lintas jalan di Indonesia dijelaskan sebagai berikut. 2.1.1 Dasar Hukum Rambu Lalu Lintas

Rambu Lalu Lintas Jalan di Indonesia memiliki dasar hukum yaitu : 1. Undang Undang No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan.

2. Undang Undang No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. 3. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1985 Tentang Jalan. 4. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1990 Tentang Jalan Tol.

5. Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.

6. Keputusan Menteri Perhubungan No. 17 Tahun 1991 Tentang Rambu Rambu Lalu Lintas di Jalan.

7. Keputusan Menteri Perhubungan No. 61 Tahun 1993 Tentang Rambu Rambu Lalu Lintas di Jalan sekaligus mencabut Kepmenhub No. 17 Tahun 1991.


(25)

8. Keputusan Menteri Perhubungan No. 63 Tahun 2004 Tentang Perubahan Kepmenhub No. KM 61 Tahun 1993 Tentang Rambu Rambu Lalu Lintas di Jalan.

9. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas Di Jalan.

10.Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 2006 Tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 61 Tahun 1993 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 63 Tahun 2004 Tentang Rambu Rambu Lalu Lintas di Jalan.

11.Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No.

SK.1321/AJ.401/DRJD/2005 Tentang Uji-Coba Rambu Nomor Rute Pada Jaringan Jalan Nasional / Arteri Primer di Pulau Jawa. 12.Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK

3229/AJ401/DRJD/2006 Tentang Tata Cara Penomoran Rute Jalan. 13.Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK

1207/AJ401/DRJD/2008 Tentang Tata Cara Penomoran Rute Jalan (Peraturan ini meyatakan PerDirjendat No. SK 3229/AJ401/ DRJD/2006 Tentang Tata Cara Penomoran Rute Jalan (tidak berlaku lagi).


(26)

2.1.2 Penegakan Hukum di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Penegakan hukum merupakan upaya menegakkan norma hukum terhadap pelanggaran yang dilakukan. Penegakan hukum dijalankan untuk menjaga, mengawal dan menghantar hukum agar tetap searah dengan tujuan hukum dan tidak dilanggar oleh siapapun. Kegiatan penegakan hukum merupakan kegiatan penerapan hukum terhadap pelanggaran norma hukum.

Tilang merupakan singkatan dari ”Bukti Pelanggaran”. Surat Tilang adalah catatan penyidik mengenai pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan tertentu yang dilakukan seseorang sebagai bukti terjadinya pelanggaran.

Penegakan Hukum (law enforcement) dalam arti luas mencakup

kegiatan untuk melaksanakan dan menerapkan hukum serta melakukan tindakan hukum terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan hukum yang dilakukan oleh subjek hukum, baik melalui prosedur peradilan ataupun melalui prosedur arbitrase dan mekanisme penyelesaian sengketa lainnya (alternative desputes or conflicts resolu-tion). Bahkan, dalam pengertian yang lebih luas lagi, kegiatan

penegakan hukum mencakup pula segala aktifitas yang dimaksudkan agar hukum sebagai perangkat kaidah normatif yang mengatur dan mengikat para subjek hukum dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara benar-benar ditaati dan sungguh-sungguh dijalankan sebagaimana mestinya. Dalam arti sempit, penegakan hukum itu menyangkut kegiatan penindakan terhadap setiap pelanggaran atau


(27)

penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan, khususnya yang lebih sempit lagi melalui proses peradilan pidana yang melibatkan peran aparat kepolisian, kejaksaan, advokat atau pengacara, dan badan-badan peradilan.

Penegakan hukum di bidang LLAJ meliputi penindakan pelanggaran dan penanganan kecelakaan lalu lintas. Dalam hal penindakan pelanggaran, sebelumnya dilakukan pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan. Tindakan pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan dan penindakan pelanggaran merupakan rangkaian kegiatan penegakan hukum di bidang LLAJ. Hasil dari pelaksanaan tindakan pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan dan ditemukan adanya pelanggaran, maka akan dilakukan tindakan penindakan pelanggaran dengan pemeriksaan acara cepat dan dikenakan tindak pidana denda.

Pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan dilakukan oleh Petugas Polri dan PPNS LLAJ meliputi pemeriksaan :

a. Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB), Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCKB), atau Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCKB);

b. tanda bukti lulus uji bagi kendaraan wajib uji; c. fisik Kendaraan Bermotor;

d. daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang; dan/atau e. izin penyelenggaraan angkutan.


(28)

Wewenang pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan oleh Petugas Polri dilakukan terhadap pemeriksaan point a sampai dengan point e, sedangkan wewenang PPNS LLAJ terhadap pemeriksaan pada point b sampai dengan point e. Apabila dilihat dari wewenang pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan, wewenang penuh berada pada Petugas Polri termasuk di dalamnya wewenang yang dimiliki oleh PPNS LLAJ. Adanya wewenang penuh yang dimiliki oleh Petugas Polri dalam melakukan pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan sangat kontradiksi dengan wewenang awal terkait dengan penerbitan SIM, STNKB, STCKB dan TCKB yang merupakan otoritas wewenangnya. Terkait dengan aspek tanda bukti lulus uji bagi kendaraan wajib uji, fisik kendaraan bermotor, daya angkut dan/atau cara pengangkutan barang, dan/atau izin penyelenggaraan angkutan merupakan wewenang yang dimiliki oleh PPNS LLAJ. Hal ini berarti, wewenang pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan harus memiliki keterkaitan dengan wewenang sebelumnya dalam melakukan tindakan pemerintahan. Hal ini diperlukan agar pemeriksaan kendaraan bermotor yang dilakukan memiliki kepastian hukum. Wewenang pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan yang dilakukan oleh Petugas Polri dan PPNS LLAJ harus didasarkan pada tugas kedinasan dalam bentuk Surat Perintah Tugas. Surat Perintah Tugas dimaksud dikeluarkan oleh Atasan Petugas Polri maupun Atasan PPNS LLAJ.


(29)

Pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan didasarkan pada pelanggaran dan denda maksimal untuk setiap pelanggaran berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel Pelanggaran dan Denda Maksimal untuk setiap Pelanggaran Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan pada halaman lampiran. (Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009)

2.1.3 Pengertian Rambu Lalu Lintas

Rambu lalu lintas adalah salah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.

2.1.3.1 Rambu Peringatan

Rambu Peringatan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan bahaya atau tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan. Rambu peringatan dengan Nomor Tabel 1. Warna dasar rambu peringatan berwarna kuning dengan lambang atau tulisan berwarna hitam. Nomor rambu, lambang rambu, dan arti rambu terdapat pada tabel halaman lampiran.

2.1.3.2 Rambu Larangan

Rambu Larangan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan. Rambu larangan dengan Nomor Tabel 2A. Warna dasar rambu larangan berwarna putih


(30)

dan lambang atau tulisan bewarna hitam atau merah. Nomor rambu, lambang rambu, dan arti rambu terdapat pada tabel halaman lampiran. 2.1.3.3 Rambu Perintah

Rambu Perintah adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan. Rambu perintah dengan Nomor Tabel 2B. Rambu perintah berbentuk bundar berwarna biru dan lambang atau tulisan berwarna putih serta merah untuk garis serong sebagai batas akhir perintah. Nomor rambu, lambang rambu, dan arti rambu terdapat pada tabel halaman lampiran.

2.1.3.4 Rambu Petunjuk

Rambu Petunjuk adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan pentunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan.

Rambu petunjuk dengan Nomor Tabel 3, rambu pendahulu petunjuk jurusan, rambu petunjuk jurusan dan rambu penegas jurusan yang menyatakan petunjuk arah untuk mencapai tujuan antara lain kota, daerah/wilayah serta rambu yang menyatakan nama jalan dinyatakan dengan warna dasar hijau dengan lambang dan/atau tulisan warna putih. Rambu petunjuk jurusan menggunakan huruf kapital pada huruf pertama, dan selanjutnya menggunakan huruf kecil dan seluruhnya menggunakan huruf kapital dan/atau huruf kecil.


(31)

Khusus rambu petunjuk jurusan kawasan dan objek wisata dinyatakan dengan warna dasar coklat dengan lambang atau tulisan warna putih. Rambu petunjuk yang menyatakan tempat fasilitas umum, batas wilayah suatu daerah, situasi jalan dan rambu berupa kata-kata serta tempat khusus dinyatakan dengan warna dasar biru. Nomor rambu, lambang rambu dan arti rambu terdapat pada tabel halaman lampiran. 2.1.3.5 Rambu Sementara

Rambu Sementara adalah rambu yang digunakan secara tidak permanen, pada keadaan darurat atau pada kegiatan-kegiatan tertentu. 2.1.3.6 Papan Tambahan

Papan Tambahan adalah papan yang dipasang di bawah daun rambu yang memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu.

Papan tambahan digunakan untuk memuat keterangan yang diperlukan untuk menyatakan hanya berlaku untuk waktu-waktu tertentu, jarak-jarak dan jenis kendaraan tertentu ataupun perihal lainnya sebagai hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas.

Papan tambahan ditempatkan dengan jarak 5 sentimeter sampai dengan 10 sentimeter dari sisi terbawah daun rambu dengan ketentuan lebar papan tambahan secara vertikal tidak melebihi sisi daun rambu.

Persyaratan papan tambahan :

1. Papan tambahan menggunakan warna dasar putih dengan tulisan dan bingkai berwarna hitam.


(32)

2. Papan tambahan tidak boleh menyatakan suatu keterangan yang tidak berkaitan dengan rambunya sendiri.

3. Pesan yang termuat dalam papan tambahan harus bersifat khusus, singkat, jelas dan mudah serta cepat dimengerti oleh pengguna jalan. 4 Ukuran perbandingan papan tambahan antara panjang dan lebar

adalah 1 (satu) berbanding 2 (dua). Tabel 2.1 Papan Tambahan

Lambang Rambu Arti Rambu

Jarak dari rambu sampai awal bagian jalan yang berbahaya atau awal daerah dimana peraturan berlaku, sebagaimana contoh dimaksud

Panjang bagian jalan yang berbahaya atau panjang daerah dimana peraturan berlaku, sebagaimana contoh dimaksud

Berlakunya rambu sesuai arah panah ke kiri10 meter Berlakunya rambu sesuai arah panah ke kiri dan kanan 5 meter

Berlakunya rambu sesuai arah panah ke kanan 10 meter

berlakunya rambu sesuai dengan keterangan pada papan tambahan

Awal berlakunya rambu sesuai arah panah lalulintas ke depan


(33)

Pengulangan berlakunya rambu sesuai arah panah lalulintas ke depan dan ke belakang

Akhir berlakunya rambu sesuai arah panah

Berlakunya rambu sesuai waktu yang

ditentukan

Berlakunya rambu bagi semua kendaraan kecuali bus

Papan tambahan untuk menegaskan jenis bahaya yang dimaksud tabel I no. 23 (hati-hati)

Papan tambahan untuk menegaskan jenis bahaya yang dimaksud tabel I no. 23 (hati-hati)

2.1.5.7 Rambu Nomor Rute

Rambu nomor rute (Permenhub No. 60 Tahun 2006) Tambahan lampiran III Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 61 Tahun 1993, pada Tabel 3, yaitu setelah rambu penegasan mengenai jarak dan jurusan satu kota atau daerah, ditambahkan dengan rambu petunjuk pendahulu jurusan, rambu petunjuk jurusan dan rambu penegasan jurusan yang menyatakan petunjuk arah untuk mencapai tujuan dilengkapi dengan nomor rute untuk Jalan Nasional / Arteri Primer dapat dilihat pada Gambar 2.1


(34)

Gambar 2.1 Contoh Nomor Rute Untuk Jalan Nasional / Arteri Primer

2.1.3.8 Daun Rambu

Daun Rambu adalah plat aluminium atau bahan logam lainnya tempat ditempelkan/dilekatkannya rambu.

2.1.3.9 Tiang Rambu

Tiang Rambu adalah batangan logam atau bahan lainnya untuk menempelkan atau melekatkan daun rambu.

2.1.4 Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah dan air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel. 2.1.4.1 Jalan Nasional

Jalan nasional adalah jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota propinsi dan jalan strategis nasional.


(35)

2.1.4.2 Jalan Propinsi

Jalan provinsi adalah jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota propinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan strategis propinsi.

2.1.4.3 Kode Ruas Jalan

Kode ruas jalan yang selanjutnya disebut nomor rute adalah kode dalam bentuk angka dan kombinasi huruf dengan angka yang digunakan sebagai identitas dari suatu ruas jalan yang menunjukkan arah perjalanan.

2.1.5 Rute

Rute adalah kumpulan ruas jalan yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lain secara menerus.

2.15.1 Tata Cara Penomoran Rute Jalan

Peraturan Dirjendat No: Sk 1207/Aj 401/Drjd/2008 Tentang Tata Cara Penomoran Rute Jalan

1. Nomor rute jalan diberlakukan untuk jalan nasional dan jalan propinsi.

2. Pemberian nomor rute bertujuan untuk :

a. Memberikan kemudahan dan panduan bagi pengguna jalan dalam menentukan perjalanan.


(36)

b. Memberikan kejelasan kepada masyarakat tentang penyelenggaran jalan.

3. Nomor rute untuk ruas jalan nasional menggunakan kombinasi kata “NASIONAL” dan angka.

4. Nomor rute untuk ruas jalan propinsi menggunakan kombinasi kata “PROPINSI” dan angka.

5. Pemberian nomor rute mengikuti ketentuan sebagai berikut

a. Pemberian nomor rute di jalan nasional mempertimbangkan lintas strategis nasional secara sosial dan ekonomi.

b. Ruas jalan yang memanjang pulau / sejajar garis pantai diberikan nomor ganjil dimulai dari angka 1.

c. Ruas jalan yang melintang pulau diberikan nomor ganjil dimulai dari angka 2.

d. Ruas jalan diberikan penomoran dengan urutan ruas jalan utama diberikan nomor terkecil dan selanjutnya menyesuaikan mulai dari atas ke bawah atau kiri ke kanan.

e. Dalam hal jalan terpotong oleh perairan (laut, sungai dan danau) yang terhubungkan oleh lintas penyeberangan, diberikan penomoran rute jalan yang menerus menggunakan nomor rute jalan yang sama.

f. Urutan penomoran untuk ruas jalan baru melanjutkan penomoran yang sudah ada.

6. Nomor rute di jalan nasional dapat digunakan di jalan propinsi yang memliki kepentingan strategis nasional secara sosial dan ekonomi.


(37)

7. Nomor rute untuk ruas jalan nasional ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat.

8. Nomor rute untuk ruas jalan propinsi ditetapkan oleh Gubernur. 2.1.5.2 Bentuk, Warna dan Ukuran Rambu

Bentuk, Warna Dan Ukuran

1. Nomor rute divisualisasikan dalam bentuk rambu persegi enam (heksagonal) dengan garis tepi hitam, warna dasar putih serta tulisan hitam.

2. Nomor rute sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditempelkan di dalam daun rambu pada rambu pendahulu petunjuk jurusan, rambu petunjuk jurusan dan/atau rambu penegasan seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.61 Tahun 1993 tentang Rambu Lalu Lintas di Jalan, sebagaimana telah diubah yang kedua dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2006 Lampiran I Tabel 3 No.1a, 1b, 1e, 1f ; dan 2a).

3. Bentuk, warna dan contoh penempatan nomor rute pada rambu pendahulu petunjuk jurusan, rambu petunjuk jurusan dan rambu penegasan sebagaimana Lampiran I Peraturan ini.

4. Ukuran huruf atau angka pada rambu nomor rute sekurang-kurangnya sama dengan ukuran huruf pada rambu pendahulu petunjuk jurusan, rambu petunjuk jurusan dan rambu penegasan. 5. Ukuran rambu nomor rute sebagaimana Lampiran II Peraturan ini.


(38)

2.1.6 Pengadaan, Pemasangan dan Pemeliharaan Rambu Pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan yaitu :

1. Direktur Jenderal Perhubungan Darat mengadakan, memasang dan memelihara rambu nomor rute pada jalan nasional.

2. Gubernur mengadakan, memasang dan memelihara rambu nomor rute pada jalan propinsi.

Berikut contoh bentuk dan warna rambu nomor rute :

1. Bentuk Rambu Nomor Rute Jalan Nasional dapat dilihat pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Contoh Bentuk Rambu Nomor Rute Untuk Jalan Nasional

2. Bentuk Rambu Nomor Rute Jalan Propinsi dapat dilihat pada Gambar 2.3

Gambar 2.3 Contoh Bentuk Rambu Nomor Rute Untuk Jalan Propinsi


(39)

Huruf dan Angka Jenis Seri E(m)

Warna Dasar Rambu Nomor Rute : Putih Reflektif Warna Latar tulisan “NASIONAL” : Merah Reflektif Warna Latar tulisan “PROPINSI” : Biru Reflektif

Warna tulisan NASIONAL” dan “PROPINSI” : Putih Reflektif Warna Angka dan garis tepi : Hitam Non Reflektif Contoh penempatan rambu nomor rute :

Tabel 2.2 Contoh Penempatan Rambu Nomor Rute

Lambang Rambu Arti Rambu

Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan pada persimpangan di depan

Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan yang menunjukkan arah daerah

Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan yang menyatakan arah untuk

mencapai suatu tempat keluar dari jalan toll

Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan yang menyatakan lajur yang harus dilewati untuk jurusan yang dituju Rambu Petunjuk Jurusan


(40)

2.2 Android

Sistem Operasi Android dan Arsitektur Android dijelaskan sebagai berikut. 2.2.1 Sisitem Operasi Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

Android menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembang

untuk menciptakan aplikasi mereka. Awalnya, Goggle Inc. membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk ponsel/smartphone. Kemudian untuk mengembangkan

Android, dibentuklah Open Handset Alliance, yaitu aliansi perangkat seluler terbuka yang terdiri dari 34 perusahaan piranti keras, piranti lunak, dan telekomunikasi. Beberapa perusahaan yang tergabung dalam OHA adalah Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile dan Nvidia.

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung gembangan

open source pada perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis

kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat seluler.

Terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services


(41)

dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset

Distribution (OHD).

Sekitar September 2007 Google memperkenalkan Nexus One, salah satu jenis smartphone yang menggunakan Android sebagai sistem

operasinya. Telepon selular ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada pada 5 Januari 2008). Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaharuan berupa perbaikan

bug dan penambahan fitur baru.

Pada masa saat ini kebanyakan vendor-vendor smartphone sudah

memproduksi smartphone berbasis Android, vendor-vendor itu antara

lain HTC, Motorola, Samsung, LG, Sony Ericsson, Huawei, Asus, HKC, Achos, Webstation Camangi, Dell, Nexus, SciPhone, WaytecQ, Acer, Phillips, T-Mobile, Nexian, IMO dan masih banyak lagi vendor

smartphone di dunia yang memproduksi Android. Hal ini karena

Android itu sistem operasi yang open source sehingga bebas


(42)

Android dipuji sebagai platform mobile pertama yang lengkap, terbuka, dan bebas yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Lengkap (Complete Platform) : Para Desainer dapat melakukan

pendekatan yang komprehensif ketika mereka sedang

mengembangkan platform Android. Android merupakan sistem

operasi yang aman dan banyak menyediakan tools dalam

membangun software dan memungkinkan untuk peluang

pengembangan aplikasi.

2. Terbuka (Open Source Platform) : Platform Android disediakan melalui lisensi open source. Pengembang dapat dengan bebas

untuk mengembangkan aplikasi. Android sendiri menggunakan Linux Kernel 2.6.

3. Free (Free Platform) : Android adalah platform/aplikasi yang bebas untuk dikembangkan. Tidak ada lisensi atau biaya royalti untuk dikembangkan pada platform Android. Tidak ada biaya keanggotaan yang diperlukan. Tidak diperlukan biaya pengujian. Tidak ada kontrak yang diperlukan. Android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun.

Android merupakan generasi baru platform telepon seluler.

Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan paling sedikit 18 jenis telepon seluler


(43)

yang menggunakan Android. Terdapat beberapa versi Android yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Android versi 1.1

2. Android versi 1.5 (Cupcake) 3. Android versi 1.6 (Donut) 4. Android versi 2.0/2.1 (Éclair)

5. Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt) 6. Android versi 2.3 (Gingerbread)

7. Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)

8. Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich) 9. Android versi 4.1 (Jelly Bean)

10. Android versi 4.2 (Jelly Bean) 11. Android versi 4.3 (Jelly Bean) 12. Android versi 4.4 (Kit Kat).

(Safaat, 2012) 2.2.2 Arsitektur Sistem Operasi Android

Secara sederhana arsitektur Android merupakan sebuah kernel Linux dan sekumpulan pustaka C/C++ dalam suatu framework yang menyediakan dan mengatur alur proses aplikasi.

Gambar 2.1 merupakan diagram yang menunjukkan komponen utama dari sistem operasi Android. Setiap bagian dijelaskan lebih rinci sebagai


(44)

Gambar 2.4 Arsitektur Android 1. Linux Kernel

Pada bagian paling bawah dari Android adalah Linux Kernel. Android menggunakan modifikasi dari Linux Kernel versi 2.6. Bagian ini bertanggung jawab untuk mengelola dan berkomunikasi dengan perangkat keras di mana Android berjalan. Pemilihan Linux Kernel sebagai inti dari Android adalah karena dukungan dan kestabilannya terhadap berbagai macam komponen perangkat keras. Pada bagian ini disediakan driver (program pengendali) perangkat

keras, pengelolaan memori, pengelolaan proses, pengelolaan jaringan dan keamanan.

2. Libraries

Libraries merupakan kumpulan kode yang dapat digunakan oleh komponen/program lain. Pada bagian ini kodenya ditulis


(45)

menggunakan bahasa perograman C/C++. Fungsi masing-masing komponen di libraries ini adalah sebagai berikut:

1. Surface Manager: mengelola penggambaran dan komposisi komponen di layar (jendela, tombol, teks input, objek tiga dimensi dan sebagainya).

2. Open GL|ES: engine grafis tiga dimensi.

3. SGL: engine grafis dua dimensi.

4. Media Framewrok: codecs untuk memutar dan merekam berbagai

format video dan audio.

5. FreeType: untuk rendering font.

6. SSL: untuk keamanan komunikasi jaringan.

7. SQLite: pengelolaan database untuk penyimpanan data.

8. Webkit :web browser engine Android.

9. Libc: library C standar.

3. Android Runtime

Pada bagian inilah aplikasi Android berjalan. Ini bagian middleware

yang disebutkan pada definisi Android di awal. Aplikasi Android ditulis menggunakan bahasa Java, dan untuk menjalankannya diperlukan sebuah virtula machine yang menerjemahkan


(46)

instruksi-oleh sistem operasi. Namun berbeda dengan platform lainnya, Android tidak menggunakan Java Virtual Machine (JVM), melainkan menggunakan Dalvik Virtual Machine. Dalvik Virtual Machine adalah sebuah virtual machine yang dioptimalkan untuk

perangkat yang memiliki memory kecil, sumber tenaga terbatas, dan kemampuan prosesor yang kecil.

4. Application Framework

Bagian ini adalah framework atau perangkat yang dapat digunakan

oleh pengembang aplikasi dalam membuat aplikasi Android. Bagian ini menyertakan program-program yang mengelola fungsi-fungsi dasar seperti informasi lokasi, fungsi telepon, dan pengelolaan perpindahan antar program atau proses.. Pengembang aplikasi dapat memilih akses framework yang sama dengan yang dapat diakses oleh

aplikasi-aplikasi utama dari Android (phone dialler, buku telepon,

SMS, e-mail, kalender dan sebagainya). Di sini terlihat keinginan dari Android untuk menjadi platform yang terbuka, sehingga memungkinkan pengembang aplikasi untuk lebih kreatif menciptakan aplikasi yang menarik dan inovatif.

5. Applications

Pada bagian ini terdapat aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan oleh pengguna Android. Selain aplikasi inti seperti yang ada di diagram arsitektur, aplikasi-aplikasi tambahan yang dipasang sendiri oleh pengguna menempati bagian ini dan memiliki hak akses yang sama


(47)

terhadap Application Framework. Apabila diperlukan, pengguna ataupun vendor dapat menggantikan aplikasi inti yang ada dengan aplikasi buatan sendiri yang memiliki fungsionalitas sama. Hal ini membuat kustomisasi Sistem Operasi Android jauh lebih bebas dibanding sistem operasi perangkat mobile lainnya. (Andry, 2011).

3.3 Blackbox Testing

Metode pengujian blackbox adalah pengujian perangkat lunak dari segi

spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dilakukan untuk mengetahui fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai degan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian ini dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan cara menggunakan perangkat lunak yang dibuat, kemudian melihat apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan pengembang.

Menurut Roger S. Pressman (2001), Blackbox testing juga disebut pengujian

tingkah laku, memusat pada kebutuhan fungsional perangkat lunak. Teknik pengujian black box memungkinkan memperoleh serangkaian kondisi

masukan yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi adalah fungsi tidak benar atau hilang, kesalahan antar muka, kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data), kesalahan performasi, kesalahan inisialisasi dan akhir program.


(48)

struktur pemrograman. Pengujian ini murni dilakukan dengan sudut pandang penguji yaitu end user. Pengujian blackbox memainkan peran penting dalam

pengujian perangkat lunak dalam membantu proses validasi seluruh fungsi dari sistem yang dibangun. Pengujian ini dianggap selesai apabila semua kebutuhan user atau pengguna telah dipenuhi. Walaupun jika nantinya ada

kebutuhan user yang belum lengkap atau muncul kebutuhan yang tidak

terduga, maka hal tersebut dapat didefinisikan ulang kemudian. Pengujian ini hanya berdasar pada perspektif user. Hal yang paling penting dalam

pengujian blackbox ini adalah pengujian ini menangani input yang valid

maupun tidak sesuai perspektif user.

Metode pengujian Blackbox memfokuskan pada pengujian pada fungsional

aplikasi. Metode ini memungkinkan pengembang aplikasi untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih syarat-syarat fungsional suatu

aplikasi. Pengujian dengan blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan

dalam beberapa kategori, diantaranya: 1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan performa aplikasi.

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Pengujian Blackbox tidak dilakukan pada awal proses perancangan dan

pembuatan suatu aplikasi, melainkan dilakukan pada tahapan-tahapan berikutnya. Karena pengujian ini dengan sengaja mengabaikan struktur


(49)

kontrol. sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Dengan

mengaplikasikan ujicoba blackbox, diharapkan dapat menghasilkan

sekumpulan kasus uji yang memenuhi kriteria berikut:

1. Kasus uji yang berkurang. Jika jumlahnya lebih dari satu, maka jumlah dari uji kasus tambahan harus didesain untuk mencapai uji coba yang cukup beralasan.

2. Kasus uji yang memberitahukan sesuatu tentang keberadaan atau tidaknya suatu jenis kesalahan, daripada kesalahan yang terhubung hanya dengan suatu uji coba yang spesifik (Ayuliana. 2009).

Menurut Mohd. Ehmer Khan (2012), Pengujian Blackbox memperlakukan

perangkat lunak yang akan diuji sebagai sebuah “Kotak Hitam”, tanpa diketahui tentang struktur kerja internal dan pengujian ini hanya memeriksa aspek fundamental dari sebuah sistem. Saat melakukan pengujian blackbox,

penguji harus mengetahui arsitektur sistem namun tidak harus memiliki akses untuk memperhatikan source code sistem.

Beberapa keunggulan dan kerugian menggunakan pengujian blackbox adalah:

A.Keuntungan

1. Sangat efisien bagi aplikasi yang memiliki source code yang banyak. 2. Persepsi penguji sangat sederhana.

3. Perbedaan perspektif pengguna dan pengembang sangat mudah dilihat (penguji dan pengembang tidak saling berhubungan).


(50)

B. Kerugian

1. Hanya sebagian dari skenario tes yang dapat dijalankan, selebihnya hanya dapat mengulas sistem secara terbatas.

2. Sulit untuk menggambarkan proses uji coba tanpa melihat spesifikasi yang jelas.

3. Pengujian blackbox sebenarnya tidak efisien.

Beberapa istilah serupa dengan Pengujian Blackbox yaitu Pengujian Buram,

Pengujian Fungsional, Pengujian Closebox dan Pengujian Perilaku.

Pengujian blackbox terdiri dari beberapa tipe, yaitu:

1. Equivalence Partitioning.

2. Boundary Value Analysis.

3. Fuzzing.

4. Cause Effect Graph.

5. Orthogonal Array Testing.

6. App Pair Testing.

7. State Transtition Testing.

2.4 Android Development Tools(ADT)

Android Development Tools merupakan suatu plugin yang dirancang untuk

IDE Eclipse agar mempermudah dalam membangun dan mengembangkan suatu aplikasi Android pada IDE Eclipse dengan ADT, pengembang dapat mem-package source menjadi satu file installer Android, yaitu file dengan .apk (dot apk). Semakin tinggi platform atau versi Android yang digunakan,


(51)

2.5 Eclipse

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk

mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

1 Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

2 Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP dan lain sebagainya.

3 Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web dan lain sebagainya.

Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan

open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman

perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in. (Eclipse, 2009)


(52)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung, Waktu penelitian dilakukan selama semester ganjil dan semester genap tahun ajaran 2013/2014.

3.2Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode sebagai berikut :

3.2.1 Observasi

Mempelajari dan mengamati pengguna jalan pada penerapan rambu-rambu lalu lintas, peraturan, undang-undang serta pasalnya dan untuk menyelesaikan masalah pengguna jalan tentang rambu-rambu lalu lintas.

3.2.2 Studi Pustaka

Metode ini dilakukan dengan mengenali, mempelajari rambu-rambu lalu lintas, peraturan, undang-undang serta pasalnya dan bahan-bahan


(53)

pustaka atau literatur tentang rambu-rambu lalu lintas di Indonesia pada penerapan Java dan IDE eclipse berbasis mobile android.

3.3 Tahapan Penelitian

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah metode

Waterfall. Tahapan-tahapan dalam metode Waterfall diterangkan dalam

Gambar 3.1 sebagai berikut:

Gambar 3.1 Tahapan MetodeWaterfall

3.3.1 Tahapan Perencanaan

Karena perangkat lunak merupakan bagian dari suatu sistem maka langkah pertama dimulai dengan membangun syarat semua elemen sistem dan mengalokasikan keperangkat lunak dengan memeperhatikan hubungannya dengan manusia, perangkat keras dan database.

3.3.2 Analisis Kebutuhan


(54)

digunakan dalam penelitian ini. Literatur yang dikumpulkan berupa buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan.

Penelitian ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat

lunak (software ) sebagai berikut :

a. Notebook dengan spesifikasi :

- Processor : Intel i5-350M 2,30Ghz

- RAM : DDR3 4 GB

- Harddisk : 500 GB - VGA : Intel HD 1,5 GB.

b. Perangkat Lunak (software) yang digunakan:

- Sistem Operasi : Windows 7 32 Bit - Bahasa Pemrograman : Java, XML

- Aplikasi : Eclipse ADT, Android SDK , ACDSee Photo Manager. c. Smartphone Android dengan spesifikasi :

- CPU :1.4 GHz - GPU : 320 - RAM : 1 GB - ROM : 2 GB

- Internal Storage : 5 GB

- Display : 4.3' FWVGA (480X854) TFT LCD - Sistem Operasi : Android 4.1.2 Jelly Bean

- Masukan : Layar kapasitif, accelerometer, pengendali volume

- Konektivitas : Wi-Fi (802.11b/g/n), DLNA, Bluetooth 2.1, USB, A-GPS, Quad Band, HSDPA/HSUPA.


(55)

3.3.3 Desain

Desain sistem (System and Software Design) merupakan tahap

penyusunan proses, data, aliran proses dan hubungan antara data yang paling optimal untuk menjalankan proses bisnis dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan hasil analisa kebutuhan. Dokumentasi yang dihasilkan dari tahap desain sistem ini adalah Use Case Diagram,

Diagram Aktivitas, Diagram kelas, user interfaceDiagram.

3.2.4 Implementasi

Pada tahap ini desain yang telah dibuat lalu diterjemahkan dalam kode-kode program menggunakan bahasa pemrograman JAVA dan XML yang diimplementasikan kedalam aplikasi ini. Aplikasi dibuat dengan menggunakan aplikasi Eclipse dengan Android SDK dan ADT. File


(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis pada Aplikasi Informasi Rambu Lalu Lintas dan Peraturan Undang-Undang pada Mobile Smartphone

berbasis Android, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi Informasi Rambu Lalu Lintas dan Peraturan Undang-Undang ini memberikan informasi tentang rambu lalu lintas dan peraturan hukum undang-undang di Indonesia.

2. Aplikasi dapat berjalan dengan baik pada perangkat smartphone Android

yang menggunakan Sistem Operasi Android Minimal versi 2.2.

3. Aplikasi ini sangat berguna bagi user pengguna jalan untuk mempelajari

atau menambah wawasan sehingga dapat meminimalkan resiko kecelakaan dalam berlalu lintas.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran sebagai berikut:


(57)

1. Penambahan fitur suara yang digunakan untuk penjelasan informasi baca teks arti rambu-rambu.

2. Aplikasi ini dapat dikembangkan pada Platform lain selain OS Android.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Andry,2011. Android A Sampai Z, PT Prima Infosarana Media, Jakarta.

Ayuliana. 2009. Testing dan Implementasi.

http://rifiana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26083/Teknik+Pe ngujian+perangkat+Lunak+-+Black+Box. pdf. Diaksestanggal 3 Maret 2014 pukul 09.42 WIB.

Badan Pusat Statistik. 1992-2012. Data Jumlah Kecelakaan, Korban Mati, Luka Berat, Luka Ringan, dan Kerugian Materi yang Diderita.

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=17&nota b=14, diakses pada 15 Febuari 2014 pukul 19.00 WIB.

Badan Pusat Statistik. 1987-2012.Data Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis.

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=17&nota b=12, diakses pada 15 Febuari 2014 pukul 20.00 WIB.

Departemen Perhubungan, 2012. Panduan Penempatan Fasilitas Perlengkapan Jalan, Jakarta.

Eclipse,2009.

http://www.eclipse.org/articles/Article-UI-Guidelines/v200202/Contents.html, diakses pada 15 Januari 2014 pukul 19.00 WIB.

Faisal Affandi, 2012.Rambu Lalu Lintas Jalan di Indonesia.Jakarta.

Jemmy J. Pietersz, 2011. Karakteristik Surat Tilang Dalam Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

Khan, Mohd.EhmerdanFarmeena Khan. 2012. A Comparative Study of White Box, Black Box and Grey Box Testing Techniques. IJACSA.

Meier, Reto. 2009. Professional Android Aplication Development. Canada:

Wiley Publishing, Inc.

Nidhra, Srinivas dan Jagruthi Dondeti. 2012. Black box and White box Testing Techniques – A Literature Review. IJESA.


(59)

Pressman, Roger S. 2001.Software Engineering :A Practitioners Approach Fifth Edition. McGraw Hill. USA.

Safaat, Nazruddin, 2012. Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan TablePC Berbasis Android. Informatika, Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.


(60)

(61)

1. RAMBU-RAMBU

1.1. Rambu Peringatan

Nomor Rambu

Lambang Rambu Arti Rambu

1a Tikungan ke kiri

1b Tikungan ke kanan

1c Tikungan tajam ke kiri

1d Tikungan tajam ke kanan

1e Tikungan Ganda, tikungan

pertama ke kiri

1f Tikungan Ganda, tikungan

pertama ke kanan

1g Banyak tikungan atau urutan beberapa

tikungan, tikungan pertama ke kiri

1h Banyak tikungan atau urutan beberapa

tikungan, tikungan pertama ke kanan


(62)

1j Pengarah tikungan ke kiri

2a Turunan

2b Turunan curam

2c tanjakan

2d tanjakan terjal

3a Penyempitan di kiri dan

kanan jalan

3b Penyempitan di kiri

3c Penyempitan di kanan jalan

3d Jembatan atau penyempitan

di jembatan

3e Pengurangan lajur kiri

3f Pengurangan lajur kanan


(63)

5 Jalan menuju tepian air, tepian jurang

6a jalan tidak datar,

bergelombang atau berbukitbukit

6b Jalan cembung atau

jembatan cembung

6c Jalan cekung

7 Jalan licin

8 Kerikil lepas

9a Longsoran tanah atau batu

yang berjatuhan dari sebelah kiri jalan

9b Longsoran tanah atau batu

yang berjatuhan dari sebelah kanan jalan

10 Penyeberangan orang

11 Banyak anak-anak

12 Banyak orang bersepeda dan

sering menyeberang jalan

13a Banyak satwa jinak dan


(64)

13b Banyak satwa liar dan sering menyeberang jalan

14 Ada pekerjaan di jalan

15 Lampu pengatur lalu lintas

16 Lintasan pesawat terbang

17 Angin dari samping

18a Lalulintas dua arah

18b Awal bangunan pemisah untuk lalu lintas

dua arah

18c Akhir bangunan pemisah

untuk lalu lintas dua arah

18d Awal bangunan pemisah

untuk lalu lintas satu arah

19a Persimpangan empat

19b Persimpangan tiga sisi kiri


(65)

19d Persimpangan tiga serong kiri

19e Persimpangan tiga serong kiri

19f Persimpangan tiga serong

kanan

19g Persimpangan tiga serong

kanan

19h Persimpangan tiga type T

19i Persimpangan tiga type Y

19j Persimpangan ganda kiri

kanan

19k Persimpangan ganda kanan

kiri

19l Persimpangan tiga ganda kiri

19m Persimpangan tiga ganda

kanan

20a Persimpangan tiga dengan

prioritas

20b Persimpangan tiga sisi kiri


(66)

20c Persimpangan tiga sisi kanan dengan prioritas

20d Persimpangan tiga serong kiri

dengan prioritas

20e Persimpangan tiga serong

kanan dengan prioritas

20f Persimpangan bundaran

dengan prioritas

21a Tinggi ruang bebas ... m

21b Lebar ruang bebas ... m

22a Persilangan datar dengan

lintasan kereta api berpintu

22b Persilangan datar dengan

lintasan kereta api tanpa pintu

23 Hati-hati

24a Rambu tambahan menyatakan

jarak 450 m

24b Rambu tambahan

menyatakan jarak 300 m

24c Rambu tambahan


(67)

25 Peringatan tentang bahaya tanah longsor di musim hujan

1.2. Rambu Larangan

Nomor Rambu

Lambang Rambu Arti Rambu

1a Dilarang berjalan terus,

wajib berhenti sesaat dan

meneruskan perjalanan setelah mendapat kepastian aman dari lalu lintas arah lainnya

1b Dilarang berjalan terus apabila

mengakibatkan rintangan, hambatan, gangguan bagi lalulintas dari arah lain yang wajib didahulukan

1c Dilarang berjalan terus,

pada persilangan-persilangan sebidang lintasan kereta api jalur tunggal, wajib berhenti sesaat untuk mendapatkan kepastian aman

1d Dilarang berjalan terus, pada

persilangan-persilangan sebidang lintasan kereta api jalur ganda, wajib berhenti sesaat untuk mendapatkan kepastian aman

1e Dilarang berjalan terus, wajib berhenti

sesaat dan

meneruskan perjalanan

setelah melaksanakan sesuatu kegiatan / kewajiban tertentu (contoh untuk pemeriksaan cukai)

1f Dilarang berjalan terus, wajib berhenti

sesaat sebelum bagian jalan tertentu dan meneruskan perjalanan setelah

mendahulukan kendaraan yang datang dari arah depan secara bersamaan

2a Larangan masuk bagi semua

kendaraan bermotor maupun tidak bermotor dari kedua arah


(68)

2b Larangan masuk bagi semua kendaraan bermotor maupun tidak bermotor

3a Larangan masuk bagi

kendaraan bermotor roda empat atau lebih

3b Larangan masuk bagi

kendaraan bermotor roda tiga

3c Larangan masuk bagi

kendaraan bermotor

3d Larangan masuk bagi

kendaraan bermotor

3e Larangan masuk bagi bus

3f Larangan masuk bagi mobil

barang

3g Larangan masuk bagi kendaran bermotor

dengan kereta gandeng

3h Larangan masuk bagi kendaran bermotor

dengan kereta tempel

3i Larangan masuk bagi

kendaran untuk keperluan khusus, antara lain forklift, penggilas jalan, traktor

3j Larangan masuk bagi delman dan


(69)

3k Larangan masuk bagi gerobak pedati dan sejenisnya

3l Larangan masuk bagi gerobak dorong dan

sejenisnya

3m Larangan masuk bagi gerobak dan dokar

3n Larangan masuk bagi semua

kendaraan tidak bermotor

3o Larangan masuk bagi sepeda

3p Larangan masuk bagi becak

3q Larangan masuk bagi sepeda

dan becak

3r Larangan masuk bagi pejalan

kaki

4a Larangan berhenti sampai jarak 15 m dari

tempat pemasangan rambu menurut arah lalu lintas, kecuali dinyatakan lain dengan papan tambahan

4b Larangan parkir sampai jarak

15 m dari tempat pemasangan rambu menurut arah lalu lintas, kecuali dinyatakan lain dengan

papan tambahan

9b Larangan berbelok ke kiri bagi kendaraan

bermotor maupun tidak bermotor utnuk masuk jalan simpangan atau berpindah jalur yang searah lalu lintas


(70)

5a Larangan berbelok ke kanan bagi kendaraan bermotor

maupun tidak bermotor utnuk masuk jalan simpangan atau berpindah jalur yang searah lalu lintas

5b Larangan berbalik arah bagi

kendaraan bermotor maupun tidak bermotor

5c Larangan mendahului

kendaraan lain yang berjalan di depan

6 Larangan menggunakan isyarat suara

7 Larangan masuk bagi

kendaraan dengan panjang lebih dari ... m

8a Larangan masuk bagi

kendaraan dengan lebar lebih dari ... m

8b Larangan masuk bagi

kendaraan dengan tinggi lebih dari ... m

8c Larangan masuk bagi

kendaraan tidak bermotor dengan panjang lebih dari ... m

8d Larangan masuk bagi

kendaraan yang seluruh berat

termasuk muatannya lebih dari 5 ton

8e Larangan masuk bagi

kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari 8 ton

8f Larangan masuk bagi

kendaraan dengan muatan sumbu terberat (MST) lebih besar dari 10 ton atau ukuran lebar tidak melebihi 2.500

milimeter atau ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter


(71)

8g Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu terberat (MST) lebih besar dari 8 ton atau ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter atau ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter

8h kendaraan dengan muatan

sumbu terberat (MST) lebih besar dari 8 ton atau ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter atau ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter

8i sumbu terberat (MST) lebih

besar dari 8 ton atau ukuran lebar tidak melebihi 2.100 milimeter atau ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter

9 Larangan Kecepatan

kendaraan lebih dari 40 km perjam

10 Larangan mengikuti kendaraan

di depan kurang dari jarak 15 meter

11a Batas akhir kecepatan

maksimum 40 km/jam

11b Batas akhir larangan

mendahului kendaraan lain

11c Batas akhir semua larangan

setempat terhadap kendaraan bergerak


(72)

1.3. Rambu Perintah

Nomor Rambu

Lambang Rambu Arti Rambu

1a Wajib mengikuti arah ke kiri

1b Wajib mengikuti arah ke kanan

1c Wajib mengikuti arah yang

ditunjuk

1d Wajib mengikuti arah yang

ditunjuk

1e Wajib berjalan lurus ke depan

1f Wajib mengikuti arah yang

ditentukan pada bundaran

2a Wajib mengikuti salah satu arah

yang ditunjuk

2b Wajib mengikuti salah satu

arah yang ditunjuk

3a Lajur atau bagian jalan yang

wajib dilewati

3b Lajur atau bagian jalan yang


(73)

3c Wajib melewati salah satu lajur yang ditunjuk

4a Wajib untuk pejalan kaki

4b Wajib untuk lalu lintas

bersepeda

4c Wajib untuk lalu lintas becak

4d Wajib untuk lalu lintas

pengendara berkuda

4e Wajib untuk lalu lintas dokar

4f Wajib untuk lalu lintas pedati

4g Wajib untuk lalu lintas pedati,

gerobak dorong dan dokar

5a Perintah kecepatan minimum

yang diwajibkan

5b Batas Akhir kecepatan

minimum yang diwajibkan

6a Wajib memakai rantai pada ban

6b Batas akhir wajib memakai


(74)

1.4. Rambu Petunjuk

Nomor Rambu

Lambang Rambu Arti Rambu

1a Rambu pendahulu petunjuk jurusan

pada persimpangan di depan

1b Rambu pendahulu petunjuk jurusan

yang menunjukkan arah daerah

1c Rambu pendahulu petunjuk jurusan

yang menentukan arah yang harus ditempuh pada suatu daerah

1d Rambu pendahulu petunjuk jurusan

yang menyatakan arah untuk mencapai suatu tempat keluar dari jalan Tol

1e Rambu pendahulu petunjuk jurusan

yang menyatakan lajur kiri yang harus dilewati untuk jurusan yang dituju

1f Rambu pendahulu petunjuk jurusan

yang menyatakan lajur kanan yang harus dilewati untuk jurusan yang dituju

1g Rambu pendahulu petunjuk jurusan

yang menyatakan adanya pilihan lajur sesuai

jurusan pada persimpangan

2a Rambu petunjuk jurusan

Purwakarta dengan jarak 70 km

2b Rambu petunjuk jurusan

menuju jalan tol jagorawi

2c Rambu petunjuk jurusan ke


(75)

2d Rambu petunjuk jurusan untuk ke arah perkemahan

2e Rambu petunjuk jurusan untuk

wisata ke arah pesanggrahan pemuda

2f Rambu petunjuk jurusan

daerah wisata Dieng dengan jarak 10 km

2g Rambu petunjuk jurusan ke daerah

Taman Nasional

3 Jalan ini menuju ke Tomohn 3 km

dan ke Tondano 15 km

4a Awal batas wilayah kota Kediri

4b Keluar batas wilayah kota Kediri

4c Awal Batas wilayah jalan Tol

Jagorawi

4d Akhir batas wilayah jalan Tol

Jagorawi

5 Tempat penyeberangan orang

6a Jalan satu arah kanan.

Untuk mempertegas arti dapat digunakan papan tambahan di bawahnya dengan tulisan


(1)

<ImageView

android:id="@+id/imageView1" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_alignLeft="@+id/textView1" android:layout_alignParentBottom="true" android:src="@drawable/tilang6" /> <ImageView

android:id="@+id/imageView1" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_alignLeft="@+id/textView1" android:layout_alignParentBottom="true" android:src="@drawable/tilang7" /> <ImageView

android:id="@+id/imageView1" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_alignLeft="@+id/textView1" android:layout_alignParentBottom="true" android:src="@drawable/tilang8" /> <ImageView

android:id="@+id/imageView1" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_alignLeft="@+id/textView1" android:layout_alignParentBottom="true" android:src="@drawable/tilang9" /> <ImageView

android:id="@+id/imageView1" android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_alignLeft="@+id/textView1" android:layout_alignParentBottom="true" android:src="@drawable/tilang10" /> <TextView

android:id="@+id/textView2"

android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_marginTop="22dp" android:gravity="center_horizontal" android:layout_gravity="fill_horizontal" android:text="@string/tilang6" /> <TableLayout

android:id="@+id/LinearLayout02" android:layout_width="fill_parent" android:layout_height="fill_parent" > <Button

android:id="@+id/Button01"

android:layout_width="wrap_content" android:layout_height="wrap_content" android:layout_weight="1.0"

android:onClick="kembali" android:text="Kembali" > </Button>

</TableLayout> </LinearLayout> </ScrollView>


(2)

3.29.

string_tilang.xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?> <resources>

<string name="tilang1">TILANG</string>

<string name="tilang2">Tilang adalah Bukti Pelanggaran. Fungsi TILANG adalah sebagai UNDANGAN

kepada pelanggar lalu lintas untuk MENGHADIRI SIDANG di pengadilan negeri, serta sebagai

TANDA BUKTI PENYITAAN atas barang yang disita oleh Polantas dari Pelanggar.</string>

<string name="tilang3">Apa saja yang boleh disita oleh Polantas?\n\nBarang bukti yang boleh disita oleh Polantas adalah SIM, STNK, STCK, dan kendaraan bermotor. </string>

<string name="tilang4">Isi Buku Tilang</string>

<string name="tilang5">Satu buku tilang berisi 5 buah tilang.\n 1 buah tilang terdiri dari 5 lembar warna.\n - Warna MERAH untuk pelangggar\n - Warna BIRU juga untuk pelanggar\n - Warna HIJAU untuk Pengadilan\n - Warna KUNING untuk arsip Polisi\n - Warna PUTIH untuk Kejaksaan.</string> <string name="tilang6">ALTERNATIF I\n\n

Pelanggar mengakui pelanggaran yang telah dilakukan, dan akan menyelesaikan

perkara Tilang di PENGADILAN. Alternatif ini pelanggar akan menerima lembar warna MERAH\n\n\n

ALTERNATIF II\n\n

Pelanggar mengakui pelanggaran yang telah dilakukan, dan akan menyelesaikan

denda Tilang di bank BRI. Alternatif ini, petugas akan menulis denda tertinggi yang dikenakan

oleh UU pada lembar tilang, sehingga alternatif ini sekarang jarang diminta pelanggar karena

untuk pasal SIM saja dikenakan denda sebesar 1 juta rupiah. Namun apabila rekan-rekan memang

memiliki uang yang cukup, silahkan minta alternatif II, dan rekan-rekan akan menerima lembar

berwarna BIRU. Datang ke bank BRI dengan membayar denda MAKSIMAL disana, lalu bawa tanda bukti

pembayaran ke satuan yang menilang.\n\n\n ALTERNATIF III\n\n

Pelanggar mengakui pelangggaran yang telah dilakukan, dan akan menitipkan denda kepada

petugas Polri. Alternatif ini ditujukan bagi pelanggar dari luar kota yang tidak memiliki waktu

untuk menyelesaikan sidang di Pengadilan maupun di bank BRI. Alternatif ini sering memicu terjadinya

pungli. Jadi kalaupun rekan-rekan memilih alternatif ini, pastikan petugasnya menulis identitas

rekan-rekan di lembar tilang, jangan sampai uang rekan-rekan diambil, namun lembar tilang tidak

ditulis. Alternatif ini rekan-rekan tidak akan menerima lembar tilang, karena saat itu juga barang

bukti langsung dikembalikan. Namun, alternatif ini sering dijadikan bahan oleh media/LSM untuk

menjatuhkan Polantas dengan mengambil gambar saat pelanggar menyerahkan/menitipkan uang kepada petugas.


(3)

Untuk menghindari masalah tersebut, walau pelanggar memilih Alternatif III, penukaran barang bukti

yang disita dengan uang titipan sidang harus dilakukan di kantor, sehingga tidak ada kesan paksaan

petugas kepada pelanggar. Pelanggar bebas memilih apakah dia nitip denda kepada petugas Polri, atau

kembali kepada Alternatif I.\n\n\n ALTERNATIF IV\n\n

Pelanggar tidak mengakui pelanggaran yang ditujukan kepadanya, dan pelanggar tidak mau tanda tangan.

Penyelesaian alternatif IV ini akan diselesaikan di pengadilan dengan mempertemukan petugas yang menilang

dengan pelanggar yang merasa tidak bersalah. Penyelesaian alternatif ini, pelanggar akan menerima dua lembar

sekaligus, yaitu MERAH dan BIRU. (bagi petugas Polantas, mohon camkan baik-baik, jangan pernah memaksa

pelanggar untuk tanda tangan, pelanggar tidak wajib menandatangani lembar tilang, apabila dia ingin mengajukan

banding di pengadilan)</string> </resources>

3.30.

Gambar_kecelakaan.java

package com.example.rambulalulintas; import android.app.Activity;

import android.content.Context; import android.content.Intent; import android.os.Bundle; import android.view.View; import android.view.ViewGroup; import android.view.Window;

import android.view.animation.AnimationUtils; import android.widget.AdapterView;

import android.widget.BaseAdapter; import android.widget.Gallery;

import android.widget.Gallery.LayoutParams; import android.widget.ImageSwitcher; import android.widget.ImageView;

import android.widget.AdapterView.OnItemSelectedListener; import android.widget.ViewSwitcher.ViewFactory;

public class Gambar_kecelakaan extends Activity implements OnItemSelectedListener, ViewFactory { @Override

public void onCreate(Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState);

requestWindowFeature(Window.FEATURE_NO_TITLE);

setContentView(R.layout.activity_gambar_kecelakaan);

mSwitcher = (ImageSwitcher) findViewById(R.id.imgswitcher);

mSwitcher.setFactory(this);

mSwitcher.setInAnimation(AnimationUtils.loadAnimation(this, android.R.anim.fade_in));

mSwitcher.setOutAnimation(AnimationUtils.loadAnimation(this, android.R.anim.fade_out));


(4)

g.setAdapter(new ImageAdapter(this)); g.setOnItemSelectedListener(this); }

public void onItemSelected(AdapterView<?> parent, View v, int position, long id) { mSwitcher.setImageResource(mImageIds[position]);

}

public void onNothingSelected(AdapterView<?> parent) { }

@Override

public View makeView() {

ImageView i = new ImageView(this); i.setBackgroundColor(0xFF000000);

i.setScaleType(ImageView.ScaleType.FIT_CENTER);

i.setLayoutParams(new ImageSwitcher.LayoutParams(LayoutParams.FILL_PARENT, LayoutParams.FILL_PARENT));

return i; }

private ImageSwitcher mSwitcher;

public class ImageAdapter extends BaseAdapter { public ImageAdapter(Context c) {

mContext = c; }

public int getCount() { return mThumbIds.length; }

public Object getItem(int position) { return position;

}

public long getItemId(int position) { return position;

}

public View getView(int position, View convertView, ViewGroup parent) { ImageView i = new ImageView(mContext);

i.setImageResource(mThumbIds[position]); i.setAdjustViewBounds(true);

i.setLayoutParams(new Gallery.LayoutParams(

LayoutParams.WRAP_CONTENT, LayoutParams.WRAP_CONTENT));

i.setBackgroundResource(R.drawable.picture_frame);

return i; }

private Context mContext; }

private Integer[] mThumbIds = {

R.drawable.gambar1i, R.drawable.gambar2i, R.drawable.gambar3i,

R.drawable.gambar4i, R.drawable.gambar5i, R.drawable.gambar6i,


(5)

R.drawable.gambar10i, R.drawable.gambar11i, R.drawable.gambar12i,

R.drawable.gambar13i, R.drawable.gambar14i, R.drawable.gambar15i,

R.drawable.gambar16i, R.drawable.gambar17i,};

private Integer[] mImageIds = {

R.drawable.gambar1, R.drawable.gambar2, R.drawable.gambar3,

R.drawable.gambar4, R.drawable.gambar5, R.drawable.gambar6,

R.drawable.gambar7, R.drawable.gambar8, R.drawable.gambar9,

R.drawable.gambar10, R.drawable.gambar11, R.drawable.gambar12,

R.drawable.gambar13, R.drawable.gambar14, R.drawable.gambar15,

R.drawable.gambar16, R.drawable.gambar17,};

@Override

public void onBackPressed() {

// TODO Auto-generated method stub

//super.onBackPressed();

startActivity(new Intent(this, Menu_pelanggaran.class)); }

}

3.31.

activity_gamabar_kecelakaan.xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>

<RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android" android:layout_width="fill_parent"

android:layout_height="fill_parent">

<ImageSwitcher android:id="@+id/imgswitcher" android:layout_width="fill_parent"

android:layout_height="fill_parent" android:layout_alignParentTop="true" android:layout_alignParentLeft="true"/> <Gallery android:id="@+id/gallery"

android:background="#55000000" android:layout_width="fill_parent" android:layout_height="50dp"

android:layout_alignParentBottom="true" android:layout_alignParentLeft="true" android:gravity="center_vertical" android:spacing="16dp"/> </RelativeLayout>

3.32.

anim_alpha.xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>

<set xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android" android:interpolator="@android:anim/linear_interpolator"> <alpha

android:fromAlpha="1.0" android:toAlpha="0.1" android:duration="500" android:repeatCount="1"

android:repeatMode="reverse" /> </set>


(6)

3.33.

anim_rotate.xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>

<set xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android" android:interpolator="@android:anim/linear_interpolator"> <rotate

android:fromDegrees="0" android:toDegrees="360" android:pivotX="50%" android:pivotY="50%" android:duration="500" android:startOffset="0" android:repeatCount="1"

android:repeatMode="reverse" /> </set>

3.34.

anim_scale.xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>

<set xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android" android:interpolator="@android:anim/linear_interpolator"> <scale

android:fromXScale="1.0" android:toXScale="3.0" android:fromYScale="1.0" android:toYScale="3.0" android:pivotX="50%" android:pivotY="50%" android:duration="500" android:repeatCount="1"

android:repeatMode="reverse" /> </set>

3.35.

anim_translate.xml

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>

<set xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android" android:interpolator="@android:anim/linear_interpolator"> <translate

android:fromXDelta="0" android:toXDelta="100%p" android:duration="500" android:repeatCount="1" android:repeatMode="reverse"/> </set>