Windows Media Encoder VLC Media Player Pengujian

prosesor : 2.53 GHz Intel core i3-380M memori : 2 GB DDR3 1 x 2048 MB hard disk : 500 GB SATA c . komputer client VLC Spesifikasi sitem perangkat keras pada komputer client pada VLC yaitu: jenis : Toshiba Satelit L740-1219U prosesor : intel core i3-380M 2.5 GHz memori : 2 GB DDR 3 1 x 2048 hard disk : 320 GB serial ATA

d. perangkat flexy packet radio

Spesifikasi sitem perangkat keras pada flexipacket radio yaitu: 2 buah antenna microwave 12 inchi 2 buah HUB A-2200 2 buah power supply -48 volt, 12 A

3.5.2 Perangkat Lunak a. Sistem operasi

Sistem operasi yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah sistem operasi Windows xp pada sisi server dan Windows 7 pada sisi server dan client video streaming.

b. Windows Media Encoder

Windows Media Encoder adalah sebuah program media player gratis yang berfungsi sebagai server untuk streaming video dalam unicast atau Universitas Sumatera Utara multicast di protokol TCPIP pada jaringan bandwidth yang tinggi atau rendah. Berikut adalah beberapa fitur yang dimiliki oleh Windows Media Encoder WME : a. Dapat mengakses file dengan format ISO sehingga client dapat menjalankan file langsung dari disk image. b. Mudah dalam mengatur semua parameter yang dibutuhkan untuk streaming multimedia. c. Bisa memilih menjadi server video streaming ataupun live streaming. d. Perangkat lunak yang ringan dalam menjalankan sebagai server.

c. VLC Media Player

VLC adalah sebuah program media player gratis yang dapat memainkan banyak jenis file format video dan audio. Berikut adalah beberapa fitur yang dimiliki oleh VLC media player [13]: a. Mampu menjalankan video yang belum selesai di download, atau bahkan rusak sebagian. Hal ini dimungkinkan karena VLC merupakan packet player b. Dapat mengakses file dengan format iso sehingga client dapat menjalankan file langsung dari disk image c. Mampu menjalankan banyak format audio dan video yang didukung oleh libavcodec dan libavformat seperti H.264,MPEG-4,flv,mxf,dan lain-lain. d. Dapat menjalankan video dengan format AVCHD, yaitu format yang banyak digunakan pada HD camcorder. Universitas Sumatera Utara

d. Wireshark

WireShark adalah sebuah Network Packet Analyzer. Network Packet Analyzer akan mencoba “menangkap” paket-paket jaringan dan berusaha untuk menampilkan semua informasi di paket tersebut sedetail mungkin [14]. Network Packet Analyzer dapat diumpamakan sebagai alat untuk memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam kabel jaringan seperti halnya voltmeter atau tespen yang digunakan untuk memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam sebuah kabel listrik. Dulunya, tool-tool semacam ini sangatlah mahal harganya. Namun dengan adanya WireShark, semua menjadi dimudahkan. Maka tidak sedikit yang mengatakan bahwa WireShark adalah salah satu tool gratis yang sesuai untuk menganalisa paket jaringan [14].

3.5.3 Penggunaan Wireshark untuk Pengukuran

Berikut ini merupakan langkah-langkah pengambilan data dengan menggunakan perangkat lunak wireshark adalah sebagai berikut: 1. Buka aplikasi wireshark. Tampilan wireshark seperti Gambar 3.3. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Tampilan Wireshark 2. Pilih device capture interfaces yang digunakan. Tampilan menu capture interface seperti Gambar 3.4. Gambar 3.4 Menu Capture Interface 3. Jalankan streaming pada browser. Kemudian tunggu hingga paket TCP ter-capture oleh Wireshark. Proses capture paket oleh Wireshark ditunjukkan oleh Gambar 3.5. Gambar 3.5 Proses Capture Paket Menggunakan Wireshark Universitas Sumatera Utara 5. Klik tab Statistics, kemudian pilih Summary. Hasil pengukuran menampilkan jumlah bit yang datang bytes received dan yang digunakan bytes drained seperti Gambar 3.6 Gambar 3.6 Pengukuran Bytes Received dan Bytes Drained 3.6 Spesifikasi Video Pada Tugas Akhir ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan 2dua buah format video yaitu: 1. MP4 2. FLV Flash Video Pemilihan format video ini karena melihat pada kebutuhan masyarakat saat ini yang suka untuk mengumpulkan video dengan kualitas yang mendekati HD High Dimension maka dipilihlah 2 format video ini karena kualitasnya sudah mendekati kemauan masyarakat tersebut. Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 3.1 dapat dilihat format video dan codec yang digunakan oleh salah satu situs yang menggunakan aplikasi video streaming. Dari Tabel 3.1 juga yang menjadi acuan penulis untuk menggunakan kedua format video dan parameternya sebagai bahan untuk pengambilan data pada Tugas Akhir ini [14]. Tabel 3.1 Tabel Video yang digunakan Pada Situs youtube.com Format Video codec Audio codec Container 37 H.264 1920x1080 2430 fps AAC 44.1khz stereo Mp4 22 H.264 1280x720 2430 fps AAC 44.1khz stereo Mp4 35 H.264 854x480 2430 fps AAC 44.1khz stereo Flv 34 H.264 640x480 2430 fps AAC 44.1khz stereo Flv 18 H.264 480x360 2430 fps AAC 44.1khz stereo Mp4 5 Sorenson spark, 320x240 2430 fps Mp3 22khz stereo Flv 17 MPEG-4 ASP,12 fps, black bordered 176x144frame AAC 22khz mono Mp4

3.7 Pengujian

Video Streaming dengan menggunakan Windows Media Encoder Windows media encoder adalah sebuah program media player gratis yang berfungsi sebagai server untuk streaming video dalam unicast atau multicast di protokol TCPIP pada jaringan bandwidth yang tinggi atau rendah. Jadi pada Tugas Akhir ini pengujian pada sisi server streaming perangkat lunak windows media encoder inilah yang bertanggung jawab untuk mengatur semua parameter- parameter pendukung berjalannya streaming video. Penggunaan Windows Universitas Sumatera Utara Media Encoder sebagai server media streaming ini digunakan pada kedua format video yang dijalankan. Berikut ini adalah beberapa tahapan untuk menjalankan perangkat lunak Windows Media Encoder ebagai server streaming: a. Buka aplikasi WME b. Maka akan muncul kotak dialog New Session pilih Capture Seassion, lalu pilih ok seperti pada Gambar 3.7. Gambar 3.7 Pengaturan Broadcast encoder c. Akan muncul menu properties. Pada tab source, masukkan nama source. Pilih Device pada Source from pilih File, pilih Browser, pilih video yang akan di streamingkan, lalu pilih Open seperti pada Gambar 3.8. Gambar 3.8 Pengaturan Broadcast encoder Universitas Sumatera Utara d. Selanjutnya pindah ke tab output dan pilih Pust to server. Masukkan Server name dan Publishing point yang digunakan. Pada bagian ini encodernya sudah teratur secara otomatis untuk membuat Publishing Point di WMS seperti pada Gambar 3.9. Gambar 3.9 Pengaturan Broadcast encoder e. Berikutnya pindah ke tab Compression, kemudian pilih Windows Media server streaming pada Destination. Besar resolusi, Bit Rate, Frame ate, dan Output Sizenya seperti pada Gambar 3.10. Gambar 3.10 Pengaturan Broadcast encoder Universitas Sumatera Utara f. Jika semua proses telah selesai, pada bagian bawah Session Properties pilih apply seperti pada Gambar 3.11. Gambar 3.11 Pengaturan Broadcast encoder g. Terakhir pada bar menu pilih Start Encoding seperti pada Gambar 3.12. Gambar 3.12 Pengaturan Broadcast encoder Dengan selesainya semua tahapan diatas maka videopun sudah dapat di streamingkan. Tinggal mengatur perangkat lunak yang bertindak sebagai client streamingnya. Universitas Sumatera Utara

3.8 Pengujian Video Streaming Menggunakan VLC Sebagai Client