Pengaruh penerapan metode index card match terhadap hasil belajar siswa di MTs Islamiyah Ciputat

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh

Disusun oleh

Yayah Lailatuzzuhriah

Nim : 109011000198

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Yayah Lailatuzzuhriah” Pengaruh Penerapan Metode Index Card Match

terhadap hasil Belajar Siswa (Sebuah Penelitian Quasi Eksperiemen di MTs Islamiyah Ciputat). Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kata Kunci : Index Card Match. Hasil Belajar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif dengan metode index card match terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlaq dan apakah ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen, penelitian ini dilakukan di MTs Islamiyah Ciputat. Sampel penelitian berjumlah 32 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Istrumen penelitian yang digunakan adalah berupa tes pilihan ganda sebanyak 20 soal yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisa data menggunakan uji liliefors unutk menguji normalitas data, uji fisher untuk menguji homogenitas data, dan uji-t untuk menguji hipotesis. Hasil perhitungan menunjukan bahwa penelitian ini berdistribusi normal dan homogen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa metode index card match yang diterapkan dikelas eksperimen dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlaq. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 77,2 > 71,6 serta diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 3,733 > 1,697. Dengan demikian penerapan metode index card match ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.


(6)

ii ABSTRACT

Yayah Lailatuzzuhriah” Influence of the application of index card match method to the students learning outcomes (Experiement research in MTs Islamiyah Ciputat). Thesis Department of Islamic Education Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keywords: Index Card Match. Learning Outcomes

This study aims to determine the effect of the application of active learning strategies with the index card method to match student learning outcomes in subjects aqidah morality and whether there are differences in student learning outcomes between the experimental class and the control class. The method used in this study was a quasi-experimental methods, the study was conducted in MTs Islamiyah Chester. The study sample totaled 32 for the experimental class and the control class. Instrument of research is in the form of a multiple choice test of 20 questions that have been tested for validity and reliability. Data analysis techniques using fatherly Liliefors test data normality test, Fisher test to test the homogeneity of the data, and t-test to test the hypothesis. Calculation shows that the study is normally distributed and homogeneous.

The results showed that the index card method is applied to match the experimental class can affect student learning outcomes in subjects aqidah morality. It can be seen that the average value of student learning outcomes experimental class higher than the class which controls 77.2> 71.6 and obtained t is greater than t table ie 3.733> 1.697. Thus the application of this method match the index card effect on student learning outcomes.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلاا ه ا مسب

Alhamdulillaah segala puji hanya bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah Nya kepada kita semua. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh Penerapan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Siswa”. Sholawat dan salam senantiasa selalu disampaikan kepada Nabi kita Rasulullah SAW yang telah mengantarkan kita kepada jalan Allah SWT. Semoga kita semua senantiasa diberi syafaat kepada beliau dihari pembalasan nanti.

Dengan terselesaikannya skripsi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan berbagai pihak. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yaitu :

1. Nurlena Rifa’i, P.hd. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Marhamah Sholeh, Lc. MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Uin Syarif Hdayatullah Jakarta.

4. Dr. Dimyati, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik 5. Siti Khadijah, MA. Selaku Dosen Pembimbing skripsi

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan ilmu yang berguna bagi diri pribadi selama perkuliyahan. 7. Kepala Sekolah MTs Islamiyah Ciputat yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta ayahanda Bpk M Amin dan Ibu Yuhdah yang telah memberikan kasih sayang, perhatian dan do’a yang tak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


(8)

iv

9. Kakak-kakaku dan adiku tersayang yang telah memberikan dorongan, semangat dan motivasi kepada penulis.

10.Untuk sahabat-sahabatku Irma, Ctya, Kokom, Aidah dan teman2 seperjuangan yang lain terimakasih telah memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.

11.Serta semua pihak yang berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis berharap semoga Allah memberikan semoga Allah memberikan kebaikan dan pahala kepada kita semua amiin dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang membacanya. Amin ya Robbal ‘Alamin.

Jakarta 2014 Penulis


(9)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR GAMBAR... v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

G. Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Hasil Belajar ... 7

1. Pengertian Hasil Belajar ... 7

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 8

3. Klasifikasi Hasil Belajar... 10

B. Pembelajaran Aqidah Akhlaq... 14

1.Pengertian Aqidah Akhlaq ... ... 14


(10)

vi

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif ... 14

2. Karakteristik Strategi Pembelajaran Aktif ... 17

D. Metode Index Card Match ... ... 17

1. Pengertian Metode... 17

2. Kelemahan dan Kelebihan Metode Index Card Match... 22

E. Penelitian yang Relevan... 23

. F. Kerangka Berpikir... 24

G. pengajuan Hipotesis... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 26

B. Metode dan Desain Penelitian ... 26

C. Variabel Penelitian ... 27

D. Populasi dan Sampel ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ... 29

G. Teknik Analisis Data... 45

1. Uji Normalitas... 45

2. Uji Homogenitas... 46

3. Pengujian Hipotesis... 46

H. Hipotesis Statistika... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil MTs Islamiyah Ciputat... 48

1. Sejarah MTs Islamiyah Ciputat... 48

2. Visi dan Misi MTs Islamiyah Ciputat... 49

3. Struktur Organisasi Madrasah... 49

B. Deskripsi Data... 50

C. Uji Prasyarat Analisis... 57

1. Uji Normalitas... 57


(11)

vii

D. Pengujian Hipotesis... 59

1. Uji Hipotesis Penelitian... 59

2.Pembahasan Hasil Penelitian... 60

E. Pembahasan Hasil Observasi Pengamatan Aktivitas Guru... 62

F. Pembahasan Observasi Pengamatan aktivitas siswa... 62

G. Keterbatasan Penelitian... 63

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan... 64

B. Implikasi... 65

C. Saran-saran... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66 LAMPIRAN


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 nonrandomized control group design 27

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar kognitif 29

Tabel 3.3 Hasil uji validitas instrumen 32

Tabel 3.4 Hasil uji reliabilitas tes 33

Tabel 3.5 Hasil uji taraf kesukaran instrumen soal 34

Tabel 3.6 Hasil uji daya pembeda 35

Tabel 3.7 kisi-kosi instrumen tes 35

Tabel 4.1 Data Siswa MTs Islamiyah Tahun Pelajaran 2010-2011 41 Tabel 4.2 Data Siswa MTs Islamiyah Tahun Pelajaran 2011-2012 41 Tabel 4.3 Data Siswa MTs Islamiyah Tahun Pelajaran 2012-2013 41 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen 52 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol 53 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen 55 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol 57 Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen 58 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen 58

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Pretest 59


(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Proses pembelajaran dengan index card match 60

Gambar 4.2 Proses penyampaian materi 61


(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana pelaksanaan pembelajaran Eksperimen 1... 68

Lampiran 2 : Rencana pelaksanaan pembelajaran Eksperimen 2... 74

Lampiran 3 : Rencana pelaksanaan pembelajaran Eksperimen 3... 80

Lampiran 4 : Rencana pelaksanaan pembelajaran Kontrol 1... 86

Lampiran 5 : Rencana pelaksanaan pembelajaran kontrol 2... 91

Lampiran 6 : Rencana pelaksanaan pembelajaran kontrol 3... 95

Lampiran 7 : Kisi-kisi uji coba soal intrumen...100

Lampiran 8 : Soal pretest dan postest... 104

Lampiran 9 : Uji validitas, uji reliabilitas, daya beda dan tingkat sukar...107

Lampiran 10 : Distribusi frekuensi pretest kelas eksperimen...109

Lampiran 11 : Distribusi frekuensi pretest kelas kontrol...111

Lampiran 12 : Distribusi frekuensi postest kelas kontrol...113

Lampiran 13 : Distribusi frekuensi postest kelas eksperimen...115

Lampiran 14 : Uji normalitas pretest kelas eksperimen...117

Lampiran 15 : Uji normalitas pretest kelas kontrol...118

Lampiran 16 : Uji normalitas postest kelas eksperimen...119

Lampiran 17 : Uji normalitas postest kelas kontrol...120

Lampiran 18 : Uji homogenitas pretest kelas eksperimen kontrol...121

Lampiran 19 : Pengujian hipotesis...122

Lampiran 20 : Metode index card match pertemuan pertama...124

Lalmpiran 21 : Metode index card match pertemuan kedua...125

Lampiran 22 : Metode index card match pertemuan ketiga...126

Lampiran 23 : Lembar pengamatan aktivitas guru kelas eksperimen...127

Lampiran 24 : Lembar pengamatan aktivitas guru kelas eksperimen...130

Lampiran 25 : Lembar pengamatan aktivitas guru kelas eksperimen...133

Lampiran 26 : Lembar pengamatan aktivitas guru kelas kontrol... 136

Lampiran 27 : Lembar pengamatan aktivitas guru kelas kontrol... 138

Lampiran 28 : Lembar pengamatan aktivitas guru kelas kontrol... 140


(15)

xi

Lampiran 30 : Lembar pengamatan aktivitas siswakelas eksperimen... 143

Lampiran 31 : Lembar pengamatan aktivitas siswa kelas eksperimen... 144

Lampiran 32 : Lembar pengamatan aktivitas siswa kelas kontrol... 145

Lampiran 33 : Lembar pengamatan aktivitas siswakelas kontrol... 146


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.1 Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tidak cukup hanya dilakukan melalui transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus didukung oleh professionalisme guru sebagai tenaga pendidik serta pengembang kemampuan peserta didik menuju kedewasaannya secara optimal.

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik kedalam proses belajar, sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Proses pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak, karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain.

Dalam proses peningkatan hasil belajar peserta didik, khususnya pada mata pelajaran aqidah akhlaq. Guru sebagai educator (pendidik) yang selalu menyadari

1

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, ( Jakarta: PT Remaja RosdaKarya, 2009). Cet ke 1.h.10.


(17)

tugas pokoknya yaitu mendidik, mengajar, membimbing, dan melatih. Memegang peran yang sangat penting dalam diri peserta didik. Karena materi ajar yang diberikan kepada peserta didik ditentukan oleh cara yang dilakukan oleh pendidik pada penyampaiannya dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil observasi penulis di MTs Islamiyah Ciputat pada tanggal 11 November 2013, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan guru yang mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berfikir siswa. Cara mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi. Akibatnya motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan hasil belajar siswa cenderung masih relatif rendah karena pola belajarnya cenderung menghafal.2

Karena Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam belajar, yang terpenting adalah proses bukan hasil yang diperolehnya. Artinya belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu mendapatkan hasil baik.3

Senada dengan hal ini Drs. JJ. Hasibuan, Dip. Ed. dan Drs. Moedjiono menjelaskan bahwa metode mengajar adalah alat yang merupakan bagian dari perangkat alat dan cara pelaksanaan suatu strategi belajar. Dan strategi belajar mengajar adalah sarana atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar, maka metode mengajar merupakan alat pula untuk mencapai tujuan belajar.4

Dalam mewujudkan suasana belajar mengajar yang membawa kepada siswa aktif dan membimbingnya kearah kedewasaan, seorang guru harus memilih metode yang harus ia gunakan. Karena penggunaan metode harus sesuai dan

2

Hasil observasi kelas VIII tanggal 11 november 2013

3

Oemar Hamlik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Askara, 2001), Cet. I, h. 27.

4

JJ. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT. Rosda Karya, 1995), Cet VI, h 3.


(18)

selaras dengan karakteristik siswa, materi dan kondisi lingkungan pengajaran. Adapun bila ditinjau dengan teliti, sebenarnya keunggulan metode terletak pada beberapa faktor yang berpengaruh, antara lain: tujuan, karakteristik siswa, situasi dan kondisi, kemampuan dan pribadi guru, serta sarana dan prasana yang digunakan.5

Keberhasilan penggunaan suatu metode merupakan keberhasilan proses pembelajaran yang akhirnya berfungsi sebagai diterminasi kualitas pendidikan. Sehingga metode-metode pendidikan yang dikehendaki akan membawa kemajuan pada semua bidang ilmu pengetahuan dan keterampilan. Secara fungsional dapat merealisasikan nilai-nilai ideal yang terkandung dalam tujuan pendidikan.

Metode dalam mentransfer ilmu dan nilai-nilai kehidupan tersebut akan selalu disesuaikan dengan kondisi, situasi dan kebutuhan yang ada. Oleh karena itu pendidik atau guru diwajibkan menguasai sejumlah metodologi pembelajaran, guru juga diharapkan harus dapat menciptakan kondisi-kondisi di mana siswa dapat belajar dengan efektif agar siswa yang menjadi objek bimbingannya dapat dikelola dengan baik.6

Sebagaimana diketahui metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

selama ini secara umum tidak kunjung berubah. Pembelajaran secara konvensional atau ceramah sehingga membosankan peserta didik. Hal ini akan berdampak pada aktivitas belajar siswa. Sering sekali ditemukan siswa tidak memusatkan perhatian dan pikirannya terhadap penjelasan yang diberikan guru di depan kelas, tidak konsentrasi, ngobrol atau mengerjakan tugas pelajaran lain.

Selain itu, tugas utama guru adalah membelajarkan siswa, yaitu mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotorik dapat berkembang dengan maksimal. Dengan belajar aktif yaitu melalui partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, akan

5

Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,2002), Cet I, h 32

6

Slameto , Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, ( Jakarta: Rineka cipta, 2010), Cet 5.h. 27.


(19)

terlatih dan terbentuk kompetensi yaitu kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif yang pada akhirnya nakan membentuk life skill ( kecakapan hidup). Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl





























































Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.7

Dengan berpedoman pada makna ayat Al-Qur’an tersebut ada dua pendekatan yang dipakai untuk menyeru atau mengajak orang lain agar taat dan patuh terhadap perintah Allah yakni (1) hikmah,dan (2) mauizhah (nasehat). Sedangkan teknik yang dipakai adalah salah satunya dengan melaukkan diskusi secara tertib dan baik.8

Banyak metode pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas dan dianggap sangat inovatif. Strategi atau pendekatan apapun yang diterapkan, yang paling penting adalah bagaimana metode pembelajaran tersebut dapat menarik dan memotivasi siswa untuk giat belajar, sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Oleh karena itu, Metodologi dalam proses pembelajaran, sangat mutlak dibutuhkan. Berbagai metode pembelajaran saat ini sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tidak hanya diterapkan untuk pendidikan umum, tapi juga pendidikan Islam. Selain itu, metode pembelajaran baru tidak hanya berpusat pada pendidik tapi juga dapat mengaktifkan siswa agar bisa

7

M Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam,( (Jakarta: Ciputat Pers,2002), Cet I, h 5.

8


(20)

belajar secara mandiri, kreatif dan kompeten. Untuk memperoleh hasil belajar

kognitif siswa pada mata pelajaran aqidah akhlaq yang optimal maka perlu diterapkannya salah satu strategi pembelajaran aktif. Strategi pembelajaran aktif ini memiliki bermacam-macam metode salah satunya adalah metode Index Card Match.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis bermaksud membahas dalam skripsi ini, dengan judul “ Pengaruh Penerapan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Siswa di MTs Islamiyah Ciputat

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terkait dengan penerapan metode Index Card Match di sekolah yaitu:

1. Kurangnya perhatian guru terhadap pentingnya penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran

2. Lemahnya motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada lemahnya hasil belajar siswa

3. Hasil belajar siswa masih relatif rendah khususnya pada mata pelajaran aqidah akhlaq

4. Kejenuhan yang dialami oleh siswa pada metode pembelajaran yang konvensional

C. Pembatasan Masalah

1. Penerapan metode Index Card Match pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq kelas VIII di MTs Islamiyah Ciputat

2. Hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran aqidah akhlaq dengan metode Index Card Match.


(21)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah yang akan dijadikan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara penerapan metode Index Card Match dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah akhlaq di MTs Islamiyah Ciputat?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlaq dengan menerapkan metode Index Card Match?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan oleh guru PAI dalam Pendidikan Agama Islam

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa jika diberikan metode Index Card Match pada mata pelajaran aqidah akhlaq

Manfaat Penelitian

1. Pengembangan ilmu pengetahuan, terutama bagi penulis sendiri dalam penggunaan metode Index Card Match ini pada pelajaran aqidah akhlaq 2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi para pendidik di MTs

Islamiyah Ciputat untuk senantiasa meningkatkan kemampuan untuk menguasai penggunaan metode-metode pembelajaran agar siswa yang dibimbingnya dapat dikelola dengan baik.

3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerapan metode Index Card Match ini diMTs Islamiyah Ciputat


(22)

7

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami proses belajar mengajar. Hasil belajar adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda. 9Menurut Nasution “hasil belajar merupakan sesuatu yang akan dapat dilakukan atau dikuasai siswa sebagai hasil pelajaran itu.10 Sedangkan Sudjana mengatakan bahwa hasil belajar adalah “Kemampuan -kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.11

Menurut Syaiful Bahri Djamarah “ hasil belajar pada hakikatnya adalah

“perubahan” yang terjadi didalam diri seorang setelah berakhirnya aktivitas

9

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. (Jakarta : Rajawali Pers, 2010), h.16.

10

Nasution, Kurikulum dan Pengajaran,( Jakarta: PT Bumi Akasara, 2006), Cet IV, h.61.

11

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. XIII, hlm. 22.


(23)

belajar”.12 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “ hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan keterampilan terrhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui tes.

Adapun menurut Arikunto, “hasil belajar adalah hasil setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan diukur.13

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar Siswa a. Faktor Internal

1. Faktor Fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar, siswa yang kekurangan gizi misalnya, ternyata kemampuan belajarnya berada dibawah siswa-siswa yang tidak kekurtangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya cenderung cepat lelah dan capek, cepat ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam mebnerima pelajaran.

Demikian juga kondisi saraf pengontrol kesadaran dapat berpengaruh pada proses dan hasil belajar. Misalnya, seseorang yang minum-minuman keras akan kesulitan untuk melakukan proses belajar, karena saraf pengontrol kesadarannya terganggu. Bahkan, perubahan tingkah laku akibat pengaruh minuman keras tersebut, tidak bisa dikatakan perubahan hasil belajar.

12

Syaiful Bahri Djamarah,dkk, Strategi Belajar Mengajar,( Jakarta: Rineka Cipta,2002),h.20.

13

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar EvaluasiPendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 1993), h.133.


(24)

Disamping kondisi-kondisi diatas, merupakan hal yang penting juga memperhatikan kondisi pancaindera. Bahkan dikatakan oleh Aminudin Rasyad pancaindera merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan (Five sence are the golden gate of knowledge). Artinya kondisi panca indera tersebut akan memberikan pengaruh pada proses dan hasil belajar. Dengan memahami kelebihan dan kelemahan pancaindera dalam memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis rangsangan atau stimuli dalam proses belajar.14

2. Faktor Psikologis

Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor Psikologis. Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda terutama dalam hal kadar bukan hal jenis, tentunya perberbeda-bedaan-perberbeda-bedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing, beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, serta kognitif dan daya nalar.

Pertama, Intelegensi, (1) Mengartikan Intelegensi sebagai Kemampuan mengahadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif, (2) kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, (3) kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali.

Kedua, Perhatian. Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa yang tertuju kepada suatu objek ataupun sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus dihadapkan pada obyek-obyek tang dapat menarik perhatian siswa.

Ketiga, Minat dan Bakat. Minat adalah kecenderungan seseorang untuk mengenang dan memperhatikan beberapa kemampuan. Bakat adalah kemampuan untuk belajar.

Keempat, Motif dan Motivasi motif adalah daya dan upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

14

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, ( Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2008), Cet I, h. 24.


(25)

Kelima, Kognitif dan Daya Nalar. Pembahasa dari kognitif dan daya nalar adalah persepsi, mengingat dan berfikir. Persepsi adalah penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam lingkungannya. Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal datri masa lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh melalui pengalamannya di masa lampau. Berfikir dibagi menjadi dua macam yaitu berfikir autistik dan berfikir realistik.

b. Faktor Eksternal 1. Faktor Lingkungan

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial.

Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban udara, dan sebagainya. Lingkungan sosial baik yang berupa manusia maupun hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses hasil belajar. Sering kali guru dan para siswa yang sedang belajar didalam kelas merasa terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada di luar persis di depan kelas tersebut, apalagi obrolan itu diiringi dengan gelak tawa yang keras dan teriakan. Hiruk pikuk lingkunghan sosial seperti suara mesin pabrik, lalu lintas dan lain-lain yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar.

2. Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan kegunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini ialah kurikulum, sarana, fasilitas dan guru.15

3. Klasifikasi Hasil Belajar

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler atau instruksional menggunakan hasil belajar. Menurut Benyamin

15


(26)

Bloom yang secara garis besar membaginya kedalam tiga ranah yaitu Ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.16

Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sistesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah, dan keempat berikutnya termasuk afektif tingkat tinggi.17

Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penialaian, organisasi dan internalisasi.

Ranah Psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris yaitu: (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan persepsitual, (d) ketepatan, (e) gerakan keterampilan kompleks dan (e) gerakan ekspresif dan interpretatif..

Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran.

1. Ranah Kognitif

a.Tipe Hasil Belajar : Pengetahuan

Istilah pengetahuan yang dimaksudkan adalah pengetahuan faktual, disamping pengetahuan hafalan. Seperti rumus, definisi dan sitilah-istilah yang perlu dihafal dan diingat agar dapat dikuasainya sebagai dasar pengetahuan atau pemahaman bagi konsep lainnya. 18

b. Tipe Hasil Belajar : Pemahaman

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pengetahuan adalah pemahaman. Tipe hasil belajar pemahaman ini adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat,

16

Nasution, op. Cit., h. 65

17

Nana Sudjana, op. Cit., h. 22-23

18


(27)

seorang peserta didik dikatakan dapat memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan tentang materi dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman ini dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu (1) tingkat terrendah adalah pengalaman terjemahan, (2) tingkat pemahaman penafsiran, (3) tingkat ketiga ini tingkat pemahaman yang tertinggi yaitu ekstrapolasi.19

c. Tipe Hasil Belajar : Aplikasi

Aplikasi adalah tipe penggunaan abstraksi pada situasi kongkrit atau situasi khusus. Abstraksi tersebut berupa ide, teori atau petunjuk yang berupa teknis. d. Tipe Hasil Belajar : Analisis

Analisi adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian sehungga jelas hierarkinya. Analisis merupakan bagian yang kompleks, yang memanfaatkan dari ketiga tipe sebelumnya.

e. Tipe Hasil Belajar : Sintesis

Berfikir sintesis adalah berfikir divergen. Dalam berfikir divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan. Berfikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih berfikir kreatif. Berfikir kreatif merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam pendidikan.

f. Tipe Hasil Belajar : Evaluasi

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi dan lain-lain.

2. Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar, kategorinya dimulai dari yang dasar sampai tingkat yang kompleks yaitu sebagai berikut:

19

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,(jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), cet. Pertama, h.50.


(28)

a. Reciving, yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan yang datang dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.

b. Responding atau Jawaban, yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.

c. Valuing atau penilaian, berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulasi tadi. Dalm evaluasi ini termasuk di dalamnya keediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai.

d. Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, tetmasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain.

e. Karakteristik Nilai, yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang memiliki pola dan kepribadiannyadan tingkah lakunya.

3.Ranah Psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Berikut ini ada enam tingkatan keterampilan yaitu:

a. Gerakan refleks ( keterampilan pada gerakan yang tidak sadar). b. Keterampilan pada gerakan-gerakan sadar.

c. Kemampuan perseptual, di dalamnya termasuk membedakan visual dan auditif.

d. Kemampuan dibidang fisik, miasalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan.

e. Gerakan-gerakan skill, yaitu keterampilan yang sederhana sampai keterampilan yang kompleks.

f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non deskursive sampai gerakan ekspresif dan interpretatif.


(29)

B. Pembelajaran Aqidah Akhlaq

1. Pengertian Aqidah Akhlaq

Aqidah jama’nya adalah Aqa’id, Aqidah berarti kepercayaan. Pengajaran

aqidah berarti proses belajar-mengajar tentang berbagai aspek kepercayaan. Dalam hal ini tentu saja kepercayaan menurut ajaran Agama Islam. Menurut rumusan para ulama Tauhid, kepercayaan atau keimanan berarti membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lidah akan wujud dan keesaan Allah.20

Ruang lingkup pelajaran Aqidah ini meliputi: (1) Rukun iman yang enam yaitu. Percaya kepada Allah, Percaya kepada Rasul Allah, Percaya kepada Malaikat, Percaya kepada kitab-kitab suci, Percaya kepada hari akhir dan percaya kepada qadha dan qodar.

Akhlaq dapat diartikan sebagai “tingkah laku” atau budi pekerti. Menurut

Imam Ghazali akhlaq adalah suatu istilah tentang bentuk bathin yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorong ia berbuat atau bertingkah laku.

Dalam pembelajaran Akhlaq yaitu membicarakan nilai sesuatu perbuatan menurut ajaran Agama. Ruang lingkupnya adalah membahas tentang akhlaq akhlak terpuji dan akhlaq tercela menurut ajaran Agama.

C. Srategi Pembelajaran Aktif

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tidakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai kekuatan dalam pembelajaran.

Menurut Wina Sanjaya strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu perencanaan yang berisi tentang rancangan kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 21

Oleh karena itu strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk kepada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu. Sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan suatu strategi. Dengan kata lain strategi

20

Zakiyah Derajat, Metodik KhusuS Pengajaran Agama Islam...,h. 63-71.

21


(30)

pembelajaran mengandung arti yang luas daripada metode. Sebagai contoh strategi pembelajaran dalam PAI . misalnya guru ingin melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran, maka guru dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif dengan menggunakan metode index card match dan diskusi.

Adapun pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut. Pembelajaran aktif ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua peserta didik mampu mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu, pembelajaran aktif juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.

Srategi pembelajaran aktif juga melibatkan siswa untuk turut belajar secara aktif. Ketika siswa belajar secara aktif berarti mereka yang mendominasi aktivitas belajar. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak baik untuk menemukan ide pokok dari materi dan memecahkan persoalan tentang apa yang telah mereka pelajari kedalam satu persoalan yang ada dalam dunia nyata. Dengan belajar aktif ini siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran tidak hanya mental akan tetapi melibatkan fisik juga. Dengan strategi aktif ini siswa akan merasakan suasana yang menyenangkan sehingga hasil belajar dapat maksimal.

Dalam strategi aktive learning setiap materi pelajaran yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan pengetahuan yang ada. Agar murid dapat belajar secara aktif guru harus memberikan strategi pembelajaran aktif sehingga siswa mempunyai semangat tinggi dalam belajar. Agar terwujudnya strategi pembelajaran aktif ini dalam proses pembelajaran. Terdapat beberapa indikator pembelajaran aktif yaitu :


(31)

1. Dari sudut siswa

a. Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan permasalahannya.

b. Keinginan,keberanian dnan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

2. Dari sudut guru

a. Adanya usaha mendorong, membina gairah belajar siswa secara aktif b. Guru tidak mendominasi pembelajan.

c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menurt cara dan keadaaan masing-masing.

d. Guru menggunakan berbagai jenis metode serta menggunakan berbagai media.

3. Dari sudut program

a. Tujuan instruksional serta konsep maupun isi pelajaran sesuai dengan kebutuhan, minat serta kebutuhan peserta didik.

b. Program yang cukup jelas sehingga dapat dimengerti siswa

c. Bahan pelajaran mengandung fakta atau informasi, konsep dan keterampilan.

4. Dari sudut situasi belajar

a. Adanya hubungan yang erat antara guru dan siswa, guru dan guru, siswa dengan siswa.

b. Siswa memiliki motivasi yang kuat untuk belajar dan memiliki kebebasan untuk mengembangkan cara belajar masing-masing. 5. Dari sudut sarana belajar

a. Sumber belajar bagi siswa

b. Fleksibilitas waktu untuk melakukan kegiatan belajar. c. Dukungan dari berbagai media belajar.

d. Kegiatan siswa tidak terbatas didalam kelas maupiun diluar kelas.22

22


(32)

Dengan adanya 5 indikator tersebut, maka akan lebih memudahkan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Setidaknya memberi rambu-rambu bagi guru dalam melaksanan proses pembelajaran aktif.

Berikut ini adalah macam-macam dari strategi pembelajaran aktif yaitu 1. Team Quiz

2. Modeling The Way 3. Index Card Match

4. Example Non Example

5. Snowball Throwing 6. Jigsaw dll.23

2. Karakteristik Strategi Pembelajaran Aktif

Menurut Bonwell strategi pembelajaran aktif mempunya beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut :

1. Penekanan proses penyampaian pelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh guru melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analtis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas.

2. Siswa tidak hanya mendengarkan materi pelajaran secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu pekerjaan yang berkaitan dengan materi.

3. penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran.

4. Siswa lebih banyak dituntut untuk berfikir kritis .

5. Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.

D. Metode Index Card Match

1. Pengertian Metode

Metode merupakan salah satu unsur yang sangat penting keberadaanya dalam pendidikan. Karena dengan adanya metode diharapkan mampu membantu

23

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013),Cet. X. h.111-130.


(33)

guru dan siswa dalam tercapainya tujuan Pendidikan yang sesuai dengan kurikulum yang direncanakan.

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Hal ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peranan yang sangat penting24

Metode dapat diartikan sebagai cara-cara atau langkah yang digunakan dalam menyampaikan suatu gagasan, pemikiran atau wawasan yang disusun secara sistematik dan terencana serta didasarkan pada teori, konsep dan prinsip tertentu yang terdapat dalam berbagai ilmu terkait. Terutama Ilmu Psikologi, manajemen dan sosiologi. Ilmu-ilmu tersebut erat kaitannya dengan metode karena didalamnya dijumpai pembahasan tentang jiwa dan perkembangan Manusia sebagai salah satu pertimbangan dan penyampaian teori, konsep dan wawasan kepadanya. Metode yang terkait dengan menyampaikan teori, konsep dan wawasan yang terdapat dalam berbagai bidang ilmutersebut dinamai dengan metode pengajaran. 25

Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti “melalui” dan hodos berarti ‘jalan” atau “cara”. Dengan demikian metode dapat diartikan sebagai cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencvapai suatu tujuan. Selain itu, adapula yang mengatakan bahwa metode adalah suatu sarana untuk menemuka, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut.adalagi yang mengatakan bahwa metode sebenarnya berarti jalan untuk mencapai tujuan. Jalan untuk mencapai tujuan itu bermakna ditempatkan pada posisi sebagai cara untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu atau tersistematisasikannya suatu pemikiran. Dengan pemikiran yang akhir ini, metode lebih memperlihatkan sebagai alat untuk mengolah dan mengembangkan suatu

24

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pada Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008),Cet kelima,h. 147

25

Abudin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. ( Jakarta: Prenada Media Group, 2009), Cet I, h. 176.


(34)

gagasan sehingga menghasilkan suatu teori atau temuan. Dengan metode serupa itu, ilmu pengetahuan apapun bisa berkembang.26

Adapun pengertian metode sebagaimana telah diungkapkan didalam

Al-qur’an bahwa metode adalah Thariqoh yang digunakan sebagai sarana untuk menghantarkan kepada suatu tujuan. Dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai kata yaitu Thariqoh, manhaj, dan wasilah. Thariqoh berarti jalan, manhaj berarti sistem dan wasilah berarti perantara atau mediator. Dengan demikian kata Arab yang dekat dengan metode adalah Thariqoh. Dari pendekatan kebahasaan tersebut nampak bahwa metode lebih menunjukan kepada jalan, dalam arti jalan adalah jalan yang bersifat non fisik. Yakni jalan dalam bentuk ide-ide yang mengacu kepada cara yang mengantarkan seseorang untuk sampai pada tujuan yang ditentukan. 27

Berikut ini ada beberapa pendapat tentang pengertian metode yaitu sebagai berikut:

A. Menurut Mahmud Yunus metode adalah jalan yang hendak oleh seseorang kepada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan perusahaan atau perniagaan maupun dalam kupasan ilmu pengetahuan dan

lainnya. “ Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode mengandung arti adanya urutan kerja yang terencana guna mencapai susunan yang sistematis.

B. Menurut Ahmad Tafsir metode adalah cara yang paling tepat dan

cepat untuk melakukan sesuatu . “ Kata tepat dan cepat inilah yang

sering diungkapkan dengan kata efektif dan efisien “. Pengajaran yang efektif artinya pengajaran yang dapat difahami oleh murid secara sempurna. Dalam ilme Pendidikan sering juga dikatakan bahwa pengajaran yang berfungsi pada murid. Maksud berfungsi adalah menjadi milik murid. Pengajaran itu membentuk dan mempengaruhi pribadinya. Adapun pengajaran yang tepat adalah oengajaran yang

26

Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam 1 , ( Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), Cet 1, h, 91.

27


(35)

tidak memerlukan waktu yang lama. Jadi metode adalah menentukan prosedur yang diikuti.28

Seperti yang telah dikemukakan dari beberapa pendapat di atas metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Hal ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.

Adapun salah satu metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran atif adalah Index Card Match. Metode pembelajaran index card match atau mencocokan kartu index ini dikembangkan oleh Mel Silberman. Index Card Match (Mencocokan Kartu Index) adalah cara yang menyenangkan dan aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Ia membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas.29 Metode Index Card Match ini melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran, sehingga siswa lebih banyak memberikan perhatian dan menikmati proses pembelajaran karena metode ini dikemas seperti sebuah permainan.

“Index Card Match adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi barupun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajarai topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal ilmu pengetahuan”.30

Metode pembelajaran Index Card Match ini dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu indeks yang ada di

28

Ahmad Tafsir, Metodoelogi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2007), Cet 9, h.50-51.

29

Mel Siberman, Active Learning 101 Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:Pustaka Insan Madani, 2007),h.240

30

Hisyam Zaini,dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani ,2008),h. xiv


(36)

tangan mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik karena siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

Suprijono dalam bukunya Cooperative Learning Teori& Aplikasi PAIKEM Menguraikan langkah-langkah metode Index Card Match. 31 langkah-langkah tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Guru membuat potongan-potongan kartu sebanyak jumlah siswa yang ada didalam kelas

2. Guru membagi potongan-potongan kartu tersebut menjadi dua bagian yang sama

3. Pada separuh bagian potongan kartu, guru menulis pertanyaan tentang materi yang akan di pelajari. Setiap kartu berisi satu pertanyaan. Dan separuh kartu lain guru menulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

4. Guru mengocok semua kartu sehingga tercampur antara pertanyaan dan jawaban

5. Guru membagikan satu kartu kepada setiap siswa. Guru menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh dari jumlah siswa akan mendapatkan pertanyaan dan siswa yang lainnya mendapat jawaban.

6. Guru meminta siswa untuk menemukan pasangan mereka, jika sudah ada yang menemukan pasangan guru meminta siswa untuk duduk berdekatan

7. Setelah semua siswa menemukan pasangannya, guru meminta kepada setiap siswa untuk membacakan pertanyaan yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain. Selanjutnya pertanyaan itu dijawab oleh pasangannya

8. Guru mengakhiri proses ini dengan membuat kesimpulan

31


(37)

Untuk meningkatkan motivasi yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI khususnya pelajaran Aqidah akhlaq dapat menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif salah satunya adalah metode index card match.

Dengan menggunakan metode tersebut maka dapat mengandalkan daya ingat dan daya tangkap siswa terhadap apa yang telah disampaikan oleh guru sebelumnya, yaitu dengan mencari atau menemukan jawaban atau pertanyaan yang disediakan oleh guru dalam bentuk potongan kartu yang berbeda. Masing-masing siswa mendapat satu kartu Dan dituntut untuk mencari pasangan dari kartu yang telah dipegang.

Dengan adanya strategi pembelajaran aktif ini, siswa akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam melakukan aktivitas belajarnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang optimal.

2. Kelemahan dan Kelebihan Metode Index Card Match

Kelemahan Metode Index Card Match32

 Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugasnya

 Guru harus meluangkan waktu lebih  Lama untuk membuat persiapan

 Guru harus memiliki keterampilan dalam hal pengelolaan kelas

 Suasana kelas menjadi tidak kondusif sehingga dapat mengganggu kelas

Kelebihan Metode Index Card Match

 Menumbuhkan kegembiraan dalam proses belajar mengajar

 Materi pelajaran yang disampaikan cenderung lebih menarik perhatian siswa

 Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan  Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan

belajar

32


(38)

 Menuntut siswa untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah  Penilaian dilakukan oleh pengamat dan pemain.

E. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian sebelumnya peneliti mendapatkan data bahwa ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini:

1. Penelitian (Skripsi) yang dilakukan oleh Siti Zubaidah dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa dengan Penggunaan Pembelajaran Aktif

Metode Index Card Match di MTS Negeri 19 Jakarta. Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar siswa mengalami perubahan yang signifikan dan rata-rata N-Gain pada Siklus I berkisar 0,50 dan menigkat menjadi 0,66 pada siklus II. Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat dibuktikan bahwa penggunaan pembelajaran aktif metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Suyatmi pada skripsi yang berjudul “ Pengaruh Strategi Active Learning dengan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Penelitian tersebut memberikan kesimpulan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan menggunaka metode pembelajaran aktif metode Index Card Match secara signifikan lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan menggunakan metode konvensional. Judul skripsi tersebut memiliki keterkaitan yang relevan dengan penelitian penulis pada aspek 1) Hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran aqidah akhlaq dengan menggunakan metode pembelajaran Index Card Match, 2) Strategi pembelajaran aktif ini sama-sama menggunakan metode Index Card Match dan 3) Penelitian pada judul skripsi diatas sama-sama menggunakan metode penelitian eksperimen dan kontrol.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Salmani dengan judul “Meningkatkan Motivasi Belajar siswa dengan Debat aktif dan Metode Index Card Match”. Penelitian tersebut memberikan kesimpulan bahwa penggunaan metode Index Card Match lebih baik dibandingkan dengan metode Debat Aktif.


(39)

F. Kerangka Berpikir

Mewujudkan suatu pembelajaran sesuai keinginan dengan hasil yang optimal diperlukan suatu cara tertentu, dimana cara tersebut disebut juga metode pembelajaran, tujuan dari metode pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan siswa, dimana siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa memiliki motivasi dalam belajar dan diharapkan juga mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

Salah satu strategi pembelajaran adalah strategi pembelajaran aktif. Penerapan strategi pembelajaran aktif memungkinkan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran.

Metode pembelajaran adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar. Pemilihan cara mengajar dalam proses pembelajaran yang kurang tepat oleh guru akan mengakibatkan kurang optimalnya hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena guru tidak menyesuaikannya dengan karakteristik siswa yang diajarkan. Dan masih banyak guru yang menggunakan metode pembelajaran konvensional karena menganggap metode pembelajaran ini yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Dimana siswa hanya duduk di tempat duduknya mendengarkan penjelasan dari guru kemudian mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu salah satu strategi pembelajaran aktif adalah metode Index

Card Match, metode ini memperlihatkan bahwa pembelajaran merupakan proses

pembelajaran secara aktif dengan menggunakan kartu dan proses ini dipengaruhi oleh apa yang sudah diketahui orang sebelumnya. Karena itu dalam setiap pembelajaran guru harus memperoleh atau sampai kepada pemahaman dengan murid. Metode Index Card Match ini adalah salah satu strategi pembelajaran aktif yang melibatkan peran siswa dalam proses pembelajaran. Metode ini memudahkan siswa untuk mengingat materi pelajaran tanpa dipaksa karena siswa tanpa sadar mengulang kembali apa yang telah dipelajari dalam sebuah permainan yang menyenangkan.


(40)

Penjelasan diatas memberikan gambaran secara umum bahwa metode pembelajaran aktif Index Card Match ini membantu siswa mempelajari apa yang harus dikuasai dan difahami dengan cara yang menyenangkan. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa penerapan metode pembelajaran Index Card Match ini dapat diterapkan dalam mata pelajaran PAI pada materi aqidah akhlaq guna meningkatkan hasil belajar siswa.

G. Pengajuan Hipotesis

Adapun yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah :

H₀ = Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembeljaran aktif index card match dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.

H1 = Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran

aktif index card match lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional.


(41)

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat yang dijadikan objek penelitian ditetapkan di MTs Islamiyah Ciputat. Adapun waktu yang digunakan penelitian ini adalah pada tanggal 11 november – 3 desember pada semester ganjil dalam tahun ajaran 2013/2014.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu metode penelitian yang menguji hipotesis berbentuk hubungan sebab akibat melalui adanya perlakuan dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh perlakuan tersebut. Karena berbagai hal yang berkenaan dengan pengontrolan variabel, sehingga sulit digunakan eksperimen murni.33

Dalam penelitian ini, sampel dibagi menjadi dua kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan metode Index Card Match dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design. Sebagaimana telah diketahui, penentuan sampel pada penelitian

33Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 114


(42)

Tabel 3.1

nonequivalent Control Group Design

Kelompok Tes awal Perlakuan (X) Tes akhir

Eksperimen T1 X T2

Control T3 - T4

Keterangan :

T1 : Pretest Kelas Eksperimen

T2 : Pretest Kelas eksperimen

T3 : Posttest Kelas control

T4 : Posttest Kelas control

X : Pembelajaran Aqidah Akhlaq dengan metode Index card match - : Pembelajaran Aqidah akhlaq tidak menggunakan metode

C. Variabel penelitian

Menurut Hactch dalam Sugiyono, variabel adalah sebagai atribut

seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” diantara satu orang dengan

yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.34 Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Aqidah akhlaq, sehingga variabel bebasnya adalah metode index card match

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua buah variabel, yakni variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat)

1. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

2. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Berdasarkan pemaparan mengenai variabel diatas, penulis merumuskan variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:

a). Variabel Independen (Bebas) : Metode Pembelajaran Index Card Match

34Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 60


(43)

b). Variabel Dependen (Terikat ) : Hasil Belajar Siswa.35 D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.36 Dalam penelitian ini yang menjadi suatu targetnya adalah siswa kelas VIII MTs Islamiyah Ciputat yang berjumlah 64 orang

2. Sampel

Sampel adalah sebagai bagian dari populasi37 sampel yang digunakan penelitian terdiri dari dua kelompok yaitu:

a. Kelompok eksperimen, sampel yang terpilih sebagai kelompok eksperimen adalah siswa kelas VIII-3 yang berjumlah 32

b. Kelompok kontrol, sampel yang terpilih sebagai kelompok kontrol adalah siswa kelas VIII-1 yang berjumlah 32

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpulan data. Penelitian yang dapat menunjang sejumlah yang diasumsikan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan menguji hipotesis penelitian. Instrumen penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berupa tes dan non tes. Instrumen tes yaitu berupa tes awal pre-test dan tes akhir post-test adalah bahan pelajaran yang tergolong penting yang telah diajarkan kepada para peserta didik. Dan dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Lembar observasi

Lembar observasi ini terdiri dari dua yaitu lembar observasi aktivitas guru dalam belajar mengajar, lembar observasi aktivitas siswa terdapat dalam lampiran.

35Ibid, h. 61. 36

S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan,(jakarta: Rineka Cipta, 2007),h.118. 37Ibid, Margono, h. 121


(44)

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian yang berupa alat tes sebelum diberikan kepada siswa harus diketahui terlebih dahulu apakah tes tersebut baik dan sudah siap diberikan kepada siswa untuk diambil datanya. Pada penelitian ini sebelum digunakan soal (tes) tersebut maka diuji cobakan untuk mengetahui apakah sosal-soal tersebut memenuhi standar persyaratan validitas dan reliabilitas.

1. Intrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai pengaruh metode Index Card Match dalam pross belajar mengajar adalah berupa data hasil peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang diberikan intrumen berupa tes objektif pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban yang terdiri 1-30 pertanyaan. Instrumen tersebut untuk mengukur aspek kognitif siswa yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan analisis.

2. Dokumentasi, dokumentasi ini berupa photo-photo ketika berlangsungnya penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran Index card match

3. Data penelitian diambil dari data hasil belajar aqidah akhlaq siswa kelas eksperimen dan kontrol yang diambil dari skor formatif pada pokok pembahasan beriman kepada Rasul Allah, dimana tes yang dikerjakan oleh dua kelompok dengan tes yang sama.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen test Hasil Belajar Kognitif No Ranah/jenis hasil Jenjang

kognitif

Indikator Nomor

Butir Soal

1. a.Ranah Kognitif Ingatan, hafalan (C1)

1. Dapat mengetahui

1. Dapat menjelaskan

1, 3, 5, 6, 19. 28, 15

2, 10, , 11, 13, 14, 20,


(45)

Pemahaman

(C2)

Penerapan (C3)

Analisis

(C4)

Sintesis (C5

Evaluasi (C6)

2. Dapat

menguraikan

1. Dapat

menunjukankan 2. Dapat menghitung

1.Dapat memilih

1.Dapat

menyimpulkan

1.Dapat membedakan

21, 22, 23, 25, 26

7, 9, 1, 29,

16, 17

27

30,

24, 4, 8,

Keterangan :

C1 : Hafalan

C2 : Pemahaman

C3 : Penerapan

C4 : Analisis

C5 : Sintesis


(46)

2.Uji Validitas

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul mengukur apa yang harus diukur38 penguji validitas soal dalam penelitian ini menggunakan rumus Product Moment39. Rumus yang digunakan adalah:

Keterangan:

rxy : Koefisien antara variabel x dan variabel y

n : Banyaknya siswa

x : Skor item

y : Skor total

xy : hasil perkalian skor item dan skor total x2 : hasil kuadrat dari skor item

y2 : hasil kuadrat dari skor total ( : hasil kuadrat dari total skor item ( : hasil kuadrat dari total skor total

Valid atau tidaknya butir soal dapat diketahui dengan membandingkan rxy dengan rtabelproduct moment dengan α =0,05. Perhitungan validitas soal

dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya beda dapat dilihat pada tabel 3.3

38Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) h. 65


(47)

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Instrumen STATISTIK

Jumlah soal 30

Jumlah siswa 32

Nomor soal valid 1,2,3,4,5,6,7,8,9, 11,12,14,16,17,18, 25,26,27,29.30

Jumlah soal valid 20

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajengan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Uji reliabilitas untuk soal penilaian ganda dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha yaitu.

r

11

=

Keterangan :

r11 = Reliabilitas yang dicari

Ʃ = Jumlah varian skor tiap-tiap item = Varians total

Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:

a) Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi b) Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : tinggi c) Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup d) Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : rendah e) Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah

Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.4


(48)

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen STATISTIK

rhitung 0,75

Kesimpulan Tingkat reliabilitasnya cukup tinggi

4.Uji Tingkat Kesukaran

Pengujian taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat mudah atau sukarnya suatu soal. Soal terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya dan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya40 indeks kesukaran dihitung menggunakan rumus:

P =

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria indeks kesukaran ditentukan sebagai berikut Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 = soal termasuk kategori sukar Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 = soal termasuk kategori sedang Soal dengan p 0,70 sampai 1,00 = soal termasuk kategori mudah

Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan

bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada

tabel 3.5


(49)

Tabel 3.5

Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen soal kategori Soal

Jumlah

Sangat sukar 1

Sukar 1

Sedang 8

Mudah 11

Sangat mudah 9

Jumlah 30

5. Pengujian Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus perhitungan daya pembeda adalah sebagai berikut41

D=

Keterangan :

D = Daya pembeda

BA = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok

atas

BB = jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok

bawah

JA = Banyaknya siswa pada kelompok atas

JB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah


(50)

Keriteria soal-soal berdasarkan daya pembedanya sebagai berikut D = 0,00 - 0,20 daya pembedanya jelek

D = 0,20 - 0,40 daya pembedanya cukup D = 0,40 - 0,70 daya pembedanya baik

D = 0,70 – 1,00 Daya pembedanya baik sekali

Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.6

Tabel 3.6

Hasil Uji Daya Pembeda

Kategori soal Jumlah soal

Baik sekali 2

Baik 7

Cukup 10

Jelek 11

Jumlah 30

Tabel 3.7

Kisi-kisi Instrumen KISI-KISI INSTRUMEN TEST

No Indikator

Pembelajaran

Indikator Butir

Soal Soal Kunci

No Soal 1 Mengetahui

pengertian beriman kepada

1. Mengetahui pengertian Nabi menurut bahasa

Nabi menurut bahasa artinya...

a. Orang yang istimewa


(51)

rasul-rasul Allah 2. Menjelaskan pengertian Rasul menurut bahasa 3. Mengetahui pentingnya beriman kepada rasul 4. Menyimpulkan tentang pentingnya beriman kepada rasul

b. Orang yang diberi berita c. Orang yang

dipercaya d. wahyu

Orang yang dikirim untuk suatu tugas adalah pengertian dari.... menurut bahasa. a. Sahabat b. Rasul c. Wali d. Nabi

Percaya kepada rasul termasuk rukun iman ke.... a. Dua b. Tiga c. Enam d. Empat Akal manusia terbatas untuk mengetahui rahasia kehidupan, oleh karena itu Allah mengutus....

a. Nabi dan Sahabat b. Rasul dan

Sahabat c. Al-qur’an dan

Hadits

d. Nabi dan Rasul B B D 2 3 4


(52)

5. Mengetahui dalil tentang kebenaran adanya rasul Allah 6. Mengetahui jumlah rasul pilihan 7. Menunjukan Rasul-rasul pilihan 8. Membedakan Nabi dan Rasul

Suroh An-Nahl ayat 36 menerangkan tentang....

a. Iman kepada rasul

b. Iman kepada kitab-kitab Allah

c. Iman kepada malaikat d. Iman kepada

hari kiamat

Jumlah rasul ulul azmi adalah... a. 17 b. 5 c. 99 d. 25 Yang termasuk Rasul ulul azmi adalah....

a. Nabi Musa dan Nabi Harun b. Nabi Ibrahim

dan Nabi Ismail c. Nabi

Muhammad dan Nabi Nuh d. Nabi Isa dan

Nabi Sulaiman

Berikut ini

perbedaan Nabi dan Rasul adalah....

a. Setiap Rasul adalah Nabi, tetapi Nabi A A C A 5 7 8 9


(53)

2 Memberikan definisi tentang arti beriman 9. Menunjukan sifat-sifat rasul 10.Menjelaskan arti iman kepada rasul 11.Menjelaskan petingnya taat kepada rasul belum tentu Rasul b. Rasul menerima wahyu, sedangkan Nabi tidak

c. Nabi menerima wahyu

sedangkan Rasul tidak d. Setiap Nabi adalah Rasul, tetapi Rasul belum tentu Nabi Perkataan rasul dijamin kebenarannya,karena rasul memiliki sifat.... a.Shiddiq b. Fathonah c. Amanah d.Kitman Yang dimaksud iman kepada rasul adalah.... a. Membenarkan b. Percaya c. Pilihan d. Ingkar Taat kepada Rasulullah berarti taat kepada....

a. Taat kepada

A B A 10 16 21


(54)

12.Menunjukan nama Nabi yang tidak termasuk 25 Nabi yang wajib diketahui 13.Mengetahui pentingnya utusan Allah 14.Menerangkan pentingnya iman kepada rasul Allah SWT b. Taat kepada rasul c. Percaya kepada

malaikat

d. Percaya kepada jin

Dibawah ini yang tidak termasuk dalam 25 Nabi yang wajib diketahui.... a. Khidir As b. Idris As c. Adam As d. Nuh As

Untuk dapat melaksanakan ketaatan kepada Allah dengan benar dan perlu adanya pedoman maka perlu diutus....

a. Malaikat b. jin c. Rasul d. Ulama

Seseorang yang bisa dikatakan tidak beriman jika dia tidak percaya kepada... a. Manusia b.Ulama c. Rasul d. Nabi A C B 15 25 23


(55)

3 4 Menjelaskan pentingnya beriman kepada rasul Menyebutkan 25 Nabi yang wajib diketahui 15.Menentukan tugas diutusnya Rasul Allah 16.Menunjukan jumlah nabi

17. Menghitung jumlah rasul yang wajib diketahui

18. Menunjukan rasul-rasul pilihan

Telah diutus oleh Allah rasul-rasul untuk

menyampaikan ....

a. Wahyu dan ilham

b. Iman dan taqwa c. Al-qur’an dan

hadits

d. Kabar baik dan pentunjuk bagi manusia Didalam sebuah hadits disebutkan bahwa nabi berjumlah.... a. 120 b. 22 c. 220 d. 15

Rasul yang wajib diketahui berjumlah.... a. 5 b. 17 c. 25 d. 99

Lima orang rasul yang memiliki keistimewaan disebut...

a. Ulul azmi b. Nabi c. Khulafa ur

D A C A 27 29 6 24


(56)

5 Dapat menunjukan dalil tentang kebenaran adanya rasul Allah

19. Mengetahui dalil tentang adanya rasul

20. Menentukan dalil tentang tingkatan rasul

rasyidin d. Al-amin

ٌلْوُسَر ٍةَمُأ ِلًكِلَو

مُه ُلْوُسَر َءآَجاَذِإ

ayat yang diberi garis bawah artinya yaitu...

a. Telah datang seorang rasul b. Datang bukan

rasul

c. Muncul seorang rasul

d. Telah pergi seorang rasul

Tingkat para rasul itu berbeda sebagaimana disebutkan dalam Al-qur’an suroh.... a. Suroh Al-Baqoroh ayat 153

b. Suroh Al-Baqoroh ayat 253

c. Suroh Al-Baqoroh ayat 154

d. Suroh Al-Baqoroh ayat 5

A

B

14

22

6 Mengetahui sifat-sifat rasul-rasul Allah

21. Mengetahui

jumlah sifat

mustahil bagi rasul

Sifat yang mustahil bagi rasul ada...

a. 25


(57)

22. Menguraikan arti sifat-sifat rasul

b. 9

c. 7

d. 4

Sifat jaiz bagi rasul

yaitu.…

a. Selain sifat wajib bagi rasul

b. Sifat yang pada umumnya dimiliki oleh Nabi dan rasul

c. Selain sifat mustahil bagi rasul

d. Sifat yang pada umumnya dimiliki oleh manusia

D 12

7. Menjelaskan pengertian sifat-sifat rasul-rasul Allah

23. Menjelaskan Arti sifat wajib bagi rasul

Sifat tabligh bagi

rasul berarti….

a. Menyampaikan b. Menyimpan c. Bohong d. Jujur

Rasul mempunyai sifat amanah, tidak mungkin bersifat...

a. Biladah

A

B

17


(58)

24. Membedakan sifat-sifat rasul Allah

b. Khiyanat c. Kitman d. Tabligh

8. Menyebutkan sifat rasul-rasul Allah

25. Menunjukan sifat rasul-rasul Allah

26. Mengetahui lawan dari sifat wajib bagi rasul

27. Memilih salah satu sifat rasul Allah

Berikut ini yang merupakan sifat-sifar yang wajib bagi rasul kecuali....

a. Shiddiq b. Tabligh c. Amanah d. Kidzib

Lawan dari sifat shiddiq adalah....

a. Khiyanat b. Kidzib c. Amanah d. Biladah

Salah satu sifat mustahil bagi rasul adalah....

a. Amanah b. Jujur c. Khiyanat d. Tabligh

D

A

C

26

28


(59)

9. Menjelaskan contoh perilaku yang mencerminkan beriman kepada rasul-rasul Allah dan mencintai Nabi Muhammad SAW. Dalam kehidupan sehari-hari

28. Mengetahui contoh perilaku rasul

29. Menunjukan contoh perilaku rasul

Berikut ini yang termasuk meneladasi sifat shiddiq (jujur) Rasuladalah.… a. Hamid menjawab setiap pertanyaan ayahnya dengan jujur

b. Ahmad mampu menyelesaikan soal ujian semester dengan baik

c. Ahmad mampu menghafal seluruh ayat Al-qur’an ketika berusia 15 tahun

d. Ina tidak membayar uang spp yang diberikan orang tuanya

Berikut ini adalah contoh perilaku meneladani sifat para Rasul ,

kecuali....

a. Jujur dalam setiap perkataan

b.Menyampaikan barang kepada orang yang dituju

c. Semangat dalam belajar dan yakin

bahwa itu

merupakan

A

A

20


(60)

10. Menunjukan contoh perilaku yang mencerminkan beriman kepada rasul-rasul Allah dan mencintai Nabi Muhammad SAW. Dalam kehidupan sehari-hari 30. Menyimpulkan contoh perilaku rasul dalam kehidupan sehari-hari kewajiban

d. Mengambil uang ketika menemukan dompet dijalan

Andi adalah seorang ketua kelas, ia mengatur teman-temannya dengan

baik serta

memotivasi siswa agar selalu kompak dan rajin masuk

kelas. Ia

melakukannya karena merasa bertanggung jawab sebagai pimpinan. Sifat rasul yang diteladani oleh Andi adalah....

a. Shiddiq b. Tabligh c. Amanah d. Khiyanat

C 30

G. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sempel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu uji

Liliefors, yaitu :


(61)

Dimana

=

X

i = Data tunggal

= Rata-rata tunggal

= Simpang Baku

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan dilakukan untuk melihat kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah dengan menggunaknan Uji Fisher.42 yaitu :

Kelompok N Dk

Eksperimen Kontrol

F = =

Dimana : =

3. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, maka dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Rumus uji “t” yang digunakan adalah. 43

t

= dengan S =

Kriteria Pengujian tolak Ho jika

t

hitung

>t

tabel dan terima Ho jika :

Keterangan :

42

Sudjana, Metode Statistika, (Bandung : Tarsito, 2001),h.249.

43


(62)

= rata-rata hasil belajar kelas eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelas kontrol

= jumlah siswa kelas eksperimen

= jumlah siswa kelas kontrol

= varians kelas eksperimen

= varians kelas kontrol

H. Hipotesis Statistika Hipotesis yang digunakan :

H

o :

μ

1

= μ

2

H

1 :

μ

1

μ

2 Keterangan :

μ1: Rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Index Card

Match

μ2 : Rata-rata hasil belajar dengan tidak menggunakan metode Index Card


(63)

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil MTs Islamiyah Ciputat

1. Sejarah MTs Islamiyah Ciputat44

MTs Islamiyah bernaung dibawah sebuah Yayasan Islamiyah Ciputat. Berdirinya Yayasan Islamiyah Ciputat ini bermula adanya keinginan dan semangat beberapa pemuda yang berada disekitar wilayah Ciputat antara lain yaitu Drs.H. Zarkasih Nur, Drs. Syaiful Millah, H.M Anwar Nur Sag dll. Mereka merasa terpanggil dan ikut bertanggung jawab terhadap pelestarian dan pengamalam syariah islam. Dan akhirnya tercetuslah kesepakatan bersama untuk menegakkan dan mengembangkannya melalui bidang pendidikan. Hal ini didasarkan bahwa pendidikan tingkat menengah saat itu didaerah ciputat tergoong masih langka. Sehingga mereka yang mempunyai keinginan untuk melanjutkan studi ketingkat tersebut harus ke jakarta. Kondisi ini hanya terbatas bagi mereka yang mampu saja. Sementara bagi mereka yang kurang mampu terpaksa menjadi penganngguran dan lebih jauh lagi dikhawatirkan mereka itu akan terpengaruh oleh lingkungan kurang baik yang bisa menjerumus ke arah kejahatan.

Dari keinginan dan semangat bersama diatas, maka pada tanggal 12 mei 1965 didirikan oleh suatu lembaga pendidikan yang bernama pendidikan guru

44


(64)

islamiyah yang mendapat sambutan hangat dari tokoh-tokoh “Ahlussunnah wal

Jama’ah” wilayah ciputat dan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu dan sesuai ketentuan dari Departemen Agama bahwa seluruh sekolah PGA di indonesia diganti dengan Madrasah Tsanawiyah. Dengan demikian sejak tahun 1978 PGA islamiyah pun berubah nama menjadi MTs Islamiyah Ciputat.

MTs Islamiyah Ciputat telah memiliki banyak prestasi, baik akademik maupun non akademik. Pada saat ini jumlah rombongan belajar sebanyak 7 rombel terdiri dari : kelas VII 3 rombel, kelas VIII 2 rombel dan kelas IX 2 rombel. Dan sampai saat ini MTs Islamiyah Ciputat pernah dipimpin 7 orang kepala madrasah hingga sekarang.

2. Visi dan Misi MTs Islamiyah Ciputat

Visi : Terbentuknya manusia unggul dalam iman, ilmu dan amal yang

berhaluan “ahlusunnah wal jama’ah”

Misi :

1) Membentuk siswa yang berakhlakul karimah

2) Meningkatkan presatasi siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler

3) Melatih dan membimbing siswa untuk untuk selalu ikhlas dalam tindakan maupun perbuatan

4) Menunjang tinggi dan melaksanakan kaidah-kaidah ASWAJA 3. Struktur Organisasi Madrasah

Kepala Komite Madrasah : kepala madrasah Hj Yurnalis SPd.i

Staff Tata Usaha : M Fauzi

Wakamad Kurikulum : Dra. Tatu Uyainah Wakamad Kesiswaan : Dra.CH Suhartini Pembina Osis : Aep Syaifulloh Bp/BK : Hikmatullah Spd. Dewan Guru – Wali Kelas - Siwa


(65)

Tabel 4.1

Data Siswa MTs Islamiyah Tahun Pelajaran 2010-2011

Kelas Rombel Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 2 39 39 78

VIII 2 40 47 87

IX 2 33 33 66

Jumlah 6 231

Tabel 4.2

Data Siswa MTs Islamiyah Tahun Pelajaran 2011-2012

Kelas Rombel Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 2 43 44 87

VIII 2 41 39 80

IX 2 30 32 62

Jumlah 6 229

Tabel 4.3

Data Siswa MTs Islamiyah Tahun Pelajaran 2012-2013

Kelas Rombel Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 3 46 53 99

VIII 2 46 43 89

IX 2 42 32 74

Jumlah 7 262

B. Deskriptif Data

Penelitian ini dilakukan di MTs Islamiyah Ciputat pada kelas VIII yang terdiri dari dua kelas sebagai sempel. Kelas VIII A sebagai kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan metode dan kelas VIII C yang diajarkan dengan Metode pembelajaran Index Card Match.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Pengaruh Metode Index Card Match dalam pembelajaran PAI terhadap prestasi belajar siswa SMP Dharma Karya UT Tangerang Selatan

2 10 189

“Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Siswa” (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Islamiyah Ciputat).

1 17 196

Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Dengan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 7 166

Peningkatan keaktifan belajar ips materi permasalahan sosial melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas iv mi. “fathurrachman” jakarta selatan

0 4 125

Peningkatan keaktifan belajar IPS materi permasalahan social melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe index card match pada siswa kelas IV MI. “Fathurrachman” Jakarta Selatan

0 3 125

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Melalui Metode Pembelajaran PAIKEM Tipe Jigsaw Dan Index Card Match di MTs Jam'iyyatul Khair Ciputat

2 31 149

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD NEGERI JANTI 1 PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD NEGERI JANTI 1 KLATEN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK MATERI BANGUN DATAR (PTK Pem

0 1 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DENGAN Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Melalui Penerapan Metode Index Card Match Dengan Mengoptimalkan Media Power Point Pada Siswa Kelas VA SD Muhammadiyah

0 2 19