BAB I Pendahuluan
12
PDRB KECAMATAN SE - KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2012
1.2. Maksud dan Tujuan
Publikasi PDRB Kecamatan di Kabupaten
Karangasem ini dimaksudkan untuk memberi informasi tentang data PDRB menurut lapangan usahasektoral
supply side, struktur ekonomi, pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita dan beberapa agregat ekonomi
makro lainnya.Di samping itu, disajikan pula analisis secara deskriptif yang menguraikan perkembangan ekonomi
kecamatan di Kabupaten Karangasem selama periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
1.3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan hingga terciptanya publikasi ini adalah hasil pengumpulan data yang dilakukan
oleh BPS Kabupaten Karangasem dan BPS Provinsi Bali. Sedangkan data struktur input dan nilai tambah untuk
masing-masing sektor ekonomi diperoleh dari SKIO Survei Koefisien Input Output, SKKI Survei Khusus Koefisien
Input, SKPR Survei Khusus Pendapatan Regional atau SKS Survei Khusus Sektoral, dan beberapa survei khusus
lainnya yang dilaksanakan oleh BPS. Data lain, khususnya yang berkaitan dengan data sekunder yang belum
tersedia, diperoleh dari laporan yang dihimpun oleh masing-masing SKPDinstansilembagakedinasan yang
terkait di lingkungan Pemkab Karangasem.
BAB I Pendahuluan
PDRB KECAMATAN SE - KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2012
13
1.4. Sistematika Penulisan
Secara garis besar, publikasi ini mencakup enam bab di mana masing-masing bab menguraikan hal-hal
sebagai berikut. 1.
Bab I Pendahuluan. Pada bab ini menguraikan
tentang fenomena umum, maksud dan tujuan, serta sumber data dan sistematika penulisan.
2. Bab II Konsep dan Definisi. Pada bab ini memuat
tentang konsep dan definisi yang digunakan dalam menghitung PDRB Kecamatan se-Kabupaten
Karangasem selama periode tahun 2008-2012. 3.
Bab III Ruang Lingkup, Sumber Data dan Metode Estimasi.Pada bab ini menguraikan tentang cakupan
sektor dan metode estimasi yang digunakan untuk masing-masing sektor ekonomi menurut lapangan
usaha supply side. 4.
Bab IV Analisis Deskriptif PDRB Kabupaten Karangasem Tahun 2008-2012.Pada bab ini berisi
analisis secara deskriptif mengenai perkembangan ekonomi, baik dari aspek pertumbuhan, pendapatan
per kapita, perubahan struktur ekonomi, dan perubahan agregat ekonomi lainnya di Kabupaten
Karangasem selama periode tahun 2008-2012.
BAB I Pendahuluan
14
PDRB KECAMATAN SE - KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2012
5. Bab V Analisis PDRB Kecamatan Se - Kabupaten
Karangasem Tahun 2008-2012.Pada bab ini berisi
analisis secara deskriptif mengenai perkembangan ekonomi antar kecamatan se - Kabupaten Karangasem
dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, perubahan struktur ekonomi, dan
perubahan agregat ekonomi lainnya selama periode tahun 2008-2012.
6. Bab VI Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dari
uraian pembahasan sebelumnya.
B B
a a
b b
I I
I I
K K
O O
N N
S S
E E
P P
D D
A A
N N
D D
E E
F F
I I
N N
I I
S S
I I
• •
P P
r r
o o
d d
u u
k k
D D
o o
m m
e e
s s
t t
i i
k k
R R
e e
g g
i i
o o
n n
a a
l l
B B
r r
u u
t t
o o
P P
D D
R R
B B
• •
A A
g g
r r
e e
g g
a a
t t
P P
D D
R R
B B
BAB II Konsep dan Definisi
16
PDRB KECAMATAN SE - KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2012
BAB II Konsep dan Definisi
PDRB KECAMATAN SE - KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2012
17
2.1. Produk Domestik Regional Bruto
Pada dasarnya, Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan total nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha di suatu regionwilayah dalam periode waktu tertentu. Untuk menghitung PDRB,
ada tiga metode penghitungan yang biasa digunakan yakni sebagai berikut.
a. Dari sisi produksi. Dalam konteks ini, PDRB merupakan
jumlah nilai produk barang-barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di suatu daerah dalam jangka waktu
tertentu biasanya satu tahun. Unit-unit produksi
tersebut dalam penyajian ini secara garis besar
dikelompokkan menjadi sembilan lapangan usaha
sektoral, yakni: 1 Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan
Perikanan; 2 Pertambangan dan Penggalian; 3 Industri Pengolahan; 4 Listrik, Gas dan Air Bersih; 5
Bangunankonstruksi; 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran; 7 Pengangkutan dan Komunikasi; 8
Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; dan 9 Jasa-jasa, termasuk jasa pelayanan pemerintah.
b. Dari sisi pendapatan. Dalam konteks ini, PDRB adalah
jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor
“
… PDRB merupakan total nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha di suatu regionwilayah dalam
periode waktu tertentu. Ada tiga metode penghitungan PDRB yang
biasa digunakan, yakni dari sisi produksi, pendapatan dan
pengeluaran …
“
BAB II Konsep dan Definisi
18
PDRB KECAMATAN SE - KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2012
produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu biasanya satu
tahun. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan
keuntungan. Selain variabel-variabel tersebut, penyusutan, pajak tidak langsung dan subsidi
merupakan bagian yang harus diperhitungkan dalam penyusunan PDRB melalui pendekatan pendapatan ini.
Kendati begitu, karena keterbatasan data yang tersedia, penghitungan PDRB dengan menggunakan pendekatan
pendapatan belum dapat disajikan dalam publikasi PDRB Provinsi Bali.
c. Dari sisi pengeluaran. Dalam konteks ini, PDRB
merupakan jumlah pengeluaran yang dilakukan untuk konsumsi rumah tangga, lembaga sosial swasta yang
tidak mencari untung non profit, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik
bruto, perubahan stok dan ekspor neto ekspor dikurangi impor. Penyajian PDRB melalui pendekatan
ini dapat melihat gambaran komposisi penggunaan barang dan jasa, baik yang diproduksi di wilayah Bali
maupun yang berasal dari daerah lain barang-barang impor. Secara matematis, PDRB menurut pendekatan
pengeluaran ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Y = Ch + Cg + I + X - M
BAB II Konsep dan Definisi
PDRB KECAMATAN SE - KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2012
19 di mana :
Ch : Konsumsi Rumahtangga consumption
household Cg
: Konsumsi Pemerintah dan Pertahanan consumption government
I : Inventasi
X : Ekspor
M : Impor
Y : Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Secara konseptual, ketiga metode penghitungan tersebut di atas memberikan jumlah yang sama antara
jumlah pengeluaran dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan, dan harus sama pula dengan
jumlah pendapatan faktor-faktor produksinya. Kendati demikian, dalam publikasi ini hanya dimuat
penghitungan PDRB menurut produksi sektoral
2.2. Agregat PDRB
Secara teoritis, agregat PDRB dibedakan menjadi beberapa komponen sebagaiberikut:
a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Jumlah nilai produksi, nilai pendapatan atau pengeluaran yang dinilai sesuai dengan harga yang
berlaku pada tahun yang bersangkutan.
b. PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Jumlah nilai produksi atau pendapatan atau pengeluaran yang dinilai berdasarkan tahun dasar
BAB II Konsep dan Definisi
20
PDRB KECAMATAN SE - KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2012
tertentu untuk mengeliminasi faktor kenaikan harga. Saat ini BPS menggunakan tahun dasar 2000.
c. PDRB Atas Dasar Harga Pasar
PDRB atas dasar harga pasar dapat diperoleh dengan menjumlahkan nilai tambah bruto NTB yang timbul
dari seluruh sektor perekonomian di wilayah itu. Yang dimaksud nilai tambah value added adalah nilai
produksi output dikurangi dengan biaya-biaya antara. Dengan demikian, nilai tambah di sini mencakup
komponen-komponen faktor pendapatan upah gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan, penyusutan dan
pajak tidak langsung.
d. Produk Domestik Regional Neto PDRN