Pengaruh Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa SMP Negeri 30 Medan

(1)

PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PEPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA SMP NEGERI 30 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Studi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos). Dalam Bidang Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

OLEH DIKA ARISTA

100709073

100709073

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Dika Arista 2014. Pengaruh Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa SMP Negeri 30 Medan. Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 30 Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi Perpustakaan terhadap minat baca siswa SMP Negeri 30 Medan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 30 Medan yaitu berjumlah 537 orang. Penentuan jumlah sampel adalah menggunakan rumus slovin dengan tingkat tolerir sebesar 10% sehingga diperoleh sampel sebanyak 84 orang. Karena penelitian berstrata maka teknik pengambilan sampel yang akan dijadikan sebagai sebagai responden penelitian adalah dengan menggunakan teknik Proportionate Statified Random Sampling. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ketersediaan koleksi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat baca siswa SMP Negeri 30 Medan . Koefisien determinasi hasil regresi adalah sebesar 0, 237. Hal ini menunjukkan bahwa 23,7% ketersediaan koleksi mempengaruhi minat baca siswa. Sedangkan sebesar 76,3% dipengaruhi oleh pengaruh faktor lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini sehingga diharapkan adanya penelitian lanjutan.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa SMP Negeri 30 Medan” Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis Ayahanda tercinta H.Ismail dan Ibunda tercinta Hj.Linda Wati yang telah memberikan kasih sayang, doa, semangat, dukungan yang tak terhingga. Kepada kakak kandung saya Dini Alfianti, serta ketiga adik kandung saya Dina Ismaya, Dicky Rizaldi, dan Nadiva Amalia yang selama ini telah mendukung, dan memberi semangat tanpa batas kepada penulis.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantu keberhasilan penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, antara lain:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU. 2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Ilmu

Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya.

3. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si Selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Hj Eva Rabita, M.Hum selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Staf Pengajar pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.


(4)

6. Kepada Kepala Perpustakaan beserta Staf Administrasi SMP Negeri 30 medan yang telah banyak membatu dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan penulis dalam penulisan skripsi ini.

7. Kepada sahabat-sahabat tersayang Yayang, Hadistya, Wizi, Una, Yeni, Ulin, Sista, Eza, Arif terima kasih buat kebersamaannya selama ini yang memberi dukungan, semangat dan motivasi buat penulis.

8. Kepada sahabat ku Tarie, yang telah memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Buat adik-adik gang permai 4 Dina, Ade, Niki, Neni yang senantiasa mendukung dan memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga tugas akhir skripsi ini dapat selesai.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya masukan positif untuk memperbaiki skripsi ini selanjutnya. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Agustus 2014

Dika Arista 100709073


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

a. Latar Belakang Masalah... 1

b. Rumusan Masalah ... 3

c. Tujuan Penelitian ... 3

d. Manfaat Penelitian ... 3

e. Hipotesis ... 3

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 4

2.1 Perpustakaan Sekolah ... 4

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah ... 4

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 4

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah ... 5

2.2 Koleksi Perpustakaan ... 6

2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan ... 6

2.2.2 Jenis Koleksi Perpustakaan ... 7

2.3 Ketersediaan Koleksi ... 9

2.3.1 Pengertian Ketersediaan Koleksi ... 9

2.3.2 Tujuan Ketersediaan Koleksi ... 10

2.4 Pemanfaatan Koleksi ... 11

2.5 Minat baca ... 12

2.5.1 Pengertian Minat Baca ... 12

2.5.2 Tujuan Pembinaan Minat Baca ... 12

2.5.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca ... 14

2.5.4 Faktor Pendukung Minat Baca ... 15

2.5.5 Faktor Penghambat Minat baca... 16

2.5.6 Upaya Peningkatan Minat Baca ... 17

2.5.7 Proses Minat dan Kebiasaan Membaca ... 18

2.5.8 Motivasi Membaca ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 21

3.1 Metode Penelitian ... 21

3.2 Lokasi Penelitian ... 21


(6)

3.3.1 Populasi ... 21

3.3.2 Sampel ... 22

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 24

3.5 Instrumen Penelitian... 24

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 25

3.8 Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen ... 26

3.8.1 Uji Validitas Instrumen ... 26

3.8.2 Uji Realibilitas Instrumen ... 27

3.9 Analisis Data ... 27

3.9.1 Analisis Deskriptif... 27

3.9.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 28

3.9.3 Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-t) ... 28

3.9.4 Koefisien Determinasi ( ) ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 30

4.1 Pengumpulan Data ... 30

4.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 30

4.2.1 Pengujian Validitas Instrumen ... 30

4.2.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 32

4.3 Analisis Deskriptif ... 34

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Ketersediaan koleksi (X) ... 34

4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat Baca (Y) ... 42

4.3.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 50

4.3.4 Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-t) ... 51

4.3.5 Pengujian Koefisien Determinasi ( ) ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Anggota Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan Tahun 2014 ... 22

Tabel 3.2 Penentuan Sampel Berdasarkan Strata ... 23

Tabel 3.3 Interpretasi Terhadap Pengaruh Variabel ... 29

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas Intrumen Variabel Ketersedian Koleksi ... 31

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Intrumen Variabel Minat Baca ... 32

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Ketersediaan Koleksi(X) ... 33

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Minat Baca(Y) ... 33

Tabel 4.5 Koleksi Perpustakaan Sesuai Dengan Kebutuhan... 34

Tabel 4.6 Koleksi Buku Pelajaran Membantu Proses Belajar... 35

Tabel 4.7 Koleksi Perpustakaan Beragam Dan Bervariasi ... 36

Tabel 4.8 Jumlah Koleksi Perpustakaan Sudah Mencukupi Kebutuhan Pengguna ... 37

Tabel 4.9 Petugas Perpustakaan Memberikan Bimbingan Kepada Pengguna Perpustakaan... 38

Tabel 4.10 Petugas Perpustakaan Membantu Pengguna Menemukan Koleksi ... 39

Tabel 4.11 Pengguna Memanfaatkan Koleksi Dengan Cara Meminjam ... 40

Tabel4.12 Pengguna Memanfaatkan Koleksi Dengan Cara Membaca Diruang Baca ... 41

Tabel 4.13 Kemutakhiran ... 42

Tabel 4.14 Koleksi Sesuai Dengan Kurikulum ... 43

Tabel 4.15 Frekuensi Pemanfaatan Perpustakaan ... 44

Tabel 4.16 Kebutuhan Informasi Pengguna ... 45

Tabel 4.17 Kemudahan Mengakses Bahan Bacaan ... 46

Tabel 4.18 Keragaman Jenis Bacaan Memotivasi Membaca ... 47

Tabel 4.19 Guru Memotivasi Untuk Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan .... 48

Tabel 4.20 Penggunaan Buku Cerita Di Perpustakaan ... 49

Tabel 4.21 Kemudahan Pemanfaatan Koleksi... 50

Tabel 4.22 Suasana Di Perpustakaan ... 51

Tabel 4.23 Tata Letak Perpustakaan ... 51

Tabel 4.24 Penerangan Diruangan Perpustakaan ... 52

Tabel 4.25 Hasil Uji Statistik Koefisien Linier ... 53


(8)

ABSTRAK

Dika Arista 2014. Pengaruh Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa SMP Negeri 30 Medan. Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 30 Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi Perpustakaan terhadap minat baca siswa SMP Negeri 30 Medan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 30 Medan yaitu berjumlah 537 orang. Penentuan jumlah sampel adalah menggunakan rumus slovin dengan tingkat tolerir sebesar 10% sehingga diperoleh sampel sebanyak 84 orang. Karena penelitian berstrata maka teknik pengambilan sampel yang akan dijadikan sebagai sebagai responden penelitian adalah dengan menggunakan teknik Proportionate Statified Random Sampling. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ketersediaan koleksi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat baca siswa SMP Negeri 30 Medan . Koefisien determinasi hasil regresi adalah sebesar 0, 237. Hal ini menunjukkan bahwa 23,7% ketersediaan koleksi mempengaruhi minat baca siswa. Sedangkan sebesar 76,3% dipengaruhi oleh pengaruh faktor lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini sehingga diharapkan adanya penelitian lanjutan.


(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Perpustakaan merupakan suatu lembaga yang berfungsi menghimpun, mengelola, dan menyebarluaskan informasi, baik berupa tercetak maupun elektronik. Keberadaan perpustakaan sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini adalah hal yang wajar, karena perpustakaan adalah tempat yang berhubungan langsung dengan berbagai jenis bahan bacaan. Semua bahan bacaan perpustakaan bukan hanya sekedar untuk disimpan saja, tapi juga harus dimanfatkan semaksimal mungkin oleh pengguna perpustakaan.

Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada dalam lingkungan sekolah, penggunanya adalah siswa dimana perpustakaan itu berada. Koleksi perpustakaan sekolah yaitu koleksi yang dimiliki perpustakaan sekolah sebagai penunjang proses belajar mengajar di sekolah. Koleksi perpustakaan sekolah merupakan salah satu bagian terpenting pada perpustakaan. Koleksi perpustakaan bukan saja tergantung banyaknya jumlah namun juga harus ditinjau dari kebutuhan pemakai dan kemutakhirannya. Tujuan ketersediaan koleksi perpustakaan adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna, yang dapat mempengaruhi pengguna dalam meningkatkan minat baca. Tanpa adanya minat baca, perpustakaan tidak akan berfungsi secara optimal.

Minat baca akan muncul apabila terdapat koleksi perpustakaan yang relevan dengan tingkat pertumbuhan dan kebutuhan pengguna. Koleksi dan minat baca adalah satu hal yang berkaitan. Karena dengan adanya koleksi diperpustakaan maka minat baca siswa akan bertambah. Apabila perpustakaan menyediakan koleksi dalam jumlah yang yang besar dan menarik tentu akan membuat siswa tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan. Para siswa dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah. Kebiasaan ini mampu meningkatkan minat


(10)

baca siswa, karena perpustakaan merupakan salah satu sarana pendukung untuk meningkatkan minat baca.

Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan informasi dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Perpustakaan harus dapat menyediakan koleksi buku pelajaran, atau buku-buku yang relevan dengan kebutuhan informasi siswa. Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan mempunyai 2 orang pustakawan. Berdasarkan data yang diperoleh dari pustakawan SMP Negeri 30 Medan, perpustakaan memiliki koleksi perpustakaan sebanyak 1.362 judul dan 4.273 eksemplar. Koleksi yang dimiliki perpustakan SMP Negeri 30 medan yaitu : Buku Pelajaran, Buku Fiksi, dan Buku Referensi. Koleksi yang dimiliki perpustakaan disusun berdasarkan nomor kelas 000 – 900 di dalam lemari (rak). Sarana penelusurannya menggunakan katalog manual. Jumlah anggota perpustakaan sebanyak 844 orang yang terdiri dari kelas VII,VIII dan IX. Adapun jam buka pepustakaan yaitu pada hari Senin-Sabtu mulai dari pukul 07.30-13.00 WIB.

Berdasarkan observasi awal yang di lakukan oleh peneliti diperpustakaan SMP Negeri 30 diperoleh data jumlah kunjungan siswa yang bertujuan untuk membaca sekitar 10 orang dalam sehari. Kunjungan siswa masih sedikit dibandingkan dengan jumlah siswa . Ini menunjukkan bahwa minat baca atau keinginan untuk membaca siswa masih kurang. Berdasarkan observasi awal juga, peneliti melakukan wawancara pada beberapa pengguna yang mengunjungi perpustakaan. Hasil yang diperoleh berupa pernyataan yaitu mereka memanfaatkan koleksi perpustakaan hanya bila diberi tugas oleh guru, dan jika ditanyai tentang minat baca, sebagian besar menjawab enggan untuk membaca. mengenai rendahnya keinginan mereka untuk membaca, maka perpustakaan harus mampu merangsang minat baca siswa, ini merupakan masalah yang perlu diperhatikan oleh pihak perpustakaan, karena perpustakaan mempunyai peran yang sangat penting dalam membina dan meningkatkan minat baca siswa di sekolah.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti ingin mengetahui apakah ketersediaan koleksi yang ada di perpustakaan dapat mempengaruhi minat baca siswa. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal tersebut maka peneliti ingin melakukan


(11)

penelitian mengenai “Pengaruh Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa SMP Negeri 30 Medan”

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah Ketersediaan Koleksi Berpengaruh Terhadap Minat Baca Siswa Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap minat baca siswa Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi Pihak Perpustakaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan pengadaan koleksi guna menigkatkan minat baca siswa

2. Bagi Peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk melakukan penelitian pada topik yang sama.

3. Bagi Peneliti, untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pemahaman peneliti tentang ketersedian koleksi yang dikaitkan dengan minat baca siswa.

1.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ketersediaan koleksi perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat baca siswa SMP Negeri 30 Medan.


(12)

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Sekolah

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan satu unit kerja yang berada di lingkungan sekolah yang bertugas mengumpul, mengelola, menyimpan dan memelihara bahan pustaka untuk dipergunakan oleh guru dan siswa. Perpustakaan memiliki peran yang sangat penting yaitu, sebagai penyedia sumber informasi yang menunjang keberhasilan proses belajar mengajar disuatu sekolah.

Menurut Darmono (2001, 1) “Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari komponen pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan sekolah. Perpustakaan sekolah juga sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah”.

Badan Standardisasi nasional Mengeluarkan SNI 7329 : 2009 untuk Perpustakaan Sekolah, “Perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang bersangkutan dan merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan”.

Sedangkan menurut Purnomo (2006, 123) pengertian perpustakaan sekolah merupakan “Tempat dimana para peserta didik dapat mengeksplor (mengadakan penjelajahan ilmiah secara lebih luas ) terhadap berbagai subjek secara mandiri dan demokratis terhadap apa yang dikaji agar memperoleh pengetahuan lebih dalam dari sekedar apa yang diperoleh pada ruang kelas”

Dari beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui bahwa perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah dan merupakan penunjang kegiatan belajar mengajar yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan utama penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penunjang program belajar siswa dan mengajar guru di sekolah agar pendidikan sekolah dapat tercapai sesuai dengan


(13)

kurikulum perpustakaan sekolah. Perpustakaan juga bertujuan untuk mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca.

Menurut Sutarno (2006, 25) Tujuan perpustakaan sekolah adalah agar tercipta masyarakat yang terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi.

Sedangkan menurut yusuf (2007, 3) tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :

1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa

2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.

3. Menumbuhkan kembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. 4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan

pelaksanaan kurikulum

5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa.

6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan

7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.

Dari beberapa pendapat yang diuraikan, maka dapat diketahui tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar dengan menghimpun sumber ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kurikulum sekolah yang dapat menumbuhkan minat baca siswa, memperluas dan memperkaya pengalaman belajar siswa, serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Menurut yusuf (2005,4) menyatakan fungsi perpustakaan sekolah adalah: 1. Fungsi edukatif. Maksudnya secara keseluruhan segala fasilitas dan

sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan, sehingga di kemudian hari para siswa memilki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut.


(14)

2. Fungsi informatif. Ini berkaitan dengan mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru.

3. Fungsi rekresi. Dimaksudkan bahwa dengan disediakanya koleksi yang bersifat ringan seperti surat kabar, majalah umum, buku-buku fiksi, dan sebagainya, diharapkan dapat menghibur pembacanya di saat yang memungkinkan.

4. Fungsi riset atau penelitian. Ini maksudnya adalah koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederharhana.

Sedangkan menurut Kurniati (2007, 9) secara garis besar tugas dan fungsi perpustakan sekolah adalah sebagai berikut:

1. Sebagai pusat belajar mengajar. Perpustakaan sekolah berfungsi membantu program pendidikan pada umumnya, serta sesuai dengan tujuan kurikulum masing-masing. Mengembangkan kemampuan anak menggunakan sumber informasi. Bagi guru, perpustakaan sekolah merupakan tempat untuk membantu guru mengajar, juga tempat bagi guru untuk memperkaya pengetahuan.

2. Membantu anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuanya tentang suatu pelajaran di kelas dan mengadakan penelitian di perpustakaan.

3. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan mandiri.

4. Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya.

5. Membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan, kemudian anak mencari informasi dalam perpustakaan akan menolongnya kelak dalam pelajaran selanjutnya.

6. Perpustakaan sekolah merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi sehat, melalui buku-buku bacaan fiksi.

7. Perpustakaan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi murid-murid

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan , maka dapat diketahui bahwa fungsi perpustakaan sekolah adalah untuk menyediakan informasi yang dapat membantu proses belajar mengajar disekolah, meningkatkan minat, menambah wawasan, dan memperdalam ilmu pengetahuan serta sebagai rekreasi membaca bagi siswa.


(15)

2.2 Koleksi Perpustakaan

2.2.1 Pengertian Koleksi Perpustakan

Perpustakaan harus dapat menyediakan koleksi yang dibutuhkan oleh siswa guna untuk meningkatkan minat baca siswa. Minat baca siswa harus ditingkatkan atau di rangsang melalui koleksi perpustakaan.

Menurut Yusuf (2007, 9) “Koleksi perpustakaan adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah”.

Sedangkan Menurut Darmono (2001, 48) “Koleksi perpustakaan adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk, tercetak (buku, majalah, surat kabar) dan tidak tercetak (bentuk mikro, bahan audio visual, peta)”

Badan Standardisasi nasional Mengeluarkan SNI 7329 : 2009 untuk Perpustakaan Sekolah, “Koleksi perpustakaan sekolah adalah semua materi perpustakaan yang dikumpulkan, diolah, disimpan, ditemukembali dan didayagunakan bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pembelajaran.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan terdiri dari buku ataupun bahan bukan buku, yang dikumpulkan diolah, disimpan, ditemukembali dan didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

2.2.2 Jenis Koleksi Perpustakaan

Perpustakaan harus dapat menyediakan koleksi yang beraneka ragam jenis yang sesuai dengan kebutuhan siswa di perpustakaan sekolah tersebut. Minat baca siswa bergantung kepada koleksi yang memadai yang dimiliki oleh perpustakaan. Koleksi bukan hanya buku, tetapi bahan-bahan elektronik juga termasuk ke dalam koleksi perpustakaan.

Menurut Yulia (2010, 3-10) menyatakan bahwa ada empat jenis koleksi perpustakaan yaitu :

1. Karya cetak

Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti:

a. Buku

b. Terbitan Berseri c. Karya noncetak


(16)

2. Karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti: a. Rekaman Suara

a. Gambar hidup dan rekaman video b. Bahan Grafika

c. Bahan kartografi

3. Karya Dalam Bentuk Mikro

Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:

a. Mikrofilm b. Mikrofis c. Microopaque,

4. Karya Dalam Bentuk Elektronik

Dengan adanya teknologi informasi, maka infornasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer, CD-ROM player, dan sebagainya

Sedangkan menurut Yusuf (2007, 9-24) “Jenis koleksi yang diperlukan untuk suatu perpustakaan sekolah bisa dikelompokkan ke dalam kategori buku dan bahan bukan buku. Yang pertama meliputi segala jenis buku dan yang terakhir meliputi segala jenis bahan yang tidak termasuk ke dalam kategori buku”. Adapun koleksi yang diperlukan di perpustakaan sekolah adalah:

1. Koleksi Buku

Pada perpustakaan sekolah pembagian buku lebih baik disesuaikan dengan jenis buku yang sudah dikenal selama ini, yaitu buku-buku yang berdasarkan jenis materi buku yang bersangkutan, buku-buku non fiksi, dan buku-buku fiksi.

1. Buku Non-Fiksi

Buku non-fiksi buku yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan alam dan kebudayaan sekitar kita. Buku-buku non-fiksi ini banyak sekali jenisnya baik dilihat dari segi bentuk penyajian maupun penyajian maupun pola isinya. Berikut adalh contoh-contoh yang tergolong ke dalam buku-buku non-fiksi:

1. Buku teks dan pelajaran 2. Buku teks lengkap 3. Buku penunjang

4. Buku referensi atau rujukan: 1) Kamus

2) Ensiklopedia 3) Buku tahunan


(17)

5) Direktori 6) Almanak 7) Bibliografi 8) Indeks 9) Abstrak 10)Atlas

11)Dokumen pemerintah 2. Buku Fiksi

3. Komik

2. Koleksi Bahan Bukan Buku

Bahan atau koleksi yang masih dalam bentuk cetakan namun bukan berupa buku. Jenis koleksi yang termasuk ke dalam beberapa kategori yaitu: a. Terbitan berkala

b. Pamflet c. Brosur

d. Guntingan surat kabar e. Gambar dan lukisan f. Globe

g. Koleksi bahan bukan buku lainnya 3. Koleksi Audiovisual

Koleksi perpustakaan yang dibuta atas hasil teknologi elektronik bukan bahan hasil dari cetakan dari kertas. Berasal dari bahan-bahan konvensional. Contohnya: film suara, kaset video, tape recorder, slide suara, dan sebagainya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui bahwa jenis koleksi perpustakaan yang dilayankan kepada pengguna perpustakaan yaitu koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna untuk meningkatkan minat baca dan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan untuk proses belajar disekolah. Jenis koleksi tersebut meliputi : koleksi tercetak, bahan bukan tercetak, dan audiovisual.

2.3 Ketersediaan Koleksi

2.3.1 Pengertian Ketersediaan Koleksi

Ketersediaan koleksi yang beragam dapat memberikan alternatif bagi pengguna untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Koleksi perpustakaan merupakan unsur pokok yang sangat penting pada perpustakaan, karena dengan adanya koleksi yang memadai pengguna akan terbantu untuk mendapatkan informasi.


(18)

Menurut Sutarno (2006, 85) Ketersediaan koleksi perpustakaan adalah ”Adanya sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu

perpustakaan dan cukup memadai jumlah koleksinya dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan tersebut”.

Dalam buku Perpustakaan Nasional (2000, 1) bahwa ketersediaan koleksi adalah “ Kesiapan suatu sarana (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat digunakan atau dioperasikan diwaktu yang telah ditentukan”.

Menurut Sutarno (2006, 75) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan ketersediaan koleksi sebuah perpustakan antara lain:

3. Kerelevanan, koleksi hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna perpustakaan

4. Berorientasi kepada pengguna perpustakaan. 5. Kelengkapan koleksi.

6. Kemutakhiran koleksi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui bahwa ketersedian koleksi merupakan penyediaan berbagai jenis koleksi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna yang sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna perpustakaan dengan indikator relevansi koleksi, kelengkapan koleksi, pemanfaatan koleksi dan kemutahiran koleksi.

2.3.2 Tujuan Ketersediaan Koleksi

Perpustakaan harusnya memiliki koleksi perpustakaan yang bervariasi dan relevan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang merupakan tujuan dari ketersediaan koleksi agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna.

Menurut Sutarno (2006, 25) tujuan ketersediaan koleksi perpustakaan adalah “untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan yang akan dilayani sehingga pengguna tersebut senang memanfaatkan koleksi yang telah dimiliki oleh perpustakaan tersebut”.

Sebagai pusat pemanfaatan informasi perpustakaan harus mampu menyebarluaskan informasi kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat tercapai. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 1216 )


(19)

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui tujuan ketersediaan koleksi yaitu mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka untuk dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang ada di perpustakaan, sehingga pengguna senang memanfaatkan koleksi yang dimiliki perpustakaan.

2.3 Pemanfaatan Koleksi

Pemanfaatan koleksi buku merupakan kegiatan atau aktivitas pengguna menggunakan buku untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi dalam buku dapat bersifat ilmiah yang mencangkup berbagai ilmu pengetahuan dan bersifat hiburan. Definisi tersebut merupakan pengembangan dari pengertian pemanfaatan menurut Kamus Besar bahasa indonesia (2003, 711) yang menyebutkan bahwa pemanfaatan mengandung arti yaitu proses, cara, dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentinagan sendiri.

Menurut Handoko yang dikutip Handayani (2007, 28) bahwa dari segi pengguna pemanfaatan koleksi diperpustakaan di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yaitu antara lain:

Faktor internal meliputi: 1. Kebutuhan

Yang dimaksud kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi. 2. Motif

Motif merupakan sesuatu yang melingkupi semua pengerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

3. Minat

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Faktor eksternal meliputi:

1. Kelengkapan koleksi

Banyaknya koleksi di perpustakaan yang dapat dimanfaatkan informasinya oleh pengguna.

2. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna

Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dapat dilihat melalui kecepatan dan ketepatan mereka memberi layanan.

3. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui bahwa pemanfaatan koleksi adalah memanfaatkan koleksi yang digunakan untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Pemanfaatan koleksi diperpustakaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kebutuhan, motif, dan minat. Sedangkan faktor eksternal meliputi kelengkapan koleksi, keterampilan


(20)

pustakawan dalam melayani pengguna dan keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali.

2.5 Minat Baca

2.5.1 Pengertian Minat Baca

Minat baca merupakan ketertarikan seseorang terhadap suatu bacaan tertentu yang dianggapnya dapat memberi kesenangan, sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauanya sendiri. Dengan adanya Minat baca maka dapat meningkatkan prestasi dan kesuksesan pada diri seseorang, karena dengan membaca maka akan banyak informasi pengetahuan yang akan di peroleh.

Menurut Wiyono seperti yang dikutip Wijayanti (2007, 6) bahwa “Minat baca merupakan perasaan senang seseorang terhadap bacaan karena adanya pengertian bahwa dengan membaca itu dapat ditegaskan bahwa minat baca terkadang unsur keinginan, perhatian, kesadaran dan rasa senagn untuk membaca.

Minat baca menurut Rahim (2008, 28) “Keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Minat baca yang besar diwujudkan dalam kesediaanya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaranyan sendiri”.

Sedangkan menurut Siregar (2008) menyatakan bahwa “minat baca adalah keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap bacaan. Minat baca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan karena minat baca adalah suatu keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan bukan keterampilan bawaan”.

Dari beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui minat baca merupakan perasaan senang seseorang terhadap bacaan yang dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan. Minat baca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaan dalam memperoleh bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri

2.5.2 Tujuan Pembinaan Minat Baca

Pembinaan minat baca akan lebih baik bila dipupuk dari kecil saat anak baru mulai membaca, karena melalui membaca, seseorang akan memperoleh informasi dan pengetahuan yang berguna untuk dirinya sendiri.


(21)

Menurut Siregar (2004, 139) secara umum pembinaan minat baca mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Mengembangkang masyarakat membaca dengan penekanan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan yang dimulai dalam lingkungan keluarga.

2. Mewujudkan suatu sistem penumbuh kembangkan minat baca dengan menyediakan fasilitas berupa bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan anak

Sedangkan menurut Kamah (2002, 12) Tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pembinaan minat baca adalah untuk menciptakan masayarakat membaca (reading society), menuju masyarakat belajar

(learning society) dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai subjek pembangunan nasional menuju masyarakat madani.

2. Tujuan Khusus

1. Mewujudkan suatu sistem untuk menumbuh kembangkan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2. Menyelenggarakan program untuk menumbuhkan kembangkan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. 3. Menggerakkan dan menumbuh kembangkan minat baca untuk semua

lapisan masyarakat.

4. Mengusahakan penyediaan berbagai jenis koleksi yang terjangkau sesuai dengan kebutuhan masayarakat.

Menurut Cahyono (2014, 9) Pembinaan minat baca adalah sebagai berikut: 1. Menumbuhkan kebiasaan membaca pada seseorang, sehingga

menimbulkan rasa ingin membaca setiap saat.

2. Mewujudkan suatu sistem penumbuhan dan pengembangan nilai ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Mengembangkan masyarakat baca (reading society) lewat pelayanan masyarakat.

4. Meningkatkan pembinaan minat merupakan salah satu tujuan perpustakaan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa.

Dari beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui bahwa tujuan pembinaan minat baca adalah untuk mengembangkan masyarakat membaca dan mewujudkan sistem menumbuh kembangkan minat baca dengan menyediakan koleksi yang bervariasi. Dengan adanya pembinaan minat baca maka akan terciptanya masyarakat membaca (reading society), yang akan menuju masyarakat


(22)

belajar (learning society, dengan begitu akan menciptakan sumber daya yang berkualitas.

2.5.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat baca seseorang dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:

a. Dimulai sejak usia anak-anak atau dini b. Dilakukan secara terus menerus

c. Tersedia bahan bacaan yang mencukupi d. Ditanamkan suatu kebiasaan

e. Lingkungan yang mendukung f. Adanya suatu kebutuhan

g. Menghadapi tantangan target dan penyelesaian masalah

h. Tersedia fasilitas dan kemudahan seperti teknologi informasi dan peralatan yang memadai. (Sutarno 2006, 261)

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca menurut Lamb dan Arnold seperti yang dikutip Rahim (2005) adalah :

a. Faktor fisiologis

Faktor fisiologis mencangkup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi anak untuk belajar.

b. Faktor intelektual

Intelegensi itu sendiri menurut Henmon (dalam Azwar. 1996) terdiri atas dua macam faktor, yaitu: kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengetahuan yang telah diperoleh.

c. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan itu mencangkup:

1. Faktor latar belakang dan pengalaman individu ramah Lingkungan dapat membentuk pribadi, sikap, nilai dan kemampuan bahasa individu.

2. Faktor sosial ekonomi

Faktor sosial ekonomi, orang tua, dan lingkungan tetangga merupakan faktor yang membentuk lingkungan rumah individu. Semakin tinggi status sosioekonomi individu semakin tinggi kemampuan verbal individu.

d. Faktor psikologis

Faktor psikologis mencangkup beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut:

1. Motivasi

Motivasi adalah faktor kunci dalam membaca. Kunci motivasi itu sederhana, tetapi tidak mudah untuk memncapainya. Kuncinya


(23)

adalah guru harus mendemonstrasikan kepada siswa/individu praktik pengajaran dengan minat dan pengalaman individu, sehingga individu memahami belajar itu sendiri sebagai suatu kebutuhan.

b. Kematangan sosial, ekonomi emosi, dan penyesuaian diri

Individu yang lebih mudah perhatiannya pada teks yang dibacanya, daripada individu yang mudah marah, menangis, dan bereaksi secara berlebihan ketika mereka tidak memdapatkan sesuatu, atau menarik diri akan mendapat kesulitan dalam membaca.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca adalah Faktor fisiologis, faktor-faktor intelektual, faktor lingkungan seperti latar belakang dan pengalaman individu dirumah dan faktor sosial ekonomi dan faktor sosiologis yaitu motivasi dan kematangan sosial, ekonomi dan penyesuaian diri individu.

Kebiasaan membaca yang dimulai sejak usia anak-anak, dilakukan secara terus menerus sehingga bisa menjadi sebuah kebiasaan dengan di dukung oleh koleksi yang memadai, lingkungan yang baik, dan tersedianya fasilitas teknologi informasi.

2.5.4 Faktor Pendukung Minat Baca

Minat baca seseorang tidak akan tumbuh tanpa dukungan oleh berbagai faktor. Seperti yang dikemukakan Sutarno (2006, 29) faktor pendukung minat baca seseorang adalah:

1. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan informasi,

2. Keadaan lingkungan fisik yang memadai dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.

3. Keadaan lingkungan sosial yang lebih kondusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimamfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca. 4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu terutama yang aktual.

5. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani. Menurut Mudjito (2001, 99-100) faktor pendukung minat baca yaitu : 1. Adanya lembaga-lembaga pendidikan dari dasar sampai dengan

tingkat tinggi tempat membina dan mengembangkan minat baca anak didik secara berhasil. Lembaga ini pada umumnya dilengkapi juga dengan saran perpustakaan yang dapat dikembangkan sedemikian rupa sehingga manfaatnya dapat dirasakan bagi anak didik dan pengasuhnya


(24)

2. Adanya berbagai jenis perpustakaan disetiap kota dan wilayah indonesia yang memiliki kemungkinan untuk dikembangkan dalam hal jumlah dan mutu perpustakaan, koleksi, dan sistem pelayanannya.

3. Adanya lembaga-lembaga media massa yang senantiasa ikut mendorong minat baca dari berbagai lapisan masyarakat melalui penerbitan surat kabar dan majalah.

4. Adanya penerbitan yang memiliki semangat pengabdian dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan menerbitkan buku-buku yang bermutu baik dari segi isi, bahasa, maupun teknik penyajian. Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui bahwa faktor yang mendukung minat baca adalah dimulai dari rasa ingin tahu yang tinggi, lingkungan fisik yang memadai, keadaan lingkungan sosial yang kondusif, rasa haus informasi dan berprinsip bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.

Pendukung minat baca juga terjadi dengan adanya lembaga pendidik yang membina minat baca seperti perpustakaan , lembaga-lembaga media massa yang senantiasa ikut mendorong minat baca dan penerbitan yang ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menerbitkan buku-buku yang bermutu yang dapat dimanfaatkan oleh anak didik.

2.5.5 Faktor Penghambat Minat Baca

Masalah minat baca perlu dilihat menyeluruh. Masalah minat baca ini tidak dapat terdiri sendiri, banyak faktor yang mempengaruhinya. Pendapat tersebut dinyatakaan oleh Bunata yang dikutip oleh Saleh (2006, 45) yaitu sebagai berikut:

a. Faktor lingkungan keluarga dalam hal ini, misalnya kebiasaan keluarga membaca dilingkungan rumah.

b. Faktor pendidikan dan kurikulum sekolah yang kurang kondusif.

c. Faktor infranstruktur dalam masyarakat yang kurang mendukung peningkatan minat baca masyarakat.

d. Faktor keberadaan dan keterjangkauan bahan bacaan

Sedangkan menurut Mudjito (2001, 104) faktor-faktor penghambat minat baca yaitu :

1. Derasnya arus liburan melalui peralatan pandang dengar, misalnya televisi dan radio, karena masyarakat lebih senang mendengar dan melihat dari pada membaca

2. Orang lebih senang membajak karya orang lain dari pada membaca banyak buku dalam mengungkapkan pandangannya melalui tulisan,


(25)

karena kurangnya tindakan hukum yang tegas meskipun sudah ada undang-undang hak cipta.

3. Kurangnya penghargaan yang memadai dan adil terhadap kegiatan atau kreativitas yang berkaitan dengan perbukuan.

4. Kurang meningkatnya mutu perpustakaan, baik dalam hak koleksi maupun sistem pelayanan dapat juga memberi pengaruh negatif terhadap perkembangan minat baca.

5. Tingkat pendapatan masyarakat yang relatif rendah dapat mempengaruhi daya beli atau prioritas kebutuhan.

6. Lingkungan keluarga, misalnya kurangnya keteladanan orang tua dalam pemamfaatan waktu senggang dapat memberi dampak terhadap minat baca sejak masa anak-anak.

Dari beberapa pendapat yang diuraikan, dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat tumbuhnya minat baca yaitu datang dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang kurang memperhatikan pentingnya menumbuhkan minat baca. Maka dengan derasnya arus hiburan membuat anak lebih suka menonton televisi dari pada membaca.

2.5.6 Upaya Peningkatan Minat Baca

Rendah minat baca dikalangan siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dijelaskan diatas. Sutarno (2006, 292) memberikan masukan dalam hal upaya meningkatkan minat baca siswa antara lain :

a. Memperbaiki sistem belajar mengajar disekolah.

b. Memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan sekolah.

c. Mengadakan lomba karya ilmiah bagi para siswa. d. Membentuk klub pecinta buku.

e. Membuat program buku murah

f. Melaksanakan budaya membaca dikelas g. Menghidupkan pers sekolah

Sedangkan menurut Wahyudi (2007, 1) agar dapat berperan bagi pengguna jasa, perpustakaan perlu melakukan berbagai upaya peningkatan dan pengembangan minat baca, antara lain :

1. Mencerminkan eksistensi dan keberadaan perpustakaan adalah koleksi dan layanan. Ketersediaan koleksi dan layanan yang baik akan memberikan kesan kepuasan terhadap pengguna perpustakaan. Sehingga akan terbangun citra baik pula. Keberadaan perpustakaan akan terkait dengan pemakain, untuk itu dalam pengelolaanya harus berorientasi pada kepuasan pemakai.


(26)

2. Koleksi perpustakaan perlu disesuaikan dengan kebutuhan masayarakat pemakainya agar dapat berfungsi efektif dalam mendukung keberhasilan pendidikan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan , maka dapat diketahui bahwa upaya peningkatan minat baca pihak sekolah berperan penting dalam memperbaiki sistem belajar mengajar disekolah serta memperbaiki sarana dan prasarana perpustakaan sekolah dengan menyediakan koleksi dan layanan yang baik yang berorientasi pada kepuasan pemakai untuk mendukung keberhasilan pendidikan.

2.5.7 Proses Minat dan Kebiasaan Membaca

Mengembangkan minat dan kebiasaan membaca seseorang memerlukan suatu proses karena minat baca tidak datang secara tiba-tiba. Menumbuhkan minat baca anak merupakan kewajiban orang tua yang harus di penuhi. Kebiasaan membaca dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena membaca sangat penting dalam proses belajar sehingga membaca menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan.

Dalam buku Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (2002, 18) Proses dan kebiasaan membaca terdiri dari empat komponen, yaitu :

1. Koleksi 2. Selera

3. Minat membaca 4. Kebiasaan membaca

Keempat komponen tersebut menunjukkan bahwa ada komponen yang saling berkaitan. Hal itu terlihat dari timbulnya selera membaca karena adanya faktor koleksi yang beragam dan bervariasi. Keragaman dan variasi koleksi akan menimbulkan hasrat atau minat untuk membaca selanjutnya minat baca akan menghasilkan kebiasaan membaca

Sedangakan menurut Sutarno (2006, 261) proses terjadinya minat dan kebiasaan membaca adalah:

1. Adanya dasar pengertian bahwa membaca itu perlu 2. Terpupuknya suatu kegemaran dan kesenangan 3. Terbentuknya suatu kebiasaan membaca

4. Terbentuknya suatu kondisi dimana membaca merupakan suatu kebutuhan 5. Tersedianya sumber bacaan yang memadai.


(27)

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan , dapat diketahui bahwa proses terjadinya minat dan kebiasaan membaca yaitu adanya kesadaran bahwa membaca itu perlu. Sehingga terpupuknya kegemaran dan kesenangan untuk membaca. Kebiasaan membaca tidak bisa berkembang tanpa adanya koleksi yang menimbulkan selera untuk membaca serta minat dan kebiasaan membaca

2.5.8 Motivasi Membaca

Motivasi membaca merupakan dorongan seseorang untuk meningkatkan minat untuk membaca. Dengan adanya motivasi maka akan tinggi pula minat baca seseorang sehingga dapat menganalisa dan mengingat serta mengevaluasi bacaan yang telah dibacanya

Menurut Santrock (2008, 510) “Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama”.

Sedangkan menurut Mudjito (2001, 86) hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi internal diantaranya adalah:

a. Adanya kebutuhan

Karena adanya kebutuhan maka seseorang didorong untuk membaca. b. Adanya pengetahuan tentang kemajuannya sendiri

Apabila seseorang mengetahui hasil-hasil atau prestasi sendiri dari membaca, maka ia akan terdorong untuk membaca lebih banyak lagi. c. Adanya aspirasi atau cita-cita

Cita-cita itu akan menjadi lebih banyak, ia dapat mencapai cita-citanya dengan kemauan. Dengan kemauan belajar yang keras, ia akan terdorong untuk membaca lebih banyak pula.

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi eksternal adalah: a. Hadiah

Hadiah adalah alat yang representatif dan bersifat positif. Hadiah telah menjadikan seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu lebih giat lagi.

b. Hukuman

Hukuman dapat juga menjadi alat motivasi menggiatkan seseorang untuk membaca.

c. Persaingan merupakan dorongan untuk memperoleh kedudukan atau penghargaan.


(28)

Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan, maka dapat diketahui bahwa motivasi membaca dapat memberikan semangat untuk membaca pada diri seseorang. Motivasi internal yang berasal dari dalam diri seseorang dan motivasi eksternal yang bersal dari luar seseorang sangat mempengaruhi pembinaan minat baca yang harus terus diperhatikan dan dikembangkan.


(29)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan penelitian dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode korelasional dengan analisis regresi sederhana dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini merupakan metode yang menganalisis tentang pengaruh antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. (Arikunto 2006, 296).

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 30 Medan, yang beralamat di Jl. Bunga Raya Asam Kumbang

3.3 Populasi dan Sample 3.3.1 Populasi

Populasi merupakan objek yang akan diteliti yang memiliki karakteristik tertentu. Menurut Sugiyono (2006, 72) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 30 Medan yang berjumlah 537 orang. Kelas IX tidak diikut sertakan dengan alasan siswa kelas IX telah mengikuti Ujian Akhir Nasional. Pada penelitian ini diperoleh data dengan rincian pengguna adalah sebagai berikut :


(30)

Tabel. 3.1

Anggota perpustakaan SMP 30 Medan Tahun 2014

No Klasifikasi Pengguna Jumlah

1 Siswa Kelas VII 265

2 Siswa Kelas VIII 272

Jumlah 537

Berdasarkan data diatas peneliti menetapkan yang menjadi populasi adalah siswa kelas VII-VIII yang berjumlah 537 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagai sumber data. Menurut Sugiyono (2006, 73) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Mengingat populasi perpustakaan yang besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua, maka untuk menghemat waktu, dana dan tenaga maka peneliti menggunakan rumus Slovin untuk menghitung banyaknya sampel penelitian, yaitu :

� = N

1 + N.�²

dimana:

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Taraf kesalahan sebesar 10% (Umar 2008, 78).

Sesuai dengan rumus di atas, maka sampel penelitian ini adalah

n= N 1+N.e²

= 537


(31)

= 537 1 + 537.0,01

= 537 6,37

= 84,30 = 84 Orang

Untuk menentukan besarnya sampel, peneliti mengunakan batas kesalahan yang dapat ditolerir sebesar 10% maka diperoleh sampel adalah sebanyak 84 orang. Karena populasi penelitian berstrata maka teknik pengambilan sampel adalah menggunakan teknik Proportionate Statified Random Sampling.

Menurut sugiyono (2012, 118) “Proportionate Statified Random Sampling

digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional”. Maka untuk menentukan sampel yang berimbang dengan besarnya strata digunakan rumus sampling fraction perstratum sampling fraction yaitu :

f1 N1

� Keterangan:

f1 = Sampling fraction stratum i

besarnya subsampel per stratum yaitu: n1 = f1. n


(32)

Tabel 3.2

Penentuan Sampel Berdasarkan Strata

No Kelas Jumlah siswa Populasi Sampel

1 Kelas VII 265 265

537 � 84 = 41,45

41

2 Kelas VIII 272 272

537 � 84 = 42,54

43

Jumlah 537 84

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya yaitu agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya (Chourmain 2008, 36).

Penelitian ini memiliki dua variabel yang akan diukur yaitu ketersediaan koleksi sebagai variabel bebas atau independent variable (X) dan minat baca sebagai variabel terikat atau dependent variable (Y). Definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Variabel Ketersediaan Koleksi (X)

Ketersedian koleksi adalah kesiapan perpustakaan dalam menyediakan koleksi guna memenuhi kebutuhan siswa.

Indikator ketersedian koleksi (variabel X) adalah : a. Relevansi Koleksi

b. Kelengkapan Koleksi c. Pemanfaatan Koleksi d. Kemutakhiran Koleksi b. Variabel Minat Baca (Y)


(33)

Minat baca adalah keinginan yang tinggi terhadap suatu bacaan, dimana minat tersebut dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan.. Indikator minat baca (variabel Y) adalah :

3 Kebutuhan informasi 4 Motivasi membaca 5 Lingkungan membaca

3.5 Instrumen Penelitian

Setiap penelitian membutuhkan alat untuk mengumpulkan data yang disebut dengan instrumen penelitian. Ada beberapa instrumen yang dapat digunakan dalam suatu penelitian yaitu sebagai berikut :

a. Instrumen untuk metode tes adalah soal.

b. Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner.

c. Instrumen untuk metode observasi adalah check list.

d. Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi atau check list. (Arikunto 2003, 126)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket sebagai instrumen dalam mengumpulkan data penelitian. Dimana angket terdiri atas pernyataan yang memuat indikator - indikator yang dapat menjelaskan setiap variabel.

Untuk menentukan skor jawaban dari responden peneliti menggunakan skala Likert, menurut Sugiyono (2006, 86) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dalam penelitian ini jawaban responden diberi skor:

1. Jawaban sangat setuju mempunyai bobot 4 2. Jawaban setuju mempunyai bobot 3

3. Jawaban tidak setuju mempunyai bobot 2 4. Jawaban sangat tidak setuju mempunyai bobot 1

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut:


(34)

1. Observasi, yaitu mengamati kegiatan pengguna pada saat menggunakan koleksi di perpustakaan SMP Negeri 30 Medan

2. Angket, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pernyataan (angket) untuk diisi oleh responden.

3. Studi kepustakaan dan dokumentasi yaitu mengumpulkan data melalui bahan perpustakaan yang dijadikan sebagai sumber informasi

a. Jenis dan Sumber Data

Jenis sumber data pada penelitian ini adalah:

1. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui angket, dan hasil observasi peneliti

2. Studi kepustakaan dan dokumen, yaitu data diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, laporan tahunan, situs web dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.8.1 Uji Validitas Instrumen

Pengujian validitas data penelitian dilakukan melalui proses pengukuran yang akurat. Menurut Sugiyono (2005, 109) bahwa “instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Oleh karena itu, uji validitas dilakukan untuk mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Uji validitas dilakukan dengan melakukan uji coba angket terlebih dahulu sebelum disebarkan kepada responden. Uji coba angket diberikan pada 30 responden yang tidak termaksud dalam sampel tetapi masih dalam populasi. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada angket tersebut yang perlu dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan atau tidak tepat.Untuk menguji validitas data penelitian menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Person adalah sebagai berikut:

=

(

∑ ��

)

(

∑ � ∑ �

)

[

� ∑ �

²

(

∑ �

)

²

][

� ∑ �

²

(

y)

²

]

Keterangan:


(35)

n = Jumlah individu dalam sampel X = Angka mentah untuk variabel X Y = Angka mentah untuk variabel Y

Jika rhitung> rtabel maka instrumen dinyatakan valid. Jika rhitung< rtabelmaka intrumen dinyatakan tidak valid.

3.8.2 Uji Reliabilias Instrumen

Uji reabilitas adalah sebuah alat ukur berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumens tersebut (Sinulingga 2011, 205). Pengujian reliabilitas pada umumnya digunakan untuk pengujian stabilitas instrumen dan konsistensi internal instrumen. Untuk menguji reliabilitas yaitu dengan menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha. digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen yang pertanyaan-pertanyaannya menggunakan skor dalam rentangan tertentu.

Rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien Cronboach Alpha adalah sebagai berikut:

=

(

� −

1)

� �

∑ σ

2

σ

2

Keterangan:

r = koefisien realibilitas instrumen (cronboach alpha) k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ σ

2 = total varian butir

σ

2

=

total varian

Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan realibilitasnya dengan kriteria:

Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel

Pengukuran uji validitas dan reliabilitas menggunakan software SPSS Versi 16.0


(36)

3.9 Analisis Data

3.9.1 Analisis Deskriptif

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya di analisis dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan cara penyusunan dan pengelompokkan data kemudian di analisis berdasarkan rumus:

P =�

� × 100% Keterangan :

P = Persentase

F = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Jumlah responden

Dalam menginterpretasikan besarnya persentase yang didapat, peneliti menggunakan metode sebagai berikut :

1 - 25 % : Sebagian kecil 26-49 % : Hampir setengah 50 % : Setengah

51-75 % : Sebagian besar 76-99 % : Pada umumnya

100 % : Seluruhnya. (Supardi, 1979: 20) 3.9.2 Analisis Regresi Linier Sederhana

Untuk mengukur pengaruh ketersediaan koleksi buku terhadap minat baca, digunakan analisis regresi linier sederhana yaitu :

Ŷ = a + bX Dimana :

Ŷ = Ketersediaan Koleksi a = Konstanta.

b = Koefisien Regresi. X = Minat Baca

Untuk mngukur analisis regresi linier menggunakan software program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 16.0.


(37)

3.9.3 Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-t)

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh ketersediaan koleksi terhadap minat baca dilakukan dengan uji–t (uji secara parsial).

Kriteria pengujian :

Jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial ketersedian koleksi berpengaruh signifikan terhadap minat baca. Sebaliknya jika nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial ketersediaan koleksi buku cerita bergambar tidak berpengaruh signifikan terhadap minat baca.

3.9.4 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi atau persentase variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2005, 186) “Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu ( 0 ≤ r ² ≥ 1 ). Jika r² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Jika r² semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil”.

Untuk mengukur pengaruh ketersediaan koleksi terhadap minat baca berpengaruh kuat atau lemah, maka dapat berpedoman pada tabel berikut ini (Sugiyono 2005, 186)

Tabel 3.3

Interpretasi terhadap Pengaruh antar Variabel

Nilai Interpretasi

0,0 – 0,19 Sangat Lemah

0,2 – 0,39 Lemah

0,4 – 0,59 Sedang

0,6 – 0,79 Kuat


(38)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengamatan, angket dan studi kepustakaan. Pada bab ini, yang menjadi pembahasan adalah pengumpulan data berdasarkan angket, dengan cara memberi daftar pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket diberikan kepada pengguna Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan sebanyak jumlah sampel penelitian yaitu 84 orang responden.

Penyebaran angket ini dilakukan untuk mengukur pengaruh ketersediaan koleksi perpustakaan terhadap minat baca siswa SMP Negeri 30 Medan. Setiap variabel penelitian memiliki beberapa indikator berdasarkan teori-teori kemudian setiap indikator memiliki beberapa butir pernyataan yang akan diolah menggunakan metode statistik.

4.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 4.2.1 Pengujian Validitas Instrumen

Pengujian validitas instrumen bertujuan untuk mengetahui apakah butir-butir pernyataan yang ada dalam angket tersebut memang cocok untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Adapun tahap yang dilakukan peneliti dalam menguji validitas butir penyataan dengan mengkorelasikan skor dari setiap butir dengan skor dari total jawaban. Teknik yang digunakan dengan menganalisis nilai r Product Moment Correlation. Pengujian validitas instrumen penelitian ini mengambil 30 responden yang tidak termaksud dalam sampel penelitian.

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation pada setiap butir pernyataan dengan nilai r tabel. Setiap butir penyataan diketahui valid harus dikonversikan ke r tabel. Nilai r tabel diperoleh dari df= n - 2, yaitu df = 30 – 2 = 28 , maka r tabel adalah 0,361 dengan menggunakan taraf signifikansi 5%. Jika nilai Correlated Item-Total Correlation lebih besar dari 0,361 maka butir


(39)

pernyataan tersebut dinyatakan valid. Dengan demikian, untuk menguji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0.

Adapun hasil dari pengujian validitas instrumen pada setiap variabel ketersedian koleksi terhadap minat baca dalam penelitian ini adalah:

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Ketersediaan Koleksi

Indikator

Butir

Pernyataan

r

hitung

r

tabel Keterangan

a. Relevansi Koleksi 1 0,777 0,361 Valid

2 0,467 0,361 Valid

b. Kelengkapan Koleksi 3 0,708 0,361 Valid

4 0,649 0,361 Valid

c. Pemanfaatan Koleksi 5 0,739 0,361 Valid

6 0,781 0,361 Valid

7 0,392 0,361 Valid

8 0,391 0,361 Valid

d. Kemutakhiran Koleksi 9 0,669 0,361 Valid

10 0,470 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16.0

Berdsarkan Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa seluruh pernyataan instrumen variabel independent adalah valid, hal ini dapat dilihat dari

r

hitung Output nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item pada keseluruhan pernyataan lebih besar dari

r

tabel (0,361), sehingga 10 pernyataan variabel independent dapat digunakan untuk penelitian.


(40)

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Minat baca

Indikator

Butir

Pernyataan

r

hitung

r

tabel Keterangan

a. Kebutuhan Informasi 11 0,655 0,361 Valid

12 0,476 0,361 Valid

b. Motivasi 13 0,695 0,361 Valid

14 0,559 0,361 Valid

15 0,770 0,361 Valid

16 0,391 0,361 Valid

17 0,600 0,361 Valid

c. Lingkungan Membaca 18 0,675 0,361 Valid

19 0,576 0,361 Valid

20 0,472 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16.0

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas responden menunjukkan bahwa seluruh pernyataan instrumen variabel independent adalah valid, hal ini dapat dilihat dari

r

hitung Output nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item pada keseluruhan pernyataan lebih besar dari

r

tabel (0,361), sehingga 10 pernyataan variabel independent dapat digunakan untuk penelitian.

4.2.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen

Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya. Pengujian realibilitas ini dilakukan dengan uji Cronbach Alpha.

Variabel dikatakan reliabel jika nilai

r

Cronbach Alpha > 0,6

4.2.2.1 Variabel Ketersediaan Koleksi (X)

Pengujian reliabilitas untuk variabel ketersediaan koleksi (X) dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:


(41)

4.3 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Ketersediaan Koleksi (X)

Cronbach's

Alpha N of Items

.808 10

Sumber:Hasil Perhitungan SPSS Versi 16.0

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas data yang diteliti bahwa Variabel ketersediaan koleksi (X) dapat dilihat pada kolom Cronbach’s Alpha , dapat diketahui bahwa variabel ketersediaan koleksi (X) adalah reliabel karena nilai

Cronbach’s Alpha > 0,60.

4.2.2.2 Variabel Minat Baca (Y)

Pengujian reliabilitas untuk Variabel Minat Baca (Y) dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

4.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Minat Baca (Y)

Cronbach's

Alpha N of Items

.794 10

Sumber:Hasil Perhitungan SPSS Versi 16.0

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas data dapat diteliti variabel minat baca (Y) dapat dilihat pada kolom Cronbach’s Alpha , dapat diketahui bahwa setiap pernyataan variabel minat baca (Y) dinyatakan reliabel karena nilai


(42)

4.3 Analisis Deskriptif

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Ketersediaan Koleksi (Variabel X) Ketersediaan koleksi perpustakaan adalah kesediaan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi siswa melalui sumber informasi yang beragam, relevan dan memadai dengan kebutuhan informasi siswa. Adapun indikator untuk mengukur variabel ketersediaan koleksi yaitu (1) Relevansi Koleksi, (2) Kelengkapan Koleksi, (3) Pemanfaatan Koleksi, (4) Kemutakhiran Koleksi. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap ketersediaan koleksi di SMP Negeri 30 Medan dapat dilihat melalui jawaban yang telah dijawab responden pada angket yang telah disebarkan.

4.3.1.1 Ketersediaan Koleksi ditinjau dari Relevansi Koleksi 4.3.1.1.2 Koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan

Pernyataan responden mengenai koleksi perpustakaan pada Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Koleksi Perpustakaan Sesuai Dengan Kebutuhan

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 1. Koleksi perpustakaan

sesuai dengan kebutuhan saya

SS 18 21,4%

S 31 36,9%

TS 34 40,5%

STS 1 1,2%

Total 84 100%

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diinterpretasikan jawaban responden adalah sebagai berikut:

Jawaban pernyataan nomor 1 yaitu koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan 18 responden menyatakan sangat setuju (21,4%), 31 responden menyatakan setuju (36,9%), 34 responden menyatakan tidak setuju (40,5%), 1 responden menyatakan sangat tidak setuju (1,2%). Dengan demikian, responden setuju koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan sebanyak 49 (58,3%) dan sebanyak 35 (41,7%) menyatakan tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa


(43)

koleksi yang ada di perpustakaan SMP Negeri 30 Medan sudah sesuai dengan kebutuhan.

4.3.1.1.3 Koleksi Buku Pelajaran Membantu Proses Belajar

Pernyataan responden mengenai koleksi buku pelajaran membantu proses belajar pada Perpustakaan SMP Negeri 30 Medan dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Koleksi Buku Pelajaran Membantu Proses Belajar

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 2. Buku Pelajaran yang

tersedia di perpustakaan membantu proses belajar di sekolah.

SS 31 21,4%

S 53 63,1%

TS 0 0,0%

STS 0 0,0%

Total 84 100%

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diinterpretasikan jawaban responden adalah sebagai berikut:

Jawaban pernyataan nomor 2 yaitu buku pelajaran yang tersedia di perpustakaan membantu proses belajar disekolah 31 responden menyatakan sangat setuju (36,9%), 53 responden menyatakan setuju (63,1%), dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju. Berdasarkan jawaban responden setuju koleksi buku pelajaran yang tersedia dapat membantu proses belajar sebanyak 84 (100%) dan tidak ada responden menyatakan tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa koleksi buku pelajaran yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 30 Medan dapat membantu proses belajar disekolah.


(44)

4.3.1.2 Ketersediaan Koleksi Ditinjau dari Kelengkapan Koleksi 4.3.1.2.1 Koleksi Perpustakaan Beragam dan Bervariasi

Pernyataan responden mengenai koleksi perpustakaan beragam dan bervariasi dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Koleksi Perpustakaan Beragam dan Bervariasi

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 3. Koleksi yang tersedia di

perpustakaan sangat beragam dan bervariasi

SS 24 28,6%

S 53 61,1%

TS 7 8,3%

STS 0 0,0%

Total 84 100%

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diinterpretasikan bahwa jawaban responden dapat dijelaskan sebagai berikut:

Jawaban pernyataan nomor 3 yaitu koleksi yang tersedia di perpustakaan sangat beragam dan bervariasi 24 responden menyatakan sangat setuju (28,6%), 53 responden menyatakan setuju (61,1%), 7 responden menyatakan tidak setuju (8,3%) dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan jawaban, responden setuju koleksi yang tersedia beragam dan bervariasi sebanyak 77 (89,7%) dan 7 (8,3%) responden tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 30 Medan sangat beragam dan bervariasi.

4.3.1.2.2 Jumlah Koleksi Perpustakaan Sudah Mencukupi Kebutuhan Pengguna.

Pernyataan responden mengenai jumlah koleksi perpustakaan sudah mencukupi kebutuhan pengguna dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:


(45)

Tabel 4.8 Jumlah Koleksi Perpustakaan Sudah Mencukupi Kebutuhan Pengguna

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 4. Jumlah koleksi yang

tersedia di perpustakaan sudah mencukupi

SS 12 14,3%

S 27 32,1%

TS 42 50%

STS 3 3,6%

Total 84 100%

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diinterpretasikan jawaban responden sebagai berikut:

Jawaban pernyataan nomor 4 yaitu jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan sudah mencukupi 12 responden menyatakan sangat setuju (14,3%), 27 responden menyatakan setuju (32,1%), 42 responden menyatakan tidak setuju (50,0%) dan 3 responden menyatakan sangat tidak setuju (3,6%). Berdasarkan jawaban, responden setuju jumlah koleksi perpustakaan sudah mencukupi sebanyak 39 (46,4%) dan sebanyak 45 (53,6%) responden tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan tidak mencukupi untuk kebutuhan pengguna

4.3.1.3 Ketersediaan Koleksi Ditinjau dari Pemanfaatan Koleksi

4.3.1.3.1 Petugas Perpustakaan Memberikan Bimbingan Kepada Pengguna Perpustakaan

Pernyataan responden mengenai Bimbingan yang diberikan oleh petugas perpustakaan dalam memanfaatkan perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:


(46)

Tabel 4.9 Petugas Perpustakaan Memberikan Bimbingan Kepada Pengguna Perpustakaan

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 5. Petugas perpustakaan

memberikan bimbingan dalam memanfaatkan perpustakaan

SS 15 17,9%

S 61 72,6%

TS 7 8,3%

STS 1 1,2%

Total 84 100%

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diinterpretasikan jawaban responden dapat adalah sebagai berikut:

Jawaban pernyataan nomor 5 yaitu petugas perpustakaan memberi bimbingan dalam memanfaatkan perpustakaan 15 responden menyatakan sangat setuju (17,9%), 61 responden menyatakan setuju (72,6%), 7 responden menyatakan tidak setuju (8,3%) dan 1 responden menyatakan sangat tidak setuju (1,2%). Berdasarkan jawaban, responden setuju petugas perpustakaan memberi bimbingan dalam memanfaatkan perpustakaan sebanyak 76 (90,5%) dan Sebanyak 8 (9,5%) responden tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa petugas perpustakaan SMP Negeri 30 Medan memberi bimbingan kepada pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan.

4.3.1.3.2 Petugas Perpustakaan Membantu Pengguna Menemukan Koleksi Pernyataan responden mengenai petugas perpustakaan membantu pengguna menemukan koleksi yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:


(47)

Tabel 4.10 Petugas Perpustakaan Membantu Pengguna Menemukan Koleksi

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 6. Petugas perpustakaan

membantu saya untuk menemukan koleksi yang saya butuhkan.

SS 17 20,2%

S 53 63,1%

TS 13 15,5%

STS 1 1,2%

Total 84 100%

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diinterpretasikan bahwa jawaban responden adalah sebagai berikut:

Jawaban pernyataan nomor 6 yaitu petugas perpustakaan membantu dalam menemukan koleksi yang dibutuhkan 17 responden menyatakan sangat setuju (20,2%), 53 responden menyatakan setuju (63,1%), 13 responden menyatakan tidak setuju (15,5%) dan 1 responden menyatakan sangat tidak setuju (1,2). Berdasarkan jawaban, responden setuju petugas perpustakaan membantu dalam menemukan koleksi yang dibutuhkan sebanyak 70 (83,3%) dan sebanyak 14 (16,7%) responden tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa petugas perpustakaan SMP Negeri 30 Medan dapat membantu pengguna dalam menemukan koleksi yang dibutuhkan.

4.3.1.3.3 Pengguna Memanfaatkan Koleksi dengan Cara Meminjam

Pernyataan responden mengenai pengguna memanfaatkan koleksi dengan cara meminjam dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:


(48)

Tabel 4.11 Pengguna Memanfaatakan Koleksi dengan Cara Meminjam

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 7. Saya memanfaatkan koleksi

perpustakaan dengan cara meminjam untuk dibawa pulang.

SS 28 33,3%

S 41 48,8%

TS 15 17,9%

STS 0 0,0%

Total 84 100%

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diinterpretasikan jawaban responden adalah sebagai berikut:

Jawaban pernyataan nomor 7 yaitu saya memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan cara meminjam untuk dibawa pulang 8 responden menyatakan sangat setuju (9,5%), 41 responden menyatakan setuju (48,8%), 15 responden menyatakan tidak setuju (17,9%) dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju Berdasarkan jawaban, responden setuju memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan cara meminjam untuk dibawa pulang sebanyak 69 (82,1%) dan Sebanyak 15 (17,9%) responden tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan cara meminjam untuk dibawa pulang.

4.3.1.3.3 Pengguna Memanfaatkan Koleksi dengan Cara Membaca Diruang Baca

Pernyataan responden mengenai pengguna memanfaatkan koleksi dengan cara membaca diruang baca dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:


(49)

Tabel 4.12 Pengguna Memanfaatkan Koleksi dengan Cara Membaca Diruang Baca

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 1. Saya memanfaatkan

koleksi hanya untuk membaca di ruang baca perpustakaan.

SS 8 9,5%

S 38 45,2%

TS 38 45,2%

STS 0 0,0%

Total 84 100%

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diinterpretasikan jawaban responden adalah sebagai berikut:

Jawaban pernyataan nomor 8 yaitu saya memanfaatkan koleksi perpustakaan hanya untuk membaca diruang baca perpustakaan 8 responden menyatakan sangat setuju (33,3%), 38 responden menyatakan setuju (45,2%), 38 responden menyatakan tidak setuju (17,9%) dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju Berdasarkan jawaban, responden setuju memanfaatkan koleksi perpustakaan hanya untuk membaca diruang baca perpustakaan sebanyak 46 (78,5%) dan Sebanyak 38 (45,2%) responden tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden memanfaatkan koleksi perpustakaan hanya untuk membaca diruang baca perpustakaan.

4.3.1.4 Ketersediaan Koleksi Ditinjau dari Kemutakhiran Koleksi 4.3.1.4.1 Kemutakhiran Koleksi

Pernyataan responden mengenai kemutakhiran koleksi dapat dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:


(50)

Tabel 4.13 Kemutakhiran Koleksi

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 9. Koleksi yang tersedia di

perpustakaan mutakhir (up to date)

SS 13 15,5%

S 30 35,7%

TS 36 42,9%

STS 5 6,0%

Total 84 100%

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diinterpretasikan jawaban responden adalah sebagai berikut:

Jawaban pernyataan nomor 9 yaitu koleksi yang tersedia di perpustakaan mutakhir (up to date) 13 responden menyatakan sangat setuju (15,5%), 30 responden menyatakan setuju (35,7%), 36 responden menyatakan tidak setuju (42,9%) dan 5 responden menyatakan sangat tidak setuju (6,0%). Berdasarkan jawaban, responden setuju koleksi yang tersedia di perpustakaan mutakhir (up to date) sebanyak 43 (57,5%) dan sebanyak 41 (48,9%) responden tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan SMP Negeri 30 Medan mutakhir (up to date).

4.3.1.4.2 Koleksi Sesuai dengan Kurikulum

Pernyataan responden mengenai koleksi sesuai dengan kurikulum Sekolah SMP Negeri 30 Medan dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut:


(51)

Tabel 4.14 Koleksi Sesuai dengan Kurikulum

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 10. Koleksi yang ada di

perpustakaan sesuai dengan kurikulum Sekolah SMP Negeri 30 Medan.

SS 27 32,1%

S 43 51,2%

TS 14 16,7%

STS 0 0,0%

Total 84 100%

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diinterpretasikan jawaban reponden adalah sebagai berikut:

Jawaban pernyataan nomor 10 yaitu koleksi yang ada di perpustakaan sesuai dengan kurikulum Sekolah SMP Negeri 30 Medan 27 responden menyatakan sangat setuju (32,1%), 43 responden menyatakan setuju (51,2%), 14 responden menyatakan tidak setuju (16,7%) dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan jawaban, responden setuju koleksi yang ada di perpustakaan sesuai dengan kurikulum Sekolah SMP Negeri 30 Medan sebanyak 70 (83,3%) dan sebanyak 14 (16,7%) responden tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa koleksi yang ada di perpustakaan sesuai dengan kurikulum Sekolah SMP Negeri 30 Medan.

4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat Baca (Y)

Minat baca adalah keinginan hati yang tinggi terhadap suatu bacaan. Adapun indikator untuk mengukur variabel ketersediaan koleksi yaitu (1) Kebutuhan Informasi (2) Motivasi Membaca (3) Lingkungan Membaca Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap ketersediaan koleksi di SMP Negeri 30 Medan dapat dilihat melalui jawaban yang telah dijawab responden pada angket yang telah disebarkan.


(52)

4.3.2.1 Minat Baca Ditinjau dari Kebutuhan Informasi 4.3.2.1.1 Frekuensi Pemanfatan Perpustakaan

Pernyataan responden mengenai frekuensi pemanfaatan perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.15 Frekuensi Pemanfaatan Perpustakaan

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 11. Saya menghabiskan waktu

selama 1 jam lebih untuk membaca buku di

perpustakaan

SS 11 13,1%

S 47 56,0%

TS 24 28,6%

STS 2 2,4%

Total 84 100%

Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diinterpretasikan jawaban responden adalah sebagai berikut:

Jawaban pernyataan nomor 11 yaitu saya menghabiskan waktu selama 1 jam lebih untuk membaca buku di perpustakaan 11 responden menyatakan sangat setuju (13,1%), 47 responden menyatakan setuju (56,0%), 24 responden menyatakan tidak setuju (28,6%) dan 2 responden menyatakan sangat tidak setuju (2,4%). Berdasarkan jawaban, responden setuju menghabiskan waktu selama 1 jam di perpustakaan untuk membaca buku sebanyak 58 (69,1%) dan sebanyak 26 (31,0%) responden tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa responden mengahabiskan waktu selama 1 jam untuk membaca buku di perpustakaan

4.3.2.1.2Kebutuhan Informasi Pengguna

Pernyataan responden mengenai kebutuhan informasi pengguna dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut:


(53)

Tabel 4.16 Kebutuhan Informasi Pengguna

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Frekuensi Presentase (%) 12 Kebutuhan informasi

mendorong saya untuk membaca di perpustakaan.

SS 27 32,1%

S 53 63,1%

TS 4 4,8%

STS 0 0,0

Total 84 100%

Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diinterpretasikan jawaban responden adalah sebagai berikut:

Jawaban pernyataan nomor 12 yaitu kebutuhan informasi mendorong saya untuk membaca di perpustakaan 27 responden menyatakan sangat setuju (32,1%), 53 responden menyatakan setuju (63,1%), 4 responden menyatakan tidak setuju (4,8%) dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan jawaban, responden setuju kebutuhan informasi mendorong untuk membaca di perpustakaan sebanyak 80 (95,2%) dan sebanyak 4 (4,8%) responden tidak setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi mendorong responden untuk membaca di perpustakaan.

4.3.2.2 Minat Baca Ditinjau dari Motivasi Membaca 4.3.2.2.1 Kemudahan Mengakses Bahan Bacaan

Pernyataan responden mengenai kemudahan mengakses bahan bacaan dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut:


(1)

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 15 17.9 17.9 17.9

Setuju 41 48.8 48.8 66.7

Sangat Setuju 28 33.3 33.3 100.0

Total 84 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 38 45.2 45.2 45.2

Setuju 38 45.2 45.2 90.5

Sangat Setuju 8 9.5 9.5 100.0

Total 84 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 5 6.0 6.0 6.0

Tidak Setuju 36 42.9 42.9 48.8

Setuju 30 35.7 35.7 84.5

Sangat Setuju 13 15.5 15.5 100.0


(2)

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 14 16.7 16.7 16.7

Setuju 43 51.2 51.2 67.9

Sangat Setuju 27 32.1 32.1 100.0

Total 84 100.0 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.4 2.4 2.4

Tidak Setuju 24 28.6 28.6 31.0

Setuju 47 56.0 56.0 86.9

Sangat Setuju 11 13.1 13.1 100.0

Total 84 100.0 100.0

P12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 4 4.8 4.8 4.8

Setuju 53 63.1 63.1 67.9

Sangat Setuju 27 32.1 32.1 100.0


(3)

P13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.4 2.4 2.4

Tidak Setuju 3 3.6 3.6 6.0

Setuju 58 69.0 69.0 75.0

Sangat Setuju 21 25.0 25.0 100.0

Total 84 100.0 100.0

P14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 3 3.6 3.6 3.6

Setuju 57 67.9 67.9 71.4

Sangat Setuju 24 28.6 28.6 100.0

Total 84 100.0 100.0

P15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.2 1.2 1.2

Tidak Setuju 7 8.3 8.3 9.5

Setuju 58 69.0 69.0 78.6

Sangat Setuju 18 21.4 21.4 100.0


(4)

P16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.2 1.2 1.2

Tidak Setuju 14 16.7 16.7 17.9

Setuju 56 66.7 66.7 84.5

Sangat Setuju 13 15.5 15.5 100.0

Total 84 100.0 100.0

P17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.4 2.4 2.4

Tidak Setuju 1 1.2 1.2 3.6

Setuju 34 40.5 40.5 44.0

Sangat Setuju 47 56.0 56.0 100.0

Total 84 100.0 100.0

P18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.4 2.4 2.4

Tidak Setuju 4 4.8 4.8 7.1

Setuju 42 50.0 50.0 57.1

Sangat Setuju 36 42.9 42.9 100.0


(5)

P19

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 12 14.3 14.3 14.3

Setuju 45 53.6 53.6 67.9

Sangat Setuju 27 32.1 32.1 100.0

Total 84 100.0 100.0

P20

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.2 1.2 1.2

Tidak Setuju 5 6.0 6.0 7.1

Setuju 60 71.4 71.4 78.6

Sangat Setuju 18 21.4 21.4 100.0


(6)

Lampiran 4: Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Ketersediaan

Koleksia . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Minat Baca

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .487a .237 .228 2.95815 1.757

a. Predictors: (Constant), Ketersediaan Koleksi b. Dependent Variable: Minat Baca

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficien ts

t Sig.

B Std. Error Beta