Pengaruh Metode Index Card Match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan

PENGARUH METODE INDEX CARD MATCH DALAM
PEMBELAJARAN PAI TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA SMP DHARMA KARYA UT
TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

Rena Husna Kodariyah
NIM : 1111011000088

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2015 M

ABSTRAK

Rena Husna Kodariyah. NIM 1111011000088. Pengaruh Metode Index Card
Match dalam Pembelajaran PAI terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP
Dharma Karya UT
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode Index
Card Match terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP
Dharma Karya UT Tangerang Selatan. Metode yang digunakan adalah metode
Quasi Eksperimen. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah
siswa kelas VIII-2 dan kelas VIII-3 SMP Dharma Karya UT. Kelas VIII-2 sebagai
kelas eksperimen dengan menggunakan metode Index Card Match dan siswa
VIII-3 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode Konvensional.
Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar. Soal tes hasil belajar yang
digunakan sebanyak 30 soal berbentuk pilihan ganda dan setelah melalui proses
uji validitas, terdapat 20 soal yang valid dengan reliabilitas 0,85 dan termasuk
kategori tinggi atau dengan kata lain instrumen ini layak digunakan dalam
penelitian. Teknik analisis data menggunakan metode statistik Uji-t (uji beda),
untuk menguji hipotesis penelitian dilakukan konsultasi pada tabel distribusi “t”
pada taraf signifikansi 0,05%.
Temuan hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh penggunaan metode
Index Card Match terhadap prestasi belajar PAI siswa. Hal ini ditunjukkan dari
hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai thitung > ttabel

yaitu 2,396 >1,685 dengan taraf signifikasi 0,05 %. Selain itu di lihat dari hasil
perhitungan posttest kelas eksperimen yang menggunakan metode Index Card
Match (nilai rata-rata 89) menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol yang menggunakan metode Konvensional (nilai rata-rata
84,8). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Index
Card Match berpengaruh terhadap prestasi belajar PAI siswa.
Kata kunci: Metode Index Card Match, Prestasi Belajar, PAI.

i

ABSTRACT
Rena Husna Kodariyah. NIM 1111011000088. The Effect of Index Card
Match Method to Student Achievemen on Subject of Islamic Education in
Dharma Karya UT Tangerang Selatan Junior High School.
The purpose of this research is to determine the effect of index card match
method to student achievemen on subject of islamic education in Dharma Karya
UT Tangerang Selatan Junior High School. The method that has been used is the
quasi-experimental method. The object of this research are students from VIII-2
and VIII-3 class in Junior high school Dharma Karya UT. VIII-2 class as the
experimental class by using the Index Card Match and student from VIII-3 class

as a control class by using conventional methods. The instrument that used are
tests of learning outcomes. The item used are 30 multiple choice questions, and
after going through the process of validity, there are 20 valid questions with
reliability 0,85 and includes as high category or in other words, these instruments
are fit in this research. Technique of data analysis using statistical methods "t" test
(different test), for testing the hypothesis of this research consultation on
distribution tables "t" at the significance level of 0.05%.
The result of this research is there is an effect by using index card match
method. This is shown from the results of hypothesis testing using t-test obtained
by value t count> t table is 2.396> 1.685 with significance level is 0.05%.
Additionally seen from the calculation posttest experimental class that used Index
Card Match (average value 89) showed higher a values than the control class that
used the conventional method (average value 84.8). From this research, it can be
concluded that Index Card Match method take effect toward students achievment
of PAI.
Keyword: Index Card Match Method, Student Achievemen, Islamic
Education.

ii


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan
rahmat kepada kita semua dan selalu memberikan petunjuk kepada orang yang
bersungguh-sungguh, berkat keridhoan dan keberkahan-Nya yang mengalir dalam
setiap langkah penulis, sehingga penulis dapat melewati proses perjuangan yang
penuh halangan dan hambatan, dan pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah keharibaan
junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabatnya dan
mudah-mudahan melimpah pula kepada kita para pengikutnya yang istiqamah
mengikuti sunah-sunahnya, Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Sebagai manusia, kita harus yakin dengan kekuatan dan janji Allah. Begitu
juga dengan penulis yang yakin terhadap kekuasaan, Maha Pemberi Petunjuk dan
Maha Penyayang-Nya. Seperti janji Allah dalam Alquran “Inna Ma’al ‘Usri
Yusro” artinya sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Ayat itulah
yang menjadi motivasi penulis dalam menyusun skripsi ini, meskipun kerap kali
kesulitan menghampiri, penulis yakin terdapat kemudahan-kemudahan dibalik
setiap kesulitan itu.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kemudahan dan

dengan sabar membantu serta membimbing penulis agar terwujudnya skripsi ini.
Dengan penuh rasa hormat dan ketulusan, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Bapak Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam.

3.

Ibu Hj. Marhamah Saleh, Lc,. MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama
Islam.

iii


iv

4.

Bapak Dr. H. Mundzier Suparta, MA. Sebagai dosen Pembimbing yang selalu
meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan kepada
penulis agar menghasilkan skripsi yang baik dan benar.

5.

Bapak Drs. Siswanto. Kepala sekolah SMP Dharma Karya UT yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP Dharma
Karya UT.

6.

Bapak Rusyana, S.Ag. Guru PAI di SMP Dharma Karya UT yang telah
memberikan ilmu, bimbingan dan pengarahan kepada penulis dari proses
perancanaan sampai pelaksanaan pembelajaran.


7.

Seluruh Dewan Guru, Staf dan siswa-siswi SMP Dharma Karya UT
Tangerang Selatan, yang telah banyak membantu penulis selama proses
penelitian berlangsung.

8.

Teristimewa untuk Ayahanda Nanang Ali Nawawi, S.Ag dan Ibunda Sirojatul
Ulumiyah, yang tak pernah henti melantunkan do’anya yang selalu
mengiringi setiap langkah penulis dan memberikan kasih sayang, semangat
serta motivasi, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di kampus UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ini dengan baik. Semoga Allah senantiasa
memberikan kasih sayang-Nya kepada mereka, Aamiin.

9.

Adik-adikku tersayang, Dini Islamiyati dan Amal Ali Mursyid, yang
memberikan motivasi tersendiri bagi penulis dan turut mendo’akan penulis
dalam menyelesaikan studi ini, do’a kakak untuk kalian semoga kelak kalian

menjadi generasi muda yang hebat, cerdas, dan sholih-sholihah, Aamiin.

10. Kakanda tercinta, Muhammad Latifi Al-Hafizh, S.Ud. Yang senantiasa
memberikan do’a, dukungan, semangat dan kasih sayang serta selalu sabar
dalam memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Keluarga tercinta, yang turut mendo’akan serta menyemangati penulis agar
bisa lulus tepat waktu.
12. Sahabat-sahabat kost Al-Barkah 3 tercinta yang telah mengajarkan arti
kebersamaan, serta memberikan inspirasi kepada penulis untuk berlombalomba dalam kebaikan (Rita Amalia, Krisyanidayati, Aristiana Indah, Anissa
Safitri, Hasna Fikriyani, Dinda Kadarwati, Kartika Sari Dewi, Hilda

v

Lisdiyanti, Lili Siwidiyaningsih, Utami Dhea Rindyani dan Risma Ramjani),
tak akan terlupakan momen indah saat bersama kalian, semoga persahabatan
dan persaudaraan kita akan terus terjalin.
13. Teman-teman seperjuangan di PAI C angkatan 2011 yang senantiasa
membantu dan menemani penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini
(Muta’aliyah, Uus, Zizah, Kak Ami, Ana, Afifah, Anggun, Nining, Lina,
Azkaa, Syifa, Neha, Ayu, Abda’u, Bang Jaka, Irfan, Syahrul, Bang Ali,

Wiguna, Widadi, Aziz, Syauqi, Rohmat, Firmansyah, Firman, Haikal, Akmal,
Arvin, Elci, Taufik Akbar, Topik Muarif, Jafar), saat bersama kalian
merupakan saat-saat yang tak akan terlupakan dalam hidup ini, semangat dan
canda tawa kalian telah mewarnai hari-hari penulis selama studi di kampus
UIN Syarif Hidayatullah tercinta. Semoga kehangatan persaudaraan kita tidak
berhenti sampai di sini, Aamiin.
14. Serta rekan-rekanku di Lembaga Tahfizh dan Ta’lim Al-Qur’an (LTTQ)
Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membagi ilmu
dan mengajarkan penulis dalam berorganisasi, semoga LTTQ kedepannya
semakin maju dan berkembang.
15. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga bantuan,
bimbingan, semangat, do’a dan dukungan yang diberikan pada penulis
dibalas oleh Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk
saran serta masukan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari berbagai
pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca.
Jakarta, 03 Juli 2015


Rena Husna Kodariyah

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK ....................................................................................................

i

ABSTRACT ..................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................

iii


DAFTAR ISI ................................................................................................

vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................

x

DAFTAR BAGAN .......................................................................................

xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

1

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah .................

6

1. Identifikasi Masalah ............................................................

6

2. Pembatasan Masalah ...........................................................

6

3. Perumusan Masalah ............................................................

7

C. Tujuan Penelitian .....................................................................

7

D. Manfaat Penelitian ...................................................................

7

BAB II KAJIAN TEORI
A. Prestasi Belajar ........................................................................

9

1. Pengertian Prestasi Belajar .................................................

9

2. Teori-Teori Belajar .............................................................

10

3. Tipe-Tipe Prestasi Belajar ..................................................

12

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ..........

15

B. Metode Pembelajaran ..............................................................

17

1. Definisi Metode Pembelajaran ............................................

17

2. Macam-Macam Metode Mengajar ......................................

19

3. Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih

vi

vii

Metode Pembelajaran .........................................................

23

4. Metode Index Card Match .................................................

25

C. Pendidikan Agama Islam ........................................................

30

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ..................................

30

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam .......................................

33

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam ........................................

34

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam .........................

35

D. Penelitian yang Relevan .........................................................

35

E. Kerangka Berpikir ....................................................................

37

F. Pengajuan Hipotesis ................................................................

38

BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................

39

B. Jenis Penelitian dan Pendekatan Metode .................................

39

C. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ................................

40

D. Variabel Penelitian ..................................................................

41

E. Populasi dan Sampel ................................................................

42

F. Teknik Pengambilan Sampel ..................................................

42

G. Prosedur Penelitian ..................................................................

43

H. Teknik Pengumpulan Data ......................................................

44

I.

Instrumen Penelitian ...............................................................

45

J.

Uji Coba Instrumen .................................................................

46

1. Uji Validitas .......................................................................

47

2. Uji Reliabilitas ...................................................................

47

3. Uji Taraf Kesukaran ............................................................

47

4. Daya Pembeda ....................................................................

48

K. Teknik Analisis Data ...............................................................

49

1. Uji Prasyarat Analisis Data .................................................

49

a. Uji Normalitas ................................................................

49

b. Uji Homogenitas .............................................................

50

2. Pengujian Hipotesis ............................................................

50

viii

L. Hipotesis Statistik ..................................................................

52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil SMP Dharma Karya UT ................................................

53

1. Sejarah Singkat Sekolah/Madrasah .....................................

53

2. Identitas Sekolah ................................................................

53

3. Visi dan Misi ......................................................................

54

4. Guru dan Tenaga Pendidikan .............................................

56

5. Siswa SMP Dharma Karya UT ...........................................

57

6. Sarana dan Prasarana .........................................................

57

7. Ekstrakurikuler ...................................................................

58

B. Deskripsi Data

.......................................................................

59

1. Hasil Uji Validitas Soal ......................................................

59

2. Hasil Uji Reliabilitas Soal ...................................................

59

3. Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal ..........................................

59

4. Hasil Uji Daya Pembeda Soal ............................................

60

C. Kegiatan Pembelajaran

.....................................................

60

1. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran pada Kelas
Eksperimen (Metode Index Card Match) ............................

60

2. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran pada Kelas
Kontrol (Metode Konvensional) .........................................

61

D. Hasil Penelitian .......................................................................

62

1. Hasil Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ..............

62

2. Hasil Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .............

63

E. Analisis Data ..........................................................................

64

a. Uji Normalitas ...................................................................

64

b. Uji Homogenitas .................................................................

64

c. Pengujian Hipotesis ............................................................

65

F. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................

66

G. Keterbatasan Penelitian ...........................................................

67

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................

68

B. Saran ........................................................................................

68

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1

Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian ..............................................

39

Tabel 3.2

Tabel Teknik Pengumpulan Data ...............................................

45

Tabel 3.3

Tabel Kisi-Kisi Instrument .........................................................

46

Tabel 3.4

Tabel Taraf Kesukaran ................................................................

48

Tabel 3.5

Tabel Klasifikasi Daya Pembeda ................................................

49

Tabel 4.1

Tabel Nama dan Jabatan Guru ...................................................

56

Tabel 4.2

Tabel Data Jumlah Siswa dan Rombel ........................................

57

Tabel 4.3

Tabel Sarana dan Prasarana ........................................................

57

Tabel 4.4

Tabel Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal ........................

59

Tabel 4.5

Tabel Klasifikasi Tingkat Daya Pembeda ..................................

60

Tabel 4.6

Tabel Skor Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .............

62

Tabel 4.7

Tabel Skor Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............

63

Tabel 4.8

Tabel Hasil Uji Normalitas Eksperimen dan Kontrol .................

64

Tabel 4.9

Tabel Hasil Uji Homogenitas Eksperimen dan Kontrol .............

65

Tabel 4.10 Tabel Hasil Uji-t Pretest Eksperimen dan Kontrol

...................

65

Tabel 4.11 Tabel Hasil Uji-t Posttest Eksperimen dan Kontrol ...................

66

x

DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Bagan Index Card Match ............................................................

29

Bagan 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ...........................................................

37

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1:

Soal Uji Validitas, Kunci Jawaban dan Hasil ANATES

Lampiran 2:

Kisi-Kisi Instrumen Tes

Lampiran 3:

Soal Pretest Kelas Eksperimen

Lampiran 4:

Soal Posttest Kelas Eksperimen

Lampiran 5:

Soal Pretest Kelas Kontrol

Lampiran 6:

Soal Posttest Kelas Kontrol

Lampiran 7:

RPP Kelas Eksperimen

Lampiran 8:

RPP Kelas Kontrol

Lampiran 9:

Nilai Pretest Kelas Eksperimen

Lampiran 10: Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Lampiran 11: Nilai Pretest Kelas Kontrol
Lampiran 12: Nilai Posttest Kelas Kontrol
Lampiran 13: Penghitungan Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Lampiran 14: Uji Normalitas Pretest Eksperimen
Lampiran 15: Uji Normalitas Posttest Eksperimen
Lampiran 16: Uji Normalitas Pretest Kontrol
Lampiran 17: Uji Normalitas Posttest Kontrol
Lampiran 18: Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol
Lampiran 19: Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol
Lampiran 20: Uji Hipotesis Pretest
Lampiran 21: Uji Hipotesis Posttest
Lampiran 22: Lembar Observasi Sekolah

xii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Islam pada dasarnya mengandung tiga pengertian, yakni
dipahami sebagai nilai fundamental, menjadi nilai ajaran (way of life), dan
berkembang sesuai realita sejarah. 1 Dalam pendidikan agama hendaknya
diusahakan agar ajaran-ajaran agama tidak hanya diketahui, melainkan
juga supaya benar-benar dipahami dan dihayati, sehingga menimbulkan
keinginan besar untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan Yang Maha
Esa.
Seperti yang diketahui bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk
mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan
pelatihan untuk perannya di masa yang akan datang. Pendidikan Islam
sebagai

suatu

sistem

pendidikan

nasional

bertugas

menggali,

mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam yang bersumber dari alQuran dan al-Hadits. Oleh karena itu, pendidikan Islam harus menjangkau
pendidikan iman dan amal, karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap
dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup
perorangan dan bersama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan
individu dan pendidikan masyarakat. 2
Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang
tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun
2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), BAB II Pasal 3
yaitu:
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan
1

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam “Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam
di Sekolah”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 29-30.
2
Zakiyah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,1992), h. 28

1

2

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.” 3
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, seorang guru harus
memiliki kompetensi guru profesional. Dalam UU No 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Pasal 10 dikemukakan bahwa kompetensi guru
itu meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi. 4
Dengan

kompetensi

tersebut

guru

harus

mampu

mengelola

pembelajaran dengan baik. Guru akan mampu mengelola pembelajaran
dengan baik apabila menguasai materi pelajaran, mengelola kelas dengan
baik,

memahami

berbagai

strategi

dan

metode

pembelajaran,

menggunakan media dan sumber belajar yang ada.
Dalam mutiara hikmah dikatakan Ath-thoriqatu ahammu minal
maddah, wal-mudarris ahammu min ath-thariqah wa ruhul mudarris
ahammu min mudarris nafsuhu. 5 Makna dari ungkapan tersebut ialah
metode lebih penting dari materi, guru lebih penting dari metode itu
sendiri, Namun roh seorang guru lebih bermakna dari jasadnya sendiri.
Kesimpulannya, sebagus apapun materi dan metode jika disampaikan
oleh guru yang kurang bersemangat dalam mengajar dan tidak menguasai
materi serta teknik penggunaan metode maka hasilnya tidak akan
maksimal. Oleh karena itu sangat penting bagi guru untuk memiliki
kemampuan penggunaan metode dalam proses pembelajaran.
Berbicara masalah guru ia adalah sosok yang memiliki andil yang
sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah,

3

sebagai

Undang-Undang tentang SISDIKNAS dan peraturan pelaksanaannya 2000-2004, (Jakarta:
CV. Tamita Utama, 2004), h. 7
4
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, h. 6
5
Ilham Kadir, Pendidikan Adab KH. Hasyim Asy’ari, diakses pada Senin, 23 Februari 2015,
Pukul 12.30 WIB. (http://www.lppimakassar.com).

3

seorang guru agama Islam harus mampu menyampaikan pengajaran
kepada siswa dengan cara yang menarik, agar siswa senang menerima
pelajaran tersebut. Apabila senang dan mempunyai hasil yang tinggi
niscaya siswa akan mudah mempelajari pengetahuan agama Islam. Dalam
terminologi, Islam disebut juga dengan fitrah. Konsep tentang fitrah
manusia sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ar -Rum: 30
sebagai berikut:
              
          

Artinya

: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
Allah (Islam); sesuai fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan

pada

ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui.” (Q.S. Ar-Rum: 30) 6
Berdasarkan ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa fitrah manusia
adalah potensi dasar manusia yang memiliki sifat kebaikan dan kesucian
untuk menerima rangsangan (pengaruh) dari luar menuju kesempurnaan
dan kebenaran.
Abuddin Nata dalam bukunya membagi fitrah ke dalam lima bagian,
salah satunya adalah fitrah memiliki komponen yang meliputi bakat dan
kecerdasan, yaitu suatu kemampuan bawaan yang potensial yang mengacu
kepada perkembangan kemampuan akademis dan professional dalam
berbagai bidang kehidupan. 7 Dengan adanya fitrah tersebut maka siswa
6

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Syamil Cipta Media,
2005)
7
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009), h. 79.

4

akan lebih mudah untuk dibina dan dikembangkan bakat dan juga
kecerdasannya dengan kegiatan pendidikan.
Pendidikan merupakan sebuah proses dengan metode-metode tertentu
sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah
laku yang sesuai dengan kebutuhan. 8 Dalam upaya meningkatkan kualitas
pendidikan, maka diperlukan beberapa terobosan, baik dalam pengetahuan
kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana dan prasarana
pendidikan.
Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam saat ini masih banyak
menggunakan pendekatan yang kurang relevan, yaitu metode atau strategi
pembelajaran yang monoton. Karena masih menggunakan pendekatan
pembelajaran yang dipusatkan pada guru, sehingga hal tersebut membuat
siswa jenuh dan pembelajaran menjadi kurang efektif.
Pendidikan agama Islam merupakan suatu disiplin ilmu yang
menduduki posisi amat penting di jajaran ilmu Islam. Sehingga, ilmu ini
tidak hanya sebatas pengetahuan belaka namun juga menuntut semua
siswa untuk memahaminya sebagai bekal agar siswa dapat mengenal
ajaran Islam secara baik dan benar. Namun proses pembelajaran ilmu ini
belum memperlihatkan hasil yang merata, kebanyakan keberhasilan yang
dicapai masih didominasi oleh siswa yang berprestasi saja, hal ini terlihat
di sekolah yang peneliti jadikan obyek penelitian yaitu pada pelajaran PAI
di kelas VIII SMP Dharma Karya UT.
Metode pembelajaran yang statis dan kaku, sikap mental pendidik
yang dirasa kurang mendukung proses, materi pelajaran yang kurang
relevan menyebabkan proses pembelajaran PAI di SMP Dharma Karya
UT kurang menarik. Hal itu karena guru masih menggunakan metode
konvensional

sehingga

menyebabkan

pelaksanaan

pembelajaran

cenderung monoton, siswa tidak bersemangat, sebagian siswa ramai

8

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 10

5

sendiri, ada juga yang mengantuk, tak jarang siswa asik bermain atau
bersenda gurau dengan teman sebelahnya.
Untuk menggali, memotivasi dan mengawasi perkembangan tingkat
pemahaman siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, maka
siswa harus diikutsertakan aktif dalam pembelajaran agar hal tersebut
dapat terealisasi maka guru harus memilih metode yang tepat dan sesuai
dengan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, metode yang
memungkinkan terjadi komunikasi langsung antara guru dengan siswa
ataupun antara siswa dengan siswa yaitu metode Index Card Match.
Menurut Mel Silberman, index card match adalah suatu cara yang
cukup menyenangkan lagi aktif, digunakan untuk mengulang materi
pelajaran yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian materi baru
pun tetap dapat diajarkan dengan metode ini dengan catatan siswa diberi
topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas
mereka sudah memiliki bekal pengetahuan. 9
Proses penerapan metode index card match cukup mudah, yaitu
dengan langkah awal guru membuat potongan kartu sebanyak jumlah
siswa, sebagian kartu berisi pertanyaan mengenai materi yang telah
dipelajari dan sebagian kartu lagi berisi jawaban dari pertanyaan tersebut,
kemudian semua kartu dikocok dan dibagikan kepada seluruh siswa, dan
selanjutnya guru mengintruksikan agar masing-masing siswa mencari
pasangan kartu tersebut.
Dalam pembelajaran ini, peran guru sebagai fasilitator, siswa harus
lebih aktif, kreatif, dan mampu bekerjasama dengan teman-temannya.
Salah satu alasan menggunakan metode ini adalah karena dalam
pembelajaran banyak materi yang membutuhkan pemahaman bagi siswa
agar para siswa dapat meninjau materi pelajaran yang telah dipelajari.
Atas dasar pemikiran di atas dapat dikatakan betapa pentingnya
metode pembelajaran index card match, karena dapat digunakan oleh guru
9

Mel Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani, 2007), cet. 8, h. 240.

6

dalam membantu siswa mereview materi yang telah dipelajari, dan
terutama diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar PAI.
Untuk mengetahui lebih mendalam bagaimana penggunaan metode
index card match di SMP Dharma Karya UT, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Index Card
Match dalam Pembelajaran PAI terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP
Dharma Karya UT Tangerang Selatan.”

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Dari pemaparan latar belakang di atas penulis mengidentifikasi
permasalahan pada beberapa hal, yaitu:
a. Masih terdapat pola pendekatan “teacher centered” dalam proses
pembelajaran PAI di SMP Dharma Karya UT
b. Keterbatasan kemampuan guru PAI di SMP Dharma Karya UT
terhadap metode pembelajaran
c. Kurangnya keaktifan siswa SMP Dharma Karya UT dalam
kegiatan pembelajaran

2. Pembatasan Masalah
Dari beberapa masalah yang diidentifikasi, peneliti membatasi
masalah yang akan diteliti, yaitu mengenai:
a. Implementasi metode index card match dalam pembelajaran PAI di
SMP Dharma Karya UT
b. Pengaruh yang signifikan antara metode index card match terhadap
prestasi belajar PAI siswa Kelas VIII SMP Dharma Karya UT
c. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada
bab “Hukum Islam terhadap Binatang yang Halal dan Haram”

7

3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah yang
akan dicarikan jawabannya adalah:
a. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada pelajaran
PAI antara kelas yang menggunakan metode Index Card Match
dengan kelas yang menggunakan metode Konvensional?
b. Apakah terdapat pengaruh metode Index Card Match terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam?

C. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan metode index card match dalam
pembelajaran PAI di SMP Dharma Karya UT.
2. Untuk mengetahui perbedaan metode index card match dengan metode
konvensional dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa
SMP Dharma Karya UT.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode index card match
dalam pembelajaran PAI di SMP Dharma Karya UT.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat di
antaranya:
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat menemukan cara atau pengetahuan baru tentang prestasi
belajar PAI melalui pengaruh metode index card match.
b. Sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.

8

2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, dapat menikmati pembelajaran dengan metode index
card match sehingga mereka bisa lebih aktif dalam proses
pembelajaran.
b. Bagi

guru,

pengembangan

sebagai
metode

acuan

guru

lainnya

dalam
untuk

penerapan
melakukan

serta
proses

pembelajaran PAI agar lebih bervariatif.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dikembangkan sebagai
kebijakan dalam upaya pengadaan inovasi pembelajaran PAI bagi
para guru PAI yang lain.
d. Bagi peneliti, memberikan pengetahuan tentang keefektifan metode
index card match terhadap prestasi belajar siswa dan sebagai
wahana untuk menambah pengalaman dalam proses pembelajaran
PAI di masa yang akan datang.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan
prestasi adalah hasil dari proses belajar tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Prestasi adalah hasil
yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb) 1,
sedangkan Tohirin memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “ apa
yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar”. 2
Selanjutnya Winkel mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu
bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam
melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya”. 3
Sedangkan belajar menurut Gagne dalam bukunya Principles of
Instructional Design yang dikutip oleh Eveline dan Hartini
mendefinisikan belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif
menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari
pembelajaran yang bertujuan/direncanakan. 4
Pengertian belajar secara psikologis merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

1

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2007), cet. Ke-3, h. 895
2
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2005), h. 151
3
Ghullam Hamdu dan Lisa Agustina, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi
Belajar IPA di Sekolah Dasar, (http://jurnal.upi.edu/file/8-Ghullam_Hamdu1.pdf), diakses pada
24 Februari 2015, pukul 13.00 WIB.
4
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2010), h. 4

9

10

Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah
laku. 5
Chaplin dalam bukunya Dictionary of Psychology yang dikutip
oleh Muhibbin Syah membatasi belajar dengan dua macam rumusan.
Rumusan pertama berbunyi belajar adalah perolehan perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat praktik dan
pengalaman. Rumusan keduanya belajar ialah proses memperoleh
respons-respons sebagai akibat adanya pelatihan khusus. 6
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar ialah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru. 7
Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa prestasi belajar merupakan
hasil yang telah dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar
ditandai dengan perubahan tingkah laku dan lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

2. Teori-Teori Belajar
Pada dasarnya teori belajar dapat dibagi menjadi tiga jenis:
a. Belajar menurut Psikologi Daya
Jiwa manusia terdiri dari berbagai daya, seperti daya
mengingat, daya berpikir, daya mencipta, daya perasaan, daya
keinginan, dan daya kemauan. Daya-daya akan dapat berfungsi
apabila telah terbentuk atau berkembang. Oleh karena itu dayadaya tersebut harus dilatih. Untuk membentuk daya ingat, maka
para siswa perlu diberikan latihan menghafal fakta misalnya,
tahun-tahun sejarah, menghafal kata-kata yang sulit, dan lain-lain.

5

Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), h. 2
6
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 88
7
Departemen Pendidikan Nasional. loc. cit

11

Untuk mengembangkan daya berfikir, siswa perlu dilatih dengan
soal-soal hitungan yang sulit. Yang penting ialah faktor
pembentukannya bukan faktor bahan/materi yang digunakan untuk
latihan itu. Karena itu psikologi daya bersifat formal.

b. Belajar menurut Psikologi Asosiasi
Aliran psikologi ini terkenal dengan sebutan S-R Bond Theory,
yakni teori stimulus response. Setiap stimulus akan menimbulkan
respon/jawaban tertentu, misalnya 5x4 = 20 artinya 5x4 adalah
stimulus dan 20 adalah respon. Ikatan situmulus dan respon ini
akan bertambah kuat apabila sering mendapat latihan-latihan,
sehingga terjadi asosiasi itu membentuk kebiasaan-kebiasaan yang
dapat berjalan secara otomatis. Dalam hubungan ini faktor latihan
tidak terlalu dipentingkan, sedangkan faktor bahan atau materi
mendapat tekanan yang utama. Karena itu aliran ini disebut
materialistis.

c. Belajar menurut Psikologi Gestalt
Menurut aliran ini jiwa manusia adalah suatu keseluruhan yang
berstruktur. Suatu keseluruhan bukan penjumlahan dari unsurunsur, melainkan unsur-unsur itu berada di dalam keseluruhan
menurut struktur tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain.
Beberapa pokok yang perlu mendapat perhatian, antara lain:
1) Kelakuan timbul berkat interaksi antara individu dengan
lingkungan faktor yang telah dimiliki lebih menonjol.
2) Bahwa individu berada dalam keseimbangan yang dinamis
3) Mengutamakan segi pemahaman
4) Menekankan pada situasi yang ada sekarang dimana individu
menemukan dirinya.
5) Belajar dimulai dari kesadaran

12

Implikasi terhadap belajar antara lain sebagai berikut:
1) Belajar dimulai dari keseluruhan
2) Keseluruhan memberi makna kepada bagian-bagian
3) Anak-anak belajar dengan menggunakan pemahaman
4) Hasil belajar meliputi semua aspek tingkah laku anak
5) Anak belajar merupakan suatu keseluruhan, bukan belajar
dengan otaknya aja. 8
Dalam hal ini, terdapat tiga teori psikologi belajar, pertama,
belajar menurut psikologi daya yang mana untuk mengembangkan
daya tersebut maka diperlukan latihan-latihan. Kedua, belajar
menurut psikologi asosiasi, yang dikenal dengan psikologi
stimulus-respon, pada teori ini materi/bahan lebih penting daripada
proses atau latihan-latihan. Yang ketiga, belajar menurut psikologi
Gestalt, menurut aliran ini jiwa manusia merupakan suatu
keseluruhan yang berstruktur, misalnya hasil belajar meliputi
semua aspek tingkah laku siswa, karena siswa belajar bukan
dengan otaknya saja, melainkan dengan sikap dan keaktifannya
juga.

3. Tipe-Tipe Prestasi Belajar
Pencapaian prestasi belajar merujuk kepada aspek-aspek kognitif,
afektif dan psikomotor. Oleh karena itu ketiga aspek di atas juga harus
menjadi indikator prestasi belajar.
a. Tipe Prestasi Belajar Kognitif
Tipe-tipe prestasi belajar kognitif mencakup tipe prestasi
belajar pengetahuan hafalan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
Pengetahuan

hafalan

merupakan

terjemah

dari

kata

“knowledge” meminjam istilah Bloom. Pengetahuan ini mencakup
8

Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994), cet. Ke-7, h.
28-30

13

aspek-aspek faktual dan ingatan (sesuatu yang harus diingat
kembali), seperti masalah-masalah tauhid, Alquran, hadits, materi
pelajaran ibadah dan lain-lain, lebih menuntut hafalan. Tuntutan
akan hafalan, karena dari sudut respons siswa, pengetahuan itu
perlu dihafal atau diingat agar dapat dikuasai dengan baik.
Tipe prestasi belajar pengetahuan merupakan tingkatan tipe
prestasi belajar yang paling rendah. Namun demikian, tipe prestasi
belajar ini penting sebagai prasyarat untuk menguasai dan
mempelajari tipe-tipe prestasi belajar yang lebih tinggi. 9
Tipe prestasi belajar “pemahaman” lebih tinggi satu tingkat
dari tipe prestasi belajar “pengetahuan hafalan”. Pemahaman
memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu
konsep.

Ada

terjemahan,

tiga macam
yakni

pemahaman

kesanggupan

yaitu,

memahami

pemahaman
makna

yang

terkandung di dalamnya, pemahaman penafsiran yakni mampu
membedakan dua konsep yang berbeda, dan pemahaman
ekstrapolasi, yakni kesanggupan melihat dibalik yang tertulis,
tersirat dan tersurat, meramalkan sesuatu, dan memperluas
wawasan.
Tipe prestasi belajar penerapan merupakan kesanggupan
menerapkan dan mengabstraksikan suatu konsep, ide, rumus,
hukum dalam situasi yang baru. 10
Tipe

prestasi

belajar

analisis

merupakan

kesanggupan

memecahkan, menguraikan suatu integritas menjadi unsur-unsur
atau bagian-bagian yang mempunyai arti. Analisis merupakan tipe
belajar yang kompleks, yang memanfaatkan unsur tipe hasil belajar
sebelumnya, yakni pengetahuan pemahaman dan aplikasi.
Sintesis merupakan lawan analisis, analisis tekanannya adalah
pada kesanggupan menguraikan suatu integritas yang bermakna,
9

Tohirin, op. cit., h. 151
Ibid, h. 152

10

14

sedangkan pada sinstesis adalah kesanggupan menyatukan unsur
atau

bagian-bagian

menjadi

satu

integritas.

Sintesis

juga

memerlukan pemahaman, hafalan, aplikasi dan analisis.
Tipe prestasi belajar evaluasi merupakan kesanggupan
memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan judgment
yang dimilikinya dan kriteria yang digunakannya. Tipe prestasi
belajar ini dikategorikan paling tinggi, mencakup semua tipe
prestasi belajar yang telah dijelaskan sebelumnya. 11

b. Tipe Prestasi Belajar Bidang Afektif
Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai, sikap
seseorang bisa diramalkan perubahan-perubahannya, apabila
seseorang telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Tipe
prestasi belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah
laku, seperti perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi
belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar dan lainlain.
Tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe prestasi
belajar mencakup: pertama, receiving atau attending, yakni
kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada
siswa. Kedua, responding atau jawaban, yakni reaksi yang
diberikan seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar.
Ketiga, valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan penilaian dan
kepercayaan terhadap gejala atau stimulus. Keempat, organisasi,
yakni pengembangan nilai ke dalam suatu sistem organisasi.
Kelima, karakteristik dan internalisasi nilai, yakni keterpaduan
dari semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
memengaruhi pola kepribadian dan prilakunya. 12

11
12

Ibid, h. 153
Ibid, h. 154

15

c. Tipe Prestasi Belajar Bidang Psikomotor
Tipe perestasi belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk
keterampilan dan kemampuan bertindak seseorang. Adapun tingkat
keterampilan itu meliputi: (1) gerakan refleks (keterampilan pada
gerakan yang sering tidak disadari karena sudah menjadi
kebiasaan), (2) keterampilan pada gerakan-gerakan dasar, (3)
kemampuan perspektual termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain, (4) kemampuan
di bidang fisik seperti kekuatan, keharmonisan dan ketepatan, (5)
gerakan-gerakan yang berkaitan dengan skill , mulai dari
keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks,
dan (6) kemampuan yang berkenaan dengan

komunikasi non

decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif. 13
Dalam penelitian ini, metode index card match hanya dibatasi pada
prestasi belajar bidang kognitif, karena hanya fokus pada aspek
pengetahuan, pemahaman dan dalam penilaian keberhasilan metode
tersebut diukur dengan tes penilaian hasil belajar.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor

yang

mempengaruhi

prestasi

belajar

ini

banyak

macamnya,yang digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Faktor Internal
Yaitu faktor yang ada dalam diri individu, faktor ini digolongkan
menjadi dua, yaitu:
1) Faktor Fisiologis
Faktor ini ditinjau dari segi kesehatan jasmani yang dapat
menunjang keberhasilan belajar, seperti kesehatan yang prima,
tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan
13

Ibid, h. 155

16

cacat jasmani, dan sebagainya. Dengan memahami hal tersebut
akan mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis
rangsangan atau stimuli dalam proses belajar. 14

2) Faktor Psikologis
Setiap siswa pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang
berbeda-beda, dan tentunya hal ini akan berpengaruh pada
proses hasil belajar masing-masing siswa. Beberapa faktor
psikologis diantaranya meliputi inteligensi, perhatian, bakat
dan minat, motif dan motivasi, kognitif dan budaya nalar. 15

b. Faktor External:
1) Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan
prestasi belajar siswa. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan
fisik atau alam dan dapat berupa lingkungan sosial.
Lingkungan alam, misalnya keadaan suhu, kelembaban, dan
sebagainya. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki
ventilasi udara kurang tentunya akan berbeda dengan belajar di
pagi hari yang udaranya masih segar dengan ruangan yang
cukup mendukung.
Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun
hal-hal yang lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan
prestasi belajar siswa. Hiruk pikuk lingkungan sosial seperti:
suara mesin, pabrik, lalu lintas, gemuruhnya pasar dan lainlainnya juga akan berpengaruh terhadap proses dan prestasi
belajar siswa. 16

14

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), h. 24-25
15
Ibid, h. 26
16
Ibid, h. 31-32

17

2) Faktor Instrumental
Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaannya dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan prestasi belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor instrumental ini dapat berupa
kurikulum, sarana prasarana dan guru, yang jelas sangat besar
pengaruhnya dalam proses dan prestasi belajar siswa. 17
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar siswa di sekolah sifatnya relatif, artinya dapat berubah
setiap saat. Hal ini terjadi karena prestasi belajar siswa sangat
berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara yang satu dengan
yang lainnya. Kelemahan dari salah satu faktor, akan
mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar. Dengan
demikian, tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa
di sekolah didukung oleh faktor internal dan eksternal seperti
tersebut di atas.

B. Metode Pembelajaran
1. Definisi Metode Pembelajaran
Pengertian metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
merupakan cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki atau cara kerja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan. 18
Metode dapat diartikan juga sebagai cara-cara atau langkah yang
digunakan dalam menyampaikan suatu gagasan, pemikiran atau
wawasan yang disusun secara sistematik dan terencana serta

17
18

Ibid, h. 32-33.
Departemen Pendidikan Nasional, op.cit., h. 740

18

didasarkan pada teori, konsep dan prinsip tertentu yang terdapat dalam
berbagai disiplin ilmu terkait. 19
Menurut M. Arifin metode ialah sarana dalam menyampaikan
materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum. Tanpa metode suatu
materi pelajaran tidak dapat berproses secara efisien dan efektif dalam
kegiatan belajar mengajar menuju tujuan pendidikan. 20
Sedangkan menurut Slameto, metode adalah cara atau jalan yang
harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 21 Metode juga
diartikan sebagai upaya mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal. 22 Dengan kata lain metode adalah cara yang dapat
digunakan untuk melaksanakan strategi.
Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa metode ialah sarana yang
digunakan dalam menyampaikan suatu gagasan, pemikiran atau
wawasan yang tersusun dalam kurikulum untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Sedangkan pembelajaran menurut

Gagne

dalam bukunya

Principles of Instructional Design yang dikutip oleh Eveline dan
Hartini menyatakan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwaperistiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses
belajar yang sifatnya internal. 23
Menurut Yudhi Munadi, kata pembelajaran dipakai sebagai
padanan kata instruction. Kata instruction mempunyai pengertian yang
lebih luas daripada pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks
guru-murid di kelas formal, namun pembelajaran mencakup pula
kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri guru secara fisik. Oleh

19

Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2009), h. 176
20
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h. 144
21
Slameto, op.cit., h. 82
22
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 126
23
Eveline Siregar dan Hartini Nara, op.cit., h. 12

19

karena itu, dalam pembelajaran yang ditekankan adalah proses belajar,
maka usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumbersumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa itulah yang
disebut pembelajaran. 24
Menurut Abuddin Nata, dalam bukunya Perspektif Islam tentang
Strategi

Pembelajaran

bahwa

metode

pembelajaran

memiliki

kedudukan yang amat strategis dalam mendukung keberhasilan
pembelajaran. Itulah sebabnya para ahli pendidikan sepakat, bahwa
seorang guru yang ditugaskan mengajar di sekolah, haruslah guru yang
professional, yaitu guru yang antara lain ditandai oleh penguasaan
yang

prima

terhadap

metode

pengajaran.

Melalui

metode

pembelajaran, mata pelajaran dapat disampaikan secara efisien, efektif
dan terstruktur dengan baik, sehingga dapat dilakukan perencanaan
dan perkiraan dengan tepat”. 25
Jadi kesimpulannya, metode pembelajaran merupakan cara yang
harus dimiliki seorang guru untuk menyampaikan materi pembelajaran
kepada siswa secara efektif, efisien dan terstruktur dengan baik untuk
mencapai tujuan pembelajara

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Dengan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 7 166

Pengaruh penerapan metode index card match terhadap hasil belajar siswa di MTs Islamiyah Ciputat

0 5 172

Peningkatan keaktifan belajar ips materi permasalahan sosial melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas iv mi. “fathurrachman” jakarta selatan

0 4 125

Peningkatan keaktifan belajar IPS materi permasalahan social melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas IV MI. “Fathurrachman” Jakarta Selatan

0 3 125

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Melalui Metode Pembelajaran PAIKEM Tipe Jigsaw Dan Index Card Match di MTs Jam'iyyatul Khair Ciputat

2 31 149

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DAN PROBLEM POSING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Pengaruh Strategi Pembelajaran Index Card Match dan Problem Possing Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Kreativitas Belajar Siswa Kelas VII Semester G

0 3 16

Metode Index Card Match Meningkatkan Prestasi Belajar PKn

0 0 5

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI IMAN KEPADA ALLAH DENGAN METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VII

0 0 125