Analisis dinamika spasial penggunaan lahan kaitannya dengan perkembangan wilayah (Studi kasus Propinsi DKI Jakarta)

ANALISIS DINANIIKA SPASIAL PENGGUNAAN LAHAN
KAITANNYA DENGAN PERKEMBANGAN WILAYAH
(Studi Kasus Propinsi DKI Jakarta)

Oleh :
AKBARIANSY AH
A.30.0875

PROGRAM STUD1 ILNIU TANAH S-1
JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

AKBARIANSYAH. ANALISIS DWAMIKA SPASIAL PENGGUNAAN
LAFiAN KAITANNYA DENGAN PERKEMBANGAN WILAYAH (Studi
Kasus Propinsi DKI Jakarta). (Di bawah birnbingan MOENTOHA SELARI
dan R. SUNSUN SAEFULHAIUM).
Perkembangan perekonomian Jakarta cenderung mengarah pada bidang
perdagangan, jasa dan pariwisata, sejalan dengan itu Pemerintah DKI Jakarta telah
mengambil langkah kebijaksanaan untuk Jakarta sebagai "Service City". Status

Jakarta memiliki peran multi fungsi yaitu lokal, nasional, regional dan internasional.
karenanya hams mampu memberikan pelayanan terhadap tuntutan perkembangan
kebutuhan daerah dan negara, terlebih lagi dalam memasuki era liberalisasi
perdagangan dan investasi.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menelaah pola kecendrungan pernbahan
penggunaan lahan, stmktur ekonomi dan jumlah penduduk; (2) Mengetahui pola
hubungan antara perubahan di dalam struktur ekonomi, dalam jumlah penduduk, serta
dalam penggunaan lahan; (3) Mengetahui korelasi pertumbuhan penduduk, aktivitas
perekonomianl perkembangan wilayah dengan pembahan penggunaan lahan.
Penelitian dimulai dengan tahap pengmpulan data, kemudian tahap pengolahan data
dan menganalisis data dan dilanjutkan dengan pembahasan hasil analisis data dan
penyusunan tulisan.
Beberapa metode analisis yang digunakan antara lain : pendeskripisian secara
araf~s,analisis
a

komponen utama (Pritrc@al C o m ~ ~ ~ eAt~?&sis
t l t s atau di singkat PCA)

analisis faktor (Fnctor Analysis atau disingkat FA), dan analisis korelnsi (Correlntiot~


Analysis). Peubah-peubah penjelas yang digunakan adalah peubah stmktur ekonomi,
jumlah penduduk.

Data dasar struktur ekonomi adalah data PDRB sektor-sektor

perekonomian. Data dasar jumlah penduduk adalah jumlah penduduk di setiap
kecamatan di Propinsi DKI Jakarta.

Peubah tujuan yang dianalisis meliputi

penggunaan lahan di setiap kecamatan di DKI Jakarta.
Pengembangan komplek-komplek perumahan barn, pembangunan kawasan
industri dan maraknya kegiatan ekonomi mempertegas kenyataan bahwa Propinsi

DKI Jakarta akan menjadi pusat kegiatan perdagangan dan jasa baik nasional maupun
Internasional dengan melihat struktur PDRB DKI Jakarta, terutama Kotamadya
Jakarta Pusat yang didominasi oleh sektor Perdagangan dan Jasa. Jumlah penduduk
yang besar tentunya akan menciptakan pasar yang besar bagi produk-produk industri,
jasa, perdagangan dan pariwisata.


Peluang usaha sangat terbuka yang memacu

kegiatan produktif di semua sektor yang mengakibatkan PDRB propinsi DKI Jakarta
terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan jumlah penduduk dan
perubahan pengpnaan lahan nampak sangat nyata.

Icegiatan dalam bidang

pembangunan, terutama bidang perkonomian telah mengakibatkan terjadinya
dinamika perubahan penggunaan lahan dimasing-masing wilayah pembangunan di
DICI Jakarta yang sangat spesifik. Dari hasil penelitian ini didapatkan tig afaktor
utama yang mempengamhi masing-masing wilayah kota di DKI Jakarta.
Adanya pola yang nampak dalam peruntukkan lahan di DKI Jakarta, dimana
masing-masing wilayah memiliki karakteristik yang sangat spesifik dapat dijadikan
sebagai potensi pengembangan DKI Jakarta. Karakteristik masing-masing wilayah
dapat dimaksimalkan dengan cara diadakannya kajian yang lebih mendalam terhadap
hasil penelitian pendahuluan ini, agar dapat tercapai kota DKI Jakarta sebagai kota
Service City dan kota perdagangan internasional

Pola keragaman antar daerah kota di DKI Jakarta, dapat diringkas ke dalam 3
faktor utama yaitu : (1) Fnkfor lctarna I (FI), merupakan keragaman antar daerah
kota yang dicirikan secara nyata oleh tingginya land use pemsahaan, penduduk,
PDRB sektor listrik, gas dan air; PDRB sektor perdagangan, hotel dan restoran;
PDRB sektor pengangkutan dan komunikasi; PDRB sektor keuangan, persewaan dan
jasa perbankan; PDRB sektor jasa-jasa; serta PDRB total. Pola ini mencakup k 44,4
% total keragaman antar daerah kota di DKI Jakarta, (2) Faktor utrlnzn 2 (FZ),

merupakan keragaman antar daerah kota di DKI Jakarta yang lebih dicirikan oleh
luasnya areal perumahan serta luasnya penggunaan lahan jasa komersial, yang
berkorelasi negatif dengan luasnya penggunaan lahan industri, pola ini mencakup 23
% dari total keragaman daerah kota di DKI Jakarta, (3) Fnktor utrtnzn 3 (F3),

mempakan keragaman antar daerah di DKI Jakarta yang lebih dicirikan oleh besarnya
PDRB sektor pertanian dan PDRB sektor industri pengolahan.
Hubungan antar berbagai faktor analisis diantaranya (a) Keterltnitnn nntar land
use, Luasnya areal penggunaan lahan perusahaan tidak terkait dengan luasnya areal

lahan pemmahan, industri dan jasa komersial.


Hal ini dikarenakan usaha yang

banyak dikembangkan di daerah DKI Jakarta didominasi oleh usaha sektor jasa
(sektor tersier). Usaha sektor jasa tidak banyak menggunakan lahan, sehingga tidak
mengakibatkan penggunaan lahan di sektor lain mengalami perubahan. Luas areal
perumahan berkorelasi positif dengan luas areal jasa komersial, tetapi berkorelasi
negatif dengan industri. (b) Keterkaitnn nntarn lnnd use rlengnn juntlrh penrlurluk,
Besarnya jumlah penduduk berkorelasi positif dengan luasnya areal perusahaan,
tetapi tidak terkait dengan luas areal perumahan, industri dan jasa komersial. Hal ini
memberikan gambaran bahwa peningkatan jumlah penduduk tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap perubahan pensgunan areal perumahan, ini dapat
terjadi dengan semakin tingginya jumlah penduduk yang berdiam di dalam satu
rumah. Banyaknya rumah susun yang dikembangkan oleh PEMDA DKI Jakarta juga
turut memberi andil terhadap rendahnya penggunaan lahan bagi perumahan,
walaupun tejadi peningkatan jumlah penduduk di DKI Jakarta. (c) Keterlmitr~n
nntarn lanrl use rlengon PDR, Luas areal lahan perusahaan berkorelasi positif dengan

PDRB total, pengangkutan, PDRB sektor listrik, gas dan air; PDRB sektor
perdagangan, hotel dan restoran; PDRB pengangkutan dan komunikasi; PDRB
keuangan, persewaan dan jasa perbankan; PDRB jasa-jasa; tetapi tidak berkaitan

dengan PDRB sektor pertanian dan sektor industri pengolahan; (d) Keterknitnn
jumlnb penrlurluk rlengnn PDRB, besarnya jumlah penduduk tidak terkait dengan

besamya PDRB sektor pertanian dan sektor industri pengolahan, tetapi terkait secara
positif dengan PDRB total; PDRB listrik, gas dan air; PDRB perdagangan, hotel dan
restoran; serta PDRB sektor jasa-jasa. Hal ini memberikan gambaran pengembangan
perekonomian di DKJ Jakarta tidak bertumpu kepada sektor pertanian dan sektor
industri pengolahan. Penduduk di DKI Jakarta lebih memilih bekerja pada sektor di
luar sektor pertanian dan sektor industri pengolahan.

ANALISIS D1NANlIK.A SPASIAL PENGGUNAAN LAHAN
KAITANNYA DENGAN PERKEMBANGAN WILAYAH
(Studi Kasus Propinsi DIU Jakarta)

Sltripsi
Sebagai Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian Falcultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh :

AKBARIANSYAH
A.30.0875

PROGRAM STUD1 ILMU TANAH S-1
JURUSAN TANAH
FAIWLTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

Jodul Skripsi
,-

: ANALISIS DINAMIKA SPASIAL PENGGUNAAN

LAEAN

KAITANNYA

PERKEMBANGAN


WILAYAH

DENGAN
(Studi

Kasus

Propinsi DKI Jakarta)
Nama Rlahasiswa

: Akbariansyah

Nomor Pokok

: A.30.0875

Jurusan/Program Studi : T.,a n a l ~ l l l n ~Tanah
t~

Menyettrjui :


Ir. Moentoha Selari. MS
NIP.130.367.080

Dr.1r.H.R. Sunsun ~;efulhakim, MAgr
NIP.131.622.690

Jurusan Tanah

NlP.130.779.513

PEFWYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI IN1 BENAR BASIL
KARYA SAYA SENDIFU DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
KARYA ILMIAB[ PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN. MENGENAI
SUhIBER PUSTAKA SUDAH D I C A N T U M K . DENGAN JELAS.

BOGOR, SEPTEMBER 2000

Penulis dilahitkan di kota Jakarta pada tanggal 2 Oktobet


1975, sebagai putta kedua dari lima bersaudata, dilahitkan
dati keluarga Bapak Rukmanit Nututh dan ibu Hattati.
Pada Tahun 1981 penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-kanak Aisiyah
Rawamangun Jakarta, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan Sekolah Dasar di
Sekolah Dasar Muhammadiyah 24 Rawamangun Jakarta sampai dengan kelas 3.
Kepindahan tempat tinggal orang tua penulis dari Rawamangun ke Pasarminggu
mengakibatkan Sekolah Dasar kelas 4 penulis dilanjutkan di Sekolah Dasar Negeri 02
Pasarminggu Jakarta dan dinyatakan lulus pada tahun 1987.
Setelah selesai pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 1987, penulis kemudian
melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 218 Jakarta
dan selesai pada tahun 1990. Pendidikan berikutnya yang ditempuh penulis adalah
melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Atas, tepatnya di SMA Negeri 49 Jakarta
yang diselesaikan pada tahun 1993. Tanpa mengikuti proses yang biasa, sebagaimana
lulusan SMA yang mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN)
penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (PB) tepat pada tahun 1993. Penulis
diterima di salah satu Perguruan Tinggi negeri terbaik di Indonesia ini, melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).
Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis aktif di berbagai kegiatan
kemahasiswaan.


Diantaranya ditingkat jurusan tanah sebagai pengurus bidang

hubungan eksternal Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah (HMIT) yang meliputi
hubungan alumni dan Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah
Indonesia (FOKUSHIMITI) periode 1994 -1995,
FOKUSHIMITI periode 1995-1997.

dan menjadi anggota aktif

Selama menjadi pengums HMIT penulis

mendapatkan kesempatan mewakili HMIT IPB ke berbagai event dan seminar
nasional.

Pada tahun 1996 penulis dikirim ke Universitas Hasannudin Ujung

Pandang mengikuti seminar dan pertemuan nasional FOKUSHIIVIITI. Sedangkan pada tahun 1997, penulis memenuhi undangan seminar dan pertemuan nasional
FOKUSHIMITI di Universitas Tanjungpura Pontianak dan Universitas Gajah Mada
Jogjakarta.
Sedangkan pada tingkat Fakultas penulis aktif sebagai pengurus Senat Mahasiswa
Fakultas Pertanian Bidang Kajian Strategis.

Di bidang kajian strategis penulis

bersama pengurus lain mempersiapkan seminar nasional Gambut bekerjasama dengan

HMIT IPB.
Selain aktif di internal kampus pengurus juga menjadi anggota dan pengurus pada
berbagai organisasi ekstra kampus.

Diantara organisasi ekstra kampus tersebut

adalah sebagai Ketua Umum Komisariat Fakultas Pertanian Himpunan Mahasiswa
Islam @ M J J Cabang Bogor periode 1996-1997, kemudian dilanjutkan sebagai
Sekretaris Umum HMI Cabang Bogor periode 1997-1998. Kegiatan ekstra kampus
lainnya yaitu pada tingkat wilayah bogor sebagai anggota aktif Forum Rakyat Bogor
(1999).