Latar Belakang Diagnosis kesulitan belajar matematika SMP
2
guru untuk memecahkan masalah kesulitan siswa merupakan salah satu unsur dalam pengembangan profesi guru. Hal ini berlandas pada prinsip
diagnosis dalam konteks pemecahan masalah. Dalam konteks demikian kita mengacu pada kecakapan hidup: masalah merupakan sesuatu yang pasti
ditemui dalam kehidupan yang harus dipecahkan, bukan dihindari, karena dengan menghindarinya di samping akan muncul lagi masalah yang sama
atau serupa, juga memungkinkan menambah banyak masalah yang semakin sulit dipecahkan. Dalam hal kesulitan yang dihadapi siswa, masalah itu perlu
ditemukan dan dipastikan sumbernya, menanganinya, dengan harapan memecahkan masalahnya. Dalam hal ini guru bertindak sebagai dokter
yang harus mendiagnosis ‘penyakit’ atau sumber ‘penyakit’ siswanya, untuk kemudian menuliskan resep pengobatannya.
Sementara itu, mengacu pada Standar Penilaian Pendidikan Permendiknas No. 20 th. 2007 butir D, mekanisme dan prosedur penilaian ayat 12
menyebutkan bahwa Hasil Ulangan Harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang
belum mencapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal harus mengikuti pembelajaran remidi. Sesuai dengan Permendiknas tersebut juga disebutkan
bahwa ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar KD atau lebih. Ini berarti pelaksanaan remidi tidak perlu menunggu selesai satu semester, tetapi segera setelah ulangan harian, dimana
siswa tidak mencapai KKM yang ditentukan.
Berbagai kemungkinan kesulitan belajar siswa yang pernah dideteksi disajikan di sini, namun ada banyak kemungkinan lain yang dapat muncul. Karena itu,
selain memahami hal-hal yang pernah muncul yang dapat digunakan sebagai salah satu referensi penyusunan strategi pembelajaran akan dapat digunakan
dalam mengurangi atau menghilangkan kesulitan tersebut, guru juga perlu memahami beberapa alternatif strategi memecahkan masalah kesulitan
siswa. Hal-hal tersebut disajikan secara garis besar dalam tulisan ini sebagai bahan yang perlu dikembangkan guru.