PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING lanjutan SIGNIFICANT AGREEMENTS continued
language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in rupiah, unless otherwise stated
66
32. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 32. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. The following table presents the carrying amounts
and the estimated fair values of the Company’s financial instruments as of December 31, 2015 and
2014.
Nilai tercatat Nilai wajar
Carrying Amounts Fair Values
31 DesemberDecember 31, 2015
2014 2015
2014
Aset Keuangan Financial Assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Kas dan setara kas 515.237.282.682 162.584.129.984 515.237.282.682 162.584.129.984
Cash and cash equivalents Piutang usaha
248.671.775.050 213.306.120.787 248.671.775.050 213.306.120.787 Trade receivables
Piutang lain-lain pihak ketiga 1.872.642.383
100.814.310 1.872.642.383
100.814.310 Other third party receivables
Deposito jaminan 16.739.169.627
15.374.050.272 16.739.169.627
15.374.050.272 Guarantee deposits
Uang jaminan 5.192.242.788
4.799.530.022 5.192.242.788
4.799.530.022 Security deposits
Total Aset Keuangan 787.713.112.530 396.164.645.375 787.713.112.530 396.164.645.375
Total Financial Assets Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan yang diukur Financial liabilities measured
pada biaya perolehan diamortisasi at amortized cost
Utang usaha 159.666.893.953 125.604.882.349 159.666.893.953 125.604.882.349
Trade payables Utang lain-lain
136.817.018.708 68.559.831.769 136.817.018.708
68.559.831.769 Other payables
Akrual 72.219.714.864
59.037.600.971 72.219.714.864
59.037.600.971 Accruals
Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu
Current maturities of long-term satu tahun
- 47.647.294.496
- 47.391.913.834
bank loans Liabilitas imbalan kerja jangka
Short-term employee pendek
1.071.047.849 488.415.633
1.071.047.849 488.415.633
benefits liability Jaminan pelanggan
21.797.492.367 20.650.277.695
21.797.492.367 20.650.277.695
Customers’ deposits Utang bank jangka panjang -
setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu
Long-term bank loans - net of satu tahun
- 291.203.527.978 - 291.834.416.766
current maturities Utang obligasi
994.405.038.101 496.541.543.422 937.965.352.756 469.003.292.502 Bonds payable
Total Liabilitas Keuangan 1.385.977.205.842 1.109.733.374.313 1.329.537.520.497 1.082.570.631.519
Total Financial Liabilities
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam
transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui
suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi.
Fair value is defined as the amount at which an instrument could be exchanged in a current arm’s
length transaction between knowledgeable willing parties, other than in a forced or liquidation sale.
Perusahaan menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan:
• Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada
harga kuotasi tidak disesuaikan dalam pasar aktif untuk aset atau
liabilitas sejenis. •
Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik
valuasi, dimana
seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar
dapat diobservasi
baik secara
langsung maupun tidak langsung. •
Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik
valuasi, dimana
seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar
berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi
The Company uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments:
• Level 1: Fair values measured based on quoted prices unadjusted in active
markets for identical assets or liabilities.
• Level 2: Fair values measured based on valuation techniques for which all
inputs which have a significant effect on the recorded fair values are
observable, either
directly or
indirectly. • Level 3: Fair values measured based on
valuation techniques
for which
inputs which have a significant effect on the recorded fair values are not
based on observable market data.
language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut
Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
for the Year Then Ended Expressed in rupiah, unless otherwise stated
67
32. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN lanjutan 32. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
continued
Semua instrumen
keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi di dalam laporan posisi keuangan. Metode-metode dan asumsi-asumsi di
bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen
keuangan:
All financial instruments as of December 31, 2015 and 2014 are carried at amortized cost in the
statement of financial position. The following methods and assumptions are used to estimate the
fair value of each class of financial instruments:
a. Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek a. Short-term financial assets and liabilities
Nilai wajar dari instrumen keuangan jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu
satu tahun atau kurang diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena bersifat
jangka pendek.
The fair value of short-term financial instruments with maturities of one year or less
are assumed to be the same as their carrying amounts due to their short-term nature.
b. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang b. Long-term financial assets and liabilities
Nilai wajar dari instrumen keuangan jangka panjang diasumsikan sama dengan jumlah
terutangnya karena instrumen keuangan tersebut
tidak mempunyai
persyaratan pembayaran yang pasti walaupun tidak
diharapkan untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan.
Nilai wajar dari utang obligasi dan utang bank jangka
panjang ditentukan
dengan mendiskonto
arus kas
masa depan
menggunakan tingkat diskonto yang berasal dari transaksi pasar yang dapat diobservasi
yang mempunyai syarat, risiko kredit dan periode jatuh tempo yang sama
The fair values of long-term financial instruments are assumed to be the same as
their original principal amounts because they have no fixed repayment terms although they
are not expected to be settled within 12 twelve months after the reporting period. The
fair value of bonds payable and long-term bank loans is determined by discounting future
cash flows using applicable rates from observable current market transactions for
instruments with similar term, credit risk and remaining maturities.
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko pasar termasuk risiko mata uang
asing dan risiko harga komoditas, risiko kredit serta
risiko likuiditas.
Direksi Perusahaan
menelaah dan
menyetujui kebijakan
untuk mengelola masing-masing risiko ini, seperti
dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
The main risks arising from the Companys financial instruments are market risk including
foreign currency risk and commodity price risk, credit risk and liquidity risk. The Board of Directors
reviews and approves policies for managing each of these risks, as further described as follows:
a. Risiko mata uang asing a. Foreign currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah rupiah. Perusahaan menghadapi risiko nilai
tukar mata uang asing karena harga beberapa pembelian utamanya ditentukan dalam mata
uang asing atau harganya secara signifikan dipengaruhi oleh pergerakan dari harga acuan
dalam mata uang asing terutama dolar AS dan yen Jepang seperti kuotasi dari pasar
internasional. Apabila terdapat pembelian oleh Perusahaan dalam mata uang selain rupiah,
maka Perusahaan menghadapi risiko mata uang asing.
The Company’s reporting currency is the rupiah. The Company faces foreign exchange
risk as the costs of certain key purchases are either denominated in foreign currencies or
whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign
currencies mainly U.S. dollar and Japanese yen as quoted in the international markets. To
the extent that the purchases of the Company are denominated in currencies other than
rupiah, the Company will have an exposure to foreign currency risk.