Perancangan Visualisasi Bangunan Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sebagai Media Informasi Berbasis Animasi 3D
1
Bintang Adiati Kusuma Laras.,
2
T.Arie Setiawan P.,
3
Michael Bezaleel Wenas
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia Email:
1
692011050student.uksw.edu,
2
arie_setiawan_pgmail.com
3
michael.bezaleelstaff.uksw.edu
Abstract
Surakarta Sultanate Palace is the oldest in Indonesia which has a high cultural value and virtuous both physical and non-physical form. One of the physical form is building in
Surakarta Palace. Building in Surakarta Palace has a philosophy to achieve the perfection of life between man and God. The absence of media that explain the subject,
making people start to forget the nobility were taught in Javanese culture. Visualization Design of Surakarta Sultanate Palace as media with 3D information is intended to
provide information about the function and philosophy of Surakarta Palace, so that people know and appreciate the culture of Java. So the culture has been handed down is
not lost and replaced with a new culture. The result is a 3D visualization of the information media with the interest and enthusiasm the community. The language used is
clear and unambiguous so that people easily understand the information to be conveyed.
Keyword : Visualization, Information Media, 3D Animation, Java Culture, Surakarta Sultanate Palace, Building Surakarta Palace
Abstrak
Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat merupakan Karaton tertua di Indonesia yang memiliki nilai budaya tinggi dan berbudi luhur baik berbentuk fisik
maupun non fisik. Salah satu yang berbentuk fisik adalah bangunan di Karaton Surakarta. Bangunan di Karaton Surakarta memiliki filosofi untuk mencapai kesempurnaan hidup
antara manusia dengan Tuhan. Belum adanya media yang menjelaskan mengenai hal tersebut, membuat masyarakat mulai melupakan budi luhur yang diajarkan dalam budaya
Jawa. Perancangan Visualisasi Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sebagai media Informasi dengan 3D ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai fungsi dan
filosofi Karaton Surakarta, agar masyarakat mengetahui dan lebih menghargai kebudayaan Jawa, sehingga budaya yang sudah turun temurun tidak hilang dan diganti
dengan budaya baru. Hasilnya adalah visualisasi media informasi dengan 3D yang menarik minat dan antusias masyarakat. Bahasa yang digunakan jelas dan mudah
dimengerti, sehingga masyarakat mudah memahami informasi yang ingin disampaikan.
Kata Kunci : Visualisasi, Media Informasi, Animasi3D, Kebudayaan Jawa, Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Bangunan Karaton Surakarta
1. Pendahuluan
1
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
2
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
3
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
2
1. Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak budaya, baik budaya fisik maupun budaya non-fisik. Menurut Iman Sudibyo dalam penelitiannya yang
berjudul Peranan Kebudayaan Jawa dalam Pengembangan Kebudayaan Nasional Indonesia dan Relevansinya Dengan Pengembangan Materi Pembelajaran Budaya
Jawa mengatakan bahwa kebudayaan jawa merupakan salah satu bentuk budaya nasional yang mendominasi kehidupan masyarakat Indonesia [1]. Salah satu
sumber dan pusat budaya Jawa ada di Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Karaton Surakarta sebagai Karaton tertua di Indonesia memiliki budaya yang
berbentuk non-kebendaan tangible maupun kebendaan intangible. Salah satu budaya kebendaan tangible di Karaton Surakarta yang memiliki makna tersirat
adalah struktur bangunan-bangunan yang ada di Karaton Surakarta. Struktur Karaton memiliki nilai luhur mengenai pedoman kehidupan untuk mencapai
Kemuliaan Hidup, sehingga manusia memiliki kewajiban untuk menjalankan tuntunan kewajiban hidup agar selamat dunia dan akhirat [2].
Menurut hasil wawancara dengan KPA. Winarnokusumo, selaku abdi dalem bagian Kepala Hubungan masyarakat Humas Karaton Surakarta, saat ini budaya
luhur mulai terlupakan dan mulai tergantikan oleh budaya-budaya baru yang menghapuskan budaya luhur Indonesia. Hal ini juga dikarenakan belum adanya
media informasi yang menarik, untuk mengenalkan fungsi dan nilai filosofi bangunan-bangunan didalam wilayah Karaton Surakarta, khususnya kepada
masyarakat umum yang datang berkunjung ke Karaton Surakarta. Saat ini media yang ada untuk mengenalkan fungsi dan filosofi bangunan hanya berupa buku
yang tidak semua masyarakat ingin membeli buku Karaton Surakarta atau jasa tour guide yang tidak semua masyarakat gunakan di Karaton Surakarta. Sehingga
kebanyakan pengunjung hanya datang untuk mengunjungi Karaton secara sepintas, tanpa mengetahui nilai-nilai filosofi yang ada dalam Karaton Surakarta.
Dalam hal ini nilai filosofis yang ada dalam bangunan Karaton Surakarta, mengajarkan bagaimana menjadi manusia yang takut pada Tuhan-nya, menjadi
seorang pemimpin yang adil dan bijaksana, serta menjadi manusia yang taat pada aturan. Hal-hal seperti ini mulai dilupakan, karena sekarang manusia lebih
mengikuti egoisme yang dimiliki, sehingga banyak masyarakat yang mulai melupakan Tuhan-nya, lupa bagaimana menjadi seorang pemimpin yang bijak dan
tidak taat pada aturan yang ada.
Sebagai objek yang bersejarah, tidak otomatis menjadikan Karaton Surakarta memiliki daya tarik, sehingga perlu untuk disampaikan, diperkenalkan
dan dimasyarakatkan kepada masyarakat agar budaya luhur ini tidak terlupakan dan tergantikan oleh budaya-budaya baru yang menghapuskan budaya luhur
Indonesia.
Menurut hasil wawancara dengan KP. Luki selaku abdi dalem bagian Wakil Kepala Humas Karaton Surakarta, dibutuhkan sebuah media informasi mengenai
Karaton Surakarta sehingga dapat ditampilkan di dalam Museum Karaton Surakarta, agar masyarakat yang berkunjung dapat melihat denah Karaton
Surakarta dan dapat mengetahui fungsi dan filosofi bangunan Karaton Surakarta sebelum berkelililing Karaton Surakarta. Media informasi merupakan salah satu
media yang sedang berkembang pesat saat ini. Teknik yang sering digunakan
3
adalah animasi, karena dengan animasi dapat menampilkan produk dengan variasi yang menarik, dapat menjangkau pasar khusus misal:anak-anak, dan dapat
menggantikan produk dengan prototype [3]. Salah satu jenis animasi yang sering diterapkan adalah animasi 3 dimensi 3D, karena
animasi 3D dapat menggambarkan apa yang tidak dapat difoto dapat menampilkan apa yang belum
pernah dibangun, memberikan kesan glamour dan gaya, dinamis dan cepat mendapatkan perhatian [4].
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan usaha penyampaian informasi yang
dikemas dengan menarik mengenai informasi fungsi dan filosofi bangunan Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, salah satunya berupa visualisasi 3D.
Animasi ini akan mempermudah masyarakat yang berkunjung ke Karaton Surakarta untuk lebih mengenal Karaton Kasunanan Surakarta dan mengetahui
informasi dari bangunan-bangunan di dalamnya dengan berbasis 3 tiga dimensi. Sehingga masyarakat akan lebih mengenal fungsi dan filosofis budaya yang ada di
Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan dapat menerapkan ajaran filosofis dalam bangunan-bangunan Karaton pada kehidupan sehari-hari.
2. Tinjauan Pustaka