METODE PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIET DIABETES MELLITUS DENGAN KEPATUHAN KONTROL GULA DARAH Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Diet Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di W
8
perempuan yaitu sebanyak 42 orang 68,9. Pendidikan akhir responden diketahui sebagian besar tamat SMASLTA yaitu sebanyak 24 orang 39,3. Sebagian besar responden mempunyai pekerjaan
atau tidak bekerjaIbu Rumah Tangga yaitu sebanyak 23 orang 37,7. 3.2Tingkat pengetahuan tentang Diabetes Mellitus
Tabel 2. Distribusi Frekuensi tentang Tingkat Pengetahuan tentang Diet Diabetes Mellitus pada
pasien DM Tipe II pada Bulan Desember 2015 di Wilayah Kerja Puskesmas Baki Sukoharjo.
Tingkat Pengetahuan F
Kurang Cukup
Baik 12
27 22
19,7 44,3
36,1 Jumlah
61 100,0
Berdasarkan distribusi data tingkat pengetahuan pada pasien sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 27 orang 44,3 dan sebagian kecil mempunyai tingkat
pengetahuan kurang yaitu sebanyak 12 orang 19,7. 3.3 Kepatuhan Kontrol Gula Darah
Tabel 3. Distribusi Frekuensi tentang Kepatuhan Kontrol Gula Darah pada pasien Diabetes
Mellitus Tipe II bulan Desember 2015 di Wilayah Kerja Puskesmas Baki Sukoharjo Kepatuhan
F Tidak Patuh
Patuh 29
32 47,5
52,5 Jumlah
61 100,0
Berdasarkan distribusi data tentang kepatuhan kontrol gula darah pada pasien DM tipe II di wilayah Puskesmas Baki Sukoharjo sebagian besar tergolong patuh yaitu sebanyak 52,5, sedangkan
yang lain tergolong tidak patuh yaitu sebanyak 29 orang 47,5. 4.
PEMBAHASAN 4.1
Tingkat Pengetahuan tentang Diet Diabetes
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien DM tipe II usia lebih dari 60 tahun mempunyai tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 27 orang 44,3 dan paling sedikit
tergolong mempunyai tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 12 orang 19,7. Responden yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup umumnya dimiliki oleh responden yang mempunyai
pendidikan menengah dan tinggi dan bagi responden yang mempunyai tingkat pengetahuan tentang diet diabetes mellitus kurang dimiliki oleh responden yang berpendidikan rendah SD dan
bahkan tidak tamat SD.
Menurut Nursalam 2005 bahwa pendidikan merupakan proses dimana seseorang mengem-bangkan kemampuan, sikap dan bentuk perilaku positif yang mengandung nilai positif
dalam masyarakat tempat hidup. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan
yang kurang akan menghambat perkembangan seseorang terhadap nilai-nilai baru yang dikenalkan.
Selain itu faktor lain yang mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang diet diabetes mellitus adalah sumber informasi. Informasi adalah keseluruhan makna dapat diartikan sebagai
pemberitahuan seseorang, adanya informasi baru bagi terbentuknya sikap hal tersebut. Pesan- pesan sugesti dibawa oleh informasi tersebut, pendidikan ini biasanya digunakan untuk mengubah