xlvi Pemidanaan  akan  dijatuhkan  oleh  hakim,  bilamana
hakim  berpendapat  dari  hasil  pemeriksaan,  sekurang-kurangnya ada dua alat bukti sah menurut undang-undang.
Bentuk sanksi pidana menurut M. Hamdan dibedakan menjadi dua  macam,  yaitu  sanksi  pidana  penjara  dan  sanksi  pidana  denda.
Sanksi  pidana  penjara  ini  diberikan  kepada  pengurus  atau  manusia yang  melakukan  pencemaran  atau  perusakan.  Adapun  sanksi  pidana
denda  diberikan  kepada  perusahaan  atau  badan  hukum  yang
mencemari atau merusak lingkungan hidupM. Hamdan, 1999: 25.
B. Kerangka Pemikiran
Keterangan Kerangka Pemikiran :
Hukum  acara  pidana  di  dalam  pemeriksaan  perkara  delik korupsi  adalah  merupakan  suatu  sistem,  dan  hukum  pembuktian
Perkara korupsi
Kontruksi hukum
Hakim Pembagian
beban pembuktian
Penjatuhan putusan
Penuntut Umum
Terdakwa
xlvii merupakan  bagian  dari  system  itu.  Sistem  hokum  pembuktian
merupakan  suatu  keseluruhan  dari  unsur-unsur  Hukum  pembuktian yang berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya serta saling
mempengaruhi  dalam  suatu  keseluruhan  atau  kebulatan.  Dalam pembuktian  dan  pemeriksaan  perkara  pidana  pada  umumnya  dan
khususnya  perkara  korupsi  di  dasarkan  pada  KUHAP  dan  dapat  juga menggunakan  Undang-Undang  Nomor  31  Tahun  1999  Jo.  Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Dalam  Undang-Undang  Nomor  31  Tahun  1999  Jo.  Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, di jelaskan mengenai pembuktian pada khususnya mengenai adanya  pembagian  beban  pembuktian  atau  pembuktian  terbalik.
Pembagian beban pembuktian atau pembuktian terbalik menjadi dasar kontruksi hukum hakim dalam menangani perkara korupsi. Pembagian
beban  pembuktian  ini  dapat  dilakukan  oleh  kedua  belah  pihak  yaitu oleh Penuntut Umum dalam hal ini KPK dan oleh Terdakwa. Dengan
adanya  pembagian  beban  pembuktian  oleh  Penuntut  Umum  dan Terdakwa  ini  bertujuan  agar  pembagian  beban  pembuktian  atau
pembuktian  terbalik  ini  dapat  bersifat  terbatas  dan  berimbang  yakni terdakwa  mempunyai  hak  untuk  membuktikan  bahwa  ia  tidak
melakukan  tindak  pidana  korupsi  dan  wajib  memberikan  keterangan tentang seluruh harta bendanya serta harta benda istri atau suami, anak
dan  harta benda  setiap orang  atau  korporasi  yang  diduga mempunyai hubungan  dengan  perkara  yang  bersangkutan  dan  Penuntut  Umum
tetap  berkewajiban  untuk  membuktikan  dakwaannya.  Maka  dengan adanya  pembagian  beban  pembuktian  atau  pembuktian  terbalik  ini
akan  sangat  berpengaruh  bagi  hakim  yang  digunakan  sebagai pertimbangan dalam penjatuhan putusan.
BAB III
xlviii
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
KONSTRUKSI  HUKUM  HAKIM  DALAM  PEMBUKTIAN      SEBAGAI DASAR  PERTIMBANGAN  DALAM  MEMUTUS  PERKARA  KORUPSI
GRATIFIKASI
A.  Kasus Posisi