Tinjauan Divisi Kreatif PENDAHULUAN

commit to user 14

2.3. Tinjauan Divisi Kreatif

Divisi kreatif dalam sebuah event organizer membutuhkan sikap dan pola pikir yang kreatif. Kreatif dalam dunia event organizer juga harus berarti cepat dan cermat. Cepat, artinya dalam melahirkan ide dan mengolah konsep, tidak perlu menunggu lama, jika menemukan momentum yang bagus dan ide yang tepat langsung diolah. Jika terlalu lamban dalam berpikir dan bertindak, momentum tersebut biasanya akan hilang. Selain bertindak cepat, divisi kreatif juga harus berpikir cermat. Cermat akan menghasilkan kinerja yang minim kesalahan, karena itu divisi kreatif harus menyikapi pekerjaan dengan cermat. Skema 2.1. Struktur Organisasi dalam Event Organizer commit to user 15 Kreatifitas adalah ruh event . The soul of event. Tanpa kreativitas, event akan berjalan biasa layaknya jasad manusia yang telah ditinggalkan ruhnya Hafidz, 2007 : 20. Dalam sebuah event organizer , divisi kreatif menjadi ujung tombak kedua setelah kru pemasaran dalam menyukeseskan penawaran jasa pada klien. Sesuai dengan namanya, orang yang mengisi divisi ini haruslah kreatif, mampu berimajinasi, dan menuangkannya dalam permainan kata-kata yang menarik serta mampu dipahami oleh klien Peran divisi kreatif dalam sebuah event organizer yakni sebagai pengemas dan penyusun program suatu event yang akan digelar agar tujuan dari penyelenggaraan event ini tercapai. Divisi Kreatif juga berperan sebagai pembuat serangkaian desain yang digunakan dalam sebuah event . Disinilah ide-ide kreatif sangat diperlukan untuk keberhasilan mencapai tujuan diadakannya suatu event Megananda dan Wijaya, 2009 : 28. Seringkali, divisi kreatif dalam event organizer juga berarti event planner. Mereka harus bekerja keras meramu event agar mencapai tujuannya. Apakah untuk menghibur, mengedukasi atau sebagai upaya branding kliennya. Mulai dari judul acara, hingga rundown atau bahkan sedetail games , harus mereka rancang. Luas atau tidaknya cakupan kerja divisi kreatif, yang hampir pasti, divisi ini harus ikut berpartisipasi dalam pembuatan konsep sebuah event . Biasanya konsep didapatkan dari proses brain storming yang juga melibatakan divisi penjualan dan divisi operasional dari piak klien. Dari proses brain storming dengan pihak klien ini baru bisa dijabarkan mengenai konsep dan atau creative work seperti apa yang commit to user 16 harus dibuat seputarvent.com, 2011. Konsep yang baik tentunya turut memperlancar dan mensukseskan suatu acara. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pembuatan suatu konsep event . Dalam membuat konsep dibagi menjadi tiga bagian, yakni sebagai berikut : simphonymusic.com, 2010 1 Konsep baku, dimana konsep ini sebelumnya telah dibuat oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga event organizer bertindak sebagai eksekutor di lapangan. 2 Konsep baru, semua konsep acara diarancang sendiri kemudian akan dipresentasikan kepada klien perusahaan. 3 Kombinasi, ini berarti event organizer dengan dengan pihak klien melakukan sharing tentang bagaimana acara itu akan dibuat. Dalam hal ini, gagasan ide dilanjutkan dengan penuangan konsep kedalam sebuah proposal event . Tujuan utama dari pembuatan proposal event , disamping untuk menjelaskan konsep dan ide dasar dari event yang akan dibuat secara mendetail, adalah meyakinkan calon klien bahwa konsep itu ditawarkan dengan banyak kelebihan sehingga calon klien diharapkan memilih konsep yang telah dibuat. Proposal event harus terstruktur rapi, penjelasannya harus mendetail dan mudah dicerna agar konsep yang diajukan terhadap klien dapat langsung dibayangkan. commit to user 17 Menurut Suseno 2005 : 18, proses pengajuan proposal kepada klien adalah setelah mengetahui keluhan dan apa yang diinginkan oleh klien, EO memulai pekerjaannya dari membuat proposal yang berisi tentang susunan program acara yang akan diajukan kepada klien. Isi proposal antara lain : a. Mencakup permasalahan yang dihadapi b. Memberikan solusi dan menjawab keluhan klien c. Deskripsi program acara d. Desain-desain promosi e. Tujuan dan manfaat program acara f. Estimasi Budget g. Lampiran Divisi kreatif merupakan bagian yang bisa dianggap sebagai tangan kanan dari promosi, karena dengan ide-ide yang kreatif dan menarik akan mendukung keberhasilan brand activation . Pada divisi kreatif ini seseorang dituntut untuk dapat memiliki ide-ide yang bisa diandalkan untuk dapat membuat sesuatu yang menarik perhatian, bisa diingat oleh khalayak serta tertanam di benak khalayak maka brand telah berhasil dipromosikan. Karya akan lebih bernilai bila mampu menjual daripada sekedar bernilai kreatif belaka. Iklan bukanlah hiburan atau seni melainkan sebuah medium informasi, dalam perumusan strategi kreatif terdiri dari tiga harapan, yaitu : Khasali 1993 : 83 commit to user 18 Mengumpulkan data dan mempersiapkan informasi pemasaran yang tepat agar orang-orang kreatif dapat dengan segera menentukan strategi kreatif mereka. Biasanya informasi yang akan sangat bermanfaat adalah informasi yang menyangkut rencana pemasaran dan komunikasi, hasil penelitian tentang konsumen sasaran, data-data tentang produk, persaingan di pasar, serta rencana dasar tentang strategi media. Selanjutnya orang-orang kreatif lebih fokus pada informasi tersebut untuk menentukan sebuah posisi dalam penjualan serta menentukan tujuan yang akan dihasilkan. Kedua hal ini akan dapat memberikan gambaran yang jelas kepada orang-orang kreatif mengenai cara yang paling efektif. Langkah terakhir adalah mendampingi Account Executive saat melakukan presentasi dihadapan pengiklan atau klien untuk memperoleh persetujuan sebelum rancangan iklan yang telah dibuat, dieksekusi atau diproduksi dan dipublikasikan melali media-media yang telah ditentukan. Dalam perannya sebagai desainer grafis yang bertugas membuat serangkaian desain untuk mendukung kelancaran sebuah event , divisi kreatif dituntut untuk dapat menyampaikan sebuah informasi yang diinginkan oleh klien dan menuangkanya dalam bentuk desain yang menarik. Desain sendiri merupakan pengorganisasian elemen-elemen dengan menggunakan suatu kaidah tertentu sehingga tercipta kesatuan karya seni yang indah. Suatu proses merancang yang dimulai dari penentuan ide, memilih dan menyusun dengan tujuan menciptakan suatu tata susunan organisasi dari unsur commit to user 19 desain garis, bidang, warna, tekstur sehingga mewujudkan suatu kesatuan bentuk yang mengandung kaidah, rasa dan nilai keindahan Hahn, 1999 : 185. Suatu proses desain dapat dikatakan selesai jika sang kreator telah selesai dengan sempurna dalam mempertimbangkan semua komponen desain dirasa sudah cukup matang. Komponen proses desain antara lain : Hahn, 1999 : 188-190 1 Ide 2 Fungsi 3 Media alat dan bahan 4 Metode Teknik Desain yang telah selesai dibuat nantinya akan diikutsertakan dalam proposal yang kemudian akan dipresentasikan oleh pihak Account Executive dihadapan klien. Semua yang ada di dalam proposal termasuk di dalamnya konsep, desain promosi, venue , serta estimasi budget masih bersifat sementara, dan masih bisa dinegosiasikan dengan pihak klien. commit to user 20

BAB III DESKRIPSI LEMBAGAINSTANSI