Pengetahuan Biaya Lingkungan ANALISIS DAN PEMBAHASAN

25 menggunakan uang pribadi. Dalam hal ini, responden menjelaskan bahwa memang dalam mengeluarkan uang untuk kepentingan usaha dan kepentingan pribadi, mereka mengganggap bahwa keduanya harus hati-hati. Tidak boleh ada pengeluaran yang dilakukan secara berlebihan bahkan sampai ada pengeluaran yang sia-sia. Tabel 4.6 Gaya Pengeluaran Individu STS TS KS N CS S SS Ketika saya melakukan pengeluaran untuk kepentingan usaha, saya selalu merasa seperti melakukan pengeluaran menggunakan uang pribadi saya 14 12 12 10 10 14 28 Bagi saya sangat penting untuk mengetahui usaha saya tidak melakukan pengeluaran yang sia-sia 2 14 24 60 Saya selalu megecek uang yang ada ketika saya memutuskan untuk membeli sesuatu 2 2 6 28 62 Saya selalu hati-hati dalam melakukan pengeluaran pribadi dibandingkan pengeluaran usaha 4 4 8 8 14 32 30 Saya jarang mengkuatirkan pengeluaran uang 18 20 22 18 12 2 8 Sumber Data : Hasil Olahan November 2013 Namun sekitar 14 dari responden lainnya tidak setuju akan hal tersebut, responden yang tidak setuju mengatakan bahwa mereka harus lebih berhati-hati dalam melakukan pengeluaran yang dibutuhkan dalam usaha laundrynya. Bahkan mereka harus memilih dan memprioritaskan hal-hal mana yang harus lebih diutamakan untuk melakukan pengeluaran dalam usahanya. Hal ini terutama untuk pengusaha laundry seperti ibu rumah tangga biasa yang menjalankan usahanya hanya sekedar mengisi waktu luang, mereka berpendapat bahwa jika ternyata mereka tidak berhati-hati dalam mengeluarkan 26 uang maka hal tersebut akan sangat mempengaruhi berkurangnya jumlah presentase laba yang mereka dapatkan. Sehingga dalam gaya pengeluaran individu ini memiliki keterkaitan khusus dengan kesadaran biaya lingkungan. Ketika responden sangat berhati-hati terhadap setiap pengeluaran yang dilakukannya, responden masih bertanggung jawab untuk membayar biaya iuran kebersihan disekitar tempat usahanya. Bahkan responden menyadari bahwa biaya tersebut memang menjadi bagian tanggung jawab dalam usaha laundrynya.

5. PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa banyaknya pertumbuhan laundry di Kota Salatiga ini, menjadikan para pengusaha laundry mengesampingkan limbah yang mereka hasilkan. Para pengusaha laundry hanya sekedar peduli terhadap lingkungannya, namun tidak disertai dengan adanya dorongan untuk mewujudkan kepeduliannya dengan mengolah menjadi lebih aman untuk lingkungan sekitarnya. Selain itu kurangnya pengetahuan mengenai biaya lingkungan di kalangan pengusaha laundry, terlebih tentang adanya konsep mengenai green accounting yang sudah mulai diterapkan oleh industri-industri besar. Bahwa limbah yang dihasilkan merupakan bagian dari tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap pelaku usaha. Konsep ini juga harus disosialisasikan bukan hanya kepada