23
Gambar 1. Rangkaian Gerakan Passing Atas Amung Ma’mum Toto Subroto, 2001: 59
c. Kesalahan yang Sering Terjadi pada Passing Atas
Passing atas merupakan salah satu bentuk keterampilan yang memiliki unsur gerakan cukup kompleks. Kompleksnya gerakan passing atas tersebut dapat mengakibatkan siswa sering
melakukan kesalahan. Amung Ma’mum Toto Subroto 2001: 58 menyatakan kelemahan atau kesalahan dalam melakukan passing atas yaitu:
1 Siku terlalu rapat dengan badan sehingga jari-jari menunjuk ke atas.
2 Ibu jari menunjuk ke depan.
3 Jari-jari lemas dan rapat.
4 Bola kena telapak tangan.
5 Menggerakkan telapak tangan ke depan.
6 Gagal menempatkan diri di bawah bola.
7 Gagal meluruskan badan dan lengan.
8 Gagal menyentuh bola dengan tepat.
Passing atas dapat dilakukan dengan baik dan benar jika kesalahan-kesalahan seperti di atas dapat dihindari. Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan siswa, maka seorang guru
mampu mencermati dan segera membetulkan gerakan yang benar. Kesalahan yang dibiarkan akan membentuk pola gerakan yang salah, sehingga kualitas passing tidak sesuai seperti yang
diharapkan.
5. Pembelajaran Passing Atas Bola Voli Menggunakan Bola Tidak Standart
a. Hakikat Pembelajaran Passing Atas Bola Voli Menggunakan Bola Tidak Standart
Pembelajaran passing atas menggunakan bola tidak satandart merupakan bentuk pembelajaran keterampilan yang dilakukan dari cara yang sederhana atau mudah. Hal ini karena
siswa dalam kondisi belum siap atau bola dianggap sebagai penghambat dalam belajar passing atas bola voli. Adapun bola tidak standart yang dimaksud yaitu bola bola yang lebih ringan
seperti plastik yang dilapisi kalep, bola tangan, bola lunak. Pembelajaran passing atas bola voli menggunakan bola tidak standart merupakan suatu
bentuk pembelajaran yang berorientasi untuk mengatasi kendala-kendala dalam pembelajaran keterampilan. Jika siswa mengalami kesulitan melakukan passing atas menggunakan bola
standart, maka dapat dilakukan dari cara yang lebih mudah atau menggunakan bola yang lebih
24 ringan. Rusli Lutan dan Adang Suherman 2000: 7576 menyatakan, “Manakala kondisi
sebenarnya menjadi penghambat belajar keterampilan tertutup, rubahlah kondisi latihan itu pada tingkat yang bisa dilakukan siswa selama perubahan kondisi tersebut tidak merusak integritas
skill yang dipelajarinya”. Sedangkan ditinjau dari prinsip-prinsip pengaturan belajar keterampilan Sugiyanto 1996: 64 menyatakan:
Berdasarkan pertimbangan tingkat kesulitan dan tingkat kompleksitas, penyusunan materi pelajaran hendaknya mengikuti prinsip-prinsip:
1 Dimulai dari materi belajar yang mudah dan ditingkatkan secara berangsur-angsur ke
materi yang lebih sukar. 2 Dimulai dari materi belajar yang sederhana dan ditingkatkan secara berangsur-angsur
ke materi yang semakin kompleks. Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pembelajaran passing atas
menggunakan bola tidak standart merupakan bentuk pembelajaran yang merubah kondisi belajar sesungguhnya bola standart dirubah menggunakan bola plastik. Hal ini karena, pembelajaran
passing atas menggunakan bola standart siswa belum siap, belum menguasai teknik passing atas, kekuatan belum memadai. Apabila dalam belajar keterampilan siswa belum siap, maka hasil
belajar tidak dapat dicapai. Namun sebaliknya, jika dalam belajar keterampilan siswa dalam kondisi siap, maka akan dapat merespon dengan baik terhadap keterampilan yang dipelajari.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Atas Bola Voli Menggunakan Bola Tidak Standart