Hubungan antara persepsi kualitas

commit to user kesehatan. Perbedaan tersebut antara lain disebabkan oleh perbedaan latar belakang, pendidikan, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pengalaman, dan lingkungan.

B. Persepsi kualitas pelayanan Obstetri

Neonatal Emergensi Dasar PONED Variabel pertama dalam penelitian ini adalah persepsi kualitas pelayanan PONED. Mayoritas responden atau sebesar 34 responden 94,44 menilai persepsi kualitas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar di Puskesmas Gajahan sudah baik dan 2 responden 5,56 menilai persepsi kualitas pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar di Puskesmas tidak baik. Menurut Walgito 2010, persepsi kualitas merupakan pandangan seseorang terhadap stimulus yang diterima dari panca indera, sehingga nantinya dapat memberikan penilaian atas pelayanan yang mereka terima, jika sudah sesuai dengan apa yang mereka harapkan maka konsumen akan merasa puas akan pelayanan yang telah mereka terima dan rasakan. Pelayanan di Puskesmas mampu PONED dapat dinyatakan berkualitas jika layanan dapat memberikan kepuasan kepada penggunanya, artinya apa yang diperoleh dari pelayanan yang diterima sesuai dengan apa diharapkan ketika akan mencari layanan yang dibutuhkannya. Pelayanan kesehatan di Puskesmas mampu PONED dikatakan berhasil bila pasien yang berada dalam kondisi kegawatdaruratan medik yang dirujuk ke fasilitas Puskesmas mampu PONED, sudah dilayani sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya berdasarkan standar pelayanan medik dan Standar Operasional Prosedur atau SOP Depkes, 2013

C. Kepuasan

pasien Responden dalam penelitian ini yaitu sebesar 34 responden 94,44 menyatakan puas terhadap pelayanan PONED dipuskesmas gajahan, sementara 2 responden 5,56 menyatakan tidak puas terhadap pelayanan PONED yang diterimanya. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan yang diberikan dan merupakan modal untuk mendapatkan pasien lebih banyak serta mendapatkan pasien loyal setia. Menurut Supriyanto 2010 bahwa kepuasan pasien merupakan hasil suatu evaluasi pembandingan dari apa yang didapat dengan apa yang diharapkan, bukan suatu sikap rasa menyukai sesuatu tanpa unsur pembandingan. Kepuasan pasien muncul apabila pelayanan yang diberikan sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan harapannya. Demikian pula sebaliknya, ketidakpuasan pasien akan muncul apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapannya. Kepuasan pasien dapat dipertahankan dengan cara memenuhi dan memberi lebih dari harapan pasien, berfokus pada pemuasan pasien dan menyediakan penyelesaian untuk permasalahan yang dihadapi pasien.

D. Hubungan antara persepsi kualitas

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar PONED dengan kepuasan pasien Hasil penelitian dengan melihat kunjungan pasien PONED selama waktu ± 1,5 bulan terakhir menunjukkan bahwa dari total 36 responden, sejumlah 34 responden 94,44 menilai persepsi kualitas pelayanan PONED di Puskesmas sudah baik yang ditunjukkan dengan sikap puas setelah mendapatkan pelayanan, sedangkan 2 responden 5,56 menilai commit to user persepsi kualitas pelayanan PONED di Puskesmas tidak baik yang ditunjukkan dengan ketidakpuasan setelah mendapatkan pelayanan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan terdapat hubungan antara persepsi kualitas pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar PONED dengan kepuasan pasien. Hasil tersebut didukung oleh pernyataan bahwa untuk mendapatkan pelayanan PONED yang berkualitas maka penyelengaraan pelayanan kesehatan harus sesuai dengan standard pelayanan medik dan Standard Operating Procedure SOP yang telah ditetapkan. Pelayanan PONED yang berkualitas akan memberikan kepuasan kepada penggunanya, artinya apa yang diperoleh dari pelayanan yang diterima sesuai dengan apa diharapkan pasien Depkes, 2013. Ketidakpuasan yang muncul pada beberapa responden disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya yaitu : penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan petugas kurang jelas, informasi yang diberikan petugas mengenai keadaan pasien kurang jelas, petugas kurang memberikan perhatian terhadap setiap keluhan yang diajukan oleh pasien, petugas kurang cepat dalam merespons keluhan pasien, dokter yang memberikan pelayanan hanya pagi dan sore hari, serta kamar mandi pasien yang kotor. Sesuai dengan teori yang dikemukakan Mubarak 2009 yang menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien, yaitu kebutuhan dan keinginan, pengalaman masa lalu dan dari teman, komunikasi melalui iklan dan pemasaran. Analisis uji Spearman menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara persepsi kualitas pelayanan PONED dengan kepuasan pasien di Puskesmas p = 0,000 0,05. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi kualitas pelayanan PONED memiliki hubungan yang positif terhadap kepuasan pasien nilai p positif dengan kekuatan korelasi kuat r = 0,655. Hubungan bermakna dengan kekuatan kuat tersebut didukung dengan pernyataan bahwa kualitas pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar PONED di Puskesmas sangat dipengaruhi oleh kualitas sarana fisik, jenis tenaga yang tersedia, obat dan alat kesehatan, serta proses pemberian pelayanan. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan mutu faktor-faktor tersebut termasuk sumber daya manusia dan profesionalismenya supaya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan pemerataan pelayanan kesehatan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Bustami, 2011. Di samping itu, program menjaga kualitas pelayanan kesehatan akan memberikan kepuasan kepada masyarakat pemakai jasa pelayanan Puskesmas Muninjaya, 2006. Kualitas pelayanan atau jasa sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Berdasarkan definisi ini, kualitas jasa bisa diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan Tjiptana, 2007. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kumalasari 2009 dengan judul “Hubungan Kualitas Pelayanan Rawat Inap Dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Bangsal Mawar I RSUD dr. Moewardi Surakarta”. Hasil penelitian commit to user tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien, dengan nilai rho hitung sebesar 0,627 dengan p 0,05. Peneliti menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan merupakan suatu aspek penting yang berhubungan erat dengan kepuasan yang dirasakan oleh pasien selaku pelanggan puskesmas. Kualitas pelayanan harus ditingkatkan sesuai dengan standar karena semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan oleh puskesmas maka semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan oleh pasien. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Hubungan antara Persepsi kualitas pelayanan Obsetetri Neonatal Emergensi Dasar PONED , dapat disimpulkan: a. Sebagian besar responden, sebanyak 94,44 menilai persepsi kualitas pelayanan PONED di Puskesmas Gajahan sudah baik. b. Sebagian besar responden, sebanyak 94,44 pasien puas dengan kualitas pelayanan PONED di Puskesmas Gajahan . c. Ada hubungan antara persepsi kualitas pelayanan PONED dengan kepuasan pasien di Puskesmas Gajahan dengan nilai p=0,000 dan r = 0,655.

B. Saran