Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
CARD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN FIQH DI MTS.
NASYATULKHAIR DEPOK
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:
AFIFAH
1111011000092

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016

ABSTRAK

Afifah, 1111011000092. Penerapan Metode Pembelajaran Make a Match

Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqh di
MTs.Nasyatulkhair Depok
Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh penerapan
metode pembelajaran make a match card pada pelajaran fiqh di MTs.
Nasyatulkhair Depok terhadap hasil belajar siswa. 2). Untuk mengetahui
perubahan proses belajar siswa setelah menggunakan metode pembelajaran make
a match card dalam pelajaran fiqh di MTs.Nasyatulkhair Depok pada siswa kelas
VII A, semester genap tahun 2015/2016.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi
permasalahan yang muncul di dalam kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan
metode pengamatan atau observasi, catatan lapangan, wawancara, dan
pelaksanaan tes hasil belajar disetiap akhir pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan
dua siklus, yang terdiri dari dua pertemuan. Satu siklus itu terdiri dari empat
tahapan, yiatu: perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar
siswa terhadap pelajaran fiqh dengan menerapkan metode pembelajaran make a
match card ditandai dengan meningkatnya ketuntasan belajar siswa dalam setiap
siklus, yaitu siklus I (69%) dan siklus II (86%) dengan nilai rata-rata siklus I

adalah 74,50 dan siklus II adalah 81.80. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
penerapan metode pembelajaran make a match card dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran fiqh
Kata kunci : Metode Pembelajaran Make A Match card, Hasil belajar, Fiqh

i

ABSTRACT

Afifah, 1111011000092. Application of Learning Methods Make a Match
Card to Improve the Student Learning Result on Fih Subject Class VII in
MTs.Nasyatulkhair Fiqh Depok
The purpose of this is study's: 1). To know the effect of applying of learning
methods to make a match card at fiqh lessons in MTs. Nasyatul Khair Depok on
result of learning student. 2). For appraise changes student learning after the
teaching methods make a match card in fiqh lessons in MTs.Nasyatul Khair
Depok in class VII A, the second semester 2015/2016..
The method used in this research is a classroom action research (PTK). PTK
implemented in an attempt to overcome the problems that arise in the classroom.
The collection of data conducted by observation or observation, field notes,

interviews, and execution of tests learning result in every end of the meeting. This
study was conducted in two cycles, which consisted of two meetings. One cycle
consists of four stages, yiatu: action planning (planning), action (acting),
observation (observing) and reflection (reflecting).
The results showed that an increase in student learning outcomes of the lesson
fiqh applying learning methods make a match card characterized by an increasing
complete learn students in each cycle, the first cycle (69%) and the second cycle
(86%) with an average value the first cycle is the second cycle was 74.50 and
81.80. As such, could be said that the application of learning methods make a
match card can improve student learning outcomes in fiqh lesson.
Keywords : learning methods Make A Match card, learning result, Fiqh

ii

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahi rabibbil-a’aalamiin. Segala puji bagi Allah SWT yang
telah memberikan banyak rahmat, nikmat, dan hidayah sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Hanya kepada-Nya penulis memohon
pertolongan dan kemudahan dalam segala urusan. Allahumma shali ‘alaa

sayyidina Muhammad wa ‘alaa sayyidinaa Muhammad. Shalawat serta salam
tidak lupa saya kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, makhuk mulia
yang penuh cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia dan membawa kita
pada jalan yang di ridhai Allah SWT. Terimakasih yang teramat banyak kepada
kedua orang tua tercinta Ibunda Yayah dan Ayahanda Alm. H. Achyar, atas
segala pengorbanan dan kasih sayang yang tercurahkan, yang telah mengajarkan
penulis kebaikan, arti cinta, makna kehidupan dan yang telah mendidik penulis
dengan kasih sayang.
Dalam proses penyusunan skripsi dan belajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materi, maka
penulis mengucapkan terima kasih juga kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. Abdul Majid Khon, MA. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Marhamah Saleh. Lc.MA. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. H. Ghufron Ihsan, MA. Dosen pembimbing yang selalu meluangkan
waktunya untuk membimbing dan memotivasi penulis.

5. Drs. Obay Baedlowie Kepala Sekolah MTs. Nasyatulkhair Depok yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MTs.
Nasyatulkhair Depok.

iii

6. H. Maksum. S.Pd.I,. yang telah bekerjasama untuk melaksanakan kegiatan
penelitian dan memberikan saran serta kritikan dalam proses pelaksanaan
pembelajaran di MTs. Nasyatulkhair Depok.
7. Kakak-kakakku tersayang yaitu Fathia dan Abdul Fattah, serta seluruh
keluarga yang telah memberikan dukungan dan mendoakan kepada penulis
selama ini.
8. M. Angga Yudha Wijaya Kusumah. Amd. Kom. yang selalu sabar
menunggu dan menemani dalam menyelesaikan skripsi ini serta selalu
memberikan doa, semangat, dan saran untuk menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
9. Sahabat-sahabatku Ana Nurwachidah, Anggun Atika dan Sri Mailina yang
senantiasa selalu menemani dalam suka maupun duka, memberikan
keceriaan, motivasi, dan memberikan saran untuk menyelesaikan skripsi
ini.

10. Sahabat-sahabat PAI C Muta’aliyah, Nining, Rena, Azkaa, Azizah, Uus,
Neha, Syifa, Ayu, Irfan, Jaka, Akmal, Rohmat, Firmansyah, Aziz, Firman,
Widadi, Haikal, Wiguna, Taufik, Syahrul, Topik, Ali, Arvin, Syauqi, dan
Abdau, serta Sahabat PAI Angkatan 2011 yang senantiasa membantu
dalam menyelesaikan penelitian.
11. Adik-adik MTs. Nasyatulkhair Depok yang telah mendukung proses
berjalannya penelitian.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, mudahmudahan segala bimbingan, dan bantuan, dan doa yang telah diberikan mendapat
imbalan dari Allah SWT. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi seluruh pembaca.

Jakarta,10 Juni 2016

Afifah

iv

DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
ABSTRAK ................................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii

BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 5
D. Perumusan Masalah ............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
G. Hipotesis Tindakan……………………………… .............................. 7

BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................... 8
A. Metode Pembelajaran Make a Match Card .......................................... 8

1. Metode Pembelajaran .................................................................. 8
a. Pengertian Metode Pembelajaran………………… ............... 8
b. Kedudukan

Metode

Pembelajaran

dalam

Belajar

Mengajar…. ............................................................................ 9
c. Prinsip-Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran………… ... 10
d. Macam-Macam Metode Pembelajaran………………… ....... 11
2. Metode Pembelajaran Make A Match Card ................................. 12
a. Pengertian Metode Pembelajaran Make A Match Card… ..... 12
b. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Make A Match
Card……… ............................................................................. 13


v

c. Kelebihan dan kekurangan Make A Match Card………........ 14
B. Hasil Belajar………………………………………………………..... 14
1. Pengertian Hasil Belajar………………………………………… 14
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar…………….. .... 15
C.

Pelajaran Fiqh di MTs…………………. ............................................ 17
1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqh MTs …………………… ........... 17
2. Tujuan Pelajaran Fiqh MTs…………… ....................................... 19
3. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqh MTs ………………….. ............... 19
4. Salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar………………………… ..... 20
a. Pengertian Salat Jamak dan Qasar…. ...................................... 20
b. Macam-Macam Salat Jamak.. .................................................. 21
c. Syarat Salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar… ....................... 21
d. Salat yang Boleh di Jamak dan di Qasar. ................................. 22

D. Hasil Penelitian yang Relevan…………………………………… ..... 22


BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 24
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 24
B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian ............................................ 24
1. Metode Penelitian ......................................................................... 24
2. Rancangan Siklus Penelitian ......................................................... 26
C. Subjek yang Terlibat dalam Penelitian ................................................ 28
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .......................................... 28
E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................................... 39
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan........................................ 32
G. Data dan Sumber Data ......................................................................... 32
H. Instrumen Penelitian ............................................................................ 32
1. Insrtumen Test………………………… ....................................... 32
2. Instrument Non Test…………… .................................................. 33
I.

Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ................................................... 34
1. Uji Validitas……. .......................................................................... 34
2. Uji Reliabilitas……………. .......................................................... 35
3. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ................................ 36
vi


J.

BAB IV

Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Tindakan ................ 37

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 39
A. Kondisi Objektif Sasaran Penelitian .................................................... 39
1. Sejarah MTs. Nasyatulkhair…………………………………....... 39
2. Identitas Sekoah………………………………………………. .... 39
3. Visi, Misi dan Tujuan…………………………………………. ... 41
4. Tenaga Pendidik dan Kependidikan………………… .................. 41
5. Data Siswa………………………………………. ........................ 43
6. Sarana dan Prasarana…………………………………….. ........... 43
B. Deskripsi Data Sebelum Tindakan....................................................... 43
C. Analisis Data Hasil Belajar. ................................................................. 48
D. Interpretasi Hasil Analisis………………………………………….. .. 53
1. Tindakan Pembelajaran Siklus I………………………………… 53
a. Tahap Perencanaan ………………………………………….. 53
b. Tahap Pelaksanaan………………………………… ............... 54
c. Tahap Observasi……………………………........................... 55
d. Tahap Refleksi………………………………. ........................ 58
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II……………………………… ... 59
a. Tahap Perencanaan ………………………………………….. 59
b. Tahap Pelaksanaan………………………………… ............... 59
c. Tahap Observasi……………………………........................... 61
d. Tahap Refleksi………………………………. ........................ 64
E. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 64

BAB V

PENUTUP ............................................................................... 69
A. Kesimpulan…………………….. ........................................................ 69
B. Saran .................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii

DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
ABSTRAK ................................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii

BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 5
D. Perumusan Masalah ............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
G. Hipotesis Tindakan……………………………… .............................. 7

BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................... 8
A. Metode Pembelajaran Make a Match Card .......................................... 8
1. Metode Pembelajaran .................................................................. 8
a. Pengertian Metode Pembelajaran………………… ............... 8
b. Kedudukan

Metode

Pembelajaran

dalam

Belajar

Mengajar…. ............................................................................ 9
c. Prinsip-Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran………… ... 10
d. Macam-Macam Metode Pembelajaran………………… ....... 11
2. Metode Pembelajaran Make A Match Card ................................. 12
a. Pengertian Metode Pembelajaran Make A Match Card… ..... 12
b. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Make A Match
Card……… ............................................................................. 13

v

c. Kelebihan dan kekurangan Make A Match Card………........ 14
B. Hasil Belajar………………………………………………………..... 14
1. Pengertian Hasil Belajar………………………………………… 14
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar…………….. .... 15
C.

Pelajaran Fiqh di MTs…………………. ............................................ 17
1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqh MTs …………………… ........... 17
2. Tujuan Pelajaran Fiqh MTs…………… ....................................... 19
3. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqh MTs ………………….. ............... 19
4. Salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar………………………… ..... 20
a. Pengertian Salat Jamak dan Qasar…. ...................................... 20
b. Macam-Macam Salat Jamak.. .................................................. 21
c. Syarat Salat Jamak, Qasar dan Jamak Qasar… ....................... 21
d. Salat yang Boleh di Jamak dan di Qasar. ................................. 22

D. Hasil Penelitian yang Relevan…………………………………… ..... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 24
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 24
B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian ............................................ 24
1. Metode Penelitian ......................................................................... 24
2. Rancangan Siklus Penelitian ......................................................... 26
C. Subjek yang Terlibat dalam Penelitian ................................................ 28
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .......................................... 28
E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................................... 39
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan........................................ 32
G. Data dan Sumber Data ......................................................................... 32
H. Instrumen Penelitian ............................................................................ 32
1. Insrtumen Test………………………… ....................................... 32
2. Instrument Non Test…………… .................................................. 33
I.

Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ................................................... 34
1. Uji Validitas……. .......................................................................... 34
2. Uji Reliabilitas……………. .......................................................... 35
3. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ................................ 36
vi

J.

BAB IV

Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Tindakan ................ 37

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 39
A. Kondisi Objektif Sasaran Penelitian .................................................... 39
1. Sejarah MTs. Nasyatulkhair…………………………………....... 39
2. Identitas Sekoah………………………………………………. .... 39
3. Visi, Misi dan Tujuan…………………………………………. ... 41
4. Tenaga Pendidik dan Kependidikan………………… .................. 41
5. Data Siswa………………………………………. ........................ 43
6. Sarana dan Prasarana…………………………………….. ........... 43
B. Deskripsi Data Sebelum Tindakan....................................................... 43
C. Analisis Data Hasil Belajar. ................................................................. 48
D. Interpretasi Hasil Analisis………………………………………….. .. 53
1. Tindakan Pembelajaran Siklus I………………………………… 53
a. Tahap Perencanaan ………………………………………….. 53
b. Tahap Pelaksanaan………………………………… ............... 54
c. Tahap Observasi……………………………........................... 55
d. Tahap Refleksi………………………………. ........................ 58
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II……………………………… ... 59
a. Tahap Perencanaan ………………………………………….. 59
b. Tahap Pelaksanaan………………………………… ............... 59
c. Tahap Observasi……………………………........................... 61
d. Tahap Refleksi………………………………. ........................ 64
E. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 64

BAB V

PENUTUP ............................................................................... 69
A. Kesimpulan…………………….. ........................................................ 69
B. Saran .................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel : 3.1

Tahapan Intervensi Tindakan……………………………………... 30

Tabel : 3.2

Tahap Penelitian…………………………………………………… 31

Tabel : 3.3

Kriteria Validitas Soal……………………………………….......... 36

Tabel : 3.4

Koefisien Reliabilitas Tes……………………………………......... 37

Tabel : 4.1

Hasil Belajar Siswa Mapel Fiqh Siklus I…………………….......... 52

Tabel : 4.2

Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I……………………... 54

Tabel : 4.3

Hasil Belajar Siswa Mapel Fiqh Siklus II…………………………. 55

Tabel : 4.4

Kesimpulan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II……………………. 56

Tabel : 4.5

Aktifitas Siswa Siklus I…………………………………………… 60

Tabel : 4.6

Aktifitas Guru Siklus I…………………………………………….. 61

Tabel : 4.7

Aktifitas Siswa Siklus II…………………………………………… 65

Tabel : 4.8

Aktifitas Guru Siklus II……………………………………………. 66

viii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakekatnya berlangsung dalam suatu proses.
Proses itu berupa transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi dan
keterampilan. Penerimaan proses adalah siswa yang sedang tumbuh dan
berkembang menuju ke arah pendewasaan kepribadian dan penguasaan
pengetahuan. Selain itu, pendidikan merupakan proses budaya untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang diperoleh melalui proses
yang panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan.
Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang
baru pula baik yang berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik.
Untuk itu diperlukan tenaga mengajar yang memiliki kemampuan dan
kecakapan yang lebih memadai, kinerja dan sikap yang baik, peralatan
yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur. Guru hendaknya
dapat menggunakan peralatan yang lebih efesien dan tepat guna.
Permasalahan pokok yang cukup mendasar adalah kesiapan guru-guru
untuk pembelajaran siswa secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan
dan pembelajaran.1
Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan
lingkungannya, oleh karena itu lingkungan pendidikan perlu di atur
sedemikian rupa sehingga timbul reaksi siswa ke arah perubahan tingkah
laku yang diinginkan.
Iklim yang tidak kondusif akan berdampak negatif terhadap proses
pembelajaran dan sulitnya tercapai tujuan pembelajaran, siswa merasa
gelisah, resah, bosan, dan jenuh. Sebaliknya, iklim belajar yang kondusif
1

Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2009), hal 160

1

2

dan menarik dapat dengan mudah tercapainya tujuan pembelajaran, dan
proses pembelajaran yang dilakukan itu menyenangkan bagi peserta didik.
Dalam

proses

pembelajaran,

anak

harus

didorong

untuk

mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di dalam kelas
seharusnya di arahkan kepada kemampuan anak, agar anak dapar berfikir
kritis dan sistematis.
Seseorang yang mendapat pengetahuan, akan tampak perubahan
dalam dirinya, karena orang yang mengetahui dengan orang yang tidak
mengetahui itu pasti akan sangat berbeda.
Allah SWT berfirman dalam Surat Az-Zumar ayat 9:

“Apakah kamu oarang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang
yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena
takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya ?
Katakanlah, “Apakah sama oarang-orang yang mengetahui
denganorang-orang yang tidak mengetahui?”, sebenernya hanya
orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran”.
Berkaitan dengan pendidikan kita semua mengetahui banyak sekali
masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang
di dorong untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. Proses
pembelajaran di kelas cenderung di arahkan kepada kemampuan siswa
untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan
menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk menghubungkan
dengan kehidupan sehari-hari.2
Salah satu mata pelajaran yang menjadi sorotan atas lemahnya
proses pembelajaran di dalam kelas adalah mata pelajaran fiqih, karena di
2

Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: PT. Teras, 2012), hal 21

3

mulai dari sulitnya materi yang berikan, kurangnya fasilitas dan tidak
terjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa dalam menjalani
proses pembelajaran. Hal ini akhirnya berdampak kepada hasil belajar
siswa yang rendah.
Fiqh secara umum merupakan salah satu pelajaran yang banyak
membahas tentang hukum yang mengatur pola hubungan manusia dengan
Tuhannya, antara manusia dengan manusia, dan manusia dengan
lingkungannya. Melalui pelajaran fiqh ini diharapkan siswa tidak lepas
dari jangkauan norma-norma agama dan syariat Islam.
Fiqh sebagai mata pelajaran di madrasah, baik tingkat ibtida’iyah,
tsnawiyah, maupun aliyah terkenal sebagai pelajaran yang membutuhkan
praktek langsung oleh siswa. Tetapi, faktanya di lapangan mayoritas guru
hanya menggunakan metode konfensional dan jarang sekali menggunakan
alat bantu media. Jika keadaan ini di biarkan terus dalam jangka waktu
yang lama, tentu akan

bepengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Rendahnya hasil belajar fiqh siswa disebabkan karena siswa enggan untuk
belajar fiqh, karena dianggap membosankan atau pendekatan yang
dilakukan guru kurang tepat ketika mengajar.
Kurangnya penggunaan media merupakan salah satu faktor semua
ini terjadi. Adapun faktor yang paling menonjol adalah pendekatan
pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil pengamatan saya di sekolah
MTs. Nasyatulkhair di Depok, ternyata proses belajar mengajar fiqh yang
berlangsung di dalam kelas dilaksanakan dalam suasana komunikasi satu
arah, artinya guru cenderung menggunakan metode ceramah, yang
membuat siswa merasa bosan dan jenuh, guru mendominasi kelas
sepenuhnya, dan materi yang disampaikan pada siswa sudah dalam bentuk
final. Begitupun dengan media yang digunakan, guru fiqih hanya
mengandalkan media konvensional seperti buku sehingga cara berfikir
siswa menjadi sempit sehingga siswa tidak bisa mengungkapkan

4

pendapatnya. Oelh karena itu, dari berbagai kendala yang dihadapi guru
dan siswa dalam proses pembelajaran berdampak terhadap hasil belajar
siswa yang rendah, yaitu 50% siswa yang ada di kelas mendapat nilai di
bawah KKM dan rata-rata nilai siswa yang mencapai KKM adalah 70-78.3
Ketika di dalam kelas kita sering kali menjumpai bahwa guru
sangat menguasai materi dengan baik dan penyampaiannya kepada siswa
juga sudah cukup baik, tetapi tidak dalam melaksanakan proses
pembelajarannya. Hal ini terjadi karena proses pembelajarannya tidak
didasarkan kepada model pembelajaran tertentu dan menjadikan siswa
tidak menguasai materi fiqh yang diberikan oleh guru secara maksimal.
Metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan,
menguraikan, memberi contoh dan memberi latihan kepada siswa untuk
mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak semua metode pembelajaran sesuai
di gunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Banyak metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyajikan pelajaran kepada
siswa-siswa seperti metode demonstrasi, metode ceramah, metode drama
dan metode make a match card dll.
Metode make a match card memberikan kesempatan kepada siswa
untuk lebih aktif berkomunikasi dengan guru atau siswa lainnya di dalam
kelas, sehingga terjadilah suatu pembelajaran yang hidup di dalam kelas.
Pada metode ini setiap siswa di tuntut untuk memberikan ide , saran,
pendapat, bahkan untuk menjawab soal yang diberikan guru, dengan cara
mengangkat atau mengajukan kartu yang diberikan guru kepada setiap
siswa.
Menurut Penulis tujuan menggunakan metode Make a Match Card
pada mata pelajaran fiqh adalah untuk memudahkan siswa dalam belajar
dan memahami materi pelajaran secara maksimal dan tidak membosankan,
serta mencipkan suasana pembelajaran yang menynangkan dan menarik di
3

Hasil Oservasi Pada taggal 26 Januari 2016 di MTs.Nasyatulkhair Depok

5

dalam kelas. Dalam proses pembelajaran ada anak didik yang cepat
mencerna bahan ajar, ada anak didik yang sedang mencerna bahan ajar,
dan ada anak didik yang lamban dalam mencerna bahan ajar yang
diberikan oleh guru, oleh karena itu hal ini menghendaki agar guru
mengajar dengan menggunakan model pembelajarn yang yang sesuai
dengan gaya belajar siswa.4
Berdasarkan latar belakang di atas penulis berinisiatif untuk
melakukan

penelitian

PEMBELAJARAN

dengan
MAKE

judul
A

“PENERAPAN

MATCH

METODE

CARD

DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA
MATA PELAJARN FIQIH DI MTS. NASYATULKHAIR DI
DEPOK”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di
identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Sulitnya tercapai tujuan pembelajaran pada pelajaran fiqh, karena siswa
merasa bosan, resah dan jenuh.
2. Tidak terjalin komunikasi yang baik antara guru dengan siswa dan
siswa dangan siswa lainnya. Hal ini akhirnya berdampak pada
rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran fiqh yaitu hanya 50%
siswa yang mencapai nilai KKM dengan rata-rata nilai 70-78.
3. Guru sangat menguasai materi fiqh dengan baik, tetapi tidak dalam
proses pelaksanaannya.
4. Proses pembelajaran didasarkan kepada metode tertentu sehingga
menjadikan kondisi yang tidak menyenangkan dan membosankan.

4

Syaiful Bahri Djaramah dan Aswan Zain, Strategi Beajar Mengajar, (Jakarta :
Rineka Cipta , 2010), hal 39

6

C. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan penelitian dan tidak menimbulkan penafsiran
yang berbeda-beda, maka penelitian ini memfokuskan pada masalah
penerapan metode pembelajaran make a match card dalam meningkatkan
hasil belajar fiqih tentang materi Salat Jamak, Qasar, dan Jamak Qasar
pada siswa kelas VII A di Mts.Nasyatulkhair Depok.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan

pembatasan

masalah di atas maka penulis

merumuskan masalahnya sebagai berikut “ Apakah penerapan metode
pembelajaran make a matc card pada pelajaran fiqh di MTs. Nasyatulkhair
Depok dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak
di capai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran make a
match card pada pelajaran fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok terhadap
hasil belajar siswa
2. Untuk

mengetahui

perubahan

proses

belajar

siswa

setelah

menggunakan metode pembelajaran make a match card dalam pelajaran
fiqh di MTs.Nasyatulkhair Depok.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara umum yaitu :
a. Untuk memberikan informasi kepada MTs. Nasyatulkhair Depok
tentang kelebihan dari metode pembelajaran make a match card
b. Sebagai bahan kajian perbandingan bagi peneliti lain yang akan
meneliti tentang metode pembelajaran make a match card
2. Manfaat secara khusus yaitu :
a. Bagi Guru :

7

1) Untuk lebih meningkatkan kegairahan dan ketersediaan guru untuk
lebih banyak belajar dan bersikap demokratis terhadap siswa.
2) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam penggunaan
metode pembelajaran make a match card dalam pelajaran fiqh
untuk meningkatkan minat siswa dan hasil belajar siswa.
3) Diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan informasi akan
pentingnya menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna
bagi siswa melalui inovasi dan kreasi dalam proses pembelajaran.
b. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam dan
sebagai latihan dalam bentuk karya ilmiah yang berupa tulisan
serta sebagai landasan dalam mengajar Fiqh.

G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang di ajukan dalam penelitian ini adalah :
Melalui Penerapan Metodel Pembelajaran Make a Match Card
dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII dalam Pelajaran Fiqh
di MTs. Nasyatukhair Depok.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Metode Pembelajaran Make A Match Card
1. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai “jalan yang dipilih
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.”1 Menurut
Pupuh Fathurrohman dan M.Sobry “metode pembelajaran merupakan suatu
cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.”2
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djaramah, “ metode pembelajaran adalah
salah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.”3
Selain itu pula ada pendapat yang dikemukakan oleh Abuddin Nata
yang mengartikan “metode yaitu sebagai cara-cara atau langkah-langkah
yang di gunakan dalam menyampaikan sesuatu gagasan, pemikiran, atau
wawasan yang di susun secara sistematik dan terencana serta didasarkan
pada teori, konsep, dan prinsip tertentu yang terdpat berbagai di siplin Ilmu
terkait, terutama ilmu psikologi, manajemen, dan sosiologi.4 Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara
ataulangkah-langkah yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan tertentu
dan dalam pembelajaran tujuan itu adalah tidak lain yaitu merupakan
pencapaian dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1

Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Pembelajaran Akselerasi, (Jakarta: Pretasi Pustaka, 2011),

hal.85
2

Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui
Konsep Umum dan Konsep Islam, (Bandung : Refika Aditama, 2010), Cet. 1, hal. 15
3
Syaiful Bahri Djaramah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), Cet.4, hal. 46
4
Abuddin Nata, Persefektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencaa
Prenada Media Group,2009), hal, 176

8

9

Dalam menerapkan metode-metode dalam pembelajaran harus
memperhatikan prinsip-prinsip KBM seperti yang dinyatakan oleh Abdul
Majid, yaitu:
1) Berpusat kepada anak didik (student oriented)
2) Belajar dengan melakukan (learning by do)
3) Mengembangkan kemampuan sosial yang berarti bahwa pembelajaran
tidak hanya untuk memperoleh pengetahuan tetapi juga untuk dapat
berinteraksi sosial (learning to live together)
4) Mengembangkan keingintahuan
5) Mengembangkan kreatifitas dan keterampilan dalam pemecahan suatu
masalah. 5
Banyak yang menyatakan metode dengan teknik itu adalah sama.
Akan tetapi, metode pembelajaran berbeda dengan teknik pembelajaran.
“Metode pembelajaran lebih bersifat prosuderal yang berisi tahapan,
sedangkan

teknik

adalah

cara

yang

digunakan

,

yang

bersifat

implementatif.” Menurutnya metode ini masuk ke dalam bagian model
6

pembelajaran.
b. Kedudukan Metode Pembelajaran dalam Belajar Mengajar
Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain, metode pembelajaran
memliki kedudukan:
1) Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam KBM
2) Menyiasati perbedaan individual anak didik, sebagai startegi pengajaran
3) Sebagai alat untuk mencapai tujuan.7
Jadi, metode merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar. Metode yang tepat dapat senantiasa mentransfer ilmu kepada
peserta didik yang memiliki perbedaan individu.. Juga dengan metode
5

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005),
Cet.6, hal 136-137
6
Iif Koiru Ahmadi, dkk, op. cit, hal. 85
7
Syaiful Bahri Djaramah dan Aswan Zain, op.cit, hal 72

10

dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran. Keefektifan
pembelajaran dapat ditentukan dangan bagaimana guru menggunakan
metode pembelajaran dan juga bagaimana pelaksanaan guru dalam
menerapkannya. Jadi kedua faktor yaitu guru profesional dan metode
mengajar tidak dapat dipisahkan.

c. Prinsip-Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang tepat dapat menentukan keefektifan
proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam memilih metode
pembelajaran hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Prinsip motivasi dan tujuan belajar. Pilihlan metode yang kiranya dapat
memotivasi siswa dalam kegiatan belajar.
2) Prinsip kematangan dan perbedaan individu.
3) Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman. Jadi dalam pembelajaran
berikanlah peluang peserta didik untuk berbuat, bukan hanya
mendengarkan.
4) Integrasi pemahaman dan pengalaman. Dalam pembelajaran, penyatuan
pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses pembelajaran
yang mampu menerapkan pengalaman nyata dalam suatu pembelajaran.
5) Prinsip fungsional. Artinya bahwa belajar itu merupakan kegiatan yang
benar-benar bermanfaat untuk kehidupan berikutnya.
6) Prinsip menggembirakan. Prinsip ini dekat dengan prinsip yang pertama
yaitu prinsip motivasi dan tujuan belajar, dalam kegiatan belajar
mengajar yang menggembirakan dapat senantiasa memotivasi siswa pada
kegiatan belajar selanjutnya karena belajar merupakn proses lanjut tanpa
henti.8

8

Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, Op. cit, hal 56-59

11

Selain dari prinsip-prinsip di atas, tentu saja salah satu persyaratan
untuk memilih metode yang tepat ialah bahwa guru harus kenal dan
menguasai beberapa metode pembelajaran.

d. Macam-Macam Metode Pembelajaran
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih suatu
metode pembelajaran, yaitu:
1) Tujuan dan bahan pelajaran
2) Kemampuan guru
3) Anak didik
4) Lingkungan
5) Alat dan Sumber Belajar 9
Macam-macam metode mengajar antara lain:
a) Metode diskusi
Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dan siswa
atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkn masalah,
menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.10
b) Metode Bermain Peran
Metode Bermain Peran yaitu metode yang dapat dikatakan
bersamaan dan dalam pemakaiannnya sering di selisih gantikan.
Sosiodrama artinya mendramatisasikan cara tingkah laku di dalam
hubungan sosial. Sedangkan bermain peran menekankan kenyataan
di mana siswa diturut sertakan dalam memainkan peran di dalam
mendramatisasiakn masalah-masalah hubungan sosial. .11
c) Metode demonstrasi
Metode demonstrasi ialah cara penyajian pelajaran dengan
meragakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik tentang
9

Abuddin Nata, op.cit, hal 199
Marinis Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, ( Jakarta: Gaung Persada
Press, 2003), hal, 69
11
Ibid, hal, 76
10

12

suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik
yang sebenarnya maupun tiruannya.12
d) Metode ceramah
Yang di maksud dengan metode ceramah ialah sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan Informasi pengetahuan
secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti
secara pasif.13

2. Metode Pembelajaran Make A Match Card
a. Pengertian Metode Pembelajaran Make A Match Card
Make a match merupakan suatu model pembelajaran yang mengajak
peserta didik mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari
suatu konsep melalui suatu permainan kartu pasangan.14
Menurut Lorna 1991 sebagaimana dikutip Anita Lie, pembelajaran
make a match artinya metode pembelajaran dengan mencari pasangan (make
a match). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan
sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan.15
Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu guru meminta
siswa untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal
sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokan kartunya akan
mendapat poin.16

12
13

Abuddin Nata. Op.cit, hal 183
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosda karya. 2010),

hal 200
14

Kokom Kumalasari, Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi, (Bandung :
PT. Refika Aditama. 2010), hal 85
15
Anita Lie, Cooperatife Learning Mempraktikkan Cooperatife Lerning di Ruangruang Kelas, (Jakrta: Gramedia, 2014), hal 55
16
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru,
(Jakarta: PT. Rajawali Press, 2012), hal 223.

13

Tipe make a match atau mencari pasangan ini dapat menjadi salah
satu

metode

pembelajaran

yang

dapat

digunakan

guru

dalam

mengembangkan kemampuan siswa. Pembelajaran di kelas dengan
menggunakan make a match ini dapat digunakan dalam semua mata
pelajaran dan untuk semua tingkat usia peserta didik.

b. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Make A Match
Langkah-langkah pembelajaran metode make a match adalah :
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
topik cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan
sisi sebaliknya berupa kartu jawaban).
2) Setiap siswa mendapat satu buah kartu dan memikirkan jawaban
atau soal dari kartu yang di pegang.
3) Siswamencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya (kartu soal atau kartu jawaban).
4) Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang
diberikan mendapat poin.
5) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat
kartu yang berbeda dari sebelumnya. Demikian seterusnya.
6) Kesimpulan. 17
Dalam proses penerapan metode pembelajara make a match card di
atas dapat juga dilakukan secara bervariasi, misalkan metode make a match
card itu bisa dilakukan di luar ruangan atau dalam ruangan, sehingga siswa
tidak merasa jenuh dan bosan mengikuti proses pembelajaran. Metode
Pembelajaran make a match card ini akan tetap menarik minat, motivasi, dan
keaktifan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
c. Kelebihan dan kekurangan Make A Match Card

17

Ibid, hal 223-224

14

1) Kelebihan Model Make A Match Card
a) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun
fisik.
b) Karena

ada

unsur

permainan,

maka

model

pembelajaran

ini

menyenangkan.
c) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
d) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi.
e) Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar.18

2) Kekurangan Model Make A Match Card
a) Jika model pembelajaran ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan
banyak waktu yang terbuang.
b) Pada awal penerapan model pembelajaran ini, banyak siswa yang akan
malu berpasangan dengan lawan jenisnya.
c) Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak siswa yang
kurang memperhatikan pada saat presentasi pasangan.
d) Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada yang
tidak mendapatkan pasangan, karena mereka bisa malu.
e) Mengunakan model pembelajaran ini secara terus-menerus akan
menimbulkan kebosanan.19

B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya.20 Hasil belajar adalah suatu kegiatan untuk
18

Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran,(Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.2013), hal. 253
19
Ibid. hal. 253-254
20
Nana Sudjana, Penialaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung :Remaja
Rosdakarya, 1989), hal 22

15

mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Hasil
belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk, yakni: pertama peserta
didik akan mempunyai perspektifterhadap kekuatan dan kelemahannya atas
perilaku yang diinginkan. Kedua, mereka mendapatkan perilaku yang diinginkan
itu telah meninglat baik setahap atau dua tahap sehingga timbul lagi kesenjangan
antara penampilan perilaku yang sekarang dengan perilaku yang diinginkan.21
Menurut Benyamin Bloom sebagaimana dikutip Nana, mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan
dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, diantaranya adalah
mengingat,

memahami,

mengaplikasikan,

menganalisis,

evaluasi,

dan

membuat.22 Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
diantaranya adalah, penerimaan, jawaban, atau reaksi, penelaian, organisasi dan
internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak. Sedangkan aspek ranah psikomotorik antara lain
adalah gerakan refleks, keterampilan, gerakan dasar, kemampuan konseptual,
kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif.23
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh atau dicapai siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran. Hasil belajar diperoleh dari kegiatan penilaian dan
diharapkan adanya perubahan tingkah laku dalam kehiduapan sehari-hari.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disesbabkan beberapa
faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula
dari luar dirinya.
21

E. mulyasa, Implementasi KurikulumTingkat satuan Pendidikan kemandirian Guru
dan kepala sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hal. 208
22
https://naturesecrets.wordpress.com/2012/04/07/analisis-kritis-ranah-kognitiftaksonomi-bloom-6/. Diakses pada Rabu, 29/06/2016pada jam 10.57
23
Nana Sudjana, op.cit, hal 22-23.

16

1) Faktor internal ( Faktor dalam diri)
a) Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar. Jika kesehatan jasmani terganggu misalnya sakit, maka
hal ini juga akan berpengaruh terhadap kemampuan belajar dan hasil belajar.
Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) yang terganggu, karena
ada gangguan pikiran, maka kegiatan belajar pun tidak akan maksimal.
b) Intelegensi dan bakat
Intelegensi adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan
menggunakan alat-alat berfikir menurut tujuannya. Seseorang yang
intelegensinya tinggi umumnya mudah untuk belajar dan hasil belajarnya
pun baik. Sebaliknya orang yang intelegensinya rendah cenderung hasil
belajarnya pun juga rendah.
Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang perlu di latih
dan dikembangkan agar dapat terwujud. Bakat memerlukan lantihan dan
pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan pada masa yang akan
datang. Selain intelegensi bakat juga meupakan faktor yang menentukan
berhasil tidaknya seseorang dalam belajar. Belajar yang sesuai dengan
bakatnya, akan memperbesar kemungkinan seseorang untuk berhasil.
c) Minat
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal aktivitas
tanpa ada yang menyuruh, minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan
juga datang dari diri sendiri. Minat belaar yang besar cenderung
menghasilkan hasil belajar yang tinggi. Sebaliknya minat belajar yang
kurang akan mengahasilkan hasil belajar yang rendah.
d) Motivasi
Motivasi adalah gaya penggerak atau pendorong untuk malakukan
pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri (instrinsik) yaitu dorongan yang
umunya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu. Motivasi yang besrasal
dari luar diri (ekstrinsik), misalnya dari orang tua, guru, atau teman.

17

e) Cara Belajar
Cara belajar siswa juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar
tanpa memperhatikan teknik dari faktor fisiologis, psikologis, dan kesehatan,
akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Siswa yang rajin belajar
siang malam tanpa istirahat yang cukup juga merupakan cara belajar yang
kurang bai, belajar harus istirahat untuk memberikan kesempatan kepada
mata, otak, serta tubuh lainnya untuk memperoleh tenaga kembali.
Selain itu teknik-teknik bekajar perlu diperhatikan bagaimana caranya
membaca, mencatat, membuat ringkasan, apa yang harus dicatat dan
sebagainya.selain dari teknik-teknik tersebut, perlu juga diperhatikan waktu
belajar, tempat, dan fasilitas untuk belajar.
2) Faktor eksternal ( yang berasal dari luar diri)
a) Faktor lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik dan dapat pula berupa
lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya, keadaan suhu, kelembaban,
kepengapan udara dan sebagainya. Lingkungan sosial baik yang berwujud
manusia maupun hal-hal lainnya juga dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar siswa.
b) Faktor instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor-faktor yang keberadaan dan
penggunaannyadi rancang sesuai hasil belajar yang diharapkan. Faktorfaktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya
tujuan-tujuan belajar yang direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini dapat
berupa kurikulum, sarana, fasilitas dan guru.24

C

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pendekatan pembelajaran cooperative learning type make a match di kelas V MI Nurul Jihad Kota Tangerang : penelitian tindakan kelas di MI Nurul Jihad Tangerang

0 5 125

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH 2 SUR

0 5 11

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKA

0 3 11

PERBEDAAN METODE MAKE A MATCH DAN INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI MTs YAPI PAKEM.

0 0 101

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL ... 1 SM

0 0 8

PENERAPAN MAKE A MATCH PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

0 2 10