Pengadaan Peningkatan Minat Baca Masyarakat Melalui Perpustakaan Keliling Di Perpustakaan Umum Dan Arsip Daerah Kabupaten Mandailing Natal

9 Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader.Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu: a. Microfilm, bentuk mikro dalam gulungan film, ada beberapa ukuran film yaitu 16 mm, dan 35mm. b. Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148 mm dan 75 mm x 125 mm. c. Micropaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya, ukuran sebesar mikrofis. 4. Karya dalam bentuk elektronik Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD-ROM player dan sebagainya. Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada empat jenis koleksi yaitu karya cetak, karya non cetak, bentuk mikro, karya dalam bentuk elektronik dan pengelompokan bahan pustaka terdiri dari bahan pustaka umum, bahan pustaka rujukan, bahan pustaka pandang dengar dan audio visual.

2.3 Pengadaan

Pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu bidang kegiatan perpustakaan yang mempunyai tugas dalam mengadakan dan mengembangkan semua jenis koleksi bahan pustaka. Dalam buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling 1992: 12 dinyatakan bahwa pengadaan buku-buku untuk perpustakaan keliling dilakukan oleh perpustakaan daerah atau perpustakaan keliling yang bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Dalam melakukan suatu kebijakan dalam pengadaan, perpustakaan akan tergantung pada beberapa hal, yaitu : 1. Anggaran. Organisasi harus menyisihkan dana untuk membeli buku dan majalah dari anggaran belanja tahunannya. Kadang-kadang lembaga lain memberikan sumbangan dana untuk membeli buku-buku dari luar negeri. 10 2. Tujuan dan prioritas dari organisasi. Bidang apa yang menjadi lingkup koleksi perpustakaan? Tidak semua buku dapat atau perlu dibeli. 3. Jenis pemakai dan kebutuhannya. Apakah pemakai memelurkan bahan ilmiah atau informasi yang sederhana dan praktis. 4. Hubungan dengan perpustakaan atau pusat dokumentasi lain. Apakah di daerah anda terdapat perpustakaan dari mana anda dapat meminjam buku yang jarang diperlukan oleh pemakai perpustakaan anda atau ke mana anda dapat menyarankan pemakai untuk mendapatkan buku yang diperlukannya. 5. Kekhususan. Apakah terdapat perjanjian antara lembaga anda den lembaga lain yang mengatur bidang koleksi yang harus dihimpun oleh perpustakaan anda. Apakah terdapat perjanjian yang memungkinkan anda bertukar informasi dengan perpustakan lain. Karena perpustakaan umumnya mempunyai dana yang terbatas, perjanjian kerja sama sangat diperlukan. 6. Staf perpustakaan. Dalam membeli buku harus dipertimbangkan jumlah tenaga di perpustakaan dan kemampuan mereka. Akan banyak buku yang tidak dapat segera dipakai jika tenaga kerja perpustakaan tidak menguasai pekerjaan perpustakaan. 7. Bahasa. Kemampuan bahasa pemakai dapat menentukan koleksi perpustakaan. Kebijakan harus dibuat mengenai perincian koleksi berdasarkan bahasa pengantarnya, misalnya buku dalam bahasa apa saja yang perlu dibeli dan berapa banyak. Philips, 1992 :109 Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pengadaan merupakan salah satu bagian yang penting dalam perpustakaan.tanpa pengadaan bahan pustaka, suatu perpustakaan tidak bisa dikatakan sempurna. Untuk itu, pengadaan sangat dibutuhkan pada suatu perpustakaan karena melalui prosesn pengadaan kita bisa mengetahui berasal dari mana saja bahan pustaka yang dimiliki, serta berapa banyak jumlah koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan.

2.4 Pemilihan Koleksi