Tingkat Kelengkapan Pengungkapan PENGARUH INFORMASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP TINGKAT KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN
40PM1997. Peraturan tersebut menyebutkan dokumen perusahaan yang harus diserahkan kepada Bapepam. Peraturan tentang standar pengungkapan informasi
dalam laporan tahunan bagi perusahaan go public adalah keputusan Ketua Bapepam No. Kep. 38PM1996 yang lebih berfokus pada bentuk dan isi laporan tahunan.
Peraturan mengenai laporan yang harus diserahkan kepada Bapepam yang diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No. Kep. 40PM1997. Laporan tersebut
meliputi: 1.
laporan keuangan tengah tahunan, 2.
laporan keuangan tahunan dan laporan tahunan, 3.
laporan hasil rapat umum pemegang saham, 4.
laporan tentang keterbukaan informasi, laporan harian dan mingguan Bursa Efek, lembaga kliring dan penjaminan, dan lembaga penyimpanan dan
penyelesaian, 5.
laporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan Perusahaan Efek, 6.
laporan Nilai Aktiva Bersih Reksa dan Terbuka. Peraturan Bapepam No. SE-24PM1997 menyatakan bahwa penyusunan
laporan harus sesuai dengan standar akuntansi yang ditentukan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia Na’im dan Rakhman,2000. Sedangkan peraturan tentang pengungkapan
wajib dalam laporan tahunan untuk perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik diatur dalam SK Bapepam No. Kep-38PM1996
Gunawan,2001. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa laporan tahunan wajib memuat ketentuan umum, laporan manajemen, bagian mengenai ikhtisar data
keuangan penting, bagian analisis dari pembahasan umum oleh manajemen, bagian laporan keuangan. Adanya regulasi tersebut bertujuan agar kualitas laporan yang
dibuat oleh perusahaan publik dapat lebih informatif dan bermanfaat bagi para pelaku pasar modal.
Beberapa hasil penelitian terdahulu menyatakan praktik pengungkapan laporan tahunan di Indonesia masih sangat rendah. Hasil penelitian Suripto 1998
yang menyatakan bahwa indeks pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan masih rendah dengan rata-rata pengungkapan sebesar 0,30. Penelitian Na’im dan Rakhman
2000 membuktikan bahwa rata-rata skor pengungkapan sukarela sebesar 0,565. Sedangkan Gunawan 2001 menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan laporan
tahunan skor rata-rata sebesar 29,51. Menurut Jatiningsih 2004, rata-rata pengungkapan yang rendah dapat disebabkan oleh pertimbangan manajeman
perusahaan, pertimbangan cost and benefit, dan pertimbangan posisi perusahaan dalam persaingan bisnis.