commit to user kemudahan untuk memperoleh informasi dapat membantu
mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru Mubarak dkk, 2007.
2. Kesehatan reproduksi remaja
a. Pengertian kesehatan reproduksi Kesehatan Reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik,
mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi serta prosesnya atau suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi
dan proses reproduksinya secara sehat dan aman Yanti, 2011. b. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi
1 Faktor sosial dan ekonomi, serta demografi Faktor ini berhubungan dengan kemiskinan, tingkat pendidikan
yang rendah, kurangnya informasi dan pengetahuan tentang kesehatan, ketidaktahuan mengenai perkembangan seksual dan proses
kesehatan reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil. 2 Faktor budaya dan lingkungan
Praktik tradisional yang berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi, keyakinan banyak anak banyak rejeki dan informasi yang
membingungkan anak dan remaja mengenai fungsi dan proses reproduksi.
commit to user 3 Faktor psikologi
Keretakan orang tua akan memberikan dampak buruk pada kehidupan remaja, depresi akibat ketidakseimbangan hormonal, rasa
tidak berharganya wanita dimata pria yang membeli kebebasan dengan materi.
4 Faktor biologis Antara lain cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi dan
lain-lain Notoatmodjo, 2007. c. Tahapan perkembangan remaja
Masa remaja dibedakan dalam masa remaja awal 10 – 13 tahun, masa remaja tengahmadya 14 – 16 tahun, masa remaja akhir 17 – 19
tahun. 1 Remaja Awal 10-13 Tahun Early Adolescence
Remaja awal adalah remaja yang berumur 10-13 tahun. Masa ini merupakan masa transisi dari masa anak ke dewasa. Pada masa remaja
ini terjadi pertumbuhan yang pesat baik berat badan maupun tinggi badan yang disebut pacu tumbuh adolesen, terjadi pertumbuhan yang
pesat dari alat kelamin dan timbulnya tanda-tanda seks sekunder. 2 Remaja SedangMadya 14-16 Tahun Midlle Adolescence
Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang menyukainya. Ada kecenderungan
“narastic” yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu ia berada
commit to user dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang
mana, peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau materialis dan sebagainya. Remaja pria harus
membebaskan diri dari Oedipoes Complex perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa kanak-kanak dengan mempererat hubungan
dengan kawan-kawan dan lawan jenis. 3 Remaja Akhir 17-19 Tahun Late Adolescence
Tahap ini adalah masa konsilidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal di bawah ini :
a Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
b Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru.
c Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi. d Terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri diganti dengan
keseimbangan diri sendiri dengan orang lain. e Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya dan
masyarakat umum Soetjiningsih, 2007. d. Perubahan-perubahan pada remaja
1
Perubahan fisik Pubertas Masa remaja diawali dengan pertumbuhan yang sangat cepat dan
biasanya disebut pubertas. Dengan adanya perubahan yang cepat itu terjadilah perubahan fisik yang dapat diamati seperti pertambahan
tinggi dan penambahan berat badan pada remaja atau biasa disebut
commit to user “pertumbuhan” dan kematangan seksual sebagai hasil dari perubahan
hormonal. Pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang cepat dan
pertumbuhan organ-organ reproduksi organ seksual untuk mencapai kematangan sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi,
perubahan ini ditandai dengan tanda-tanda sebagai berikut : a Tanda-tanda seks primer
Yaitu perubahan-perubahan yang langsung berkaitan dengan organ seks. Pada remaja putri terjadinya haid menarche,
sedangkan pada remaja laki-laki terjadiya mimpi basah wet dream Soetjiningsih,2007.
b Tanda-tanda seks sekunder Yaitu perubahan-perubahan yang berhubungan dengan
penampilan fisik pada remaja tersebut. Misalnya pada remaja putri terjadi pertumbuhan tinggi badan dan berat badan, pembesaran
panggul, pertumbuhan rahim dan vagina, payudara membesar, tumbuh rambut di ketiak dan kemaluan, kulit rambut mulai
berminyak, mulai timbul jerawat di wajah.Sedangkan pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, wajah mulai timbul jerawat,
timbulnya jakun, penis, dan buah zakar yang bertambah besar, terjadi ereksi dan ejakulasi, dada lebih besar, tubuh mulai berotot
seperti pada bahu badan tangan dan kaki, tumbuh kumis dan
commit to user jenggot, tumbuh rambut pada ketiak dan kemaluan
Notoatmojo,2007. 2Alat reproduksi dan fungsinya
a Alat reproduksi wanita Alat Reproduksi wanita dibagi menjadi dua, yaitu alat
reproduksi bagian luar dan alat reproduksi bagian dalam. Fungsi alat reproduksi wanita menurut Prawiroharjo, 2005 adalah:
1 Genetalia eksterna
a
Mons veneris, berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
b
Labia mayora, berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya.
c
Labia minora, berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh
darah dan syaraf.
d
Klitoris, merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual.
e
Vestibulum, berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
f
Himen, merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid
maupun sekret dan cairan dari genetalia internal dapat mengalir keluar
commit to user 2 Genetalia interna
a
Vagina, berfungsi sebagai saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari dalam uterus. Alat untuk bersenggama. Jalan lahir
bayi waktu melahirkan
b
Uterus,
b
erfungsi sebagai tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat hamil. Memberi makanan pada janin melalui
plasenta yang melekat pada dinding rahim.
c
Tuba fallopi, berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke dalam uterus.
d
Ovarium,
berfungsi memproduksi ovum. e
Ligamentum, berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak
bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya. bAlat reproduksi pria
Fungsi alat reproduksi pria menurut BKKBN, 2007 adalah : 1 Genetalia eksterna
a Penis, berfungsi untuk menyalurkan dan menyemprotkan sperma saat ejakulasi.
b Skrotum, berfungsi untuk melindungi testis dari taruma atau suhu. 2 Genetalia interna
a Testis, berfungsi untuk memproduksi sperma, tempat memproduksi testosteron yang memegang peranan penting untuk sifat kelamin sekunder
dan kejantanan.
commit to user b Epididimis, berfungsi untuk menghubungkan testis dengan saluran vas
deferens memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi yang fungsinya mematangkan menyempurnakan bentuk sperma.
c Vas deferens, berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke vesika seminalis. Tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum
dikeluarkan. d Vesika seminalis, berfungsi sebagai tempat untuk mengeluarkan cairan
yang sifatnya alkalis atau sedikit basa yang mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan sumber energi bagi spermatozoa dan agar sperma
lebih segar, kuat dan mudah bergerak dalam mencapai ovum dan sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum dikeluarkan melalui kegiatan
seksual. e Kelenjar prostat, berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang bersifat
alkalis yang encer berwarna seperti susu mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain.
f Kelenjar bulbo uretralis, berfungsi mengsekresi cairan yang membantu agar sperma lebih tahan hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak
dan memudahkan pembuahan. 3 Perubahan psikologis
Selain terjadi perubahan fisik, remaja juga mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, proses perubahan jiwa ini
berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik, meliputi :
commit to user a Terjadi perubahan emosi dalam bentuk amarah, sensitif, keras
kepala, egois bahkan perbuatan nekad sehingga remaja bisa menjadi lebih agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan
dari luar yang dapat mempengaruhinya Notoatmodjo, 2007. b Ketidakstabilan emosi menyebabkan remaja mempunyai rasa ingin
tahu dan dorongan untuk mencari tahu. Pertumbuhan kemampuan intelektual pada remaja cenderung membuat mereka bersikap
kritis, tersalur melalui perbuatan-perbuatan yang sifatnya ingin mencoba sesuatu yang baru seperti merokok, minuman keras
bahkan berhubungan seksual. Tindakan seperti ini jika dibimbing dan diarahkan dengan baik akan membuat remaja lebih bisa
berfikir positif dan dapat membedakan mana hal yang baik atau boleh dilakukan dan hal yang buruk atau yang tidak boleh
dilakukan oleh remaja Sarwono, 2007. c Perubahan psikis juga dapat terjadi baik pada remaja putri maupun
remaja laki-laki, remaja dapat mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, sikap, perilaku, pendidikan yang diberikan oleh
kedua orang tuanya, lingkungan pergaulan dengan teman- temannya, lingkungan tempat tinggal dan tanggung jawab
Notoatmodjo, 2007. Berbagai perubahan tersebut terjadi karena adanya peningkatan
kadar gonatrotopin yaitu folikel stimulating hormone FSH dan luteanizing hormon LH yang akan mematangkan sel leidig dan
commit to user mengeluarkan hormon testosterone pada laki- laki dan hormon estrogen
pada perempuan sebelum menstruasi. Selama pubertas pada anak laki – laki kadar hormon testosterone meningkat melebihi 20ngdl, yang
sebelumnya selama anak-anak lebih kecil dari 10 ngdl Soetjiningsih, 2007.
3. Sikap a. Pengertian sikap
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan
konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap
stimulus tertentu Notoatmodjo, 2007. b. Komponen sikap
1 Kognitif Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai
apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. 2 Afektif
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu sikap. Secara umum, komponen ini
disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. 4Konatif
Komponen konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam
commit to user diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.
Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku Azwar,2009
c. Tingkatan sikap 1 Menerima receiving
Menerima, diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek, sehingga apa yang
diterima oleh individu tersebut dapat diterima dengan baik. 2 Merespons responding
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu usaha indikasi dari
sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau
salah. Berarti individu tersebut dapat menerima ide, tugas atau pertanyaan yang ditujukan pada dirinya.
3 Menghargai responding Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, sehingga terjadi timbal balik antar individu untuk saling
merespon. 4 Bertanggung jawab responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi dan
commit to user merupakan perilaku yang positif bagi individu yang mempunyai tekad
untuk bertanggung jawab selayaknya seorang pemimpin. Notoatmodjo, 2007.
d. Sifat sikap menurut Azwar, 2009: 1 Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi
dan mengharapkan objek tertentu 2 Sikap negatif kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci
dan tidak menyukai objek tertentu e. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
1 Pengalaman pribadi Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman
pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Tidak adanya pengalaman sama sekali terhadap suatu objek cenderung akan
membentu sikap negatif terhadap suatu objek. 2 Pengaruh orang lain
Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting
untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut dan juga bisa dikarenakan adanya kepercayaan yang
mendalam terhadap orang yang dianggap penting. 3 Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan menanamkan garis pengaruh terhadap sikap dalam menghadapi masalah dan memberi corak pengalaman masyarakat.
commit to user 4 Media massa
Berbagai bentuk media massa mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan seseorang.
5Lembaga pendidikan dan lembaga agama Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dn lembaga
agama sangat menentukan sistem kepercayaan sehingga mempengaruhi sikap.
6Faktor emosional Suatu sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi
yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego Azwar, 2010
4. Seks pra nikah a. Pengertian seks pra nikah
Seks pra nikah adalah hubungan seksual yang dilakukan remaja sebelum menikah BKKBN, 2007.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan seksual yang pertama dialami oleh remaja menurut Soetjiningsih 2007 yaitu:
1 saat mengalami pubertas 2 kontrol sosial kurang tepat terlalu ketat atau terlalu longgar,
kurangnya kontrol dari orang tua, remaja tidak tahu batas-batas mana yang boleh dan mana yang tidak boleh
commit to user 3 frekuensi pertemuan dengan pacarnya, hubungan antar mereka
semakin romantis, adanya keinginan untuk menunjukkkan cinta pada pacarnya, penerimaan aktifitas seksual pacarnya
4 status ekonomi, kondisi keluarga yang tidak memungkinkan untuk mendidik anak-anak untuk memasuki masa remaja dengan baik
5 korban pelecehan seksual 6 tekanan dari teman sebaya, penggunaan obat-obat terlarang dan
alkohol, merasa sudah saatnya untuk melakukan aktivitas seksual sebab sudah merasa matang secara fisik
7 sekedar menunjukkan kegagahan dan kemampuan fisiknya 8 terjadi peningkatan rangsangan seksual akibat peningkatan
kadar hormon reproduksi atau seksual. Faktor-faktor yang yang meningkatkan dorongan seksual pada remaja menurut BKKBN
2007 yaitu menonton film porno, melihat gambar porno, mendengar cerita porno, berduaan ditempat sepi, berkhayal tentang seksual,
menggunakan zat perangsang atau NAPZA. c. Dampak seks pra nikah bagi remaja yaitu :
1 Dampak psikologis Dampak psikologis dari perilaku seksual pra nikah pada remaja
diantaranya perasaan marah, takut, cemas, depresi, rendah diri, bersalah dan berdosa.
commit to user 2 Dampak fisiologis
Diantaranya dapat menimbulkan kehamilan tidak diinginkan dan aborsi.
3 Dampak sosial Antara lain dikucilkan, putus sekolah pada remaja perempuan
yang hamil dan perubahan peran menjadi ibu. Belum lagi tekanan dari masyarakat yang mencela dan menolak keadaan tersebut.
4 Dampak fisik Berkembangnya penyakit menular seksual dikalangan remaja,
dengan frekuensi penderita penyakit menular seksual PMS yang tertinggi usia 15-24 tahun. Infeksi penyakit menular seksual dapat
menyebabkan kemandulan dan rasa sakit kronis serta meningkatnya resiko terkena PMS dan HIVAIDS Sarwono,2007.
d. Cara menghindari seks pra nikah
1 Tidak melakukan hubungan seks pada masa remaja dan hal ini membutuhkan komitmen, motivasi dan pengendalian diri yang kuat
dari remaja tersebut. 2 Meningkatkan kemampuan untuk menolak setiap ajakan berhubungan
seks dari pacar atau pasangan karena seks bukan salah satu cara untuk mengungkapkan cinta kepada pasangan atau pacar.
3 Hindari sikap-sikap yang dapat menimbulkan rangsangan seperti menyentuh bagian tubuh yang muda terangsang sehingga
menimbulkan gairah dan hawa nafsu berhubungan seks.
commit to user 4 Bagi orang tua harus menganjurkan dan mendorong anaknya
khususnya anak perempuan agar berani dan tegas menyatakan “tidak” bila pacarnya mengajak berhubungan seks.
5 Orang tua memberi bekal atau mengajarkan kepada anaknya laki- laki agar menghormati teman wanita pacar sehingga tidak
melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan rangsangan dan meminta apalagi memaksa untuk berhubungan seksual sebelum
menikah. 6 Mencari kegiatan-kegiatan atau alternatif baru sehingga dapat
menemukan kepuasaan yang mendalam dari interaksi yang terjalin bukan kepuasan seksual.
7 Menghindari membaca atau menonton hal-hal yang berbau pornografi. 8 Mendekatkan diri kepada Tuhan dan berusaha keras mengahayati
norma dan nilai yang berlaku. 9 Mencari informasi tentang kesehatan reproduksi remaja dan
seksualitas dari sumber-sumber yang dapat dipercaya sehingga dapat digunakan untuk menambah pengetahuan bagi remaja yang
diharapkan remaja dapat mempertimbangkan resiko-resiko yang akan terjadidari tiap-tiap perilaku seksual yang dipilih Suryoputro, 2006.
5. Hubungan antara tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan sikap seks pranikah
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek atau stimulus. Sedangkan
commit to user sikap merupakan reaksi atau respon tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya adalah mempunyai persepsi kemudian
menginterpretasikan dan yang terakhir menilai atau bersikap terhadap stimulus atau objek tersebut. Pengetahuan tentang seksual pranikah dapat
mempengaruhi sikap individu tersebut terhadap seksual pra nikah Adikusuma, 2005. Remaja yang mendapat informasi yang benar tentang
seksual pranikah maka mereka akan cenderung mempunyai sikap negatif. Sebaliknya remaja yang kurang pengetahuannya tentang seksual
pranikah cenderung mempunyai sikap positif atau menerima adanya perilaku seksual pranikah sebagai kenyataan sosiologis Bungin, 2001.
B. Kerangka Konsep