Inventarisasi Parasit Metazoa Pada lkan Gabus Laut (Saurida undosquamis Richardson, 1848). Ikan Samgeh (Atrobucca nibe Jordan dan Thompson, 191 1) dan lkan Gelang Mudin (Upeneus taeniopterus Cuvier, 1829) dari Tempat Pelelangan lkan Pelabuhan Ratu, Jawa B

Judul Skripsi

: Inventarisasi

Parasit

Metazoa Pada lkan Gabus Laut

(Saurida zmdosqlran~is Richardson, 1848). Ikan Samgeh
(Atrobucca nibe Jordan dan Thompson, 191 1) dan
Gelang Mudin (Lipetle~r.? raetlioplerirs
dari

Cuvier, 1829)

Tempat Pelelangan lkan Pelabuhan Ratu, Jawa Barat

Nama mahasiswa

: Lenny L. Tobing


Nomor Pokok

: C01496012

Program Studi

: Budidaya Perairan

Menyetujui :

I.

Komisi Pernbimbirng

Dr. 1r. Darnas Dana. M.Sc
Dosen Pembiliibing

11.

lkan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Dr. Ir. Odann Cannan. M.Sc
Ketua Program Studi
Tanggal lulus : 17 Oktober 2000

RINGKASAN
Lenny L. Tobing. C01496012. Inventarisasi Parasit Metazoa Pada Ikan
Ikan
Samgeh
Gabus Laut (Saurida zmdosquamis Richardson, 1848),
(Atrobuccn nibe Jordan dan Thompson, 1911) dan Ikan Gelang Mudin
(Upeneus taeniopterus
Cuvier, 1829) dari Tempat Pelelangan
Ikan
Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Di bawah bimbinaan Dr. Ir. Darnas Dana, M.Sc
Parasit adalah organisme yang hidup pada tubuh organisme lain dan
umumnya menimbulkan efek negatif pada organisme yang ditempati tersebut. Salah
satu organisme yang sering terserang parasit adalah ikan. Infeksi parasit dapat

inenyebabkan perubahan morfologi, penurunan bobot tubuh bahkan dapat
menyebabkan penyakit pada ikan. Parasit juga dapat menyebabkan penyakit pada
manusia (zoonosis).

Informasi tentang parasit ikan dapat digunakan untuk

pengeinbangan usaha budidaya ikan dan juga untuk kepentingan kesehatan
masyarakat.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2000. Ikan sampel dalam
penelitian ini adalah ikan gabus laut (Saurida undosquamis), ikan samgeh (Atrobucca
nibe) dan ikan gelang mudin (Upeneus taeniopterus). Ikan sampel diambil dari
Tempat Pelelangan Ikan Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Masing - masing ikan sampel
diperiksa sebanyak 30 ekor, yaitu 15 ekor ikan segar dan 15 ekor ikan tidak segar
(freezer). Pemeriksaan ikan segar dilakukan di Pelabuhan Ratu dan pemeriksaan ikan
tidalc segar serta penanganan preparat dilakukan di Lab. Kesehatan Ikan Jurusan
Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Parasit pada ikan gabus laut terdiri dari Cestoda (stadia plerocercoid),
Bothriocephalus sp. (dewasa), Tetraphyllidea sp.

1 (stadia plerocercoid),


Tetraphyllidea sp. 2 (stadia plerocercoid), Grillotia sp. (stadia plerocercoid),
Bivesicula sp. (dewasa), Anisakis sp. (stadia larva), Hysterothylacium sp. (dewasa),
Nematoda A, Anisakidae sp. 1 (stadia larva), Gorgorhynchus sp. (dewasa),
Pseudartacolax sp. (dewasa) dan Praniza Gnathiid (stadia larva). Parasit pada ikan
samgeh terdiri dari Monogenea, Tetraphyllidea sp.1 (stadia plerocercoid), Grillotia
sp. (stadia plerocercoid), Horatrenza sp. (dewasa), Anisakis sp. (stadia larva) dan

Porrocaecum sp. (stadia larva).

Parasit pada ikan gelang mudin adalah

Tetraphyllidea sp. 1 (stadia plerocercoid), Grillotia sp. (stadia plerocercoid),

Aponurus sp. (dewasa), Alloglossidium sp. (dewasa), Dydimozoid 'A'(stadia lama),
Anisakis sp. (stadia larva), Nematoda A, Porrocaecum sp. (stadia larva), Anchistrotos
sp. (dewasa), Bomolochus sp. (dewasa) dan Lernanthropus sp. (dewasa). Dari semua
parasit yang ditemukan terdapat parasit yang bersifat zoonosis, yaitu Anisakis sp..
Jenis parasit terbanyak ditemukk pada ikan gabus laut ha1 ini disebabkan
ikan gabus laut memiliki habitat yang paling luas dibanding ikan samgeh dan gelang

mudin.

Jenis parasit yang paling sedikit ditemukan adalah pada ikan samgeh.

Sewaktu ditangkap, sebagian organ dalam ikan berada di mulut, posisi dinding dalam
lambung berada di luar yang mengakibatkan isi lambung keluar semua dan
bersamaan dengan itu parasit turut keluar perairan. Hal ini mungkin alasan mengapa
pada ikan samgeh ditemukan sedikit jumlah parasit.
Pada ketiga ikan sampel ditemukan jenis parasit yang sama yaitu
Tetraphyllidea sp. 1 (stadia plerocercoid), Grillotia sp. (stadia plerocercoid) dan

Anisakis sp. (stadia larva). Ketiga ikan sampel dapat terserang parasit yang sama
karena hidup pada habitat (kedalaman) yang sama dan juga memakan makanan yang
sama yang merupakan inang parasit - parasit tersebut.
Anisakis sp. memiliki nilai prevalensi tertinggi pada ketiga ikan sampel
sehingga dapat dikatakan bahwa Anisakis sp. (stadia larva) mendominasi ketiga ikan
sampel.

Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 26 November
1977. Men~pakananak ke lima dari enaln bersaudara dari

pasangan Bapak M.L. Tobing dan I ~ LM.
I H~~tabarat.
Masa pendidikan diawali dari Sekolah Dasar Swasta
Mariana Medan dan lulus pada tahun 1990, Sekolah Menengall Pertanla Negeri 16
Medan dan lulus pada tahun 1993 dan Sekolah Menengah Atas Tunas Kartika 2
Medan dan lulus pada tahun 1996. ICemudian pada tahun yang sama peni~lisditel-ima
di Institut Pertanian Bogor pada program studi B ~ ~ d i d a yPerairan
a
(BDP) Fak~~ltas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, rnelalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB.
Sewaktu kuliah, penulis pernah magang di Tarnbak Inti Rakyat Karawang
pada tahun 1998 dan selama kuliah penulis aktif di komisi
~nahasiswaPersekutuan Mahasiswa Kristen IPB.

diaspora n nit kegiatan