4. Pengertian Kredit
Dalam kehidupan sehari – hari, kata kredit bukan merupakan kata – kata yang asing bagi masyarakat Indonesia. Kata kredit dikenal
masyarakat kota sampai masyarakat desa kata kredit bagi mereka sudah tidak asing lagi. Banyak dijumpai masyarakat yang melakukan
perdagangan jual – beli barang secara kredit. Selain itu banyak masyarakat yang menerima kredit dari Bank maupun koperasi untuk
kebutuhannya. Masyarakat menganggap kredit sebagai hutang. Kata ” kredit ” berasal dari bahasa Yunani yaitu
credere
yang artinya kepercayaan atau dalam bahasa latin
creditum
yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Dengan kegiatan sehari – hari, pengertian kredit
berkembang lebih luas. Pengertian kredit menurut Simoranglir seperti yang dikutip oleh
Budi Untung 2000 : 1 adalah pemberian prestasi dalam bentuk uang, barang dengan balas prestasi kontraprestasi yang akan terjadi pada
waktu yang akan datang. Kredit berfungsi kooperatif antara kreditur dan debitur. Mereka saling menarik keuntungan dan menanggung resiko.
Menurut Teguh Pudjo Mulyono 1993 : 10, kredit dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Adanya suatu penyerahan uang atau barang yang menimbulkan
tagihan tersebut pada pihak lain, dengan harapan terdapat tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut yang berupa bunga sebagai
pendapatan. 23
b. Proses kredit didasarkan pada suatu perjanjian yang saling
mempercayai bahwa kreditur dan debitur akan mematuhi kewajibannya masing – masing.
c. Dalam pemberian kredit terdapat kesepakatan pelunasan hutang dan
bunga akan diselesaikan dalam jngka waktu tetentu yang telah disepakati.
Peran kredit sangat penting di negara – negara yang sedang berkembang di sebabkan tingkat permintaan akan dana jauh lebih besar
dari pada penawaran dana yang ada di masyarakat. Akibat selanjutnya bahwa pendapatan bunga dari kredit merupakan komponen yang
dominan dibanding dari pendapatan jasa lainnya.
5. Unsur – unsur kredit