commit to user
Sumber : Data Primer, 2015 Berdasarkan tabel diatas, mayoritas
responden memiliki
pengalaman berkunjung ke Bidan Praktik Mandiri
yakni sejumlah 18 responden atau 50,00.
B. Data Variabel Persepsi Kualitas
Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar
Berdasarkan variabel
Persepsi kualitas pelayanan Obsteri Neonatal
Emergensi Dasar, peneliti membagi kategori menjadi 2 yaitu: baik dan tidak
baik. Baik dengan ketentuan apabila skor
≥ 75 dan tidak baik apabila skor 75. Hasil distribusi variabel kualitas
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar pada responden dapat dilihat di
bawah ini.
Tabel 4.6 Kualitas Pelayanan PONED di Puskesmas Gajahan
Sumber : Data Primer, 2015 Data
yang didapatkan
menunjukkan sebagian besar responden atau sebesar 34 responden 94,44
menilai persepsi kualitas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar di
Puskesmas Gajahan sudah baik.
C. Data Variabel Kepuasan Pasien
Dalam variabel
kepuasan pasien,
peneliti membagi kategori menjadi 2 yaitu: puas dengan ketentuan apabila
skor ≥ 77,5, sedangkan tidak puas apabila skor 77,5. Hasil distribusi
kategori tersebut berdasarkan penelitian pada responden dapat dilihat pada tabel
4.12. Tabel 4.7 Kepuasan Pasien
Kategori Frekuensi
Presentase
Puas 34
94,44 Tidak Puas
2 5,56
Total 36
100
Sumber : Data Primer, 2015 Data
yang didapatkan
menunjukkan pasien
puas dengan
kualitas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar di Puskesmas Gajahan,
yakni sebanyak 34 orang 94,44.
D. Data Variabel Persepsi Kualitas
Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar dengan Kepuasan
pasien Tabel 4.8 Persepsi Kualitas Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Dasar dengan Kepuasan pasien
Kepuasan Pasien
Total Puas
Tidak Puas
Kualitas Pelayanan
Baik 34
34 Tidak
baik 2
2 Total
34 2
36
Sumber : Data Primer, 2015 Sejumlah
34 responden
94,44 menilai kualitas pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar di
Puskesmas sudah baik yang ditunjukkan dengan sikap puas setelah mendapatkan
pelayanan.
E. Uji Hipotesis
Pengolahan data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil uji tersebut
bisa dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis antara
Persepsi kualitas pelayanan PONED dengan kepuasan pasien
Kualitas Pelayanan
Frekuensi Presentase
Baik Tidak baik
34 2
94,44 5,56
Total 36
100
Kepuasan Pasien Persepsi
Kualitas
Pelayanan
r 0,655
0,000 36
p n
commit to user
Berdasarkan hasil uji Spearman Rank menunjukkan bahwa nilai r 0,655
dan p sebesar 0,000 0,05. Maka hipotesis diterima, dengan kesimpulan
bahwa ada hubungan antara 2 variabel yaitu
persepsi kualitas
pelayanan PONED.
PEMBAHASAN A.
Karakteristik Responden Penelitian
Karakteristik usia responden yang paling banyak memanfaatkan pelayanan
PONED di Puskesmas adalah berkisar pada usia 20-35 tahun 83,33 dan
yang paling sedikit adalah responden dengan usia 35 tahun 16,67.
Menurut Latipun 2010 kelompok usia ini merupakan usia reproduktif sehingga
telah matang pula daya tangkapnya dalam memahami segala hal tentang
pelayanan
kesehatan yang
dapat menambah
pengalamannya dalam
menilai kualitas suatu pelayanan. Tingkat pendidikan responden
dalam penelitian ini mayoritas adalah tingkat
pendidikan Menengah
SMASederajat 77,77
yang merupakan tingkat pendidikan lanjutan.
Tingkat pendidikan ini dianggap sudah cukup untuk ditempuh seorang wanita.
Responden yang memiliki pendidikan terakhir pendidikan lanjut Diploma
Sarjana Magistter Doktor hanya 2 responden
5,56. Seperti
yang dituliskan
Soekanto 2008
bahwa tingkat
pendidikan mempengaruhi
proses belajar, menurut Notoatmodjo 2010, permintaan konsumen dalam
pemanfaatan pelayanan
kesehatan berhubungan dengan pendidikan dan
perilaku masyarakat, termasuk dalam pemanfaatan pelayanan PONED di
puskesmas. Jenis pekerjaan responden pada
penelitian ini adalah Pedagang 2,77, Buruh Tani 13,88, Wiraswasta
27,77, Ibu Rumah Tangga 55,56. Menurut Irmayanti 2007 pekerjaan dan
jenis
pekerjaan seseorang
sangat berhubungan dengan pergaulan sosial
sehingga sangat memungkinkan bagi individu
untuk berinteraksi
dan memperoleh informasi yang luas. Dalam
penelitian ini pola pikir responden dalam memberikan penilaian atas pelayanan
PONED yang diterimanya berdasarkan perbandingan antara persepsi dengan
informasi yang diperoleh
.
Responden dalam penelitian ini memiliki status pasien umum 8,33,
BPJS 47,22, PKMS 44,45. Sesuai aturan BPJS setiap peserta BPJS
mendapatkan
pelayanan kesehatan
secara berjenjang dimulai dari fasilitas kesehatan dasar pertama yang dipilih
oleh peserta Depkes, 2013. Dalam penelitian ini status pasien BPJS
memiliki peran yang berarti terhadap tingkat kunjungan pasien PONED.
Meskipun demikian dapat dijelaskan bahwa pasien mendapatkan pelayanan
kesehatan
yang sama,
tidak ada
perbedaan perlakuan antara pasien umum, BPJS maupun PKMS.
Faktor terakhir yaitu tempat pelayanan
kesehatan yang
pernah dikunjungi, responden yang pernah
berkunjung ke Rumah sakit negeri 13.88, Rumah sakit swasta 2,77,
Klinik
19,45, dan
mayoritas berkunjung ke Bidan Praktek Mandiri
50,00. Menurut Wijono 2009 Persepsi kualitas pelayanan kesehatan
merupakan hasil dari pengalaman dan apa yang mereka dapatkan dalam
layanan
kesehatan yang
nantinya mempunyai persepsi yang berbeda-beda
tentang unsur
penting dalam
menentukan kualitas
pelayanan
commit to user
kesehatan. Perbedaan tersebut antara lain disebabkan oleh perbedaan latar
belakang, pendidikan, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pengalaman, dan
lingkungan.
B. Persepsi kualitas pelayanan Obstetri