Rumusan Masalah Metode Penelitian

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian hukum. Rumusan masalah dibuat untuk memecahkan masalah pokok yang timbul secara jelas dan sistematis. Rumusan masalah bertujuan agar dapat menegaskan masalah yang akan diteliti, sehingga dapat ditentukan suatu pemecahan masalah yang tepat dan mencapai tujuan atau sasaran yang sesuai dengan yang dikehendaki. Berdasarkan latar belakang, maka penulis mengambil Rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana pelaksanaan pembinaan narapidana dalam rangka mencegah pengulangan tindak pidana recidive di Lapas Klas IIA Sragen ? 2. Apakah hambatan pelaksanaan pembinaan narapidana dalam rangka mencegah pengulangan tindak pidana recidive di Lapas Klas IIA Sragen ?

C. Tujuan Penelitian

Dalam suatu penelitian, pastilah ada tujuan yang hendak dicapai sebagai pemecahan atas berbagai masalah yang diteliti tujuan obyektif dan untuk memenuhi kebutuhan perorangan tujuan subyektif. Tujuan penelitian ini diperlukan karena berkaitan erat dengan rumusan masalah untuk memberikan arah yang tepat dalam penelitian, Sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Tujuan Subyektif :

a. Untuk memperdalam pengetahuan penulis di bidang Hukum Pidana, khusunya melalui kajian tentang pelaksanaan pembinaan narapidana dalam rangka mencegah pengulangan tindak pidana recidive di Lapas Klas IIA Sragen b. Untuk penyusunan penulisan hukum skripsi guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Tujuan Obyektif :

a. Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan narapidana dalam rangka mencegah pengulangan tindak pidana recidive di Lapas Klas IIA Sragen. b. Untuk mengetahui hambatan pelaksanaan pembinaan narapidana dalam rangka mencegah pengulangan tindak pidana recidive di Lapas Klas IIA Sragen.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat teoritis

a. Memberikan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan hukum khususnya Hukum Pidana, disamping itu hasil penelitian ini dapat memperbanyak referensi ilmu di bidang pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. b. Menambah bahan referensi di bidang karya ilmiah serta bahan masukan bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang.

2. Manfaat praktis

a. Memberikan jawaban atas permasalahan yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini. b. Memberikan sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi pihak-pihak yang terkait dalam masalah pelaksanaan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sragen.

E. Metode Penelitian

Suatu penelitian haruslah menggunakan metode yang tepat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh penulis. Dalam penentuan metode mana yang akan dipergunakan, penulis harus cermat agar metode nanti tepat dan sesuai, sehingga untuk mendapatkan hasil dengan kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan tercapai. Berdasarkan hal tersebut, penulis dalam penelitian menggunakan metode penulisan sebagai berikut. 1. Jenis penelitian Mengacu pada rumusan masalah dan ditinjau dari penelitian hukum, dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian hukum empiris, yakni meneliti implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Klas IIA Sragen. Penelitian hukum empiris adalah penelitian yang menggunakan data primer sebagai data utama. 2. Sifat penelitian Dalam penelitian ini bersifat deskriptif yaitu suatu penelitian yang memberikan data seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atas gejala-gejala lain. Penelitian ini dimaksudkan untuk mempertegas hipotesis-hipotesis agar dapat membantu dalam memperkuat teori atau dalam kerangka menyusun teori baru. Penulisan Hukum ini akan menggambarkan mengenai Pelaksanaan Pembinaan Narapidana dalam Rangka Mencegah Pengulangan Tindak Pidana Recidive di Lapas Klas II A Sragen. 3. Pendekatan Penelitian Sehubungan dengan tipe penulisan yang digunakan yakni penelitian empiris, maka penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalkan perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll, yang dilakukan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk bahasa atau kata-kata. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekuder. Data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber data untuk tujuan penelitian yang diperoleh dan mendapat hasil yang sebenarnya pada obyek yang akan diteliti, dalam hal ini data yang diperoleh secara langsung dari survei studi lapangan terhadap pelaksanaan pembinaan Narapidana guna mencegah Pengulangan tindak pidana recidive serta hambatan-hambatan yang dihadapi. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan kepustakaan seperti peraturan perundang-undangan, literatur, dokumen, buku ilmiah dan hasil penelitian terdahulu. Sumber data yang digunakan dibedakan menjadi 2 dua macam yaitu: a. Data primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung melalui penelitian di lapangan, berupa sejumlah informasi keterangan serta hal yang berhubungan dengan obyek penelitian. Sumber data adalah tempat ditemukan data. Sumber data primer adalah penulis akan melakukan wawancara langsung dengan petugas yaitu petugas bagian tata usaha dan bagian bimbingan narapidana atau anak didik di Lembaga Pemasyarakatan Sragen. b. Data sekunder Merupakan data yang diperoleh dari sumber bahan kepustakaan dan dibedakan kedalam bahan primer, bahan sekunder dan bahan hukum tersier. 1 Bahan hukum primer yang digunakan adalah norma atau kaidah dasar hukum, peraturan yang berlaku di Indonesia seperti KUHAP, KUHP, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, Surat Keputusan dan sebagainya. 2 Bahan hukum sekunder merupakan bahan hukum yang mendukung data sekunder dari bahan hukum primer terdiri dari buku-buku, hasil penelitian hukum, artikel Koran, dan bahan lain yang berkaitan dengan pokok bahasan. 3 Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder yakni Kamus Hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia dan sebagainya. 4. Teknik Pengumpulan Data Suatu penelitian membutuhkan data yang lengkap. Hal ini dimaksudkan agar data yang terkumpul benar-benar memiliki nilai validitas and realibitas yang cukup tinggi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik sebagai berikut. a. Studi Lapangan Pengumpulan data dengan cara terjun langsung pada obyek penelitian untuk mengadakan penelitian secara langsung. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang valid dengan pengamatan langsung dan wawancara. Dalam penelitian hukum yang dilakukan ini, penulis mengunakan metode wawancara. Wawancara dilakukan terhadap,petugas bagian tata usaha dan bagian bimbingan narapidana anak didik di Lapas Sragen. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara. Dalam pelaksanaan wawancara sebelumnya dibuat pedoman dan daftar pertanyaan lebih dahulu, sehingga hasil wawancara relevan dengan masalah yang diteliti. b. Studi Kepustakaan Merupakan pengumpulan data dengan cara membaca atau mengkaji dan mempelajari buku-buku kepustakaan yang berkaitan dengan skripsi untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. 5. Teknik analisis data Setelah data terkumpul secara lengkap, maka tahap selanjutnya adalah analisis data. Seluruh data yang terkumpul diolah sedemikian rupa sehingga tercapai suatu kesimpulan. Mengingat data yang ada sifatnya beragam, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang telah diperoleh, kemudian dihubungkan dengan literatur-literatur yang ada atau teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Kemudian dicari pemecahannya dengan cara menganalisa, yang pada akhirnya akan dicapai kesimpulan ntuk menentukan hasilnya. Model analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model analisis data interaktif. Menurut HB Sutopo, analisis data model ini memerlukan tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data serta penarikan data atau verifikasi. Dalam model analisis data intreraktif, peneliti tetap bergerak di antara ketiga komponen tadi dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung. Setelah pengumpulan data berakhir, peneliti bergerak diantara tiga komponen utama analisa untuk menarik kesimpulan dengan verifikasi berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi data dan sajian data HB Sutopo,1998:8. Pengertian dari ketiga komponen tersebut adalah: a. Reduksi data adalah proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi dari field note. Proses ini berlangsung terus sampai laporan akhir penelitian selesai b. Sajian data adalah suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan research dapat dilakukan, sajian data dapat meliputi berbagai jenis matriks, gambarskema, jaringan kerja, kaitan kegiatan dan juga tabel. c. Penarikan kesimpulan verifikasi, dari awal pengumpulan data peneliti harus sudah memahami apa arti dari berbagai hal yang ditemui dengan mulai melakukan pencatatan, peraturan- peraturan, pola-pola, pertanyaan-pertanyaan. Apabila disusun dalam bentuk skema, model analisis data interaktif adalah sebagai berikut. Pengumpu lan data Penarikan KesimpulanVerifikasi Sajian data Reduksi data

F. Sistematika Penulisan Hukum BAB I

Dokumen yang terkait

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PENGARUH PEMBINAAN NARAPIDANA NARKOTIKA DALAM MENCEGAH TERJADINYA PENGULANGAN TINDAK PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS II-A YOGYAKARTA.

0 2 13

PENDAHULUAN PENGARUH PEMBINAAN NARAPIDANA NARKOTIKA DALAM MENCEGAH TERJADINYA PENGULANGAN TINDAK PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS II-A YOGYAKARTA.

0 2 24

PENUTUP PENGARUH PEMBINAAN NARAPIDANA NARKOTIKA DALAM MENCEGAH TERJADINYA PENGULANGAN TINDAK PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS II-A YOGYAKARTA.

0 2 6

OPTIMALISASI PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SEBAGAI UPAYA MENCEGAH Optimalisasi Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Upaya Mencegah Terjadinya Recidive (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen Tahun 2012).

0 1 17

PENDAHULUAN Optimalisasi Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Upaya Mencegah Terjadinya Recidive (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen Tahun 2012).

0 2 8

OPTIMALISASI PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SEBAGAI UPAYA MENCEGAH Optimalisasi Pembinaan Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Upaya Mencegah Terjadinya Recidive (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sragen Tahun 2012).

0 0 9

PERANAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN GUNA MENCEGAH PENGULANGAN TINDAK PIDANA (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Biaro Bukittinggi).

0 1 10

PENGARUH SISTEM PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN WARGA BINAAN TERHADAP PENCEGAHAN TERJADINYA PENGULANGAN TINDAK PIDANA ( RECIDIVE ).

0 0 6

EFEKTIVITAS PEMBINAAN NARAPIDANA TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN DALAM PENCEGAHAN PENGULANGAN TINDAK PIDANA (RESIDIVE) DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A PANGKALPINANG SKRIPSI

0 0 17

MODEL PEMBINAAN NARAPIDANA DALAM RANGKA MENCEGAH PENGULANGAN TINDAK PIDANA (RECIDIVE) DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS II B KLATEN

0 0 99