METODE PENELITIAN d pk 055985 chapter3

116

C. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan analisis korelasional. Metode deskriptif digunakan dalam studi ini karena seperti dideskripsikan oleh Valentine 1997 sebagai: “Descriptive studies attempt simply to describe a phenomenon of importance to literacy educators. They are non- experimental in nature and intent to describe rather than to prove. Borg Gall 2003 menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian kuantitatif yang melibatkan deskripsi terntang suatu fenomena secara teliti. Dalam penelitian deskriptif tidak ada manipulasi terhadap variabel seperti halnya penelitian eksperimental Borg and Gall, 2001. Selanjutnya Borg Gall 2000, Sukmadinata 2005 menyatakan hal yang sama, bahwa penelitian deskriptif merupakan pendekatan paling dasar yang ditunjukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang mengkaji bentuk, aktivitas, kesamaan dan perbedaan fenomena. Penelitian deskriptif dalam bidang pendidikan dan kurikulum merupakan hal yang cukup penting untuk mendeskripsikan fenomena kegiatan pendidikan, pembelajaran dan implementasi kurikulum. Hakekat penelitian deskriptif sesuai dengan penelitian ini. Penelitian tentang kebutuhan guru untuk melangsungkan pembelajaran IPA ini mengkaji fenomena dan menggali informasi tentang latar belakang pendidikan guru, pengalaman mengajar guru, keterlibatan guru dalam program pelatihan, pendapat guru tentang kurikulum dan pembelajaran IPA, kompetensi guru dalam menyusun rencana pembelajaran RPP dan melangsungkan pembelajaran serta faktor-faktor yang berkorelasi dengan kompetensi guru dalam menyusun RPP dan 117 melangsungkan pembelajaran. Untuk melakukan hal tersebut, maka tidak perlu ada perlakuan atau manipulasi variabel yang harus dilakukan oleh peneliti terhadap subjek. Fenomena dan data sudah ada di lapangan dan sesuai dengan apa yang sudah dan sedang dilakukan. Dengan demikian metode deskriptif merupakan metode yang paling sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini. Studi korelasional digunakan untuk mengungkap faktor-faktor yang berkorelasi dengan kebutuhan guru dalam mengembangkan kurikulum dan pembelajaran IPA. Wagner 2009 dan Waters 2005 menyatakan bahwa ”correlational studies are used to look for relationships between variables”. Dalam penelitian ini latar belakang pendidikan guru, keterlibatan guru dalam program pelatihan pengembangan kurikulum dan pembelajaran IPA serta pengalaman mengajar guru dikorelasikan dengan performansi guru dalam melangsungkan pembelajaran IPA di sekolah dasar serta kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran RPP IPA. Menurut Schibechi Hickey 2002, Arlington 2008, Kyriakides et al. 2008 dan Moeini 2009 keterlibatan guru dalam program-program peningkatan profesionalisme guru, pemahaman guru terhadap hakikat IPA, anggapan guru terhadap belajar dan mengajar Widodo, 2004 serta kemampuan guru dalam memahami materi pelajaran Sterim, 2008; Tytler, 2004 merupakan aspek-aspek yang mempengaruhi kemampuan guru dalam melangsungkan pembelajaran. Di dalam studi korelasional terdapat tiga kemungkinan hasil, yaitu: korelasi positif, korelasi negatif dan tidak terdapat korelasi. Koefisien kolerasi 118 yang menunjukkan kekuatan hubungan antar variabel berkisar antara – 1 dan +1. Korelasi positif mengindikasikan bahwa variabel-variabel meningkat atau menurun dalam waktu yang bersamaan. Koefisien korelasi mendekati +1 menunjukkan korelasi positif yang sangat kuat. Korelasi negatif mengindikasikan hal sebaliknya dari korelasi positif. Koefisien korelasi mendekati -1 menunjukkan korelasi negatif yang sangat kuat. Tidak terdapat korelasi mengindikasikan tidak ada korelasi antar variabel. Koefisien korelasi dengan nilai 0 menunjukkan tidak ada korelasi Wagner, 2009; Borg Gall, 2003.

D. DATA DAN SUMBER DATA