Pelaksanaan dan Evaluasi pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 31 laporan dan pelaporan. Tujuan dilaksanakan evaluasi proses dan hasil pembelajaran adalah untuk mengetahui keefketifan pelaksanaan pembelajaran dan hasil pencapaian pembelajaran oleh setiap peserta didik. Informasi kedua hal tersebut pada gilirannya sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. 32 a Jenis Evaluasi Berdasarkan Tujuan 1. Evaluasi Diagnotisk Evaluasi diagnotisk adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beseta factor-faktor penyebabnya. 2. Evaluasi Selektif Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan criteria program kegiatan tertentu. 3. Evaluasi Penempatan Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa. 4. Evaluasi Formatif Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatakan proses belajar dan mengajar. 5. Evaluasi Sumatif Evaluasi Sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekerja siswa. b Jenis evaluasi berdasarkan sasaran 1. Evaluasi kontek 32 Ibid digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 32 Evaluasi yang ditunjukkan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan- kebutuhan yang muncul dalam perencanaan. 2. Evaluasi Input Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan. 3. Evaluasi Proses Evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan. 4. Evaluasi Hasil atau Produk Evaluasi yang di arahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan. 5. Evaluasi Outcom Atau Lulusan Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusansetelah terjun kemasyarakat. c Jenis evaluasi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran 1. Evaluasi Program Pembelajaran Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang lain. 2. Evaluasi Proses Pembelajaran digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 33 Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 3. Evaluasi Hasil Pembelajaran Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, di tinjau dari aspek kognitif, efektif, psikomotorik.

C. Implementasi manajemen pembelajaran, factor pendukung dan penghambat bagi

anak berkebutuhan khusus 1. Implementasi manajemen pembelajaran anak inklusi a. Pengertian manajemen pembelajaran Menurut George R Terry, manajemen ialah : suatu proses tertentu, terdiri dariplanning, organizing, actuating, controlling dengan menggunakan dengan menggunakan seni dan ilmu pengetahuan untuk setiap fungsi itu dan merupakan petunjuk dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu. 33 Sedangkan pembelajaran secara etimologis berasal dari kata “instruction” atau disebut juga kegiatan intruktional instructional activities adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang belajar berprilaku tertentu dalam kondisi tertentu. Kata “instruction” mempunyai pengertian yang lebih luas daripada pengajaran teaching. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru- murid di kelas formal, ;pembelajaran instruction mencakup pula kegiatan 33 Mannulang, Dasar-dasar Mangement, Jakarta: Ghalia, 1976, hal. 6 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 34 belajar mengajar yang tidak mesti-dihadiri guru secara fisik. Oleh karena itu dalam instruction yang di tekankan adalah proses belajar, maka usaha-usaha terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa disebut pembelajaran. 34 Manajemen pembelajaran pada hakekatnya mempunyai pengertian yang hamper sama dengan manajemen pendidikan. Namun, ruang lingkup dan bidang kajian manajemen pembelajaran merupakan bagian dari manajemen sekolah dan juga merupakan ruang lingkup bidang kajian manajemen pendidikan. Manajemen pembelajaran dapat didefinisikan sebagai usaha mengelola me-menej lingkungan belajar dengan sengaja agar seseorang belajar berprilaku tertentu dalam kondisi tertentu. Jadi, menajemen pembelajaran terbatas pada satu unsure manajemen sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen system pendidikan, bahkan bisa menjangkau system yang lebih luas dan besar secara regional, nasional, bahkan internasional. 35 b. Manfaat manajemen pembelajaran Manajemen memiliki manfaat dalam pengembangan berbagai organisasiinstansi, baik swasta maupun pemerintah. Menurut T. Hani Handoko ada tiga alasan utama mengapa manajemen dibutuhkan. 36  Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, baik oleh pribadi maupun perusahaan. 34 Syeb Kurdi dan Abdul Aziz, Model pembelajaran efektif pendidikan Agama Islam di SD dan MI, Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2006, hal 1 35 E. Mulyasa, Manajemen berbasis sekolah, konsep, strategi, dan implementasi,Bandung : PT Remaja Rosda Karya, cet 1 2002, hal. 39 36 http:www.belajarbagus.com201509pengertian-manajemen.html digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 35  Manajemen membantu keseimbangan di antara tujuantujuan yang telah ditetapkan.  Adanya manajemen akan berguna untuk mencapai efisiensi dan efektivitas serta menjaga keseimbanagan dari berbagai tujuan. c. Factor-faktor yang mempengaruhi manajemen pembelajaran Terdapat 3 tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran di kelas, antara lain adalah faktor yang datang dari guru, peserta didik, dan lingkungan. 1. Guru Dalam sebuah proses pendidikanpembelajaran, guru merupakan salah satu komponen terpenting karena dianggap mampu memahami, mendalami, melaksanakan, dan akhirnya mencapai tujuan pendidikan. 37 Berdasarkan hal tersebut, maka guru menjadi pihak yang sangat mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas. Pengaruh guru dalam proses pembelajaran di kelas berkaitan erat dengan keprofesionalitasan guru itu sendiri. Guru yang profesional didukung oleh tiga hal, yakni: keahlian, komitmen, dan keterampilan. 38 2. Peserta didik Peserta didik sebagai penerima berbagai transfer pengetahuan, sikap, dan keterampilan guna perubahan dalam dirinya sebagai proses pembelajaran juga menjadi penentu dan hal yang mempengaruhi proses pembelajaran itu sendiri. Di antara pengaruh peserta didik dalam proses pembelajaran adalah 37 Muhamad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, Yogyakarta: Arruzz, 2008 Hlm. 17 38 Subyantoro, Penelitian Tindakan Kelas, Semarang: Widya Karya, 2009 Hlm 1. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 36 kondisi peserta didik itu sendiri yang dipengaruhi beragam aspek dari dalam dirinya dan lingkungan sekitarnya yang nantinya akan berdampak pada kesiapannya dalam menerima pelajaran. Hal-hal yang berkaitan dengan kondisi siswa tersebut, akan berdampak luas bagi proses pembelajaran, seperti mempengaruhi peserta didik yang lain dan kondisi kelas. Peserta didik yang ingin mengikuti proses pembelajaran dengan baik, akan terganggu jika ada salah satu peserta didik yang mengganggu jalannya proses pembelajaran. 3. Lingkungan Lingkungan yang mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas mencakup lingkungan kelas dan lingkungan sekitar sekolah. 2. Factor pendukung dan penghambat bagi anak berkebutuhan khusus a. Factor pendukung Menurut nawawi factor yang mendukung pengelolaan kelas adalah sebagi berikut: 39 1. Kurikulum Sebuah kelas tidak boleh sekedar diartikan sebagai tempat siswa berkumpul untuk mempelajari sebuah ilmu pengetahuan. Demikina juga sebuah sekolah nukanlah sekedah sebuah gedung tempat murid mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan. Sekolah yang kurikulumnya dirancang terdisional akan mengakibatkan aktifitas kelas akan berlangsung secara statis. Sedangkan 39 Hadari Nawawi, Pendidikan Nasional, Pontianak: Fatkultas Ilmu pendidikan Tanjungpura,1987, hal. 116 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 37 sekolah yang diselengkarakan dengan kurikulum modern pada dasarnya akan mampu menyelenggarakan kelas yang bersifat dinamis. 2. Gedung dan sarana kelas Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sekolah berkenaan degan jumlah dan luas setiapa ruangan, letak dan dekorasingnya yang disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan. Akan tetapi karena kurikulum selalu dapat berubah sedang ruangan atau gedung bersifat permanen, maka diperlukan kreatifitas dalam mengatur pendayagunaan ruanggedung. 3. Guru Program kelas tidak akan berarti bilaman tidak diwujudkan sebagai kegiatan. Untuk itu peranan guru sangan menentukan karena kedudukannya sebagi pemimpin pendidikan diantra murid-murid dalam suatu kelas. Guru adalah seseorang yang ditugasi mengajar sepenuhnya tanpa campur tangan orang lain. 40 4. Murid Murid merupakan potensi kelas yang harus dimanfaatkan guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif. Murid adalah anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang, dan secra psikologis dalam rangka mencapai tujuan pendidikannya melalui lembaga formal, khususnya berupa sekolah. Murid sebagi unsure kelas memiliki perasaan 40 Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan, kemampuan dasar guru dalam proses blajar mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994, Cet. Ke- 3, hal. 135