Penanggapan Instrumen untuk Mengukur Tingkat Kebugaran Jasmani

Ramdhani, 2012 Hubungan Minat Berolahraga Rekreasi Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Remaja Desa Serang Unive rsitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Selanjutnya penulis melakukan langkah-langkah penyusunan angket yaitu dengan melakukan spesifikasi data. Maksudnya untuk menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diukur. Untuk lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut, maka penulis tuangkan dalam bentuk kisi-kisi yang tampak dalam Tabel 3.1. Tabel 3.2 Kisi-kisi Minat Berolahraga Rekreasi Remaja Desa Serang Variabel Sub Variabel Indikator No Soal + - Minat 1. Penerimaan receiving a. Kesadaran awarenes b. Kehendak untuk menerima wish to receive c. Pengendalian atau pemilihan perhatian controlled or selective attention 6,15 11,20 1,9 10,21 2,13 30,16

2. Penanggapan

responding a. Menerima tanggapan acquisme in responding b. Kehendak untuk menerima willingnes to response c. Kepuasan dan menanggapi satifaction in response 12,4 29,17 3,23 27,22 24,32 14,5 3. Penilaian a. Menerima nilai acceptence of a value 31,18 26,8 Ramdhani, 2012 Hubungan Minat Berolahraga Rekreasi Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Remaja Desa Serang Unive rsitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Menyadari suatu nilai preference for a value 7,25 19,28 Dari komponen-komponen tersebut, selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pemyataan atau soal dalam angket. Butir-butir pernyataan atau soal tersebut dibuat dalam bentuk pemyataan-pemyataan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia. Dalam perumusan pernyataan penulis senantiasa berpedoman kepada sifat pernyataan yang sederhana yaitu penyusunan dalam perumusan suatu pernyataan makin jelas dan tegas sifatnya , oleh karena itu hendaknya diusahakan agar pernyataan tidak berbelit-belit. Mengenai pembuatan pernyataan angket Surakhmad 1990:184-185 menjelaskan sebagai berikut: a. Rumusan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya. b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memang dapat dijawab oleh responden, pertanyaan mana yang tidak menimbulkan agresif. c. Sifat pertanyaan hams netral dan objektif. d. Mengajukan pertanyaan yang jawabannya tidak diperoleh dari sumber lain. e. Keseluruhan pertanyaan dalam angket harus sanggup menyimpulkan kebulatan untuk masalah yang dihadapi Dari pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwaa pembuatan pernyataan angket harus jelas dan mudah dibaca sehingga tidak menimbulkan kebingungan bagi pembaca, serta keseluruhan pernyaataannya dapat mencakup permasalaahan yang sedang diteliti. Ramdhani, 2012 Hubungan Minat Berolahraga Rekreasi Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Remaja Desa Serang Unive rsitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Instrumen untuk Mengukur Tingkat Kebugaran Jasmani

Alat untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes kebugaran jasmani yang berhubungan dengan daya tahan umum Tes Cardiovascular. Adapun alasan yang mendukung mengapa penulis hanya mengukur daya tahan umum, karena penulis berpegang kepada pendapat Giniwijoyo 1992:5 1 y aitu “...setiap orang yang tidak teratur berolahraga akan memiliki ka pasitas aerobik yang rendah.” Tes kebugaran jasmani ini sudah menjadi baku yang telah ditetapkan. Penulis berpegang pada pendapat Giriwijoyo 1992:59-60 yaitu: Sasaran utama olahraga kesehatan yaitu memelihara danatau meningkatkan kapasitas aerobik. Setiap orang yang tidak teratur berolahraga akan memiliki kapasitas aerobik yang rendah. Nilai kapasitas aerobik mencerminkan derajat sehat seseorang. Karena itu tujuan yang ingin dicapai dalam pembinaan olahraga kesehatan pada dasarnya ialah kapasitas aerobik yang menunjukkan derajat kebugaran seseorang. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dari variabel tingkat kebugaran jasmani adalah tes kebugaran jasmani untuk kesehatan. Tes tersebut sudah menjadi tes baku sebagai alat parameter untuk mengukur kesehatan seseorang. Adapun prosedur pelaksanaan penelitian ini dikemukakan sebagai berikut : a Lari 2,4 km b Alat dan perlengkapan Ramdhani, 2012 Hubungan Minat Berolahraga Rekreasi Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Remaja Desa Serang Unive rsitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Lintasan lari yang datar, stopwatch, bendera start, pluit, nomor dada, formulir dan alat tulis, pengetes tester, pengawas, pengambil waktu, pembantu, pencatat. c Ketentuan Umum 1 Seluruh tes dilakukan dalam satu hari, dengan urutan sebagaimana yang dikemukakan pada petunjuk pelaksanaan. 2 Orang yang akan melakukan tes harus dalam keadaan sehat, siap dalam melakukan tes. 3 Pengetes tester harus paham betul mengenai pelaksanaan tes. 4 Pada waktu melakukan tes harus memakai pakaian olahraga. 5 Sebelum melakukan tes naracoba harus paham betul tentang tes yang akan dilakukan. d Petunjuk Pelaksanaan 1 Tujuan. Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah dan pernapasan. 2 Alat dan perlengkapan. Stopwatch, lintasan datar, bendera start, pluit, nomor dada, fonnulir dan alat tulis. 3 Pengetes tester. Starter satu orang, pengambilan waktu selama 12 memt, pengawasan menurut keperluan, pencatat menurut keperluan, pembantu. 4 Pelaksanaan tes. a Star dilakukan dengan start berdiri b Naracoba berdiri di belakang garis start Ramdhani, 2012 Hubungan Minat Berolahraga Rekreasi Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Remaja Desa Serang Unive rsitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu c Pada saat aba-aba “siap” diberikan, dan pada aba-aba “ya” naracoba segera berlari sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan yaitu melakukan lan sejauh 2,4 Km. Alun-alun Cimalaka merupakan sarana dimana para remaja Cimalaka melakukan berbagai macam kegiatan olahraga. Penulis melakukan tes menggunakan lintasan lari yang mengelilingi alun-alun yang berukuran 400m. Maka, naracoba melakukan tes sebanyak 6 kali keliling lintasan alun-alun. 5 Pencatat hasil Hasil yang telah dicatat adalah waktu yang dicapai oleh teste sejauh 2,4 Km. Sedangkan untuk menentukan kategori sampel baik tidaknya, tertera pada tabel tentang kategori kebugaran jasmani dengan tes menempuh jarak 2,4 Km menurut Nurhasan dalam Lutan dkk 1992:228 sebagai berikut: Tabel 3.3 Kategori Kebugaran Jasmani dengan Jarak Tempuh 2,4 Km Umur Kategori Kebugaran Hasil menempuh waktu dalam jarak 2,4 km Pria Wanita di bawah 30 tahun SK K S B BS 18.00’ 14.30’ – 18.00’ 12.05’ - 14.24’ 10.20’ - 12’ 10.17 ’ 18.57’ 15.47’ - 18.57’ 13.26’ - 15.39’ 10.59’ - 13.20’ 10.65’ 30 sampai 39 tahun SK K S B BS 18.57’ 15.47’ - 18.57’ 12.57’ - 15.39’ 10.59’ - 12.51’ 10.55’ 21.11’ 17.18’ - 21.11’ 14.30’ - 17.09’ 11.41’ - 14.24’ 11.37’ Ramdhani, 2012 Hubungan Minat Berolahraga Rekreasi Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Remaja Desa Serang Unive rsitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 40 sampai 49 tahun SK K S B BS 21.11’ 17.18’ - 21.11’ 13.57’ - 17.09’ 11.41’ - 13.51’ 11’ 24.00’ 19.09’ – 24.00’ 15.47’ - 18.57’ 12.30’ - 15.39’ 12.25’ 50 tahun ke atas SK K S B BS 22.30’ 18.11’ - 22.30’ 14.30’ – 18.00’ 12.85’ - 14.24’ 12.00’ 25.43’ 21.26’ - 25.43’ 17.18’ - 21.11’ 13.26’ - 17.09’ 13.20’ Keterangan: SK : Sangat Kurang K : Kurang S : Sedang B : Bagus BS : Bagus Sekali

E. Uji Coba Angket