Uji Hipotesis HASIL DAN PEMBAHASAN

Seminar Nasional IENACO – 2016 ISSN: 2337 – 4349 852 3. Nilai koefisiensi regresi untuk variabel pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan adalah negatif sebesar 0,189 menyatakan apabila terjadi peningkatan pada variabel pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan sebesar 1 satuan maka akan menurunkan kemauan membayar pajak sebesar 0,189. 4. Nilai koefisiensi regresi untuk variabel persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan adalah positif sebesar 0,245 menyatakan apabila terjadi peningkatan pada variabel persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan kemauan membayar pajak sebesar 0,245. 5. Nilai koefisiensi regresi untuk variabel tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum adalah positif sebesar 0,093 menyatakan apabila terjadi peningkatan pada variabel tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan kemauan membayar pajak sebesar 0,093. 6. Nilai koefisiensi regresi untuk variabel kualitas pelayanan terhadap wajib pajak adalah positif sebesar 0,215 menyatakan apabila terjadi peningkatan pada variabel kualitas pelayanan terhadap wajib pajak sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan kemauan membayar pajak sebesar 0,215.

3.4 Uji Hipotesis

Tabel 6. Hasil Uji Statistik t Model B T Sig. 1 Constant 7,865 2,948 0,005 Kesadaran membayar pajak 0,254 2,171 0,034 Pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan -0,189 -1,468 0,148 Persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan 0,245 2,103 0,040 Tingkat kepercayaan terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum 0,093 0,915 0,364 Kualitas Pelayanan terhadap Wajib pajak 0,215 2,285 0,026 1. Pengujian Hipotesis 1 H 1 Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji statistik t yang terlihat pada variabel kesadaran membayar pajak diperoleh � ℎ� �� sebesar 2,171 dengan nilai signifikansi sebesar 0,034. Karena nilai −� �� � ℎ� �� � �� -2,003 2,171 2,003 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 0,034 0,05, maka terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini berarti secara parsial kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. Kesimpulannya berarti H diterima. 2. Pengujian Hipotesis 2 H Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji statistik t yang terlihat pada variabel pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan diperoleh t n sebesar -1,468 dengan nilai signifikansi sebesar 0,148. Karena nilai −t el t n t el -2,003 -1,468 2,003 dan nilai signifikansi lebih besar dri 0,05 0,148 0,05, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini berarti secara parsial pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. Kesimpulannya berarti H ditolak. 3. Pengujian Hipotesis 3 H Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji statistik t yang terlihat pada variabel persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan diperoleh t n sebesar 2,103 dengan nilai signifikansi sebesar 0,040. Karena nilai −t el t n t el -2,003 2,103 2,003 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 0,034 0,05, maka terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini berarti secara parsial persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. Kesimpulannya berarti H diterima. 4. Pengujian Hipotesis 4 H Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji statistik t yang terlihat pada variabel tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum diperoleh t n sebesar 0,915 dengan nilai signifikansi sebesar 0,364. Karena nilai −t el Seminar Nasional IENACO – 2016 ISSN: 2337 – 4349 853 t n t el -2,003 0,915 2,003 dan nilai signifikansi lebih besar dri 0,05 0,364 0,05, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini berarti secara parsial tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum tidak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. Kesimpulannya berarti H ditolak. 5. Pengujian Hipotesis 5 H Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji statistik t yang terlihat pada variabel kualitas pelayanan terhadap wajib pajak diperoleh t n sebesar 2,285 dengan nilai signifikansi sebesar 0,026. Karena nilai −t el t n t el -2,003 2,285 2,003 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 0,026 0,05, maka terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini berarti secara parsial kualitas pelayanan terhadap wajib pajak berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. Kesimpulannya berarti H diterima. Tabel 7. Hasil Uji F F hitung F tabel Sig. Uji F 6,389 2,380 0,000 Berdasarkan hasil uji F diatas menunjukkan bahwa nilai F ℎ� �� sebesar 6,389 yang lebih besar dari F �� yaitu 2,380 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum serta kualitas pelayanan terhadap wajib pajak secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak. Tabel 8. Hasil Uji Koefisiensi Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,603 0,363 0,306 1,725 Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa nilai koefisien adjusted R square sebesar 0,306 atau 30,6 . Hal ini berarti 30,6 variabel kemauan membayar pajak dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen yaitu kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum serta kualitas pelayanan terhadap wajib pajak. Sedangkan sisanya sebesar 69,4 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

3.5 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan untuk membayar Pajak Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan Bebas

0 5 169

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan

1 14 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Yang Terdaftar Pada KPP Pratama Salatiga.

0 3 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Yang Terdaftar Pada KPP Pratama Salatiga.

0 4 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta).

0 3 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta).

0 5 17

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK, WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak, Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus Pada Kpp Pratam

0 3 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK YANG MELAKUKAN PEKERJAAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Bagi Wajib Pajak Yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terda

0 2 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

0 0 23