Persepsi Peternak Domba Tentang Peranan Aparat Pemerintah Dalam Komunikasi Pembangunan Peternakan (Kasus di Desa Tapos 1, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor )

PERSEPSI PETERNAK DOMBA TENTANG PERANAN
APARAT PEMERINTAH DALAM KOMUNIKASI
PEMBANGUNAN PETERNAKAN
(Kasus di Desa Tapos 1, Kecamatan Ciarnpea, Kabupaten Bogor)

ERN1 JUHERNI

JURUSAN SOSIAI, EKONOMI IKDUSTRI PETERNAKAN
FAKkfLTAS PETERNAKAN

Juherni, E. 2000.
Persepsi Peternak Domba Tentang Peranan Aparat
Pemerintah Dalam Komunikasi Pembangunan Peternakan. Skripsi. Jumsan
Sosial Ekonomi Industri Peternakan. Fakultas Petenakan, Institut Pertanian Bogor.

Pembimbing Utama

: Ir. Sutisna Riyanto, MS

Pembimbing Anggota : Ir. H. Amimddin Saleh, MS
Pembangunan peternakan berhasil apabila terdapat komunikasi yang baik

antara peternak dengan aparat pemerintah,di bidang peternakan seperti penyuluh dari
Dinas Peternakan dan ~ e ~ Cabang
d a Dinas (KCD) peternakan. Komunikasi yang
efektif menyebabkan pesan pembangunan yang disampaikan oleh aparat tersebut
akan dapat diterima dan dimengerti oleh peternak, sehingga mereka dapat
berpartisipasi dalam pembangunan tersebut.
Penelitian i~ bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi karakteristik peternak
domba di Desa Tapos 1, kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, (2) mengidentifikasi
persepsi peternak tentang peranan aparat pemerintah dalarn komunikasi
pembangunan peternakan, dan (3) menentukan hubungan antara karakteristik
peternak dengan persepsi mer9ka tentang peranan aparat pemerintah dalam
kornunikasi pembangunan peternakan.
Populasi penelitian adalah peternak domba yang berada di Desa Tapos 1
dengan karakteristik yang diidentifikasi meliputi: jenis kelamin, umur, pendidikan,
pekerjaan pokok, pengalaman beternak, tanggungan keluarga, dan intensitas
hubungan dengan sumber informasi. Variabel yang dilihat adalah persepsi peternak
tentang peranan aparat pemerintah dalam komunikasi pembangunan peternakan.
Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan Khi-Kuadrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar usaha temak domba
dikelola oleh laki-laki, yang bemmur muda dan berpendidikan SD, serta pekejaan

utamanya adalah sebagai petani dengan pengalaman beternak kurang dari 11 tahun
dan tidak pernah berhubungan dengan sumber informasi yang terkait di bidang
peternakan.
Persepsi peternak tentang peranan aparat pemerintah dalarn komunikasi
pembangunan peternakan, secara umum (keseluruhan aspek) aparat pemerintah masih
top-down di dalam melaksanakan peranannya, belum mampu mengembangkan
komunikasi yang kor~vergen. Selama ini aparat menyalurkan informasi dan menerima
informasi selalu dari lembaga di atasnya langsung kepada peternak. Menurut masingmasing aspek hanya pada aspek sebagai saluran komunikasi dan aspek
pengorganisasian F,:san, aparat sudah cukup mengembangkan komunikasi yang
koizvergen, pada t.ga aspek lainnya (sumber informasi, penerima informasi, dan
mengidentifikasi efek komunikasi) masih fop-down.

Hubungan antara karakteristik dengan persepsi peternak tentang tentang
peranan aparat pemerintah dalam komunikasi pembangunan peternakan secara umum
tidak nyata. Hubungan yang sangat nyata terdapat pada karakteristi umur d e ~ g a n
aspek penerima informasi, hubungan yang nyata pada karakteristik pekerjaan pokok
dengan aspek pengorganisasian pesan, jumlah tanggungan keluarga dengan aspek
penerima informasi, serta intensitas hubungan kesumber informasi pembangunan
peternakan dengan aspek saluran komunikasi dan mengidentifikasi efek komunikasi.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan agar aparat pemerintah

khususnya di bidang peternakan hendaknya meningkatkan peranannya sebagai
komunikator, dengan lebih memperhatikan informasi yang menjadi kebutuhan
masyarakat, dan antara aparat dengan peternak hams saling memberikan informasi
dalam menyusun program pembangunan. Perlu adanya penelitian lebih lanjut
mengenai faktor-faktor yang menjadi penghambat bagi aparat dalam menjalankan
peranannya di masyarakat pedesaan.

PERSEPSI PETERNAK DOMBA TENTANG PERANAN
APARAT PEMERINTAH DALAM KOMUNIKASI
PEMBANGUNAN PETERNAKAN
(Kasus di Desa Tapos I, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor)

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
Memperoleh gelar Sarjana Peternakan
Pada Fakultas Peternakan
lnstitut Pertanian Bogor

Oleh
Erni Juherni
DO3495010


JCiRUSAN SOSJAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANlAN BOGOR
ZOO0

PERSEPSI PETERNAK DOMBA TENTANG PERANAN
APARAT PEMERINTAH DALAM KOMUNIKASI
PEMBANGUNAN PETERNAKAN
( Kasus di Desa Tapos I, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor)

Oleh
Erni Juherni
DO3495010

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan
Komisi Ujian Lisan pada tanggal : 8 Nopember 2000

Pembimking Utama


Ir. Sutisna Riyanto, MS

Ketua lurusan
Sosial Ekonomi Industri Peternakan
Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

j :

Ir. Richard W.E. Lumintang, MSEA

'-.

...,.~
".

- ~.'...
,

1,


,

*...." .,>.

J'

.

.'

I

.:~rof.f&r.
Ir. Soedarmadi H., M.Sc
..

~..

il


:/

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 12 Januari 1977, sebagai anak
pertama dari pasangan Bapak R. Djumena Saputra dan Ibu Onih Sachroni, yang pada
saat ini berdomisili di Kp. Pangkalan, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara,
Kota Bogor, Jawa Barat.
Pendidikan dari mulai sekolah dasar sampai sekolah tingkat atas penulis
selesaikan di Bogor. Penulis lulus dari SDN Kawung Luwuk I Bogor pada tahun
1989, kemudian penulis melanjutkan ke SMPN 8 Bogor dan lulus tahun 1992. Pada
tahun yang sama penulis melanjuikan ke SMU PGRI 4 Bogor dan lulus pada tahun
1995.
Penulis terdaflar sebagai mahasiswa IPB pada tahun 1995 di Jurusan Sosial
Ekonomi Industri Peternakan melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB).

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunianya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini walaupun disadari masih banyak
kekurangan di berbagai segi.

Skripsi ini bukanlah hasil akhir dari sebuah studi, tetapi merupakan langkah
awal untuk memulai studi yang barn.

Harapan penulis semoga karya tulis ini

bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lain yang berminat mengembangkan ilmu
komunikasi.
Pada kesempatan ini , penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Sutisna Riyanto, MS selaku dosen pembimbing utama yang senantiasa

membimbing dan mengarahkan penulis untuk mencapai suatu hasil yang optimal,
serta selalu memberikan masukan, saran, dan kritik yang membangun kepada
penulis.
2. Bapak Ir. H. Amiruddin Saleh, MS selaku pembimbing anggota, terima kasih atas
bimbingan, kritik, dan sarannya selama ini.
3. Bapak Dr. Ir. Andriyono Kilat Adhi, selaku pembimbing akademik dan selaku
dosen penguji terima kasih atas saran dan masukannya.
4. Bapak Ir. Nana Sugana, MS selaku dosen penilai ujian sidang, terima kasih atas
masukannya.
5. Dr. Ir. Amri Jahi selaku Ketua Program Studi SET dan seluruh staf dilingkungan

Fapet IPB, terima kasih atas bantuannya.

IV

6. Ibu dan bapak, saudara kembarku Gョ。セ@

serta adik-adikku (Rudi, Yadi, dan Ade)

terima kasih atas do'a dan dorongannya selama ini.
7. Teh Yanti, rekan-rekan SEIP 32 " Erna, Hena, Aas, Rustam, Reni dan Parid"
makasih atas bantuannya selama ini, serta adik kelasku Heni dan Rihad, makasih
atas sarannya.
8. Wisnu di "AA Computer" makasih atas bantuannya.
9. Bapak Kepala Desa Tapos I dan stafilya, serta para peternak yang berada di Desa
Tapos I,Kecamatan Ciampea terutama mas Nano terima kasih atas informasi yang
diberikan kepada penulis selama penelitian.
Akhir kata penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, dan semoga pembaca dapat memberikan saran dan kritiknya untuk
mencapai suatu karya yang sempurna.


Bogor, Nopember 2000

Penulis

DAFTARISI
Halaman
RINGKASAN ................................................................................................. .
RIWAYATHIDUP .......................................................................................... .

1lI

KATAPENGANTAR ..................................................................................... .

IV

DAFTARISI .................................................................................................. .

VI

DAFTAR TABEL .......................................................................................... .


VllI

DAFT AR LAMPIRAN .................................................................................... .

x

PENDAHULUAN ............................................................................................ .

1

Latar Belakang ........................................................................................ .

1

Perumusan Masalah ................................................................................ .

4

Tujuan Penelitian .................................................................................... .

5

Kegunaan Penelitian ................................................................................ .

6

DEFINISI ISTILAH ......................................................................................... .

8

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... .

10

Aparat Pemerintah Dalam Komunikasi Pembangunan Peternakan ........... .

10

Persepsi Peternak Tentang Aparat ........................................................... .

14

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ............................................ .

16

METODE PENELITIAN ................................................................................. .

21

Populasi dan Sampel ............................................................................. .

21

Desain Penelitian ................................................................................... .

22

Data dan Instrumentasi ............................ .

22

VI

Pengumpulan Data. ........ .... ... ... ... ...... .... ... ................... ... ......... .............. ...

24

Analisis Data........ ........ .......... ... ..... .... .................... ................ ...... ............

25

HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................

26

Karakteristik Peternak......... ... ... ..... ... .... ...................................................

27

Persepsi Peternak Domba Tentang Peranan Aparat Pemerintah Dalam
Komunikasi Pembangunan Peternakan.....................................................

33

Hubungan Karakteristik: Peternak dengan Persepsi Tentang Aparat Pemerintah
Dalam Komunikasi Pembangunan peternakan ......................................... .

36

KESIMPULAN DAN SARAN............................................. :........................... .

46

Kesimpulan ............................................................................................. .

46

Saran ...................................................................................................... .

47

DAFTARPUSTAKA. ...................................................................................... .

48

LAMPIRAN ..................................................................................................... .

51 i
I

vii

DAFTAR TABEL

halaman

No

1.

Jumlah Sampel Peternak Domba ...... .............. ... ........ ... .... ... .... .... ..... ....... ...

22

2.

Distribusi Peternak Domba Menurut Jenis Kelamin. ..... ....... .... .... ... ..... ......

27

3.

Distribusi Peternak Domba Menurut Umur..................................................

28

4.

Distribusi Peternak Domba Menurut Tingkat Pendidikan ......... ....................

29

5.

Distribusi Peternak Domba Menurut PekeIjaan Pokok ...............................

30

6.

DistribusiPeternak Domba Menurut Pengalaman Peternak.... ..... ... ..... ... ... ....

31

7.

Distribusi Peternak Domba Menurut Besar Tanggungan Keluarga..

32

8.

Distribusi Peternak Domba Menurut Intensitas Hubungan Dengan Sumber
Informasi Pembangunan Peternakan ............................................................

32

Persepsi Peternak Domba Tentang Peranan Aparat Pemerintah Dalam
Komunikasi Pembangunan Peternak ..... ... ...... ....... ..... ....... ... .... .... ..... .........

34

9.

10. Nilai Koefisien X2 dan Tingkat Signifikansi Hasil Pengujian Hubungan
Antara Umur dengan Persepsi Peternak Tentang Peranan Aparat
Pemerintah Dalam Komunikasi Pembangunan Peternakan.......................

37

11. Nilai Koefisien X2 dan Tingkat Signifikansi Hasil Pengujian Hubungan
Antara PekeIjaan Pokok dengan Persepsi Peternak Tentang Peranan
Aparat Pemerintah Dalam Komunikasi Pernbangunan Peternakan ..............

39

12. Nilai Koefisien X2 dan Tingkat Signifikansi Hasil Pengujian Hubungan
Antara Pengalaman Beternak dengan Persepsi Peternak Tentang Peranan
Aparat Pemerintah Dalam Komunikasi Pembangunan Peternakan ............

40

,'j ii

No

halaman

13. Nilai Koefisien X 2 dan Tingkat Signifikansi Hasil Pengujian
Hubungan Antara Besar Tanggungan Keluarga dengan
Persepsi
Peternak Tentang Peranan Aparat Pemerintah Dalam Komunikasi
Pembangunan Peternakan...........................................................................

41

14. Keterkaitan Intensitas Hubungan Ke Sumber Informasi dengan Persepsi
Peternak Tentang Peranan Aparat Pemerintah Dalam Komunikasi
Pembangunan Peternakan..........................................................................

43

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

No

1. Tabel Hubungan Karakteristik Peternak Dengan Persepsi Mereka Tentang
Peranan Aparat Pemerintah Dalam Komunikasi Pembangunan Peternakan ....

51

2. Tabel Hubungan Umur Dengan Persepsi Peternak Tentang Peranan Aparat
Pemerintah Dalam Komunikasi Pembangunan Peternakan. ... ... ... .... ........... ....

52

3. Tabel Hubungan
Tentang Peranan

PekeIjaan Pokok Dengan Persepsi
Peternak
Aparat Pemerintah Dalam Komunikasi

Pembangunan Peternakan...........................................................................

53
.",

4. Tabel Hubungan Pengalaman Beternak Dengan Persepsi Peternak
Tentang Peranan Aparat Pemerintah Dalam Komunikasi
Pembangunan Peternakan ........... :...............................................................

54

5. Tabel Hubungan Besar Tanggungan Keluarga Dengan Persepsi Peternak
Tentang Peranan Aparat Pemerintah Dalam Komunikasi
Pembangunan Peternakan..........................................................................

55

6. Tabel Keterkaitan Intensitas Hubungan Ke Sumber Informasi Dengan
Persepsi Peternak Tentang Peranan Aparat Pemerintah Dalam
Komunikasi Pembangunan Peternakan........................................................

56

x

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan bagian penting dalam pembangunan Indonesia.
Guncangan perekonomian yang dialami Indonesia saat ini, semakin menyadarkan
terhadap pentingnya peranan pertanian dalam pembangunan di Indonesia, terutama di
pedesaan.

Sub - sektor petemakan, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

pembangunan pertanian, seyogyanya mempertajam arah pembangunan dengan
menekankan pada penguatan kelembagaan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat petemak.· Upaya in! termasuk pengembangan kemampuan aparat
pemerintah dalam menjalankan fungsi lembaga pemerintah yang berorientasi pada
kepentingan rakyat umumnya dan kepentingan petemak khususnya.
Pembangunan petemakan tidak hanya diarahkan pada peningkatan produksi,
juga diarahkan pada peningkatan pendapatan petemak, dan perluasan lapangan kerja .
. Berhasilnya program pembangunan petemak tidak hanya tergantung dari pemerintah,
tetapi sebagian besar ditentukan oleh peran aktif petemak dan keluarganya sebagai
pelaku langsung dalam produksi usaha peternakan. Di sini dituntut peranan aparat
pemerintah untuk selalu berusaha mengarahkan peningkatan kemampuan petemak
dalam mengelola usaha temaknya.
Peranan aparat pemerintah dalam pembangunan petemakan terutama sebagai
komunikator, fasilitator, dan soluter dalam pembangunan. Dalam peranannya sebagai
komunikator, aparat dituntut ォ・ュ。セjuョケ@

untuk dapat berperan aktif dalam proses

komunikasi pembangunan di kalangan peternak. Dalam hal ini, aparat harus mampu

menduduki posisi dan peranannya sebagai sumber informasi, saluran komunikasi,
penerima pesan, identifikasi umpan balik/feedback dari masyarakat serta pemahaman
dan pengorganisasian pesan komunikasi yang disampaikan.
Keberhasilan aparat pemerintah dalam melaksanakan peranannya sebagai
komunikator di masyarakat, tidak hanya dinilai dari sudut birokrasi saja tapi yang
lebih penting dinilai dari sudut pandang dan tingkat kepuasan yang dirasakan
masyarakat. Usaha untuk mencapai tujuan pembangunan di dalam pelaksanaannya
memerlukan dukungan serta kerja sarna dari berbagai pihak, termasuk bagaimana
pandangan masyarakat terhadap peranan aparat yang telah banyak melakukan usaha
guna memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama kepada para peternak.
Desa Tapos I merupakan daerah yang cocok untuk pengembangan ternak,
terutama untuk pengembangan ternak rurninansia kecil seperti domba dan kambing.
Pembangunan peternakan di Desa Tapos I ini tidak hanya dilakukan pada teknik
budidayanya, tetapi juga terhadap peningkatan sumber daya manusianya yaitu
peternak.
Pembangunan peternakan berhasil apabila terdapat komunikasi yang baik
antara peternak dengan aparat pemerintah di bidang peternakan seperti penyuluh dari
Dinas Peternakan, KCD (Kepala Cabang Dinas) peternakan,

dan lainnya.

Komunikasi yang efektif akan menyebabkan pesan pembangunan yang disampaikan
oleh aparat tersebut akan dapat diterima dengan baik dan dapat dimengerti oleh
peternak, sehingga mereka akan ikut berpartisipasi dalam pembangunan tersebut.
Dalam hal ini aparat sebagai komunikator dituntut untuk meningkatkan perannya di
masyarakat.

Keterlibatan masyarakat Desa Tapos I dalam pembangunan petemakan sangat
diperlukan untuk menunjang keberhasilan peranan aparat dalam komunikasi
pembangunan petemakan. Keterlibatan masyarakat dalam memberikan pengaruh
terhadap pembangunan dapat tergambar dari persepsi masyarakat terhadap peranan
aparat. Persepsi masyarakat terhadap peranan aparat sangat penting untuk menilai
dan mengevaluasi keberhasilan aparat dalam melaksanakan peranannya.

Jika

persepsi terhadap peranan aparat positif, berarti aparat pemerintah telah berhasil
dalam memainkan peranannya, dan menjadi pendor.:mg bagi aparat untuk terus
berperan dengan baik dalam pembangunan.

Sebaliknya jika persepsi masyarakat

terhadap peranan aparat negatif, berarti aparat kurang berhasil dalam memainkan
peranannya. Aparat harus mengetahui apa yang perlu dikembangkan di masyarakat
pedesaan dan harus melihat kembali apa yang telah menyebabkan kurang berhasilnya
aparat dalam melaksanakan peranannya.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini penting untuk mengetahui sejauh
mana penilaian masyarakat terhadap peranan aparat pemerintah dalam proses
komunikasi pembangunan. Informasi semacam ini penting dan sangat relevan bagi
upaya pengembangan aparat pemerintah di bidang peternakan di masa yang akan
datang. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan penilaian dan pandangan
peternak terhadap aparat pemerintah di bidang peternakan dalam menjalankan
perannya, serta faktor-faktor yang terkait di dalamnya, khususnya di Desa Tapos I,
Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Perumusan Masalah

Persepsi merupakan suatu tanggapan, pengertian dan interpretasi seseorang
terhadap suatu objek yang diinformasikan kepadanya. Persepsi individu terhadap
lingkungannya merupakan faktor penting, karena akan berlanjut dalam menentukan
tindakan individu yang bersangkutan.
Persepsi petemak terhadap sesuatu objek akan terkait dengan berbagai faktor,
diantaranya adalah karakteristik personal, kepentingan, kebutuhan keyakinan, dan
motivasi. Faktor-faktor ini juga menyebabkan perbedaan persepsi antar individu
petemak terhadap peranan aparat pemerintah dalam pembangunan petemakan.
Perbedaan persepsi ini dapat memunculkan tindakan yang berbeda dalam menerima
aparat pemerintah dan partisipasi aktif mereka dalam pembangunan petemakan.
Di pihak lain, persepsi tentang aparat pemerintah merupakan persepsi
interpersonal yang berbeda dengan proses persepsi tentang objek (benda). Persepsi
interpersonal tidak hanya ditentukan oleh stimulus fisik seperti gelombang suara dan
cahaya tetapi juga oleh stimulus non fisik seperti melalui lambang-lambang verbal
atau grafis yang disampaikan oleh pihak ketiga.

Disamping itu, dalam persepsi

interpersonal perseptor tidak sekedar menanggapi sifat-sifat luar suatu objek tetapi
juga mencoba untuk memahami apa yang tidak tampak pada alat indera.

Dalam

proses persepsi interpersonal ini ada keterlibatan emosional diantara orang-Drang
yang menilai yaitu para petemak dan orang--orang yang dinilai yaitu aparat
pemerintah di bidang peternakan. Kedua piha 1, ini mempunyai karakteristik yang
berbeda.

Perbedaan persepsi di antara masing-masing petemak antara lain berhubungan
dengan

perbedaan

pada

karakteristik

mereka.

Berbagai

hasil

penelitian

mengungkapkan hal itu. Hasil penelitian Saleh (1984), antara lain mengungkapkan
adanya beberapa karakteristik warga masyarakat desa yang berhubungan nyata
dengan persepsi tentang peranan penyuluh petemakan, terutama karakteristik mata
pencaharian, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan yang berpengaruh kuat terhadap
persepsi warga desa tentang peranan penyuluhan petemakan.
Uraian di atas menggambarkan bahwa persepsi petemak temyata bervariasi,
karena berbagai faktor. Oleh karena itu, mempelajari persepsi tidak hanya cukup
menganalisis bagaimana persepsi mereka, tetapi juga faktor-faktor yang terkait dalam
persepsi tersebut. Beberapa masalah yang ingin dijawab dalam peneitian ini yaitu:
I. Bagaimanakah karakteristik petemak domba di Desa Tapos I, Kecamatan

Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat?
2. Bagaimanakah persepsi petemak domba tentang peranan aparat pemerintah
dalam komunikasi pembangunan petemakan?
3. Apakah ada hubungan antara karakteristik petemak domba dengan persepsi
mereka tentang peranan aparat pemerintah dalam komunikasi pembangunan?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini mencoba untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana
persepsi petemak domba di Desa Tapos I, Kecamatan