Peningkatan Minat Baca Masyarakat Melalui Pemanfaatan Perpustakaan Umum Kabupaten Batu Bara

(1)

Lampiran 1

No. Kuesioner :__ Kuesioner Penelitian

PENINGKATAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN BATU BARA

Dengan hormat,

Dalam rangka memperoleh data untuk penelitian saya, maka dengan ini saya berharap kesedian saudara/i untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner yang saya berikan kepada saudara/i berikut ini dengan sejujurnya. Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya bagi penelitian ini, atas bantuannya saya ucapkan terima kasih. Petunjuk Pengisian:

1. Penelitian ini bertujuan untuk penyusunan skripsi, untuk itu mohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner dengan jawaban yang Saudara/i anggap sesuai. 2. Perhatikan dan cermati setiap pertanyaan sebelum memilih jawaban.

3. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling benar. 4. Gunakan kejujuran anda dan jangan terpengaruh oleh jawaban teman . 5. Terimakasih atas partisipasi Saudara/i.

Identitas Responden

Jenis Kelamin : _____________________________________ Pendidikan :_____________________________________

1. Barapa kali dalam seminggu Saudara/i mengunjungi perpustakaan? a. 1-2 kali c. 5-6 kali

b. 3-4 kali d. > 6 kali

2. Berapa lama waktu yang Saudara/i gunakan saat di perpustakaan? a. 15 menit c. 60 menit

b. 30 menit d. ≥ 60 menit 3. Apakah tujuan Saudara/i membaca di perpustakaan?

a. Untuk kesenangan c. Untuk menyelasaikan tugas sekolah/kuliah b. Menambah pengetahuan d. Mengisi waktu luang

4. Apakah dengan membaca di perpustakaan dapat membantu Saudara/i dalam mendapatkan informasi?

a. Sangat membantu c. Kurang membantu b. Membantu d. Tidak membantu


(2)

5. Apakah jam buka perpustakaan Kabupaten Batu Bara sudah sesuai? a. Sangat sesuai c. Kurang sesuai

b. Sesuai d. Tidak sesuai

6. Penerapan system layanan terbuka di perpustakaan, dimana Saudara/i dapat langsung menuju rak buku untuk mencari buku yang Saudara butuhkan. Apakah Saudara setuju dengan layanan tersebut?

a. Sangat setuju c. Kurang setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

7. Menurut saudara/i apakah jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan sudah memadai? a. Sangat memadai c. Kurang memadai

b. Memadai d. Tidak memadai

8. Menurut saudara/i, apakah perpustakaan Kabupaten Batu Bara selalu menyediakan koleksi yang baru?

a. Selalu menyediakan c. Kadang-kadang menyediakan b. Sering menyediakan d. Tidak menyediakan

9. Menurut Saudara/i, apakah fasilitas gedung dan peralatan di perpustakaan telah memadai? a. Sangat memadai c. Kurang memadai

b. Memadai d. Tidak memadai

10. Apakah Saudara/i merasa nyaman ketika berada di ruang baca perpustakaan? a. Sangat nyaman c. Kurang nyaman

b. Nyaman d. Tidak nyaman

11. Apakah anda senang membaca buku dalam setiap kesempatan dan waktu luang? a. Sangat senang

b. Senang c. Biasa saja d. Tidak senang

12. Apakah anda setuju membaca buku merupakan kebutuhan bagi anda?

a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju


(3)

13. Apakah anda setuju mebaca buku lebih menarik daripada kegiatan lain seperti nonton tv?

a. Sangat setuju c. Kurang setuju b. Setuju d. Tidak setuju

14. Apakah anda pernah memanfaatkan waktu luang anda untuk membaca buku?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

15. Ketika dihadapkan pada pilihan anda lebih memilih membaca dari Buku daripada dari internet?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

______. 2006. Prosedur Penelitian, suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka cipta. Damaiwati, Elly. 2007. Karena Buku Senikmat Susu. Solo : Indiva Media Kreasi.

Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakara: Grasindo.

______ 2001. Pembinaan minat baca. Jakarta : Universitas Terbuka.

Ginting, Vera. 2005. Penguatan membaca fasilitas Lingkungan sekolah dan keterampilan dasar membaca Bahasa Indonesia serta Minat Baca Murid.

http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.1735%20Penguatan%20 Membaca.Pdf. Diakses pada tanggal 14 Maret 2015

Hasugian, jonner. 2009. Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi. Medan : USU Press.

Hermawan, Rachman 2006. Etika Kepustakawanan: suatu pendukung terhadap kode etik pustakawan Indonesia. Jakarta : Sagung Seto.

Jahja, Jeni Adria. 2006. Perpustakaan Sebagai Pusat Minat Baca: Usaha Universitas Negeri Jakarta.

Kamah, Idris,dkk. 2002. Pedoman Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Jakarta : Depdiknas.

KOSWARA, Engkos (editor) 2005 , Dinamika Informasi dalam Era Global. Bandung : IPI dan Remadja Rosdakarya.

Lasa, HS. 1994. Jenis-Jenis Pelayanan Informasi di Perpustakaan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Mdjito. 1994. Pembinaan Minat Baca. Jakarta : Universitas Terbuka, Depdikbud. Novita, E. 2007. Pembinaan Minat Baca Bagi Siswa Sekolah Dasar. Perpustakaan

UNM. Malang.

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Desa . 2000. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Pedoman pembinaan minat baca. 2002. Jakarta. Perpustakaan Nasional RI. Rahayunigsih. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007.


(5)

Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rimbarawa, Kosam, 2006. Aksentuasi Perpustakaan Dan Pustakawan. Jakarta : Sagung Seto. Siregar, A. Ridwan.2004. Perpustakaan: Energi Pembangunan Bangsa. Medan : USU Press. ______. 2008. Pembinaan Minat Baca Anak. Medan: USU Press.

Sugiyono, Metode Penelitian. Bandung : Alfa Beta, 1998.

Sulistyo-Basuki.1991. Pengantar Ilmu perpustakaan. Jakarta : Gramedia. Sutarno. 2003. Perpustakaan Dan Masyarakat. Jakarta : Sagung Seto. ______. 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto

______.2008. satu abad kebangkitan nasional dan kebangkitan perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto.

Suwarno, W. 2007. Dasar-dasar ilmu perpustakaan sebuah pendekatan praktis. Yogyakarta : Ar-ruzz media.

Syahrial-Pamuntjak, Rusina. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta : Djambatan.

Yusuf, Taslimah. 1996. Manajemen Perpustakaan umum .Jakarta : Universitas Terbuka Depdikbud.

Yusup, Pawit. 1995. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung : Rosdakarya.

diakses

pada tanggal 7 September 2015

September 2015

diakses pada tanggal 7

September 2015

diakses pada tanggal 7 September 2015

diakses pada tanggal 7

September 2015

diakses pada tanggal 7 September 2015


(6)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deksriptif kuantitatif dengan alasan penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih jauh detail mengenai suatu gejala atau fenomena.

Menurut Arikunto, (2006, 3) penelitian deskriptif adalah “penelitian untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.

Sedangkan Menurut Sugiyono (2005, 11) penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel ataulebih(indepeden)tanpamembuatperbandingan,atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang didasarkan pada data dan keadaan yang sebenarnya terjadi dan data apa adanya.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara di Jln. Imam Bonjol, Kel. Labuhan Ruku, Kecamatan Talawi.

45 3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian merupakan objek atau sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2006: 90) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri


(7)

atas obyek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakatyang terdaftar sebagai anggota perpustakaan dan masyarakat Kabupaten Batu Bara, tahun 2014/2015 yaitu berjumlah 4.914 orang terdiri dari tingkat SMP 1828 orang, SMA 2078 orang, dan Mahasiswa 1008 orang.

Populasi menurut tingkat pendidikan

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Menurut Strata Pendidikan STARATA/TINGKAT

PENDIDIKAN

POPULASI/JUMLAH

1. SMP 2. SMA 3. Mahasiswa

1828 orang 2078 orang 1008 orang

JUMLAH 4914 orang

3.3.2 Sampel

Sampel ditentukan dalam penelitian sebagai bahan pertimbangan efisiensi dan mengarah pada sentralisasi permasalahan dengan memfokuskan pada sebagian dari populasinya. Dalam penelitian penentuan sampel yang tepat merupakan langkah awal dari keberhasilan penelitian, karena dalam pemilihan sampel yang dilakukan dengan tidak benar akan menghasilkan temuan yang kurang memenuhi sasarannya.

Menurut Sugiyono (2007: 91) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi”.


(8)

Mengingat jumlah populasi yang besar,maka untuk menghemat waktu dan biaya, penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin. Perhitunggan sampel dalam penelitian ini adalah:

n= � �+��� Dimana :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = taraf kesalahan sebesar 10%

sesuai dengan rumus diatas, maka sampel penelitian ini adalah: n =

�+��� n = �.���

�+�.���(�,�)� n = �.���

�+�.���(�,��) n = �.���

��,�� n = 98,005584

Maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah 98 orang.

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui jumlah sampel penelitian ini sebanyak 98 orang. Karena populasi penelitian berstrata, maka teknik penentuan sampel adalah dengan menggunakan teknik proportionete stratified random sampling.

Menurut Sugiyono (2005, 81), “Propotionate stratified random sampling digunakan bilapopulasi mempunyai anggota/ unsur yang tidak homogen dan berstrata secaraproposional”.

Sehingga dapat diketahui jumlah sampel yang ditentukan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Sub Penentuan Sampel Berdasarkan Strata


(9)

Strata Pendidikan

Populasi Rumus Jumlah

SMP 1828 orang 1828

4914 x 98=36,4558

36

SMA 2078 orang 2078

4914 x98=42,4415

42

Mahasiswa 1008 orang 1008

4914x98=20,1025

20

Total 4914 orang Jumlah 98 orang

3.4 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk suatu penelitian. Menurut Arikunto ( 2002: 136) bahwa: “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah Kuesioner.

3.4.1 Kuesioner

Kuesioner merupakan alat pengumpul data, kuesioner diajukan pada responden dalam bentuk tertulis disampaikan secara langsung kealamat responden, kantor, atau tempat lain.

Menurut Joko Subagyo (1997: 35) bahwa:

Kuesioner merupakan alat pengumpul data, yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun secara kronologis dari yang umum mengarah pada khusus untuk diberikan kepada responden / informan yang umumnya daftar pertanyaan tersebut diberikan langsung kepada responden”.

Pada penelitian ini, kuesioner disusun dalam bentuk pertanyaan dimana setiap pertanyaan akan berpedoman pada kisi-kisi angket.


(10)

3.4.2 Kisi-kisi Kuesioner

Untuk mempermudah pembuatan kuesioner, maka perlu menyajikam kisi-kisi kuesioner, sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner

Indikator No. Item Jumlah

Item 1.Pelayanan operasional

perpustakaan

1, 2, 3, 4, 5, 6

6 2.Pemanfaatan Fasilitas

Perpustakaan

7, 8, 9, 10 4

4. Minat Baca 11, 12, 13,

14, 15

5

Jumlah 15

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data ini adalah:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner. 2. Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari buku, jurnal, majalah, laporan

tahunan dan dokumentasi lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. 3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu sebagai berikut.

- Kuesioner, yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan masalah penelitian untuk diisi oleh responden.

- Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan buku, jurnal, majalah, laporan tahunan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.


(11)

3.7 Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sesuai dengan item pertanyaan pada kuesioner, kemudian data dihitung persentasenya untuk kemudian diinterpretasikan. selanjutnya dianalisis dalam interpretasikan. Untuk menghitung persentasi jawaban yang diberikan responden digunakan rumus sebagai berikut :

P =

x 100% Keterangan : P = Persentase

F = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Jumlah Responden

Dalam menafsirkan data, peneliti menggunakan metode penafsiran Arikunto, (2000 : 57) dengan rincian sebagai berikut :

0, 00 % : tidak ada 1, 00 - 24, 99 % : Sebagian kecil 25, 00 - 49,99 % : Hampir setengah 50, 00 % : Setengah

50,01- 74,99 % : Sebagian besar 75,00– 99,99 % : Pada Umumnya 100 % : Seluruhnya


(12)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil dan pembahasan penelitian, hasil dan pembahasan tersebut merupakan penjelasan penulis secara nyata berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden penelitian di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara di Jln. Imam Bonjol, Kel. Labuhan Ruku, Kecamatan Talawi.

4.1 Frekuensi Kunjungan Responden Ke Perpustakaan Dalam Satu Minggu

Untuk mengetahui pernyataan responden mengenai hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1 dan berikut ini:

Tabel 4.1 Frekuensi Kunjungan

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

f %

1. Barapa kali dalam seminggu

Saudara/i mengunjungi perpustakaan?

a. 1-2 kali 58 59,2 b. 3-4 kali 31 31,6 c. 5-6 kali 6 6,1 d. >6 kali 3 3,1

Jumlah 98 100,0

Berdasarkan tabel 4.1 di atas merupakan jawaban responden terhadap petanyaan kunjungan respondenke perpustakaan, data di atas dapat diketahui bahwa 58 responden atau (59,2%) melakukan kunjungan sebanyak 1-2 kali dalam satu minggu datang ke perpustakaan, kemudian 31 responden atau (31,6%) berkunjung ke perpustakaan sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu, selanjutnya hanya 6 responden atau (6,1%) yang berkunjung ke perpustakaan sebanyak 5-6 kali dalam satu minggu, dan hanya3 (3,1%) responden yang kunjungan ke perpustakaan sebanyak ≥ 6 kali dalam satu minggu.

Dari persentase jawaban yang diperoleh, maka dapat diinterpretasikan bahwa 59,2% atau sebagian besarresponden melakukan kunjungan ke perpustakaan 1-2 kali dalam satu minggu. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat kunjungan responden


(13)

perpustakaan, rata-rata responden menghabisakan waktunluangnya untuk kegiatan lain dari pada ke perpustakaan.

4.2 Waktu yang Digunakan Responden di Perpustakaan

Untuk mengetahui waktu yang digunakan responden di perpustakaan dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Waktu yang digunakan

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

2. Berapa lama waktu yang Saudara/i gunakan saat di perpustakaan?

a. 15 menit 54 55,1 b. 30 menit 20 20,4 c. 60 menit 21 21,4 d. >60menit 3 3,1

Jumlah 98 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa 54 responden atau (55,1%) menyatakan waktu yang digunakan di perpustakaan adalah 15 menit, Kemudian sebanyak 20 responden atau (20,4%) yang menyatakan bahwa waktu yang digunakan selama di perpustakaan adalah 30menit, Selanjutnya untuk waktu yang digunakan selama 60 menit dilakukan oleh 21 responden atau (21,4%), dan hanya 3 orang responden (3,1%) yang menghabiskan waktu selama lebih dari 60 menit selama di perpustakaan.

Dari persentase jawaban yang di peroleh, maka dapat diinterprestasikan bahwa sebagian besar responden yaitu 55,1% menyatakan waktu yang digunakan di perpustakaan adalah 15 menit. Sedangkan 21,4% atau sebagian kecil menyatakan waktu yang digunakan saat di perpustakaan selama 60 menit. Hal ini menggambarkan masih rendahnya kesadaran responden untuk meluangkan waktunya untuk keperpustakan.

4.3 Tujuan Membaca

Dalam memanfatkan bahan pustaka di perpustakaan responden memiliki tujuan tertentu. Untuk mengetahui pendapat responden mengenai tujuan membaca dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini :


(14)

Tabel 4.3 Tujuan Membaca

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

3. Apakah tujuan Saudara/i membaca di perpustakaan?

a. Untuk kesenangan

12 12,2 b. Menambah

pengetahuan

23 23,5 c. Untuk

menyelasaikan tugas

sekolah/kuliah

51 52,0

d. Mengisi waktu luang

12 12,2

Jumlah 98 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 di atas merupakan jawaban responden terhadap pertanyaan apa yang menjadi tujuan responden membaca bahan pustaka di perpustakaan. Data di atas menunjukan bahwa 12 responden atau (12,2%) menyatakan untuk kesenangan, 23 responden atau (23,5%) menyatakan menambah pengetahuan, 51 responden atau (52,0%) menyatakan untuk menyelesaikan tugas dan 12 responden atau (12,2%) menyatakan untuk mengisi waktu luang.

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka, dapat diinterpretasikansebagian besar responden yaitu 52,0% menyatakan tujuan pengguna datang ke perpustakaan untuk menyelesaikan tugas,dan hanya sebagian kecil responden 12,2% menyatakan tujuan pengguna datang ke perpustakaan untuk mencari kesenangan dan mengisi waktu luang. Hal ini menunjukkan bahwa responden hanya datang ke perpustakaan bila ada keperluan yang wajib dan mendesak dan hanya sedikit yang memang memiliki minat baca.

4.4 Tujuan Membaca Untuk Membantu Mendapat Informasi

Untuk mengetahui tujuan membaca dalam hal membantu keperluan setudi dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:


(15)

Tabel 4.4 Tujuan Membaca Untuk Mendapat Informasi

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

4. Apakah dengan membaca di perpustakaan dapat membantu Saudara/i dalam mendapatkan informasi?

a. Sangat membantu

29 29,6 b. Membantu 61 62,2 c. Kurang

membantu

8 8,2 d. Tidak membantu 0 0,0

Jumlah 98 100,0

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa dengan membaca di perpustakaan dapat membantu keperluan untuk mendapat informasi, sebanyak 29 responden atau (29,6%) menyatakan dengan membaca di perpustakaan sangat membantukeperluan studi pengguna, sementara 61 responden (62,2%) menyatakan dengan membaca di perpustakaan dapat membantu mendapat informasi bagi pengguna, 8 responden (8,2%) menyatakan dengan membaca di perpustakaan kurang membantu mendapat informasi dan 0 responden (0%) menyatakan tidak membantu.

Dari persentase jawaban diperoleh maka, dapat diinterpretasikan bahwa 62,2% responden atau sebagian besar menyatakan bahwa dengan membaca di

perpustakaan dapat membantu keperluan mendapat informasi bagi pengguna. 4.5 Layanan Perpustakaan

Pelayanan perpustakaan adalah suatu kegiatan memberikan pelayanan dan bantuan informasi kepada pengguna agar memperoleh bahan pustaka yang dibutuhkan. Untuk mengetahui pelayanan pengguna dalam melayani kebutuhan pengguna yang ada di perpustakaan apakah sudah sesuai atau tidak dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini:


(16)

Tabel 4.5 Jam Buka Perpustakaan

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

5. Apakah jam buka perpustakaan Kabupaten Batu Bara sudah sesuai?

a. Sangat sesuai 14 14,3

b. Sesuai 34 34,7

c. Kurang sesuai 39 39,8 d. Tidak sesuai 11 11,2

Jumlah 98 100,0

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui 11 responden (12%) menyatakan jam buka Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) sangat sesuai dengan waktu luang pengguna, 34 responden (34,7%) menyatakan jam buka Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) sesuai dengan waktu luang pengguna kemudian 39 responden (39,8%) menyatakan jam buka Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) kurang sesuai dengan waktu luangpengguna dan 11 responden (11,2%) menyatakan jam buka Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) tidak sesuaidengan waktu luang pengguna.

Dari perentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah atau 39,8% responden menyatakan jam buka Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD)kurang sesuai dengan waktu luang pengguna, hal ini menyebabkanresponden tidak dapat memanfaatkan layanan perpustakaan secara maksimal. 4.6 Sistem Layanan Perpustakaan

Untuk mengetahui sistem layanan perpustakaan dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:


(17)

Tabel 4.6 Sistem Layanan Perpustakaan

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

6. Penerapan system layanan terbuka di perpustakaan, dimana Saudara/i dapat langsung menuju rak buku untuk mencari buku yang Saudara butuhkan. Apakah Saudara setuju dengan layanan tersebut?

a. Sangat setuju 18 18,4

b. Setuju 63 64,3

c. Kurang setuju 12 12,2 d. Tidak setuju 5 5,1

Jumlah 98 100,0

Berdasarkan data pada tabel 4.6 di atas dapat diketahui 18 responden atau (18,4%) menyatakan sangat setuju bahwa sistem layanan terbuka yang diterapkan perpustakaan, 63 responden atau (64,3%) menyatakan setuju bahwa sistem layanan terbuka yang diterapkan perpustakaan, selanjutnya 12 responden atau (12,2%) menyatakan kurang setuju bahwa sistem layanan terbuka yang diterapkan perpustakaan dan 5 responden atau (5,1%) menyatakan tidak setuju.

Dari persentase jawaban yang diperoleh maka, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden atau 64,3% menyatakan setuju bahwa sistem layanan terbuka diterapkan di perpustakaan, karena pengguna beranggapan dengan sistem terbuka responden lebih leluasa untuk mencari buku yang mereka perlukan.

4. 7 Jumlah Koleksi Yang Memadai

Untuk mengetahui jumlah koleksi yang memadai dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Jumlah Koleksi Perpustakaan

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

7. Menurut saudara/i apakah jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan sudah memadai?

a. Sangat memadai 9 9,2 b. Memadai 24 24,5 c. Kurang memadai 56 57,1 d. Tidak memadai 9 9,2


(18)

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa 9 responden atau (9,2%) menyatakan jumlah koleksi yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) sangat memadai, 24 responden atau (24,5%) menyatakan jumlah koleksi yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) memadai, 56 responden atau (57,1%) menyatakan jumlah koleksi yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) kurang memadai dan 9 responden atau (9,2%) menyatakan jumlah koleksi yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) tidak memadai. Dari persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden atau 57,1% menyatakan bahwa jumlah koleksi yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) kurang memadai kebutuhan pengguna.

Sedangkan sebagian kecil responden atau 24,5% yang menyatakan bahwa jumlah koleksi yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) memadai . Hal ini perlu di perhatikan karena pada dasarnya pengguna akan senang memanfaatkan perpustakaan apabila koleksi yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan pengguna.

4.8 Kemutakhiran koleksi

Untuk mengetahui kemutakhiran koleksi dapat dilihat dari tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8 Kemutakhiran Koleksi

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

8. Menurut saudara/i, apakah perpustakaan Kabupaten Batu Bara selalu menyediakan koleksi yang baru?

a. Selalu

menyediakan

9 9,2 b. Sering

menyediakan

15 15,3 c. Kadang-kadang

menyediakan

53 54,1 d. Tidak

menyediakan

21 21,4


(19)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa 9 responden atau (9,2%) menyatakan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) selalu menyediakan koleksi yang baru, 15 responden atau (15,3%) menyatakan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD)sering menyediakan koleksi yang baru, 53 responden atau (54,1%) menyatakan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) kadang-kadang menyediakan koleksi yang baru dan 21 responden atau (21,4%) menyatakan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD)tidak menyediakan koleksi yang baru.

Dari persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden atau 54,1% menyatakan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) kadang-kadang menyediakan koleksi yang baru. Sebagian kecil responden atau 9,2% menyatakan bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) selalu menyediakan koleksi yang baru. Kemungkinan hal ini disebabkan pengadaan koleksi buku baru yang kurang dilakukan oleh pihak perpustakaan dan kemutakhiran koleksi dapat berdampak pada menurunnya semangat pengguna untuk memanfaatkan perpustakaan.

4.9 Kelengkapan Fasilitas Gedung dan Peralatan Perpustakaan

Untuk mengetahui apakah fasilitas gedung dan peralatan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) telah memadai dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini:

Tabel 4.9 Kelengkapan Fasilitas Gedung dan Peralatan Perpustakaan

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

9. Menurut Saudara/i, apakah fasilitas gedung dan peralatan di perpustakaan telah memadai?

a. Sangat memadai 12 12,2 b. Memadai 23 23,5 c. Kurang memadai 54 55,1 d. Tidak memadai 9 9,2


(20)

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 12 responden atau 12,2% menyatakan bahwa kelengkapan fasilitas gedung dan peralatan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) sangat memadai. Kemudian 23 responden atau 23,5% menyatakan bahwa kelengkapan fasilitas gedung dan peralatan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) memadai, sementara 54 responden atau 55,1% menyatakan kurang memadai dan 9 responden 9,2% menyatakan bahwa kelengkapan fasilitas gedung dan peralatan di perpustakaan tidak memadai.

Dari persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa 12,2% atau sebagian kecil responden menyatakan bahwa kelengkapan fasilitas gedung dan peralatan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) sangat memadai. Sedangkan 55,1% atau sebagian besar menyatakan bahwa kelengkapan fasilitas gedung dan peralatan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) kurang memadai. Hal ini dapat diketahui bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) harus menyediakan fasilitas gedung dan peralatan di perpustakaan diantaranya komputer untuk layanan internet, fasilitas meja dan kursi yang harus ditambah lagi sehingga pengguna dapat menikmati layanan perpustakaan dengan baik.

4.10 Suasana Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD)

Untuk mengetahui suasana Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:


(21)

Tabel 4.10 Suasana Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD)

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

10. Apakah Saudara/i merasa nyaman ketika berada di ruang baca perpustakaan?

a. Sangat nyaman 13 13,3

b. Nyaman 57 58,2

c. Kurang nyaman 22 22,4 d. Tidak nyaman 6 6,1

Jumlah 98 100,0

Berdasarkan data pada tabel 4.10 di atas dapat diketahui 13 responden atau (13,3%) menyatakan pengguna merasa sangat nyaman ketika berada di ruang Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD), 57 responden atau (58,2%) menyatakan nyaman ketika berada di ruang Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD), selanjutnya 22responden atau (22,4%) menyatakan ruang baca di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) kurang nyaman dan 6 responden (6,1%) menyatakan ruang baca Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) tidak nyaman.

Dari persentase diatas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden atau 58,2% menyatakan bahwa pengguna merasa nyaman ketika berada di ruang perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa ruangan baca Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) termasuk nyaman saat pengguna berkunjung ke perpustakaan. 4.11 Cara mengisi Waktu Luang

Untuk mengetahui cara mengisi waktu luang yang sering dilakukan reponden dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini:


(22)

Tabel 4.11 Cara mengisi Waktu Luang

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

11. Apakah anda senang membaca buku dalam setiap kesempatan dan waktu luang?

a. Sangat senang 18 18,4

b. Senang 15 15,3

c. Biasa saja 22 22,4 d. Tidak senang 43 43,9

Jumlah 98 100,0

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui jawaban responden untuk pernyataan senang membaca dalam waktu luang yaitu, 18 responden atau (18,4%) memilih jawaban sangat senang, 15 responden atau (15,3%) memilih jawaban senang, 22 responden atau (22,4%) memilih jawaban biasa saja dan 43 responden atau (43,9%) memilih jawaban tidak senang.

Dari persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa 43,9% responden atau hampir setengah menyatakan tidak senang membaca buku dalam waktu luangnya. Kemungkinan hal ini disebabkan karena masih kurangnya kesadaran pentingnya membaca dari responden, ini juga menunjukkan masih rendahnya minat baca pada responden penelitian ini.

4.12 Kebutuhan Membaca

Salah satu keberhasilan perpustakaan adalah apabila koleksi yang disediakan dimanfaatkan oleh pengguna. Agar koleksi yang disajikan dapat dimanfaatkan oleh pengguna, maka koleksi haruslah sesuai dengan kebutuhan dan selera pengunjung yang akan dilayankan serta koleksi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Untuk mengetahui kebutuhan membaca responden dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini:


(23)

Tabel 4.12 Kebutuhan Membaca

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

12. Apakah anda setuju membaca buku merupakan kebutuhan bagi anda?

a. Sangat setuju 54 55,1

b. Setuju 25 25,5

c. Kurang setuju 12 12,2 d. Tidak setuju 7 7,1

Jumlah 98 100,0

Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa 54 responden atau (55,1%) memilih sangat setuju bahwa membaca merupakan kebutuhan bagi dirinya, 25 responden atau (25,5%) setuju bahwa membaca merupakan kebutuhan bagi dirinya, kemudian 12 responden atau (12,2%) memilih kurang setuju bahwa membaca merupakan kebutuhan bagi dirinya dan 7 responden atau (7,1%) memilih tidak setuju bahwa membaca merupakan kebutuhan bagi dirinya.

Dari persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden atau 55,1% menyatakan sangat setuju bahwa membaca merupakan kebutuhan bagi dirinya. Sebagian responden 12,2% menyatakaan kurang setuju bahwa membaca merupakan kebutuhan bagi dirinya. Hal ini menunjukkan pada dasarnya responden memahami esensialnya membaca dalam kehidupan namun tetap belum diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

4.13 Pandangan Responden Terhadap Buku

Untuk melihat pandangan responden terhadap buku bacaan dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:


(24)

Tabel 4.13 Pandangan Responden Terhadap Buku Bacaan

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

13. Apakah anda setuju mebaca buku lebih menarik daripada kegiatan lain seperti nonton tv?

a. Sangat setuju 12 12,2

b. Setuju 24 24,5

c. Kurang setuju 55 56,1 d. Tidak setuju 7 7,1

Jumlah 98 100,0

Berdasarkan data pada tabel 4.14 di atas dapat diketahui 12 responden atau (12,2%) menyatakan sangat setuju bahwa membaca lebih menarik dibandingkan kegiatan untuk mengisi waktu luang lainnya, 24 responden atau (24,5%) menyatakan setuju bahwa membaca lebih menarik dibandingkan kegiatan untuk mengisi waktu luang lainnya, selanjutnya 55 responden atau (56,1%) menyatakan kurang setuju bahwa membaca lebih menarik dibandingkan kegiatan untuk mengisi waktu luang lainnya dan 7 responden (7,1%) menyatakan tidak setuju bahwa membaca lebih menarik dibandingkan kegiatan untuk mengisi waktu luang lainnya.

Dari persentase diatas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden atau 56,1% menyatakan kurang setuju bahwa membaca lebih menarik dibandingkan kegiatan untuk mengisi waktu luang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun responden menyadari pentingnya membaca namun tetap responden belum merasa membaca merupakan suatu hal yang menarik dan dapat mengisi waktu luang secara bermanfaat, responden lebih memilih mengisi waktu luang dengan kegiatan lain seperti nonton tv.

4.14 Kegiatan di waktu Luang

Untuk mengetahui kegiatan di waktu luang yang dilakukan responden dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:


(25)

Tabel 4.14 Jumlah koleksi Yang Digunakan

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

14. Apakah anda pernah

memanfaatkan waktu luang anda untuk membaca buku?

a. Selalu 9 9,2

b. Sering 23 23,5

c. Kadang-kadang 15 15,3 d. Tidak pernah 51 52,0

Jumlah 98 100,0

Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat diketahui bahwa 51 reponden atau 52,0% mengungkapkan tidak pernah memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca buku. Kemudian 23 responden 23,5% mengungkapkan sering memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca buku. Selanjutnya 15 responden atau 15,3% menyatakan bahwa kadang-kadang memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca buku dan 9 responden 9,2% menyatakan selalu memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca buku.

Dari persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa 52,0% atau sebagian besar responden menyatakan bahwa tidak pernah memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca buku. Sementara 9,2% atau sebagian kecil responden mengungkapkan bahwa selalu memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca buku. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatn waktu luang untuk membaca yang dilakukan responden masih rendah.

4.15 Pilihan Responden antara Buku dan Internet

Untuk mengetahui pilihan responden antara buku dan internet dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini:

Tabel 4.15 Pilihan Responden antara Buku dan Internet

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban Responden

F %

15. Ketika dihadapkan pada pilihan anda lebih memilih membaca dari Buku daripada dari internet?

a. Selalu 5 5,1

b. Sering 7 7,1

c. Kadang-kadang 21 21,4 d. Tidak pernah 65 63,3


(26)

Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwa 65 responden atau (66,3%) menyatakan bahwa tidak pernah memilih buku ketika dihadapkan pada pilihan antara buku dan internet, kemudian 7 responden atau (7,1%) menyatakan bahwa sering memilih buku ketika dihadapkan pada pilihan antara buku dan internet, 21 responden atau (21,4%) menyatakan kadang-kadang memilih buku ketika dihadapkan pada pilihan antara buku dan internet dan 5 responden atau (5,1%) menyatakan selalu memilih buku ketika dihadapkan pada pilihan antara buku dan internet.

Dari uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya responden atau 66,3% menyatakan bahwa tidak pernah memilih buku ketika dihadapkan pada pilihan antara buku dan internet. Hal ini menunjukkan bahwa minat responden terhadap buku masih sangat rendah terutama ketika dihadapkan pada pilihan buku dan internet, maka responden cenderung memilih internet yang bagi mereka dianggap dapat menyediakan sumber informasi dan hiburan yang lebih banyak.


(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diuraikan di atas penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pembahasan tingkat minat baca responden di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari:

a. Tingkat kunjungan responden ke Perpustakaan pada umumnya melakukan kunjungan ke perpustakaan 1-2 kali dalam satu minggu. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat kunjungan responden ke perpustakaan, rata-rata responden menghabiskan waktu luangnya untuk melakukan kegiatan lain dari pada ke perpustakaan.

b. Pelayanan pengguna, Jam buka yang diterapkan di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) kurang sesuai dengan waktu luang pengguna. Hal ini menunjukkan responden tidak dapat memanfaatkan pepustakaan secara maksimal.

c. Fasilitas perpustakaan masih kurang memadai serta ketersediaan koleksi di perpustakaan masih kurang memadai kemudian koleksi di perpustakaan kurang relevan dan kemutakhiran koleksi di perpustakaan juga kurang up to date sehingga pengguna tidak sering meminjam koleksi di pepustakaan.

2. Minat baca responden di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) masih sangat rendah. Ini ditunjukkan dari 5 poin pertanyaan untuk minat baca yang keseluruhannya dapat disimpulkan minat baca responden di Kantor


(28)

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) masih sangat rendah

5.2 Saran

Dari beberapa kesimpulan di atas, saran yang dapat penulis berikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD) hendaknya menambah koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pengguna agar kebutuhan informasi pengguna dapat terpenuhi dan memperhatikan kemutakhiran (up to date) .

2. Untuk meningkatkan minat baca responden hendaknya pustakawan harus dapat lebih aktif lagi memberikan dorongan dan motivasi kepada responden untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan. Kegiatan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca perlu diadakan pembaharuan misalnya dengan mengadakan program- program baru yang lebih disenangi responden agar mereka tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan. 3. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD)

hendaknya melengkapi sarana dan prasana perpustakaan sesuai dengan kebutuhan responden agar kebutuhan informasi responden dapat terpenuhi.

4. Waktu yang dibutuhkan oleh responden dengan waktu yang tersedia untuk berkunjung ke perpustakaan yang kurang efektif dan efesien, hendaknya pihak pemerintah dan pustakawan memberikan waktu tambahan atau waktu khusus dalam sekali seminggu untuk berkunjung ke perpustakaan.


(29)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaaan Umum

Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan umum,sesuai dengan namanya maka segala bentuk informasi dan jenis layanan yang dimiliki harusbersifat umum, dengan kata lain tersedianya berbagai bentuk informasi dan memberikan layanan kepada setiap orang tanpa memandang adanya perbedaan.

Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang berkedudukan di ibu kota provinsi yang diberi tugas untuk menghimpun, menyimpan, melestarikan dan mendayagunakan semua karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan di daerah. (Pasal 1 Angka 6 UU Nomor 4 Tahun 1990 Tentang Serah-Simpan Karya Cetak Dan Karya Rekam).

Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana daerah (APBD) dengan tujuan melayani masyarakat daerah, dengan ciri-ciri sebagai berikut;

1. Terbuka untuk umum, artinya terbuka bagi siapa saja tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, agama, kepercayaan, ras usia, pandangan politik, dan pekerjaan.

2. Dibiayai oleh dana daerah (APBD). Yaitu, dana yang berasal dari masyarakat. Biasanya dikumpulkan melalui pajak dan dikelola oleh pemerintah.

7

3. Jasa yang diberikan pada hakekatnya bersifat cuma-cuma. Jasa yang diberikan mencakup jasa referal artinya jasa memberikan informasi, peminjaman, konsultasi studi, sedangkan keanggotaan bersifat cuma-cuma artinya tidak perlu membayar.


(30)

Dalam Keputusan Presiden RI Tahun 2007 Bab VII Bagian Kedua Pasal 22 dinyatakan bahwa “Perpustakaan Umum yang diselenggarakan oleh Pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan dan desa serta dapat diselenggarakan oleh masyarakat”.

Menurut Sjahrial – Pamuntjak (2000, 3) Perpustakaan Umum ialah:

Perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum, dan berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat. Setiap warga dapat mempergunakan perpustakaan tanpa dibedakan pekerjaan, kedudukan, kebudayaan dan agama.Meminjam buku dan bahan lain dari koleksi perpustakaan dapat dengan cuma-cuma atau dengan membayar iuran sekedarnya sebagai tanda kenggotaan dari perpustakaan tersebut.

Sedangkan Sutarno (2008, 26) mengemukakan bahwa:

Perpustakaan Umum yaitu perpustakaan yang di peruntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi, termasuk penyandang cacat.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang dibentuk oleh dan untuk masyarakat tanpa membedakan jenis kelamin, ras, suku, agama, kedudukan yang memberikan pelayanan tanpa melihat perbedaan pada pengguna yang dilayani.

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Umum

Setiap perpustakaan memiliki tujuan sesuai dengan jenis perpustakaannya dan masyarakat yang dilayani, Begitu juga halnya dengan perpustakaan umum memilikitujuan yang ingin dicapai. Adapun menurut manifesto perpustakaan umum Unesco dalam Sulistyo Basuki yang dikutip oleh Rahayuningsih (2007, 5) menyatakan bahwa Perpustakaan umum mempunyai tujuan utama yaitu ;

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapatmembantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.


(31)

2. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.

3. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan caramenyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.

Sedangkan Hermawan dan Zen (2006, 31) menyatakan bahwa perpustakaan umum bertujuan:

1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahanpustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan.Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagimasyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

2. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyedian bahan pustaka dan informasi.

3. Bertindak selaku agen kultural, sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

4. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

Pendapat lain dikemukakan olen Mudjito (1993, 20) menyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum Perpustakaan Umum adalah membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar mandiri masyarakat sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup.

2. Tujuan Khusus

a) Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khusunya, serta mendayagunakan budaya tulisan dan rekaman dalam segala sektor kehidupan. b) Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah serta memanfaatkan

informasi.

c) Mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka sevara tepat gunadan berhasil guna.

d) Meletakkan dasar-dasar ke arah belajar mandiri. e) Memupuk minat dan bakat masyarakat.

f) Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.

g) Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memcahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat.


(32)

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapat informasi secara murah, mudah, cepat, dan tepat dalam meningkatkan pengetahuan keterampilan dan kesejahteraan. Disamping itu perpustakaan umum juga berperan sebagai agen kultural yang bertugas menumbuhkan apresiasi masyarakat dibidang seni dan budaya.

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum sebagai pusat informasi yang melayani seluruh lapisan masyarakat umum selalu berusaha semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan pengguna dalam mengembangkan kebiasaan membaca.

Penyelenggaraan suatu perpustakaan tentunya ingin mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Perpustakaan umum mempunyai tugas mengumpulkan, menyimpan, memelihara dan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan masyarakat umum.

Menurut Siregar dalam bukunya yang berjudul Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa (2004, 76) bahwa fungsi perpustakaan umum adalah :

1. Membantu orang-orang (terutama orang-orang muda dan anak-anak) menjadi melek informasi.

2. Memberi tahu mereka bagaimana informasi dan juga untuk mengembangkan kebiasaan membaca.

3. Membantu orang dewasa untuk belajar seumur hidup dan belajar kembali untuk perubahan karir.

4. Memelihara dan mempromosikan kebudayaan.

Dalam Standar Nasional Perpustakaan (2011, 8) dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum sebagai berikut:

1. Mengembangkan koleksi

2. Menghimpun dan merawat koleksi muatan lokal 3. Mengorganisasikan materi perpustakaan

4. Mendayagunakan koleksi

5. Menyelenggarakan pendidikan pengguna, menerapkan tekhnologi informasi dan komunikasi

6. Merawat materi perpustakaan


(33)

8. Mengkoordinasikan kampanye gerakan pembudayaan gemar membaca di wilayahnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah sebagai tempat untuk mengumpulkan, mengolah, melestarikan, menyebar luaskan informasi, mengembangkan kebiasaan membaca dan mempromosikan kebudayaan. Salah satu fungsi perpustakaan adalah membantu pengguna agar melek akan informasi dan mengajarkan bagaimana cara menelusuri informasi yang baik. Setiap perpustakaan akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan fungsi dan peranannya dengan baik.

2.1.3 Tugas Perpustakaan Umum

Meskipun saat ini perpustakaan masih kurang mampu dimanfaatkan masyarakat bahkan dalam pendidikan juga masih belum optimal, namun perpustakaan sudah mampu melaksanakan peran dan tugas secara umum dengan baik. Tugas perpustakaan sebagai pusat informasi dan menyimpan segala ilmu pengetahuan dan memberikan layanan kepada pengguna ini telah dilaksanakan dengan sangat baik oleh perpustakaan, masyarakat dari berbagai kalangan pengguna yang harus mampu memanfaatkan berbagai kekayaan ilmu pengetahuan dan informasi yang tersimpan di perpustakaan sehingga dalam masyarakat perpustakaan memiliki fungsi yang baik.

Menurut Suwarno (2011, 21) terdapat 3 tugas perpustakaan secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Tugas menghimpun informasi meliputi kegiatan mencari, menyeleksi, dan

mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai dan lengkap baik dalam arti jumlah, jenis, maupun mutu yang disesuaikan dengan kebijakan organisasi, ketersediaan dana, dan keinginan pemakai serta mutakhir

2. Tugas mengelola, meliputi proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan, dan

pengemasan agar tersusun rapi, mudah ditelusuri kembali (temu balik informasi) dan diakses oleh pemakai, serta merawat bahan pustaka


(34)

Sedangkan Sutarno (2006,37) menyatakan bahwa “Tugas perpustakaan umum memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi penelitian dan sebagai pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki”.

Sesuai dengan pengertian perpustakaan, maka tugas dari perpustakaan meliputipengumpulan, menyimpan dan menyajikan koleksi yang tersedia kepada pengguna tanpa memandang ras, suku, dan kedudukannya. Dalam Standar Nasional Perpustakaan (2011, 8) dikemukakan bahwa tugas perpustakaan umum ialah:

1. Menyediakan sarana pengembangan kebiasaan membaca sejak usia dini. 2. Menyediakan sarana pendidikan seumur hidup.

3. Menunjang sistem pendidikan formal, non formal dan informal.

4. Menyediakan sarana pengembangan kreativitas diri anggota masyararakat.

5. Menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat sehingga aspirasi budaya lokal apat terpelihara dan berkembang dengan baik.

6. Mendayagunakan koleksi termasuk akses informasi koleksi perpustakaan lain serta berbagai situs web.

7. Menyelenggarakan kerjasama dan membentuk jaringan informasi 8. Menyediakan fasilitas belajar dan membaca. .

9. Menfasilitasi pengembangan literasi informasi dan komputer.

10. Menyelenggarakan perluasan layanan perpustakaan pro aktif antara lain melalui perpustakaan keliling.

11. Melakukan pengembangan dan pembinaan perpustakaan kecamatan dan perpustakaan desa/kelurahan wilayah lainnya.

12. Menghimpun dan melakukan pemutakhiran data perpustakaan di wilayah dari menginformasikan ke sistem data nasional perpustakaan.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tugas perpustakaan umum adalah melayani kebutuhan masyarakat dengan menyediakan berbagai ragam bahan bacaan yang bermanfaat yang dapat mendorong masyarakat untuk terampil membaca sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.


(35)

2.1.4 Peranan Perpustakaan Umum

Salah satu fungsi perpustakaan adalah membantu pengguna agar minatakaninformasi dan mengajarkan bagaimana cara menelusuri informasi yang baik. Setiapperpustakaan akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan fungsi dan peranannya dengan baik.Sutarno (2003, 55) menyatakan bahwa ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perpustakaan diantaranya:

1. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan sumberinformasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung didalam koleksi perpustakaandengan para pemakainya.

2. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin danmengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggaraperpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

3. Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. 4. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator dan motivator

bagimereka yang ingin mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmupengetahuan dan pengalamannya.

5. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan dan agenkebudayaan umat manusia.

6. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggotamasyarakat dan pengunjung perpustakaan.

Sedangkan Siregar (2004, 75) menyatakan bahwa:

Perpustakaan umum (public libraries) memainkan peranan yang unik didalammasyarakat.Sebagai suatu lembaga netral, perpustakaan menyediakan informasi danperbedaan pandangan sekaligus disuatu tempat dimana warga masyarakat dapatmemberitahu diri mereka sendiri tanpa paksaan tentang isu-isu mutakhir yang peka.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa peranan perpustakaan umum adalah sebagaimedia atau jembatan yang menghubungkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan kepada pengguna, sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pengguna, sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca,sebagai fasilitator, mediator dan motivator.


(36)

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama dalam mendirikan suatu perpustakaan. Dengan adanya paradigma baru dapat dinyatakan bahwa, salah satu kriteria dalam penilaian layanan perpustakaan adalah melalui koleksinya.

Menurut Ade Kohar (2003, 6), “Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi”.Sedangkan Yusuf (2007, 9) mengemukakan bahwa koleksi perpustakaan “koleksi perpustakaan adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar”.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa koleksi perpustakaan merupakan semua bahan pustaka yang dikumpulkan, di olah dan disimpan untuk disajikan kepada pengguna sesuai dengan kebutuhan informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan.

2.2.1 Jenis Koleksi Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum dalam memilih, mengadakan dan mendapatkan koleksi bahan pustaka berdasarkan maksud dan tujuannya, yaitu menunjang proses pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan masyarakat.

Pemilihan koleksi dilaksanakan bersama-sama oleh petugas perpustakaan, terutama bila buku yang akan di adakan menyangkut bidang tertentu. Dengan cara ini pemilihan koleksi akan lebih objektif dan efektif.

Menurut Sutarno (2006, 54) secara umum koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan ada dua bagian utama yaitu:

1. Bahan pustaka yang tercetak, yang termasuk dalam kelompok ini buku teks, surat kabar, majalah, buletin, pamphlet, kamus, ensiklopedia, direktori, almanak, indeks, bibliografi, buku tahunan,buku pedoman, dll.

2. Bahan pustaka yang terekam yang dalam kelompok ini adalah slide, kaset audio,kaset video, film, strip, CD, VCD, dll.


(37)

Sedangkan menurut buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan umum (2000, 14) Jenis koleksi perpustakaan meliputi segala jenis buku dan yang tidak termasuk kategori buku. Rincian uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Buku pelajaran pokok

Buku pelajaran pokok adalah buku yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang memuat bahan pelajaran yang dipilih dan disusun secara teratur dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa pada tingkat dan jenis pendidikan tertentu. Buku pelajaran pokok diterbitkan/diadakan oleh pemerintah, dan isinya sesuai kurikulum yang berlaku.

2 . Buku pelajaran pelengkap

Buku pelajaran pelengkap adalah buku sifatnya membantu atau merupakan buku tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru, yang sebagian besar atau seluruh isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

3. Buku bacaan

Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bacaan, yang menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi bacaan nonfiksi, fiksi ilmiah, dan fiksi.

a. Buku bacaan nonfiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan kenyataan yang bersifat umum. Buku bacaan nonfiksi dapat menunjang atau memperjelas salah satu mata pelajaran atau pokok bahasan dan dapat pula bersifat umum. b. Buku bacaan fiksi ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan dan

rekaan pengarang dalam bentuk cerita yang dapat mempengaruhi pengembangan daya pikir ilmiah.

c. Buku bacaan fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk cerita. Buku bacaan fiksi yang baik dapat memberikan pendidikan dan hiburan sehat.

d. Buku sumber/referensi/rujukan

Buku sumber/referensi/rujukan adalah buku yang digunakan sebagai sumber informasi oleh siswa dan atau guru untuk memperoleh pengetahuan tambahan tentang suatu bidang ilmu atau keterampilan. Buku referensi terdiri atas: kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, atlas, buku indeks, dan abstrak. Buku sumber lain yang sangat penting sebagai acuan guru mengajar adalah buku kurikulum, buku ilmu pendidikan, dan lail-lain.

4. Terbitan berkala adalah jenis terbitan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Jenis terbitan berkala ini antara lain adalah surat kabar, majalah dan buletin.

Berdasarkan uraiandi atas dinyatakan bahwa jenis-jenis bahan pustaka terdiri dari bahan pustaka cetak dan noncetak. Bahan pustaka cetak meliputi: buku, majalah, surat kabar, dan laporan. Untuk terbitan berkala jangka terbitnya tergantung kebijakan masing-masing.

Bahan pustaka noncetak meliputi: video, kaset, dan piringan hitam, untuk bisa menggunakannya harus memakai alat bantu masing-masing. Sedangkan bentuk mikro cara


(38)

menggunakannya dengan memakai alat bantu yakni microreader, dan untuk bentuk elektronik bisa menggunakan komputer atau CD-ROM player.

2.2.2Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Pemanfaatan koleksi adalah mendayagunakan sumber informasi yang terdapat di perpustakaan dan jasa informasi yang tersedia. Pemanfaatan koleksi perpustakaan adalah proses, cara dan perbuatan memanfaatkan koleksi perpustakaan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, (1999, 626) pemanfaatan adalah proses, cara dan perbuatan memanfaatkan.

Pembinaan koleksi perpustakaan merupakan salah satu dari kegiatan kerja pelayanan teknis yang harus dilakukan perpustakaan dalam usahanya untuk memberikan pelayanan informasi kepada para pemakai perpustakaan demi tercapainya tujuan perpustakaan yaitu menyajikan jenis informasi dalam menambah ilmu pengetahuan yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan atau penelitian yang sedang dilakukan oleh pengguna.

Untuk dapat memberikan pelayanan informasi dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan, maka perpustakaan harus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi atau bahan pustaka yang diperlukan untuk dapat melaksanakan program kegiatan lembaga atau badan dimana perpustakaan itu bernaung. Dalam Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1992, 92) menyatakan bahwa “berjenis-jenis lapisan masyarakat yang memiliki kebutuhan dan inat yang berbeda terhadap bahan pustaka yang diinginkan”.

Sedangkan Sulistyo-Basuki (1993, 10) menyatakan bahwa“pemakai sebagai anggota masyarakat memiliki kebutuhan kultural dan informasi. Kebutuhan itu lazimnya dipenuhi melalui perpustakaan terutama perpustakaan umum”.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan koleksi adalah suatu cara yang dilakukan oleh pengguna perpustakaan di dalam memanfaatkan kumpulan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan. Dengan keberagaman pengguna pada perpustakaan umum,


(39)

maka dibutuhkan koleksi yang dapat memenuhikebutuhan masing-masing pengguna dan hal ini yang menjadi tugas perpustakaan dalam hal penyediaan koleksi yang sesuai dan dibutuhkan pengguna.

2.2.3 Relevansi Koleksi Perpustakaan dengan Masyarakat Daerah Kabupaten

Pihak perpustakaan harus mempunyai data koleksi dan relevan dengan kebutuhan pengguna yang bermanfaat bagi penelitian dan pengembangan pada masyarakat tertentu.Semakin banyak koleksi yang dimiliki perpustakaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi dan ilmu pengetahuan. Koleksi yang relevan dengan kebutuhan informasi masyarakat dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang ada.

Adanya kesesuaian antara ketersediaan koleksi pada perpustakaan dengan informasi apa yang dibutuhkan pengguna perpustakaan dikenal dengan istilah relevansi pada pemakai. Hal ini berarti koleksi yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna dalam mencari informasi.

Menurut Siregar (2004, 8) “Salah satu prinsip pemilihan buku adalah relevansi atau kesesuaian. Yaitu perpustakaan hendaknya mengusahakan agar koleksi perpustakaan relevan dengan fungsi dan tujuan perpustakaan serta tujuan lembaga induknya”.

Sedangkan Andriani (2003, 11) menyatakan bahwa ”Relevansi merupakan suatu yang difahami oleh pengguna pada saat memilih dokumen”.

Pendapat lain dikemukakan oleh Purnomo (2006,9) bahwa “Dokumen yang relevan artinya dokumen-dokumen yang didapatkan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan”.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa relevansi merupakan kesesuaian dokumen yang diperoleh dari sumber informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang didapatkan.


(40)

2.2.4 Pelayanan Perpustakaan Umum

Setiap perpustakaan perlu menentukan sistem layanan yang akan digunakan, agar pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik. Dengan adanya penentuan sistem layanan ini pengguna juga dapat mengetahui bagaimana cara memanfaatkan fasilitas yang dimiliki perpustakaan.

Menurut Darmono (2001, 137-139) sistem layanan perpustakaan ada 2 (dua) yaitu: 5. Sistem layanan Terbuka (Opened Access)

Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan. Pada sistem ini pemakai perpustakaaan dapat melakukan browsing bahan pustaka dari jajaran koleksi.

6. Sistem layanan Tertutup ( Closed Access)

Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka diperpustakaan. Pengambilan bahan pustaka harus melalui petugas perpustakaan, demikian juga dengan pengembalian bahan pustaka yang telah dipinjamnya.

Sedangkan menurut Rahayuningsih (2007, 93-94) ada dua sistem layanan perpustakaan, yaitu:

1. Sistem terbuka

Sistem terbuka dalah sistem layanan yang memungkinkan pengguna masuk ke ruang koleksi untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan.

2. Sistem tertutup

Sistem tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan.

Pada dasarnya setiap sistem memiliki keuntungan dan kerugian, begitu juga yang terdapat pada sistem layanan terbuka dan tertutup ini, yaitu perpustakaan memiliki beberapa keuntungan dan kerugian dalam pelaksanaannya.

Menurut Darmono (2001, 139) keuntungan dan kerugian sistem layanan terbuka,yaitu:

Keuntungan:

1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaraan koleksi.


(41)

2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan

3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan.

4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengembalikan bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberi tanggung jawab di bagian lain. Kerugian:

1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi kacau karena ketika mereka melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat.

2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup.

3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas/mobilitas pemakai lebih leluasa.

4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka.

Sedangkan menurut Lasa (1994, 5) keuntungan dan kerugian sistem layanan tertutup antara lain:

Keuntungan:

1. Daya tampung koleksi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan yang lain lebih dekat.

2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak.

3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan dengan sistem terbuka.

4. Tidak memerlukan meja baca dan ruang koleksi. Kerugian :

1. Banyak energi yang terserap di bagian sirkulasi ini.

2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar/dipinjam.

3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya salah pengertian antara petugas dan peminjam.

4. Antrian meminjam maupun mengembalikan buku di bagian ini sering berjubel. Keadaan ini berarti membuang waktu.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa dalam sistem layanan terbuka (opened acces) pelayanaan perpustakaan yang memberi kebebasan kepada pengguna secara langsung dalam mencari, memilih dan menentukan koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian sistem layanan terbuka ini memiliki keuntungan begitu juga sebaliknya terdapat kerugian disebabkan terjadinya interaksi pengguna dengan koleksi perpustakaan. Sedangkan layanan tertutup (closed acces) merupakan suatu layanan yang tidak memungkinkan pengguna memilih dan mengambil langsung bahan pustaka yang dibutuhkan akan tetapi dibantu oleh petugas.


(42)

2.3 Membaca

Membaca secara umum dapat di artikan sebagai kegiatan yang mampu membaca dan memahami teks pendek dengan cara lancar atau bersuara beberapa kalimat sederhana.Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencangkup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca ( Depdiknas ; 2004, 15 ).

Membaca adalah satu aktivitas yang memiliki banyak manfaat. Seperti, melatih kemampuan berfikir, meningkatkan pemahaman, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, menambah kemampuan menulis, mendukung kemampuan berbicara di depan umum, meningkatkan konsentrasi, sarana refleksi dan pengembangan diri.

Menurut Klein, dkk. (2005, 3) menyatakan bahwa definisi membaca mencangkup : 1. Membaca merupakan suatu proses

Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna.

2. Membaca adalah strategis

Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengkonstruk makna ketika membaca. 3. Membaca merupakan interaktif

Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks.

Sedangkan Gie yang dikutip oleh Damaiwati (2007, 43) menyatakan bahwa“Membaca merupakan serangkaian kegiatan pikiran seseorang yang dilakukan dengan penuh rasa perhatian untuk memahami suatu keterangan yang diihat oleh indra penglihatan berupa huruf maupun tanda lainnya”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 83) membaca adalah:

Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. Membaca merupakan suatu peroses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Dengan kata lain, membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung didalam bahan tulis.


(43)

Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa membaca merupakan proses aktivitas komunikasi yang kompleks. Membaca bertujuan untuk melihat, memahami isi atau makna dan memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis sehingga diperoleh pemahaman terhadap bacaan. Melalui membaca, informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh.

2.3.1 Tujuan Membaca

Membaca hendaknya memiliki tujuan. Sebab, seseorang yang hendak membaca dengan sesuatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan orang yang tidak memiliki tujuan. Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan.

Menurut Rahim (2008, 11), adapun macam-macam tujuan membaca yaitu: 1. Kesenangan.

2. Menyempurnakan membaca nyaring. 3. Menggunakan strategi tertentu.

4. Mempernaharui pengetahuannya tentang suatu topic.

5. Mengaitkan informasi yang baru dengan informasi yang telah diketahuinya. 6. Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis.

7. Mengonfirmasikan atau menolak prediksi.

8. Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam cara lain dan mempelajari tentang struktur teks.

9. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.

Sedangkan Darmono (2007, 27) menyatakan bahwa ada beberapa tujuan membaca, antara lain:

1. Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang topik-topik tertentu yang menarik.

2. Memahami dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri.

3. Membenahin dan meningkatkan pemahamannya tentang masyarakat dan dunia atau tempat yang dihuninya.

4. Memperluas cakrawala wawasan atau pandangan dengan jalan memahamin orang-orang lain dan bagian atau tempat-tempat lain.

5. Memahamin lebih cermat dan lebih mendalam tentang kehidupan pribadi orang-orang besar dan pemimpin terkenal dengan jalan membaca biografinya.


(44)

Pendapat lain dikemukakan oleh Poul dalam Damaiwati (2007, 46) yang menyatakan bahwa terdapat 3 tujuan membaca yang lebih khusus, yaitu :

1. Membaca untuk kesenangan. Termasuk dalam kategori ini misalnya membaca novel, surat kabar, majalah dan komik. Tujuan membaca jenis ini sebagai Reading for pleasure, bacaan yang dijadikan sebagai suatu kesenangan.

2. Membaca untuk meningkatkan pengetahuan seperti membaca buku-buku pelajaran. Tujuan membaca jenis ini sebagai Reading for intellectualprofit.

3. Membaca untuk melakukan suatu pekerjaan. Misalnya, para mekanik, membaca buku resep, dan lain-lain. Dalam hal ini, membaca mempunyai tujuan Reading for work.

Dari uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa tujuan membaca tidak hanya berfokus pada satutujuan tetapi banyak sekali tujuannya, bisa untuk memperoleh kesenangan,menambah wawasan, mengetahui informasi-informasi yang sedang berkembangsaat ini atau hanya sekedar untuk melakukan suatu pekerjaaan. Seseorang yangsudah melakukan kegiatan membaca sudah pasti mempunyai tujuan masingmasing,karena di dalam membaca banyak manfaat yang bisa kita ambil, dan juga dapat meningkatkan pengetahuan.

2.3.2 Manfaat Membaca

Dalam memasuki era globalisasi saat ini, peran membaca sangat penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan membaca diperlukan untuk mencapai kemajuan dan kesuksesan di bidang politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Oleh karena itu, sejak dini masyarakat perlu dimotivasi agar senang dan biasa membaca.

Membaca adalah satu aktivitas yang memiliki segudang manfaat. Seperti, melatih kemampuan berfikir, meningkatkan pemahaman, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, menambah kemampuan menulis, mendukung kemampuan berbicara di depan umum, meningkatkan konsentrasi, sarana refleksi dan pengembangan diri.

Menurut Nasikin (2008, 3) ada beberapa manfaat membaca, yaitu:

1. Membaca dapat meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan daya ingat serta pemahaman.


(45)

2. Membaca dapat mengembangkan akal, mencerahkan pikiran dan membersihkan hati nurani.

3. Membaca dapat menjauhkan kemungkinan seseorang untuk berhubungan dengan seseorang yang menganggur dan tidak memiliki aktifitas

4. Membaca dapat menghindari seseorang agar tidak tenggelam dalam hal-hal yang batil.

5. Membaca dapat mengusir perasaan was-was, kecamasan dan kesedihan.

6. Dengan membaca, kita dapat mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain, kebijaksanaan dan pemahaman dari para ulama atau ahli ilmu lainnya.

7. Mematangkan kemampuan seseorang untuk memcari dan memproses pengetahuan, untuk mempelajari bidang-bidang pengetahuan yang berbeda penerapannya dalam kehidupan nyata.

8. Membaca dapat membantu pikiran agar lebih tenang, membuat hati agar lebih terarah dan memanfaatkan waktu agar tidak terbuang percuma.

9. Membaca dapat menambah keimanan khususnya ketika kita membaca, merenungi dan mengamalkan isi kandungan kitab suci Al-Qur’an danAl-Hadist, kerena keduanya memang pemberi nasehat yang agung bagi kita kaum muslim. Serta buku-buku karangan kaum muslim, sebab buku-buku tersebut juga merupakan pemberi nasehat yang baik.

Sedangkan menurut Darmono (2007,27) ada beberapa tujuan membaca, antara lain: 1. Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang topik-topik

tertentu yang menarik.

2. Memahami dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri.

3. Membenahin dan meningkatkan pemahamannya tentang masyarakat dan dunia atau tempat yang dihuninya.

4. Memperluas cakrawala wawasan atau pandangan dengan jalan memahamin orang-orang lain dan bagian atau tempat-tempat lain.

5. Memahamin lebih cermat dan lebih mendalam tentang kehidupan pribadi orang-orang besar dan pemimpin terkenal dengan jalan membaca biografinya.

Pendapat lain dikemukakan oleh Kamah dkk (2002, 6) menjabarkan manfaat membacasebagai berikut :

1. Manfaat membaca bagi individu antara lain :

a. Dapat merupakan cara untuk mendalami suatu masalah denganmempelajari sesuatu persoalan hingga dapat menambah pengetahuan yangberhubungan dengan peningkatan kecakapan.

b. Dapat menambah pengetahuan umum tentang sesuatu persoalan.

c. Untuk mencari nilai-nilai hidup sebagai kepentingan pendidikan dirisendiri. d. Untuk mengisi waktu luang dengan mengamati seni sastra ataupun ceritacerita

fiksi yang bermutu.

2. Manfaat bagi perkembangan masyarakat antara lain : a.Meningkatkan pengetahuan umum masyarakat.

b. Meningkatkan kecerdasan masyarakat sehingga mempunyai kemampuanyang lebih besar untuk mengembangkan diri.

c. Dapat digunakan sebagai media penerangan serta pengarahan terhadapperkembangan masyarakat.


(46)

d. Menumbuhkan sikap kritis sehingga mampu mengadakan koreksimengenai adanya hal-hal yang merugikan masyarakat.

e. Sebagai media penyampaian gagasan-gagasan baru yang berguna untukmeningkatkan perkembangan masyarakat.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa banyak manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan membaca. Dengan kebiasaan itu seseorang dapat menimba berbagai pengalaman, moral, peradaban, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi sampai pada tingkat perkembangannya yang sekarang ini merupakan akibat langsung dari manfaat membaca. 2.3 Minat Baca

Minat dan kebiasaan membaca merupakan keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan. Dalam membaca kedudukan minat menduduki tingkat terantas, karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukun kegiatan membaca.Meningkatkan minat baca kini sudah sangat diperlukan.

Keadaan dunia semakin mengglobal secara tidak langsung telah memaksa kita untuk mempertajam pengamatan kita terhadap informasi-informasi yang beredar. Selain itu, keadaan ini juga telah menuntut kita untuk memperbaiki kualitas diri. Salah satu kunci untuk mencapai beberapa poin tersebut adalah dengan membaca.

Kegiatan membaca merupakan kegiatan reseptif, suatu bentuk penyerapan yang aktif. Dalam kegiatan membaca, pikiran dan mental dilibatkan secara aktif, tidak hanya aktifitas fisik saja. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang membaca.

Menurut Suwarno (2007, 6)”Minat baca merupakan perasaan senang seseorang terhadap bacaan karena adanya pengertian bahwa dengan membaca itu dapat ditegaskan bahwa minat baca terkadang unsur keinginan, perhatian, kesadaran dan rasa senang untuk membaca”.

Pendapat lain dikemukakan oleh Mapiarre yang dikutip oleh Ginting (2005: 19) bahwa “Minat merupakan suatu perangkat mental yang berdiri dari suatu campuran antara


(47)

perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan seseorang kepada suatu pilihan tertentu”.

Dari uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa membaca merupakan proses aktivitas komunikasi yang kompleks. Membaca bertujuan untuk melihat, memahami isi atau makna dan memperoleh pesan melalui media kata-kata atau bahasa tulis sehingga diperoleh pemahaman terhadap bacaan.

2.4.1 Tujuan Pembinaan Minat Baca

Seseorang rang yang melakukan aktivitas membaca tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan.

Semakin banyak seseorang membaca, semakin tertantang seseorang untuk terus berpikir terhadap apa yang mereka telah baca. Oleh karena itu dibutuhkan pembinaan membaca untuk membantu masyarakat dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat.

Menurut Siregar (2008, 139) secara umum pembinaan minat baca mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan masyarakat membaca dengan penekanan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan yang dimulai dalam lingkungan keluarga.

2. Mewujudkan suatu sistem penumbuhkembagan minat baca dengan menyediakan fasilitas berupa bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna .

Sedangkan Kamah, dkk (2002, 7) mengemukakan bahwa tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum minat baca adalah memgembangkan masyarakat membaca lewat layanan perpustakaan dengan menekankan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan pada semua lapisan masyarakat.

2. Tujuan Khusus

a) Mewujudkan suatu sistem penumbuhkembangan minat baca yang sesuai kebutuhan masyarakat pengguna perpustakaan.


(1)

BAB III METODE PENELITIAN………..45

3.1 Metoda Penelitian……….45

3.2 Lokasi Penelitian………..45

3.3 Populasi dan Sampel……….46

3.3.1 Populasi………...46

3.3.2 Sampel……….46

3.4 Instrumen Penelitian……….48

3.4.1 Koesioner………49

3.4.2 Kisi-kisi Koesioner……….49

3.5 Jenis dan Sumber Data……….50

3.6 Teknik Pengumpulan Data………...50

3.7 Analisis Data………50


(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin maju membuat banyak perubahan yang terjadi di segala bidang, terutama dalam bidang pendidikan. Perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan seperti yang telah kita rasakan saat ini dan sejalan dengan berkembangnya teknologi kita mudah mendapatkan berbagai bentuk informasi dari berbagai media, seperti Internet, Majalah, Koran, Buku-buku dan lain sebagainya yang dapat kita manfaatkan sebagai informasi terbaru.

Perhatian pemerintah terhadap pendidikan khususnya dalam hal mengembangkan bakat dan minat dituangkan dalam penjelasan dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 12 ayat 1b pemerintah dalam hal menaruh perhatian pada pengembangan minat baca, melalui peranan guru atau pendidik, bunyi penjelasan pasal 12 ayat 1b adalah “pendidik atau guru yang mampu mengembangkan bakat, minat dan kemampuan peserta didik, fasilitas disedikan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kebutuhan satuan pendidik, hal tersebut menyiratkan makna bahwa pemerintah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan salah satunya adalah perpustakaan”.

Minat baca akan tumbuh apabila terdapat koleksi perpustakaan yang relevan dengan tingkat pertumbuhan dan kebutuhan pengguna. Koleksi dan minat baca merupakan satu hal yang berkaitan. Karena dengan adanya koleksi diperpustakaan maka minat baca masyarakat /pengguna akan bertambah. Apabila perpustakaan menyediakan koleksi dalam jumlah yang yang besar dan menarik tentu akan membuat masyarakat/pengguna tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan.

Masyarakat dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan perpustakaan daerah. Kebiasaan ini mampu meningkatkan minat baca,


(3)

karena perpustakaan merupakan salah satu sarana pendukung untuk meningkatkan minat baca.

Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang berada dalam lingkungan daerah tertentu, penggunanya adalah masyarakat dimana perpustakaan itu berada. Koleksi perpustakaan umum merupakan koleksi yang dimiliki perpustakaan sebagai penunjang proses berkembangnya ilmu pengetahuan masyarakat sekitar. Tujuan ketersediaan koleksi perpustakaan adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna, yang dapat mempengaruhi pengguna dalam meningkatkan minat baca. Tanpa adanya minat baca, perpustakaan tidak akan berfungsi secara optimal.

Semula Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (KPAD) Kabupaten Batu Bara tidak memiliki gedung, namun berkantor di Mobil Pintar atas bantuan dari Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) dan Otorita Asahan. Tepatnya Tanggal 20 Nopember 2008, Eks Gedung Kantor Kewedanaan Batu Bara dijadikan Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara, setelah direnovasi pemerintah Tahun 2008 yang berlokasi di Jln. Imam Bonjol, Kel. Labuhan Ruku Kecamatan Talawi.

KPAD Kabupaten Batu Bara terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pemanfaatan perpustakaan secara sistematis seiring dengan pertambahan koleksi dan pertambahan jumlah penggunanya, namun dalam pengelolaan KPAD Kabupaten Batu Bara masih sangat bergantung pada dana pemerintah. Beberapa sistem pengelolaan yang ada diperpustakaan umum Kabupaten Batu Bara antara lain: pengadaan bahan koleksi, pengolahan, dan pelayanan pengguna.

Berdasarkan Laporan Tahunan KPAD Kabupaten Batu Bara dapat diketahui bahwa perpustakaan tersebut memiliki koleksi sebanyak 7.117 judul dan terdiri 19.251 eksemplar. Jumlah anggota perpustakaan yang terdaftar dari tahun 2014/2015 sebanyak 4.914 orang terdiri dari masyarakat Batu Bara.


(4)

Sedangkan jumlah pengguna yang berkunjung ke Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara Tahun 2014/2015 sebanyak 15.080 orang, atau rata-rata sebanyak 1.256 orang per bulan, atau rata-rata sebanyak 62 orang per hari. Apabila dibandingkan antara jumlah pengunjung per hari dengan jumlah anggota yang sebanyak 4.914 orang tersebut, maka presentase kunjungan anggota ke perpustakaan hanya sebesar 10% per hari.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan KPAD Kabupaten Batu Bara dalam meningkatkan minat baca masyarakat adalah dengan mengadakan perpustakaan keliling, publikasi dan sosialisasi minat baca di sekolah-sekolah dan masyarakat daerah setempat, pembagian brosur perpustakaan, serta mengadakan pesta buku setiap tahunnya. Bahkan guru sekolah dari beberapa bidang studi bekerjasama dengan pustakawan dalam meningkatkan minat baca dengan cara memberikan tugas kelompok kepada siswa/siswi untuk mencari literatur diperpustakaan.

Berdasarkan observasi awal di KPAD Kabupaten Batu Bara, peneliti mendapatkan masalah yaitu masyarakat sekitar belum memanfaatkan perpustakaan secara maksimal. Hal ini terlihat pada jumlah pengunjung perpustakaan per hari rata-rata 62 orang dibandingkan dengan jumlah anggota secara keseluruhan sebanyak 4.914 orang. Sedangkan data jumlah peminjaman buku hanya 32 judul perhari, maka dapat dikatakan tingkat peminjaman koleksi di perpustakaan belum meningkat dan sangat rendah, jika dibandingkan dengan jumlah koleksi di perpustakaan sebanyak 7.117 judul.

Perpustakaan belum di jadikan sebagai tempat menambah ilmu pengetahuan atau untuk mencari informasi. Fenomena yang sering terjadi tidak seharusnya perpustakaan hanya dimanfaatkan disaat ada keperluan/kebutuhan saja tetapi seharusnya masyarakat memanfaatkan fasilitas tersebut pada saat ada waktu luang, kalau untuk siswa/siswi sekolah yang berada disekitar lokasi perpustakaan dapat memanfaatkan perpustakaan seperti pada


(5)

waktu istirahat atau jika ada tenaga pendidik yang tidak hadir, cuti, ijin sakit dan lainnya untuk mencari informasi atau buku-buku lain yang dapat manambah pengetahuan dan wawasan.

Berdasarkan masalah di atas, peneliti berkeinginan untuk meneliti lebih mendalam mengenai minat baca masyarakat Kabupaten Batu Bara, serta upaya apa saja yang sudah dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Oleh karena itu, peneliti memilih judul "Peningkatan Minat Baca Masyarakat Melalui Pemanfaatan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara (KPAD)".

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana minat baca masyarakat melalui pemanfaatan Perpustakaan Umum Kabupaten Batu Bara ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui minat baca masyarakat melalui pemanfaatan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara.

2. Untuk mengetahui upaya apa saya yang dilakukan dalam meningkatkan minat baca masyarakat daerah kabuaten batubara.

1.4 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi KantorPerpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara , sebagai masukan untuk lebih meningkatkan minat baca masyarakat kabupaten batubara.


(6)

2. Bagi Peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan

rujukan dalam melakukan penelitian lanjutan dengan topik yang sama atau berhubungan.

3. Bagi Peniliti, untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang ilmu perpustakaan dan informasi, serta pemahaman tentang peningkatan minat baca masyarakat.

1.5 Ruang Lingkup

Penulis membatasi ruang lingkup penelitian karena untuk memudahkan proses pelaksanaan penelitian. Adapun ruang lingkup penelitian meliputi:

1. Pelayanan operasional jam buka perpustakaan.

2. Fasilitas perpustakaan, yaitu menyangkut ketersedian koleksi, ruang baca, dan kenyamanan perpustakaan.