Sensor Ultrasonik SRF04 Sensor Suhu LM35 Buzzer LCD LMB162A

2.3 Sensor Ultrasonik SRF04

SRF04 merupakan sensor pengukur jarak yang menggunakan ultrasonik. Prinsip kerja sensor ini digambarkan dalam Gambar. Pulsa ultrasonik, yang merupakan sinyal ultrasonik dengan frekuensi ±41 kHz sebanyak 12 periode, dikirimkan dari pemancar ultrasonik. Ketika pulsa mengenai benda penghalang, pulsa ini dipantulkan, dan diterima kembali oleh penerima ultrasonik. Dengan mengukur selang waktu antara saat pulsa dikirim dan pulsa pantul diterima. Jarak antara alat pengukur dan benda penghalang bisa dihitung. Gambar 2.4 Bentuk Fisik Sensor Ultrasonik SRF04 Gambar 2.5 Prinsip kerja sensor Ultrasonik SRF04 Universitas Sumatera Utara

2.4 Photo transistor

Photo transistor merupakan jenis transistor yang bias basisnya berupa cahaya infra merah. Besarnya arus yang mengalir di antara kolektor dan emitor sebanding dengan intensitas cahaya yang diterima photo transistor tersebut. Gambar 2.6 Bentuk dan Simbol dari Photo Transistor

2.4.1 Prinsip Kerja Photo Transistor

Photo transistor sering digunakan sebagai saklar terkendali cahaya infra merah, yaitu memanfaatkan keadaan jenuh saturasi dan mati cut off dari photo transistor tersebut. Prisip kerja photo transistor untuk menjadi saklar yaitu saat pada basis menerima cahaya infra merah maka photo transistor akan berada pada keadaan jenuh saturasi dan saat tidak menerima cahaya infra merah photo transistor berada dalam kondisi mati cut off Stuktur phototransistor mirip dengan transistor bipolar bipolar junctoin transistor. Pada daerah basis dapat dimasuki sinar dari luar melalui suatu celah transparan dari luar kamasan taransistor. Celah ini biasanya dilindungi oleh suatu lensa kecil yang memusatkan sinar di tepi sambungangan basis emitor. Prinsip Kerja Sensor Photo Transistor Sambungan antara basis dan kolektor, dioperasikan dalam catu balik dan berfungsi sebagai fotodioda yang merespon masuknya sinar dari luar. Bila tak ada sinar yang masuk, arus yang melalui sambungan catu balik sama dengan nol. Jika sinar dari energi photon cukup dan mengenai sambungan catu balik, penambahan pasangan hole dan elektron akan terjadi dalam depletion region, menyebabkan sambungan menghantar. Jumlah pasangan hole dan elektron yang dibangkitkan dalam sambungan akan sebanding dengan intensitas sinar yang Universitas Sumatera Utara mengenainya. Sambungan antara basis emitor dapat dicatu maju, menyebabkan piranti ini dapat difungsikan sebagai transistor bipolar konvensional. Arus kolektor dari phototransistor diberikan oleh:Terminal basis dari photo transistor tidak membutuhkan sambungan no connect untuk bekerja. Jika basis tidak disambung dan VCE adalah positif, sambungan basis kolektor akan berlaku sebagai fotodioda yang dicatu balik. Gambar 2.7 Rangkaian Dasar Photo Transistor Komponen ini memiliki sifat yang sama dengan transistor yaitu menghasilkan kondisi cut off dan saturasi. Perbedaannya adalah, bilamana pada transistor kondisi cut off terjadi saat tidak ada arus yang mengalir melalui basis ke emitor dan kondisi saturasi terjadi saat ada arus mengalir melalui basis ke emitor maka pada phototransistor kondisi cut off terjadi saat tidak ada cahaya infrared yang diterima dan kondisi saturasi terjadi saat ada cahaya infrared yang diterima. Kondisi cut off adalah kondisi di mana transistor berada dalam keadaan OFF sehingga arus dari collector tidak mengalir ke emitor. Pada rangkaian gambar diatas, arus akan mengalir dan membias basis transistor Q2 C9014. Kondisi saturasi adalah kondisi di mana transistor berada dalam keadaan ON sehingga arus dari collector mengalir ke emitor dan menyebabkan transistor Q2 tidak mendapat bias atau OFF. Phototransistor ST8- LR2 memiliki sudut area 15 derajat dan lapisan pelindung biru yang melindungi sensor dari cahaya-cahaya liar. Pada phototransistor yang tidak dilengkapi dengan lapisan pelindung ini, cahaya-cahaya liar dapat menimbulkan indikasi-indikasi palsu yang terkirim ke CPU dan mengacaukan proses yang ada di sana. Aplikasi Universitas Sumatera Utara komponen ini sebagai sensor peraba adalah digunakan bersama dengan LED Infrared yang dipancarkan ke permukaan tanah. Apabila permukaan tanah atau lantai berwarna terang, maka sinyal infrared akan dikembalikan ke sensor dan diterima oleh ST8-LR2. Namun bila permukaan tanah atau lantai berwarna gelap, maka sinyal infrared akan diserap dan hanya sedikit atau bahkan tidak ada yang kembali.

2.5 Sensor Suhu LM35

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. Gambar 2.8 Bentuk Fisik LM35

2.6 Buzzer

Buzzer adalah suatu alat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Pada umumnya buzzer digunakan untuk alarm, karena penggunaannya cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input maka buzzer akan mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang dikeluarkan oleh buzzer yaitu antara 1- 5 KHz. Pada umumnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker. Buzzer biasanya digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat alarm. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.9 Bentuk Fisik Buzzer

2.7 LCD LMB162A

Pada LCD, adalah sebuah peraga kristal cair. Prinsip kerja LCD adalah mengatur cahaya yang ada, atau nyala LED. Dibandingkan dengan seven segment, memang LCD lebih dianggap rumit oleh sebagian orang, akan tetapi ada pula orang yang lebih suka memakai LCD karena pemakaian daya yang sangat rendah, selain itu juga karena jumlah karakter yang ditampilkan semakin banyak. LMB162A merupakan LCD dengan tampilan 16x2 baris dengan konsumsi daya rendah. 2.10 Bentuk fisik LCD LMB162A Gambar 2.11 Konfigurasi LCD Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Fungsi penyemat LCD No Simbol Logika Keterangan 1 Vss - Catu Daya 0 Volt Ground 2 Vcc - Catu Daya 5 Volt 3 Vee - Catu daya untuk LCD 4 RS HL H: Masukan Data, L: Masukan Instruksi 5 RW HL H: Baca Read, L: Tulis Write 6 E HL L Enable Signal 7 DB0 HL Data Bit 0 8 DB1 HL Data Bit 1 9 DB2 HL Data Bit 2 10 DB3 HL Data Bit 3 11 DB4 HL Data Bit 4 12 DB5 HL Data Bit 5 13 DB6 HL Data Bit 6 14 DB7 HL Data Bit 7 15 V+ BL - Backlight 4-4,2 Volt ; 50-200 mA 16 V- BL - Backlight 0 Volt ground 2.8 Komponen Elektronika pendukung lainnya 2.8.1 IC Regulator