Model Penelitian Perumusan Hipotesis

menunjukkan bahwa perusahaan itu kredibel Cooke 1989 dalam Luciana, 2007. Tetapi di lain pihak, likuiditas dapat juga dipandang sebagai ukuran kinerja manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan. Dari sisi ini, perusahaan dengan likuiditas rendah cenderung mengungkapkan lebih banyak informasi kepada pihak eksternal sebagai upaya untuk menjelaskan lemahnya kinerja manajemen Wallace et al, 1994 dalam Luciana, 2007.

F. Model Penelitian

Kerangka pemikiran penelitian dapat ditunjukkan dalam suatu kerangka konseptual hubungan antar variabel pada Diagram 1. + + + - + - - - Volatilitas Aliran Kas Besaran Akrual Volatilitas Penjualan Leverage Siklus operasi Kualitas Laba Ukuran Perusahaan Umur Perusahaan Likuiditas

G. Perumusan Hipotesis

Volatilitas aliran kas mengindikasikan suatu ukuran lain dari volatilitas lingkungan operasi dan penyimpangan penggunaan yang lebih besar aproksimasi dan estimasi, dengan berkorespondensi dengan kesalahan estimasi yang lebih besar dengan kualitas laba yang rendah Dechow dan Dichev, 2002. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 1 : Semakin besar volatilitas aliran kas suatu perusahaan akan memiliki kualitas laba yang rendah Laba akuntansi yang berkualitas adalah laba akuntansi yang memiliki sedikit atau tidak mengandung gangguan persepsian perceived noise, dan dapat mencerminkna kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya Chandrarin, 2003. Hayn 1995 menjelaskan bahwa gangguan persepsian dalam laba akuntansi disebabkan oleh peristiwa transitori transitory events atau penerapan konsep aktual dalam akuntansi. Semakin besar gangguan persepsian yang terkandung dalam laba akuntansi, maka semakin rendah kualitas laba akuntansi. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 2 : Semakin besar besaran akrual suatu perusahaan akan memiliki kualitas laba yang rendah. Volatilitas yang rendah dari penjualan akan dapat menunjukkan kemampuan laba dalam memprediksi aliran kas dimasa yang akan datang. Namun jika tingkat volatilitas penjualan tinggi, maka kualitas dari laba tersebut akan rendah, karena laba yang dihasilkan akan mengandung banyak gangguan persepsian perceived noisee Dechow dan Dichev, 2002. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 3 : Semakin besar volatilitas penjualan perusahaan akan menyebabkan kualitas laba perusahaan makin rendah Pada saat lingkar Leverage besar, maka laba yang dihasilkan akan dapat menutup pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Namun jika tingkat Leverage yang dihasilkan oleh suatu perusahaan kecil maka kecil pula kemampuan perusahaan untuk pembayaran bunga dan pokok pinjamannya. Maka dari itu, saat utang meningkat dengan tajam manajemen akan melakukan penyesuaian angka- angka akuntansi untuk menyepakati pembatasan-pembatasan seperti misalnya perjanjian hutang Jensen dan Meckling 1976 dalam Rosaria 2007. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 4 : Semakin besar tingkat Leverage suatu perusahaan akan memiliki kualitas laba yang tinggi Perusahaan yang memiliki siklus operasi yang lama dapat menimbulakan ketidakpastian, estimasi dan kesalahan estimasi yang makin besar dimana hal itu dapat menimbulkan kualitas akrual yang lebih rendah dan memiliki kualitas laba yang rendah pula. Siklus operasi yang lebih lama menyebabkan ketidakpastian yang lebih besar, membuat akrual yang lebih tergantung noise dan kurang membantu dalam memprediksi aliran kas dimasa yang akan datang Dechow Dichev, 2002. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 5 : Semakin panjang siklus operasi perusahaan akan menyebabkan kualitas laba perusahaan akan semakin rendah Menurut Siregar dan Siddharta Utama 2006 Semakin besar ukuran perusahaan, biasanya informasi yang tersedia untuk investor dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan investasi dalam saham perusahaan tersebut semakin banyak. Perusahaan besar yang telah mencapai tahap kedewasaan mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan perusahaan kecil. Bagi perusahaan yang stabil biasanya tingkat kepastian untuk memperoleh laba sangat tinggi. Sebaliknya, bagi perusahaan kecil besar kemungkinan laba yang diperoleh juga belum stabil karena tingkat kepastian laba lebih rendah. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 6 : Semakin besar perusahaan akan menyebabkan kualitas laba perusahaan akan semakin tinggi. Menurut Marwata 2001 umur perusahaan diperkirakan memiliki hubungan positif dengan kualitas laba. Alasan yang mendasari adalah bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keuangan. Perusahaan yang memiliki pengalaman lebih banyak akan mengetahui kebutuhan konstituenya akan informasi tentang perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 7 : Semakin lama umur perusahaan akan menyebabkan kualitas laba perusahaan akan semakin tinggi. Tingkat likuiditas suatu perusahaan dapat dipandang dari dua sisi. Di satu sisi, tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan semacam ini cenderung untuk melakukan pengungkapan informasi laba yang lebih luas kepada pihak luar karena ingin menunjukkan bahwa perusahaan itu kredibel Cooke 1989 dalam Luciana, 2007. Tetapi di lain pihak, likuiditas dapat juga dipandang sebagai ukuran kinerja manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan. Dari sisi ini, perusahaan dengan likuiditas rendah cenderung mengungkapkan lebih banyak informasi laba kepada pihak eksternal sebagai upaya untuk menjelaskan lemahnya kinerja manajemen Wallace et al, 1994 dalam Luciana, 2007. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 8 : Semakin besar likuiditas akan menyebabkan kualitas laba perusahaan akan semakin tinggi. 31

BAB III METODE PENELITIAN

H. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Hal ini dilakukan karena struktur keragaman operasional perusahaan relatif sama, disamping porsi perusahaan pemanufakturan yang terdapat di Bursa lebih dari separuh perusahaan yang tercatat listing di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang dipilih didalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel bertujuan purposive sampling. Kriteria yang digunakan berdasarkan pertimbangan judgement. Adapun kriteria sampel yang dipilih adalah: a. Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEI sejak 1 Januari 2003 sampai tahun 2007. b. Terdaftar BEI sampai akhir tahun, sehingga menghasilkan laporan keuangan periode akhir tahun 2007, c. Menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dengan periode pelaporan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember, d. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan selama periode 2003 sampai 2007.

Dokumen yang terkait

FITRIN DINY MARDHIYAH NST, NIM. 7123220025. PENGARUH LEVERAGE, VOLATILITAS ARUS KAS, VOLATILITAS PENJUALAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA PERUSAHAAN (PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI).

0 7 33

ANALISIS PENGARUH LAVERAGE, LIKUIDITAS, UMUR PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, SIKLUS OPERASI, DAN Analisis Pengaruh Laverage, Likuiditas, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Siklus Operasi, Dan Volatilitas Penjualan Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Pa

9 27 14

ANALISIS PENGARUH LAVERAGE, LIKUIDITAS, UMUR PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, SIKLUS OPERASI, DAN Analisis Pengaruh Laverage, Likuiditas, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Siklus Operasi, Dan Volatilitas Penjualan Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Pa

0 3 17

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Laverage, Likuiditas, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Siklus Operasi, Dan Volatilitas Penjualan Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012).

0 2 10

DAFTAR PUSTAKA Analisis Pengaruh Laverage, Likuiditas, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Siklus Operasi, Dan Volatilitas Penjualan Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012

0 4 5

ANALISIS PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS, MAGNITUDE ACCRUAL, VOLATILITAS PENJUALAN, LEVERAGE, DAN SIKLUS OPERASI TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005 – 2007).

0 2 8

PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS, VOLATILITAS PENJUALAN, BESARAN AKRUAL, DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

3 5 12

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, VOLATILITAS PENJUALAN, DAN SIKLUS OPERASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS, VOLATILITAS PENJUALAN, TINGKAT HUTANG, BOOK TAX DIFFERENCE, SIKLUS OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERSISTENSI LABA - Perbanas Institutional Repository

2 1 14

PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS, VOLATILITAS PENJUALAN, TINGKAT HUTANG, BOOK TAX DIFFERENCE, SIKLUS OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERSISTENSI LABA - Perbanas Institutional Repository

1 2 17