Rancang Bangun Aplikasi Augmented Reality Pengelolaan Rambu-Rambu Lalu Lintas Menggunakan Global Positioning System (GPS) pada Android
Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2892-2901 http://j-ptiik.ub.ac.id
Rancang Bangun Aplikasi Augmented Reality Pengelolaan Rambu-Rambu
Lalu Lintas Menggunakan Global Positioning System (GPS) pada Android
1 2 3 Mohammad Fatoni Anggris , Mahardeka Tri Ananta , Hanifah Muslimah Az-ZahraProgram Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Rambu lalu lintas merupakan simbol tata tertib sebagai peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pengguna jalan. pengelolaan rambu oleh divisi Rekayasa Lalu Lintas (RLL) mengalami kendala dalam pendataan rambu yang sudah terpasang atau terawat. Pendataan rambu yang dikerjakan petugas masih secara manual. Setiap melakukan survei, petugas survei kembali ke kantor untuk menyerahkan data dan membutuhkan waktu tidak sedikit. Selain itu, petugas lapangan mengalami permasalahan dalam menetukan rute dan posisi rambu yang akan dipasang atau dirawat. Solusi mempermudah pengelolaan rambu adalah dengan membangun sistem terintegrasi antara mobile application dengan web application.
Web application sebagai server berbasis web service untuk proses pertukaran data. Sedangkan mobile
application sebagai client yang melakukan proses CRUD dan berbasis AR dan GPS untuk pemasangan
dan pencarian posisi rambu. Aplikasi yang dihasilkan dapat melakukan pengeloalaan rambu dengan baik. Hasil pengujian validasi telah memenuhi semua kebutuhan fungsional dan pengujian usability didapatkan rata-rata skor SUS petugas lapangan sebesar 79.5 dan petugas survei sebesar 80.5. Sementara itu, hasil pengujian compatibility mendapatkan hasil 100% valid dan hasil pengujian pendekatan akurasi GPS jarak tertinggi sebesar 4.039m dan terendah sebesar 1.812m.
Kata kunci: rambu, pengelolaan, terintegrasi, aplikasi.
Abstract
The traffic signs are a symbol of traffic order useful as warning, prohibition, command and directions.
The management signs by the division of Rekayasa Lalu Lintas (RLL) get some obstacles in collecting
data that have been installed. Data collection which done by the officers still using manual guide. Every
survey have been conducted by surveyor, returned to office for result and need long time. Meanwhile,
field officers also get some problems in determining route and position of signs that will be installed.
The solution to simplify sign management is to build an integrated system between mobile application
and web application. Web application which as server is a web service based to process exchanging
sign data. Mobile application as client by doing CRUD process and based AR and GPS to facilitate
installation positioning signs. The result of application is able to perform the process of signs
management well. Result of validation test results have occupied functional requirements and result of
usability testing obtained 79.5 SUS score from field officer and 80.5 SUS score from surveyor.
Meanwhile results of compatibility testing get 100% valid results and result of GPS accuracy approach
testing obtained highest result is 4.039m and lowest is 1.812m.Keywords: sign, management, integrated, application
merupakan perlengkapan jalan yang berupa 1. lambang, huruf, angka, dan kalimat yang terbagi
PENDAHULUAN
atas beberapa jenis, yaitu rambu peringatan, Rambu lalu lintas merupakan simbol tata rambu larangan, rambu perintah dan rambu tertib lalu lintas yang berguna sebagai petunjuk. peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi
Proses pengelolaan rambu lalu lintas kota pengguna jalan. Dalam Undang-Undang Nomor Dinas Perhubungan DISHUB berperan dalam
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan menjaga kondisi rambu baik dalam pemasangan Angkutan Jalan dijelaskan rambu lalu lintas maupun perawatan secara berkala. (Yanuar et
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
2892 al., 2012). Pemasangan dan perawatan rambu lalu lintas tersebut, terdapat divisi khusus yang berperan, yaitu divisi Rekayasa Lalu Lintas (RLL). Divisi ini bertugas melaksanakan perencanaan dan penyediaan rambu lalu lintas, selain itu juga melakukan pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi penetapan rambu lalu lintas, marka jalan, dll.
Dalam penelitian Yanuar et al. (2012) disebutkan divisi RLL sering mengalami suatu kendala untuk melakukan survei pendataan dan pengeloaan status rambu yang sudah terpasang atau terawat. Belum adanya sistem yang terintregasi, laporan yang dikerjakan oleh pegawai masih menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Word dan Excel dan setiap akan melakukan survei, petugas survei harus kembali ke kantor untuk menyerahkan data survei, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk survei tidak sedikit. Selain itu, petugas lapangan juga mengalami permasalahan menetukan rute lokasi dan posisi tata letak rambu yang akan dipasang atau dirawat ketika di lapangan, dikarenakan alat yang disediakan masih terbatas dan informasi data rambu kurang jelas.
Berdasarkan permasalahan di atas penulis mempunyai gagasan dengan terintegrasinya
mobile application dan web application
permasalahan dapat teratasi dan terintegrasinya antar aplikasi dengan sangat memungkinkan dengan adanya web service (Boutrous et al., 2009). Sehingga informasi terkait tugas pengelolaan rambu petugas lapangan maupun petugas survei saling terintegrasi.
Mobile application dirancang dengan sistem operasi Android yang mendukung Google Maps. Tekonilogi ini memanfaatkan peta digital yang dapat berintegrasi dengan Global Positioning System (GPS) (Garude M. dan Haldikar N., 2014). Perangkat bergerak khususnya smartphone , saat ini sudah mendukung teknologi GPS. Dengan adanya GPS pada smartphone, petugas dapat menetukan titik lokasi rambu yang disurvei dan melakukan penelusuran rute lokasi rambu yang akan dipasang. Selain itu, aplikasi juga memanfaatkan tekonolgi Augmented Reality (AR) geolocation. Teknologi AR ini menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam suatu lingkungan nyata berdasarkan lokasi GPS dan manusia dapat berinteraksi dengan dunia digital secara langsung (Fauzi et al., 2014). Sehingga dengan teknologi AR dapat membantu petugas menentukan jarak dan posisi letak objek rambu secara interaktif dalam proses pemasangan rambu dan memberikan penyampaian informasi yang lebih nyata dan menarik pada proses pencarian rambu..
Sedangkan untuk melihat performansi hasil implementasi mobile application diperlukan beberapa pengujian sistem untuk mengetahui aplikasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Terdapat tiga parameter yang digunakan untuk mengetahui performansi sistem dalam penelitian ini, yaitu usability, compatibility dan pendekatan akurasi GPS. Pengujian compatibility bertujuan untuk memeriksa apakah aplikasi yang dikembangkan mampu berjalan pada hardware, model, sistem operasi, ataupun resolusi layar yang dan pada pengujian usability bertujuan untuk mengukur tingkat kualitas aplikasi (Bangor et al., 2009), sehingga menetukan aplikasi mudah dipelajari, mudah digunakan dan ketertarikan pengguna untuk menggunakan aplikasi sebagai alat yang dapat membantu proses pengelolaan rambu. Sedangkan pada pengujian pendekatan akurasi GPS bertujuan untuk menguji kemampuan akurasi aplikasi dalam mendeteksi suatu lokasi pemasangan rambu. Sehingga petugas dapat meggunakan aplikasi pengelolaan rambu sebagai alat pendeteksi lokasi yang sesuai dalam proses pengelolaan rambu.
Hasil akhir penelitian ini diharapkan aplikasi dapat membantu petugas atau pengguna dalam melakukan proses pengelolaan rambu serta memberikan akses informasi umum, peta lokasi, rute menuju lokasi pemasangan dan penetuan titik lokasi rambu menuju lokasi tujuan secara terintegrasi.
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
2.1 Rambu-Rambu Lalu Lintas
Rambu lalu lintas menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwa salah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan sebagai peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Dalam penyelenggaraan rambu lalu lintas sesuai keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat (No. SK.116/AJ.404/DRJD/97) ada empat jenis rambu-rambu lalu lintas yang tercantum dalam undang-undang yaitu: 1.
Rambu Peringatan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan/tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan.
2. Rambu Larangan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan larangan perbuatan yang dilakukan oleh pemakai jalan.
2. Service Requestor Pada bagian ini, aplikasi bertindak sebagai pengguna/penerima yang melakukan permintaan layanan (berupa web services) ke service provider.
2.6.2 Pengujian Usability
Pengujian validasi merupakan salah satu strategi pengujian perangkat lunak. Pengujian ini merupakan teknik pengujian blackbox . Pengujian ini dilakukan setelah pada tahap pengujian integritas tidak terjadi kesalahan. Pengujian validasi dilakukan setelah semua kesalahan diperbaiki. pengujian validasi dinyatakan berhasil jika fungsi yang ada pada perangkat lunak sesuai dengan yang diharapkan pengguna.
2.6.1 Pengujian Validasi
2.6 Pengujian Perangkat Lunak
Pengertian Augmented Reality (AR) adalah sebuah teknologi penggabungan dari dunia nyata dan dunia digital sehingga objek dalam dunia digital ditampilkan bersamaan di dunia nyata (T. Azuma, 1997). Penggabungan antara dunia maya dan dunia nyata yang dibuat oleh komputer, merupakan suatu bentuk dari konsep AR bentuk 3D/2D, video, dan teks berupa virtual yang digabungkan dengan lingkungan.
2.5 Augmented Reality (AR)
Global Positioning System (GPS) merupakan sistem navigasi dengan menggunakan teknologi satelit sehingga perangkat dapat menerima sinyal dari satelit. Sistem GPS bekerja dengan menghitung jarak dari satelit penerima lokasi. Minimal ada tiga satelit yang diperlukan untuk posisi dua dimensi dan empat satelit untuk posisi tiga dimensi. Semakin banyak satelit yang berperan maka semakin menemukan posisi yang lebih akurat, sehingga titik persimpangan menjadi lebih kecil. (Kurniawan, 2014).
2.4 Global Positioning System (GPS)
3. Service Registry Pada bagian ini, service provider mempublikasikan dan memberi hak akses layanannya. Kreiger H. (2001)
services yang dapat diakses dan dioperasikan oleh pengguna.
3. Rambu Perintah adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah kepada pemakai jalan untuk wajib mematuhinya.
1. Service Provider Pada bagian ini, penyedia web service yang berfungsi menyediakan kumpulan web
Pada Gambar 1 dijelaskan bahwa, ada tiga komponen utama dari web service yaitu:
Gambar 1. Skema dan Operasi Web Service.
pemrograman atau sistem operasi tertentu (Cerami E., 2002).
service juga tidak terikat kepada bahasa
Internet. Web service menggunakan format standar XML untuk pengiriman pesannya. Web
2.3 Web Service Web service adalah layanan yang tersedia di
Android adalah platform open source dari Google yang dirancang untuk perangkat mobile. Tujuan dari platform open source tersebut adalah untuk menumbuhkan inovasi yang kreatif untuk memudahkan aktivitas sehari-hari. Android menawarkan terobosan terbaru dalam perangkat bergerak yang lebih kaya, lebih efisien dan lebih inovatif (Gargeta M., 2011)
2.2 Android
4. Rambu Petunjuk adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan kepada pemakai jalan mengenai jurusan, jalan, situasi, kota tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain.
Pengujian usability menurut ISO 9241-11 mendefinisikan proses usability dapat menilai sejauh mana sebuah produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektivitas, efisiensi dan kepuasan dalam sebuah konteks penggunaan tertentu (ISO, 1998). Pada penelitian ini, pengujian dilakukan secara kuantitatif dengan
Mulai
menggunakan kuisioner SUS yang menggunakan perhitungan skala likert . Penggunaan SUS sangat efektif untuk menilai
Studi Literatur
tingkat ketergunaan dari sebuah produk, termasuk situs web, ponsel, sistem interaktif,
Analisis Kebutuhan Sistem aplikasi TV, dan lain-lain (Bangor et al., 2009).
2.6.3 Pengujian Compatibility Perancangan Sistem
Pengujian compatibility adalah pengujian yang digunakan untuk memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mampu berjalan pada
Implementasi
hardware, sistem operasi, aplikasi, ataupun lingkungan jaringan yang berbeda. Menurut Kumar et al. (2015), pengujian compatibility
Pengujian dan Analisis mobile application dapat diukur dengan menguji
aplikasi diberbagai platform perangkat mobile yang berbeda, versi OS yang berbeda, hardware,
Kesimpulan
ukuran layar yang berbeda dan resolusi layar yang berbeda.
Selesai
2.6.4 Pengujian Pendekatan Akurasi GPS Gambar 2. Diagram Alir Metode Penelitian
Pengujian pendekatan akurasi ini dilakukan untuk mengetahui GPS smartphone mampu
memberikan koordinat lokasi pengguna yang sesuai. Pengujian pendekatan akurasi dilakukan
4. REKAYASA KEBUTUHAN
4.1 Gambaran Umum Sistem
dengan melakukan penghitungan selisih jarak Pada Gambar 3 menjelaskan gambaran antara koordinat GPS smartphone dengan umum proses pengelolaan rambu yang koordinat GPS handler seperti penelitian yang diantaranya terdapat tiga jenis aktor yaitu admin, dilakukan oleh Fali et al (2014). Hasil selisih petugas survei dan petugas lapangan yang saling pergesaran koordinat GPS smartphone dengan berhubungan dam dari ketiga aktor tersebut
GPS handler tersebut, dihitung menggunakan admin bertugas menjalankan web application Haversine formula (Fali et al., 2014). dan petugas survei/lapangan menjalankan
mobile application dan dua sistem tersebut 3.
METODOLOGI
dihubungkan dengan server/web service untuk Pada bab ini akan dibahas mengenai proses pengelolaan rambu. beberapa hal, yaitu tahapan penelitian yang akan dilakukan. Berikut pada Gambar
2 merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan aplikasi.
Gambar 3. Gambaran Umum Sistem
4.2 Identifikasi Aktor
Pada Tabel 1 dijelaskan bahwa terdapat tiga jenis aktor yaitu admin, pengguna/petugas survei dan pengguna/petugas lapangan.
Tabel 1. Identifikasi Aktor Aktor Deskripsi Aktor yang memiliki hak akses pada web application untuk mengelola projek, tugas, pengguna dan Admin komponen rambu pada web application, dengan melakukan proses
Gambar 5. Class Diagram Mobile Application create, read, update dan delete (CRUD).
Pada sistem mobile application, untuk
Aktor yang memiliki hak akses pada
mendapatkan data, sistem harus meminta kepada
Pengguna/ mobile application untuk mengelola web service dengan menggunakan library volley,
Petugas fitur projek dan tugas, dengan
sedangkan untuk data lokasi didapatkan dengan
Survei melakukan proses create, read, update
GPS perangkat bergerak berupa koordinat dan delete (CRUD). berdasarkan sinyal satelit. Pada sistem web
Aktor yang memiliki hak akses pada
Pengguna/ mobile application untuk mengelola service digunakan untuk memproses pertukaran
Petugas fitur projek dan tugas, salah satunyadata antara mobile application dengan web
Lapangan dengan melakukan update status application. Selain itu, pada mobile application, projek dan tugas rambu
data ditampilkan menjadi sebuah informasi lokasi dalam bentuk pencarian rute Google Map
4.3 Analisis Kebutuhan Sistem dan pemasangan rambu berbasis Mixare AR.
Pada arsitektur sistem web application, web Tahap analisis kebutuhan fungsional
application berfungsi sebagai proses
terdapat dua use case, yaitu mobile dan web pengelolaan data rambu yang ditujukan kepada
application . Pada Gambar 4 merupakan mobile application dengan memberikan pesan
gambaran dari kebutuhan fungsional mobile notifikasi menggunakan Firebase Cloud
application petugas lapangan yang dimodelkan
Messaging (FCM), FCM menyampaikan pesan dalam bentuk diagram use case. pemberitahuan kepada pengguna yang berhubungan pada saat transaksi data dilakukan.
5.2 Perancangan Activity Diagram
Perancangan activity diagram merupakan kegiatan pemodelan aktivitas berupa interaksi pengguna dengan sistem sesuai dengan skenario
use case . Aktivitas-aktivitas tersebut
digambarkan secara urut dan dikelompokkan berdasarkan grup-grup tertentu yang dipisahkan dengan garis vertikal. Perancangan activity
diagram dilakukan untuk semua aktivitas yang
terjadi pada mobile application dan web application pengeloaan rambu-rambu lalu lintas. Pada Gambar 6 merupakan salah satu activity melihat detail tugas survei pada mobile
diagram Gambar 4. Class Diagram Mobile Application application.
5. PERANCANGAN
5.1 Perancangan Arsitektur Sistem
Pada Gambar 5 mobile application dipengaruhi oleh beberapa aktivitas di luar aplikasi yaitu terdiri dari pengguna, GPS, web service dan Firebase Cloud Messaging (FCM).
Gambar 6. Activity Diagram Melihat Detail Tugas Survei
Gambar 8. Rancangan Antarmuka Halaman Cari Rute Lokasi AR 6.
IPS 5.0 inches, 720 x 1280 pixels (~294 ppi pixel density) Sensors
2 GB RAM Display
Asus Zenfone 5 A500CG Prosessor Intel Atom Z2580 Dual-core 2.0 GHz Memory (RAM)
Tabel 2. Spesifikasi Perangkat Bergerak Android Nama Komponen Spesifikasi System Model
antarmuka. Pada Tabel 2 merupakan salah satu spesifikasi yang jelaskan yaitu, spesifikasi perangkat bergerak Android.
diagram , implementasi kode dan implementasi
beberapa tahap yaitu tersusun dari spesifikasi sistem, batasan-batasan implementasi, implementasi basis data, implementasi class
application dan web application dibagi kedalam
Dalam proses implementasi mobile
6.1 Spesifikasi Sistem
IMPLEMENTASI
rambu lalu lintas. Pada Gambar 8 merupakan salah satu contoh perancangan antarmuka halaman cari rute lokasi AR pada mobile application .
5.3 Perancangan Class Diagram
application dan web application pengeloaan
Perancangan antarmuka merupakan perancangan tampilan halaman-halaman antarmuka mobile application pengeloaan rambu lalu lintas dan web application pengeloaan rambu lalu lintas beserta alur-alur perpindahan antar halaman. Perancangan meliputi perancangan antarmuka mobile
5.5 Perancangan Antarmuka
entity yaitu User, Project, Data_project dan Traffic_sign.
pengeloaan rambu lalu lintas. Pemodelan perancangan basis data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD menggambarkan relasi-relasi antar entitas. Entitas-entitas tersebut nantinya pada implementasi akan menjadi tabel-tabel di dalam basis data. ERD yang dirancang terdapat empat
mobile application dan web application
Perancangan basis data dilakukan untuk menyediakan penyimpanan data-data pada
5.4 Perancangan Basis Data
Gambar 7. Class Diagram Mobile Application
merupakan salah satu yang ditampilkan, yaitu class diagram mobile application.
class diagram yang dirancang yaitu mobile application dan web application. Pada Gambar 7
Perancangan class diagram dilakukan untuk memberikan gambaran kelas-kelas yang terdapat pada perangkat lunak yang sedang dirancang. Class diagram merepresentasikan hubungan antar kelas di dalam sistem dan bagaimana cara antar kelas saling terhubung. Pada perancangan class diagram, terdapat dua
Accelerometer, Proximity & Compass
Gambar
ID Use Case
Pengujian validasi bertujuan untuk menguji aplikasi apakah sudah dibangun dengan benar sesuai dengan perancangan yang telah dilakukan. Pada Tabel 4 merupakan penjelasan pengujian validasi login mobile application yang dijelaskan dalam bentuk tabel kasus uji. Kasus uji dibuat untuk melakukan pengujian setiap fungsional aplikasi.
7.1 Pengujian Validasi
7. PENGUJIAN DAN ANALISIS
10. Implementasi Antarmuka Halaman Cari Rute Lokasi AR
6.2 Impementasi Basis Data
Implementasi antarmuka merupakan penerapan dari perancangan navigasi dan antarmuka aplikasi sesuai hasil perancangan antarmuka. Implementasi antarmuka dibagi menjadi dua bagian yaitu implementasi antarmuka mobile application dan implementasi antarmuka web application. Gambar 10 merupakan salah satu implementasi halaman cari rute lokasi AR mobile application yang ditampilkan.
6.4 Implementasi Antarmuka
Nama Kasus Uji Login Halaman Aplikasi
Tabel 4. Kasus Uji Login Halaman Aplikasi
ID Kasus Uji
ControllerJo b
Nama Package Nama Kelas Nama Layout skripsi.code. signapps.Adapter JobListAdap ter list_row_job.xml skripsi.code. signapps.Controlle r
Tabel 3. Implementasi Class Diagram Mobile Application
Hasil perancangan class diagram tersebut direalisasikan dalam proses implementasi dengan hasil implementasi berupa berkas-berkas program. Pada Tabel 3 menunjukan hasil implementasi kelas yang terdapat dalam mobile application .
6.3 Implementasi Class Diagram
Gambar 9. Implementasi Basis Data.
entity relationship yang ditunjukan pada Gambar 9.
Proses implementasi basis data web service dan web application menggunakan basis data MySQL. Hasil implementasi berupa basis data dengan nama Papb yang memiliki empat tabel yaitu, tabel Data_project, tabel Project, tabel Traffic_sign dan tabel User. Hasil implementasi basis data dimodelkan dalam diagram phisycal
UV_A_001
UC_A_001
- skripsi.code. signapps.Helper AppRequest - skripsi.code. signapps.Data UrlConfig -
HomeFrag ment fragment_home .xml
AddJobActi vity activity_add_job_ main .xml skripsi.code. signapps.View.Fra gment
Tujuan Pengujia n Untuk memastikan bahwa aplikasi pengelolaan rambu dapat melakukan proses login bagi pengguna.
Prosedur Pengujia n 1.
Mengisi kolom username dan password.
2. Menekan tombol “Login”.
Hasil yang Diharapk an Pengguna berhasil melakukan login dan aplikasi mengarahkan pengguna ke halaman beranda.
skripsi.code. signapps.View.Acti vity
7.2
versi 6.0 Marsmallow. Pada Tabel 6 merupakan
Pengujian Usability
spesifikasi perangkat bergerak mobile Pengujian usability dilakukan dengan application. menggunakan kuesioner yang terdiri atas pertanyaan beserta jawaban pada masing-masing
Tabel 6. Spesifikasi Perangkat Bergerak Mobile
pertanyaan dan skenario dalam menjalankan
Application
aplikasi. Kuesioner ini didasarkan pada
Model Spesifikasi
kuesioner System Usability Scale (SUS). Pada
Versi Android OS, v4.3 (Jelly
Tabel 5 merupakan Kuesioner responden diukur
OS Bean)
dengan menggunakan Likert Scale tingkatan Sony Xperia
TFT 4.0 inches, 480 x 854 M
nilai 1 sampai 5.
Layar pixels (~245 ppi pixel density) Tabel 5. Daftar Pertanyaan atau Pernyataan
Versi Android OS, Android 4.4.2 Kuesioner
Scale Samsung
OS (KitKat) TFT 8.0 inches, 800 x 1280 No Pertanyaan/PernyataanGalaxy Tab 3 1 2 3 4 5 Layar pixels (~189 ppi pixel density)
Saya akan menggunakan 1 aplikasi ini jika saya menjadi Versi Android OS, v5.0 (Lollipop) petugas pengelola rambu.
OS Asus Zenfone Saya menemukan fitur di
IPS 5.0 inches, 720 x 1280
5 A500CG 2 dalam aplikasi ini cukup Layar pixels (~294 ppi pixel merepotkan dan rumit. density) Menurut saya aplikasi ini
Versi Android OS, v6.0
3 mudah digunakan OS (Marshmellow) Xiaomi Mi 5
Saya membutuhkan bantuan LPS 5.15 inches, 1080 x S 4 orang lain/teknisi dalam
Layar 1920 pixels (~428 ppi pixel menggunakan aplikasi ini. density) Menurut saya fitur-fitur
5 aplikasi ini sudah terintegrasi
7.4 Pengujian Pendekatan Akurasi GPS dengan baik
Pada pengujian pendekatan akurasi GPS
Saya menemukan terlalu banyak ketidak-konsistenan
dilakukan dengan menguji selisih titik koordinat
dalam aplikasi ini
6 GPS pada mobile application dengan koordinat (fitur, judul halaman, ikon,
GPS pada Garmin GPS Oregon 550
tombol, dll)
sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh
Menurut saya orang-orang
Pandhita dan Yuliansyah (2015). Pengujuan
7 bisa cepat untuk memahami
dilakukan pada lima lokasi yang berbeda, setiap penggunaan aplikasi ini. lokasi memiliki dua koordinat yaitu koordinat
Menurut saya aplikasi ini smartphone dan koordinat Garmin GPS. Metode
8 tidak praktis digunakan untuk
yang digunakan untuk menghitung hasil jarak mengelola rambu. selisih koordinat pada kedua koordinat adalah
Saya merasa yakin aplikasi ini
formula Haversine seperti yang dapat dilihat
9 bisa digunakan untuk pada Persamaan 1. mengelola rambu Saya sepertinya perlu belajar d = 2r·asi n( (sin²( /2) + cos 1 · cos 2 · sin²( ) ) Δ Δ λ/2) banyak hal terlebih dahulu,
(1)
10 sebelum mulai menggunakan aplikasi ini
Keterangan Persamaan 1: d= jarak antara dua titik r= radius bumi (radius = 6,371km)
7.3 Pengujian Compatibility
φ=latitude Pada pengujian hanya
compatibility
λ=longtitude dilakukan pada sistem mobile application, dengan cara melakukan pengujian aplikasi pada
7.5 Analisis Pengujian Validasi
berbagai platform perangkat mobile dengan Proses analisis pengujian validasi mengacu berbagai model smartphone yang menggunakan pada kesesuaian kinerja sistem dengan
Android versi 4.3 Jellybean sampai Android kebutuhan fungsionalitas sistem. Berdasarkan hasil pengujian validasi dapat disimpulkan bahwa aplikasi telah memenuhi kebutuhan yang dijelaskan pada tahap analisis kebutuhan, sebab hasil dari semua pengujian validasi pada mobile application dihasilkan 100% valid.
7.6 Analisis Pengujian Usability
82.5 R5
3
87.5 R7
3
4
4
4
85 R6
2
4
3
4
3
3
2
4
3
77.5 R4
3
4
3
3
80 R3
2
4
3
4
1
72.5 R2
2
7.8 Analisis Pengujian Pendekatan Akurasi GPS
Valid Valid Valid Valid
02 Valid Valid Valid Valid …… ….. …… ……. ….. UV _A_023
01 Valid Valid Valid Valid UV_A_0
5S UV_A_0
ID Kasus Uji Hasil Pengujian Sony Xperia M Samsun g Galaxy Tab 3 Asus Zenfone 5 A500CG Xiaom i Mi
Tabel 9. Hasil Pengujian Compatibilty Mobile Application
Dari hasil pengujian yang dilakukan pada empat perangkat bergerak yang berbeda, bahwa aplikasi berjalan 100% dengan normal sesuai dengan antarmuka dan fitur-fitur kebutuhan (kasus uji) pada masing-masing perangkat Android dengan spesifikasi yang berbeda seperti yang dapat dilihat pada Tabel 9.
7.7 Analisis Pengujian Compatibility
dan perhitungan skor SUS petugas survei dan pada Tabel 8 merupakan tabel rekapitulasi dan perhitungan skor SUS petugas survei. Dari Tabel 7, hasil skor SUS responden petugas survei sebesar 795 dengan rata-rata SUS sebesar 79.5 dan pada Tabel 8, hasil skor SUS dari responden petugas lapangan sebesar 805 dengan rata-rata SUS sebesar 80.5, sehingga berdasarkan data rata-rata penilaian SUS pada kedua kusioner, aplikasi dinyatakan acceptable berdasarkan rentang penerimaan skor SUS oleh Bangor et al. (2009).
80.5 Pada Tabel 7 merupakan tabel rekapitulasi
77.5 Total Skor SUS 805 Rata-Rata Skor SUS
3
77.5 R8
2
4
80 R10
4
3
2
4
85 R9
1
4
4
4
4
2
Pengujian usability dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan dan kemudahan terhadap penggunanaan sistem sesuai dengan aspek-aspek usability. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri atas pertanyaan beserta jawaban pada masing-masing pertanyaan. Kuesioner ini didasarkan pada kuesioner System Usability Scale (SUS).
4
2
3
3
3
77.5 R5
2
3
4
3
85 R4
3
4
3
4
77.5 R3
2
2
3
4
85 R2
3
4
3
4
Responden Penilaian Hasil Responden Petugas Survei Skor SUS Q1 Q2 Q9 Q10 R1
Tabel 7. Hasil Perhitungan Skor SUS Petugas Survei
80 R6
4
2
2
2
3
Responden Penilaian Hasil Responden Petugas Lapangan Skor SUS Q1 Q2 Q9 Q10 R1
79.5 Tabel 8. Hasil Perhitungan Skor SUS Petugas Lapangan
80 Total Skor SUS 795 Rata-Rata Skor SUS
3
3
3
4
77.5 R10
3
3
4
2
82.5 R9
1
3
3
4
75 R8
2
3
2
3
75 R7
2
Proses analisis pengujian pendekatan akurasi dilakukan dengan cara membandingkan koordinat aplikasi dengan koordinat Garmin GPS Oregon 550 pada lima lokasi yang berbeda pada Tabel 10 merupakan hasil pengujian pendekatan akurasi GPS dengan didapatkannya selisih jarak antara koordinat smartphone dengan koordinat Garmin GPS Oregon 550.
Tabel 10. Analisis Hasil Pengujian Pendekatan
DAFTAR PUSTAKA
Akurasi GPS Bangor, A., Kortum, P. & Miller, J., 2009.
Koordinat Selisi
Determining What Individual SUS Scores
Koordinat Garmin GPS h Smartphone Mean: Adding an Adjective Rating Scale. Lokasi Oregon 550 Jarak Journal of Usabilitas Studies. (m) Lat Long Lat Long
Cerami, E. 2002. Web Services Essentials
- Pizza Hut 112.6 112.6
Distributed Applications with XML-RPC,
Soekarno 7.94 7.944 1935 3.174 19385 Hatta 432
31
8 SOAP, UDDI & WSDL. O'Reilly. ISBN: 0- 596-00224-6, 304 pages. Musholla 112.6 - - 112.6
FILKOM 7.95 7.954 1460 2.467 14624 Fali, O. A., Desy, S. S. & Dieka, R. M. 2014. UB 452
51
4 Location Based Service for Information
- 112.6 112.6
Publication Using GPS on Android-Based
Tugu UB 7.95 7.952 1445 1.812 14466
Mobile Phone. Proceeding of International
255
56
3 Conference on Electrical Engineering,
- Pesawat 112.6 112.6
Computer Science and Informatics,
Soekarno 7.93 7.936 2634 3.848 26315 Hatta 698
94 9 Yogyakarta, Indonesia.
- Alun-alun 112.6 - Fauzi, A., Suharsono, A. & Sudaftariyowati, A.
112.6 Kota 7.98 7.982 3062 4.039 30661
2014. Aplikasi Pengenalan Rambu Lalu
Malang 244
44
5 Lintas Menggunakan Augmented Reality
Berbasis Android. Seminar Akhir Ilmu Dari Tabel 10 didapatkan nilai diantara lima Komputer Universitas Singaperbangsa. lokasi memiliki selisih jarak tertinggi sekitar 4.039 meter dan terendah sekitar 1.812 meter.
Gargeta, M. 2011. Learning Android. Inc. Hasil ini sudah cukup akurat dalam mendeteksi
Sebastopol: O’Reilly Media 2011. ISBN: suatu lokasi. Dalam penelitian Pandhita dan 978-1-449-39050-1, Vol 1,
Yuliansyah, (2015) hasil kurang dari 7 meter Garude, M. & Haldikar N. 2014. Real Time dapat dinyatakan bahwa presisi GPS pada
Position Tracking System Using Google aplikasi sudah cukup akurat dalam mendeteksi Maps API V3. International Journal of suatu lokasi Scientific and Research Publications, Volume 4, Issue 9, ISSN 2250-3153.
8. KESIMPULAN
Harijanto, F. & Widyantara, H. 2008. Sistem Berdasarkan hasil dari analisis
Pemantauan Posisi Mobil Menggunakan perancangan, implementasi dan pengujian, maka Global Positioning System (GPS) dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Berbasiskan Radio Frekuensi. 12 Gematek 1. Perancangan dan implementasi aplikasi Jurnal Teknik Komputer. telah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan sistem yang telah dianalisis berdasakan
Kreger, H., 2001. Web Services Conceptual kebutuhan fungsional yang telah dirancang Architecture (WSCA 1.0). IBM Software dan aplikasi berjalan dengan hasil Group. pengujian validasi sebesar 100%.
Kumar, M., Kant, K. K., Varyani, B. & Kale, M.
2. Berdasarkan hasil pengujian compatibility 2015. Analysis of Optimization aplikasi mampu berjalan dengan normal Requirement of Mobile Application Testing dan hasil pengujian usability menunjukkan Procedure. ICSEA 2015: The Tenth rata-rata skor SUS petugas survei sebesar International Conference on Software
79.5 dan petugas lapangan sebesar 80.5 Engineering Advances. dengan status acceptable. Sementara itu, hasil pengujian pendekatan akurasi GPS
Kurniawan, E. 2014. Implementasi Rest Web mendapatkan selisih jarak tiap lokasi Service Untuk Sales Order dan Sales tertinggi sebesar 4.039 meter dan terendah Tracking Berbasis Mobile, Jurnal EKSIS sebesar 1.812. Vol 07 No 01: halaman 1-12.