Evaluasi Kondisi persediaan Botol di Gudang dan Kapasitas Angkutan di PT. Djaja Beverages Bottling Company, Jakarta

EVALUASI KONDlSl PERSEDIAAN BOTOL Dl GUDAN6 DAN
KAPASITAS ANGKUTAN Dl PT. DJAJA BEVERAGES
BOTTLING COMPANY, JAKARTA

Oleh

SUSI RUSDI

F 24. 0514

1 9 9 4

FAKULTAS TEKNOLOGI

INSTITUT PERTANIAN
B O G O R

PERTANIAN

BOGOR


SUSS RUSDI, F 24.0514. Evaluasi Kondisi Persediaan Botol
di Gudang dan Kapasitas Angkutan Botol di PT Djaya Beverages
Bottling Company, Jakarta.
Di bawah bimbingan
Ir. Machfud, MS.

Salah satu faktor penentu kelancaran proses produksi
pada PT DBBC Jakarta, adalah botol.

Botol merupakan fak-

tor produksi yang kritis, karena tingkat kedatangan botol
dari gudang cabang ke gudang pusat tergantung mekanisme
pengembalian botol.
Tingkat

ketersediaan

botol


untuk

proses

produksi

ditentukan oleh tingkat produksi harian dan tingkat kedatangan botol dari gudang cabang.

Tingkat kedatangan botol

dari gudang cabang ditentukan oleh tingkat persediaan boto1 di gudang cabang daan kapasitas sarana angkutan yang
tersedia.
Pengembangan model evaluasi kondisi persediaan botol
di gudang dan kapasitas angkutan botol bertujuan memberikan informasi harian, meliputi jumlah kekurangan botol di
gudang pusat, tingkat persediaan botol di gudang pusat dan
cabang, tambahan truk dan botol, total botol di gudang
pusat, jumlah kelebihan botol di gudang pusat serta biaya
operasional pengangkutan I (truk perusahaan) dan I1 (truk
sewa).


Output dari model ini didasarkan pada program si-

mulasi dan tingkat kisaran produksi (batas minimum dan
paksimum) yang ditetapkan pada periode tertentu.

Informa-

si tersebut sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi

manajer persediaan dan produksi dalam mengambil kebijaksanaan untuk periode ke depan, yang berkenaan dengan mekanisme pengembalian botol dan tingkat produksi agar biaya
persediaan dapat ditekan.
Hasil evaluasi selama 92 hari (3 bulan) terakhir untuk
botol Coca-cola 6.5 oz, Sprite

7

oz dan Fanta 8 oz, diper-

oleh kisaran produksi masing-masing produk tersebut antara
11.000-17.000

krat.
cola

krat, 8.000-17.000

Perusahaan mengalami kekurangan botol untuk Coca6.5

oz, Sprite 7 oz dan Fanta 8 oz, masing-masing 13

kali, 16 kali dan
kan.

krat dan 5.000-13.000

7

kali dari batas minimum yang ditetap-

Selain itu perusahaan juga mengalami kelebihan botol


untuk Coca-cola 6.5 oz, Sprite 7 oz dan Fanta 8 oz, masing-masing 68 kali, 53 kali dan

84

kali dari batas

mak-

simum yang ditetapkan.
Kekurangan persediaan botol Coca-cola 6.5 oz dapat
dipenuhi dari gudang cabang dengan menggunakan sarana
kapasitas angkutan di gudang pusat dan penyewaan truk,
masing-masing sebanyak 96 truk dan

1

truk.

Selain itu,


perusahaan juga mengalami kekuranagan botol untuk Sprite 7
oz dan Fanta 8 oz yang dapat dipenuhi dari gudang cabang
dengan menggunakan sarana kapasitas angkutan di gudang
pusat masing-masing sebanyak 73 truk dan 35 truk.

Akibat

kekurangan persediaan botol di gudang pusat, perusahaan
mengeluarkan biaya operasional pengangkutan botol untuk
Coca-cola 6.5 oz, Sprite 7 oz dan Fanta 8 02, masing-masing sejumlah Rp 5.063.270, Rp 3.690.700 dan Rp 1.987.300.

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
EVALUASI
KONDISI PERSEDIAAN BOTOL KOSONG DI GUDANG DAN
IWASITAS ANGKUTAN BOTOL KOSONG
DI PT. DJAYA BEVERAGES BOTTLING COMPANY
JAKARTA

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTAM
pada Jumsan TEKNOLOGI INDUSTRI PERTAhWN,
Fakultas Teltnologi Pertanian,
Institut Pertaniau Bogor
Oleh
SUSI RUSDI

F 24.0514
Dilahirltan di Padang, 4 September 1969
Tanggal lulus : 2 September 1994

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya kembali kepada Allah SNT, karena
hanya atas rahmat dan karunia-Nyalah skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.

Skripsi ini disusun berdasarkan


pengamatan, wawancara, pencatatan data sejak selama 2 bulan, yaitu bulan Januari dan Februari 1994.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada

:

1. Bapak Ir. Machfud, MS. selaku dosen pembimbing yang te-

lah memberi pengarahan dan bimbingan hingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
2. Bapak Sudaryanto selaku Manajer Physical Distribution

beserta stafnya di PT. Djaya Beverages Bottling Company, Jakarta.
3. Bapak Sanusi selaku Manajer Production Planning Control

beserta stafnya di PT. Djaya Beverages Bottling Company, Jakarta
4. Bapak Tridanan di bagian Marketing.
5. Ani, Tuti dan teman-teman gang pinang yang senantiasa

memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.


iii

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukan.

Akhirnya kritik dan saran penulis harap-

kan demi perbaikan tulisan selanjutnya.

Bogor,

Agustus 1993

Penulis

DAFTAR IS1

Halaman

...................................... iii

DAFTAR TABEL .................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................. vi
I . PENDAHULUAN .....................................
1
A . LATAR BELAKANG ................................
1
B . TUJUAN ........................................
2
C . RUANG LINGKUP ..................................
2
4
I1 . TINJAUAN PUSTAKA ..................................
4
A . PENGENDALIAN PERSEDIILAN .......................
B . BIAYA PERSEDIAAPl ..............................
8
C . SIMULASI ...................................... 10
DAFTAR IS1


D.TEKNIK HEURISTIK

...............................

11

.

I11 METODOLOGI PENELITIAN

. KERANGKA PEMIKIFAN ............................
B . PENDEKATAN BERENCANA .........................
C . TATA LAKSANA ..................................
1. Tempat penelitian ..........................
2 . Pengambilan Data ...........................
3 . Pengembangan model .........................

A

IV

.

PRODUKSI DAN PERSEDIAAN DI PT DBBC JAKARTA
A

.

.......................
PRODUKSI DENGAN BOTOL KOSONG ......

PRODUKSI MINUMAN RINGAN

B . KETERKAITAN

.......

v

13
14
17
17
17
18

20
20
23

V

.

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM

. KERANGKA MODEL ................................
1 . Sistem manajemen dialog ....................
2 . Sistem manajemen basis data ................
3 . Sistem manajemen basis model ...............
B . RANCANG BANGUN MODEL ..........................
1 . Sistem manajemen dialog ....................
2 . Sistem manajemen basis data ................
3 . Sistem manajemen basis model ...............
VI . HASIL DAN PEMBAHASAN .............................
A . OUTPUT MODEL ..................................
B . ANALISIS DATA DAN HASIL EVALUASI ..............
1. Analisis data ..............................
2 . Hasil evaluasi .............................
3 . Pengendalian persediaan botol ..............
4 . Pengambangan model .........................
C . PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK ....................
VII . KESIMPULAN DAN SARAN ............................
A . KESIMPULAN ....................................
B . SARAN .........................................
A

DAFTAR PUSTAKA

29
29
29
30
34
34
34
35
46
46
46
46
50

57
59
61
63
63
65

.

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel

1.

Deskripsi data jumlah botol yang diperlukan bagian produksi untuk produk Coca-cola, Sprite dan Fanta

........................

vii

49

Halaman
Gambar

1.

Gambar

2

.

........
...........

Skema tahapan Pendekatan Berencana

16

Diagram alir Pengembangan Model

19

viii

EVALUASI KONDlSl PERSEDIAAN BOTOL Dl GUDAN6 DAN
KAPASITAS ANGKUTAN Dl PT. DJAJA BEVERAGES
BOTTLING COMPANY, JAKARTA

Oleh

SUSI RUSDI

F 24. 0514

1 9 9 4

FAKULTAS TEKNOLOGI

INSTITUT PERTANIAN
B O G O R

PERTANIAN

BOGOR

SUSS RUSDI, F 24.0514. Evaluasi Kondisi Persediaan Botol
di Gudang dan Kapasitas Angkutan Botol di PT Djaya Beverages
Bottling Company, Jakarta.
Di bawah bimbingan
Ir. Machfud, MS.

Salah satu faktor penentu kelancaran proses produksi
pada PT DBBC Jakarta, adalah botol.

Botol merupakan fak-

tor produksi yang kritis, karena tingkat kedatangan botol
dari gudang cabang ke gudang pusat tergantung mekanisme
pengembalian botol.
Tingkat

ketersediaan

botol

untuk

proses

produksi

ditentukan oleh tingkat produksi harian dan tingkat kedatangan botol dari gudang cabang.

Tingkat kedatangan botol

dari gudang cabang ditentukan oleh tingkat persediaan boto1 di gudang cabang daan kapasitas sarana angkutan yang
tersedia.
Pengembangan model evaluasi kondisi persediaan botol
di gudang dan kapasitas angkutan botol bertujuan memberikan informasi harian, meliputi jumlah kekurangan botol di
gudang pusat, tingkat persediaan botol di gudang pusat dan
cabang, tambahan truk dan botol, total botol di gudang
pusat, jumlah kelebihan botol di gudang pusat serta biaya
operasional pengangkutan I (truk perusahaan) dan I1 (truk
sewa).

Output dari model ini didasarkan pada program si-

mulasi dan tingkat kisaran produksi (batas minimum dan
paksimum) yang ditetapkan pada periode tertentu.

Informa-

si tersebut sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi

manajer persediaan dan produksi dalam mengambil kebijaksanaan untuk periode ke depan, yang berkenaan dengan mekanisme pengembalian botol dan tingkat produksi agar biaya
persediaan dapat ditekan.
Hasil evaluasi selama 92 hari (3 bulan) terakhir untuk
botol Coca-cola 6.5 oz, Sprite

7

oz dan Fanta 8 oz, diper-

oleh kisaran produksi masing-masing produk tersebut antara
11.000-17.000
krat.
cola

krat, 8.000-17.000

Perusahaan mengalami kekurangan botol untuk Coca6.5

oz, Sprite 7 oz dan Fanta 8 oz, masing-masing 13

kali, 16 kali dan
kan.

krat dan 5.000-13.000

7

kali dari batas minimum yang ditetap-

Selain itu perusahaan juga mengalami kelebihan botol

untuk Coca-cola 6.5 oz, Sprite 7 oz dan Fanta 8 oz, masing-masing 68 kali, 53 kali dan

84

kali dari batas

mak-

simum yang ditetapkan.
Kekurangan persediaan botol Coca-cola 6.5 oz dapat
dipenuhi dari gudang cabang dengan menggunakan sarana
kapasitas angkutan di gudang pusat dan penyewaan truk,
masing-masing sebanyak 96 truk dan

1

truk.

Selain itu,

perusahaan juga mengalami kekuranagan botol untuk Sprite 7
oz dan Fanta 8 oz yang dapat dipenuhi dari gudang cabang
dengan menggunakan sarana kapasitas angkutan di gudang
pusat masing-masing sebanyak 73 truk dan 35 truk.

Akibat

kekurangan persediaan botol di gudang pusat, perusahaan
mengeluarkan biaya operasional pengangkutan botol untuk
Coca-cola 6.5 oz, Sprite 7 oz dan Fanta 8 02, masing-masing sejumlah Rp 5.063.270, Rp 3.690.700 dan Rp 1.987.300.

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
EVALUASI
KONDISI PERSEDIAAN BOTOL KOSONG DI GUDANG DAN
IWASITAS ANGKUTAN BOTOL KOSONG
DI PT. DJAYA BEVERAGES BOTTLING COMPANY
JAKARTA

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTAM
pada Jumsan TEKNOLOGI INDUSTRI PERTAhWN,
Fakultas Teltnologi Pertanian,
Institut Pertaniau Bogor
Oleh
SUSI RUSDI

F 24.0514
Dilahirltan di Padang, 4 September 1969
Tanggal lulus : 2 September 1994

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya kembali kepada Allah SNT, karena
hanya atas rahmat dan karunia-Nyalah skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.

Skripsi ini disusun berdasarkan

pengamatan, wawancara, pencatatan data sejak selama 2 bulan, yaitu bulan Januari dan Februari 1994.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada

:

1. Bapak Ir. Machfud, MS. selaku dosen pembimbing yang te-

lah memberi pengarahan dan bimbingan hingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
2. Bapak Sudaryanto selaku Manajer Physical Distribution

beserta stafnya di PT. Djaya Beverages Bottling Company, Jakarta.
3. Bapak Sanusi selaku Manajer Production Planning Control

beserta stafnya di PT. Djaya Beverages Bottling Company, Jakarta
4. Bapak Tridanan di bagian Marketing.
5. Ani, Tuti dan teman-teman gang pinang yang senantiasa

memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

iii

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukan.

Akhirnya kritik dan saran penulis harap-

kan demi perbaikan tulisan selanjutnya.

Bogor,

Agustus 1993

Penulis

DAFTAR IS1

Halaman

...................................... iii
DAFTAR TABEL .................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................. vi
I . PENDAHULUAN .....................................
1
A . LATAR BELAKANG ................................
1
B . TUJUAN ........................................
2
C . RUANG LINGKUP ..................................
2
4
I1 . TINJAUAN PUSTAKA ..................................
4
A . PENGENDALIAN PERSEDIILAN .......................
B . BIAYA PERSEDIAAPl ..............................
8
C . SIMULASI ...................................... 10
DAFTAR IS1

D.TEKNIK HEURISTIK

...............................

11

.

I11 METODOLOGI PENELITIAN

. KERANGKA PEMIKIFAN ............................
B . PENDEKATAN BERENCANA .........................
C . TATA LAKSANA ..................................
1. Tempat penelitian ..........................
2 . Pengambilan Data ...........................
3 . Pengembangan model .........................

A

IV

.

PRODUKSI DAN PERSEDIAAN DI PT DBBC JAKARTA
A

.

.......................
PRODUKSI DENGAN BOTOL KOSONG ......

PRODUKSI MINUMAN RINGAN

B . KETERKAITAN

.......

v

13
14
17
17
17
18

20
20
23

V

.

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM

. KERANGKA MODEL ................................
1 . Sistem manajemen dialog ....................
2 . Sistem manajemen basis data ................
3 . Sistem manajemen basis model ...............
B . RANCANG BANGUN MODEL ..........................
1 . Sistem manajemen dialog ....................
2 . Sistem manajemen basis data ................
3 . Sistem manajemen basis model ...............
VI . HASIL DAN PEMBAHASAN .............................
A . OUTPUT MODEL ..................................
B . ANALISIS DATA DAN HASIL EVALUASI ..............
1. Analisis data ..............................
2 . Hasil evaluasi .............................
3 . Pengendalian persediaan botol ..............
4 . Pengambangan model .........................
C . PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK ....................
VII . KESIMPULAN DAN SARAN ............................
A . KESIMPULAN ....................................
B . SARAN .........................................
A

DAFTAR PUSTAKA

29
29
29
30
34
34
34
35
46
46
46
46
50

57
59
61
63
63
65

.

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel

1.

Deskripsi data jumlah botol yang diperlukan bagian produksi untuk produk Coca-cola, Sprite dan Fanta

........................

vii

49

Halaman
Gambar

1.

Gambar

2

.

........
...........

Skema tahapan Pendekatan Berencana

16

Diagram alir Pengembangan Model

19

viii