7
2.3. Citra
Citra adalah suatu representasi dua dimensi yang menggambarkan suatu visualisasi objek. Sebagai keluaran suatu sistem perekaman data, citra dapat bersifat optik berupa
foto, bersifat analog berupa sinya-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu media penyimpanan. Di
dalam citra tersusun piksel-piksel dalam larik dua dimensi, indeks baris dan kolom x, y dari sebuah piksel yang dinyatakan dalam bilangan bulat. Secara umum citra
terdiri dari dua yaitu citra analog dan citra digital.
2.3.1. Citra Analog
Citra analog adalah citra yang bersifat continoue seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar X, foto yang tercetak di kertas foto, lukisan, pemandangan alam, hasil CT
scan dan sebagainya. Citra analog tidak dapat dipresentasikan dalam komputer sehingga tidak bisa diproses di komputer secara langsung. Oleh sebab itu, citra analog
terlebih dahulu di konversi dari analog ke digital sehingga citra tersebut dapat diproses di komputer.
2.3.2. Citra Digital
Citra digital adalah gambar dua dimensi yang bisa diolah di komputer sehingga himpunandiskrit nilai digital. Citra digital merupakan citra berupa suatu matriks
dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriks menyatakan tingkat keabuan pada titik tersebut. Matriks yang
dinyatakan pada citra digital berupa matriks berukuran N baristinggi x M kolomlebar.
2.4. Elemen Citra Digital
Citra digital mengandung sejumlah elemen-elemen dasar. Elemen-elemen dasar inilah yang dimanipulasi dalam pengolahan citra. Elemen-elemen dasar yang penting dalam
citra digital diantaranya adalah :
Universitas Sumatera Utara
8 a.
Kecerahan Kecerahan disebut juga sebagai intensitas cahaya. Kecerahan pada suatu titik
piksel di dalam suatu citra sebenarnya adalah intensitas rata-rata dari suatu area yang melingkupinya. Sistem visual manusia menyesuaikan dirinya dengan tingkat
kecerahan mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi dengan jangkauan sebesar 10
16
. b.
Kontras Kontras adalah elemen yang menyatakan sebaran terang dan gelap dalam suatu
citra. Citra dengan kontras rendah memiliki ciri sebagian besar komposisi citranya terang atau gelap. Citra dengan kontras yang baik memiliki komposisi
terang dan gelap yang merata. c.
Kontur Kontur adalah keadaan yang ditimbulkan oleh perubahan intensitas pada piksel-
piksel yang bertetangga. Karena adanya perubahan intensitas inilah, maka tepi- tepi edge objek pada citra dapat dideteksi.
d. Warna
Warna adalah persepsi yang dirasakan oleh sistem visual manusia terhadap panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek. Setiap warna
mempunyai panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna yang diterima oleh sistem visual manusia mata merupakan hasil kombinasi cahaya dengan panjang
gelombang yang berbeda-beda. Kombinasi warna yang memberikan rentang warna yang paling lebar adalah red R, greenG, dan blueB.
e. Bentuk
Merupakan properti intrinsik dari objek tiga dimensi untuk sistem visual manusia karena manusia lebih sering menginterpretasikan suatu objek berdasarkan
bentuknya daripada elemen lainnya. Pada umumnya citra yang dibentuk oleh mata merupakan citra dwimatra 2 dimensi sedangkan objek yang dilihat
umumnya berbentuk trimatra 3 dimensi. f.
Tekstur Tekstur dicirikan sebagai distribusi spasial dari derajat keabuan di dalam
sekumpulan piksel-piksel yang bertetangga sehingga tekstur tidak dapat didefinisikan untuk sebuah piksel. Tekstur merupakan karakteristik untuk
menganalisa permukaan berbagai jenis citra objek. Sistem visual manusia pada
Universitas Sumatera Utara
9 hakikatnya tidak menerima informasi citra secara independen pada setiap piksel.
melainkan suatu citra dianggap sebagai suatu kesatuan. Resolusi citra yang diamati ditentukan oleh skala pada tekstur sebagai dipersepsi.
2.5. Citra Warna