PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2011

(1)

(2)

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fenomena intellectual capital mulai berkembang di Indonesia terutama setelah munculnya PSAK Nomor 19 tentang aktiva tidak berwujud. Menurut PSAK No. 19 aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif. Definisi tersebut mengandung penjelasan yaitu sumber daya tidak berwujud disebutkan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, desain dan implementasi sistem atau proses baru, lisensi, hak kekayaan intelektual,

pengetahuan mengenai pasar, dan merk dagang. Elemen intellectual capital yang selanjutnya akan diuraikan belum diatur oleh PSAK, karena sifatnya yang tidak berwujud atau tidak terlihat (IAI, 2002 dalam Ulum dkk, 2008).

Di Indonesia pengakuan intellectual capital dan pelaporannya dalam neraca belum diperhatikan secara serius, sehingga elemen intellectual capital yang sebenarnya mungkin dikuasai oleh suatu perusahaan tidak diakui dan tidak dilaporkan sebagaimana mestinya. Hal ini tentu akan merugikan perusahaan, karena tidak diakuinya aset pengetahuan yang dikuasai perusahaan menjadikan nilai perusahaan lebih rendah dari pada semestinya (Ivada, 2004). Implementasi


(4)

intellectual capital merupakan sesuatu yang masih baru, bukan saja di Indonesia tetapi di lingkungan bisnis global. Pada umumnya kalangan bisnis masih belum menemukan jawaban yang tepat mengenai nilai lebih apa yang dimiliki

perusahaan.

Stewart (1997) dalam Kuryanto dan Syafruddin (2008) menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia cenderung menggunakan praktik akuntansi tradisional (praktik akuntansi yang berdasarkan sumber daya alam, sumber daya keuangan, dan aktiva fisik lainnya) dalam menjalankan bisnisnya, sehingga produk yang dihasilkan belum maksimal akan kandungan teknologinya. Praktik akuntansi tradisional tidak mengungkapkan identifikasi dan pengukuran aktiva tidak berwujud pada organisasi, khususnya organisasi berbasis pengetahuan. Aktiva tidak berwujud ini seperti kompetensi staf, sistem komputer, dan hubungan dengan pelanggan tidak memperoleh pengakuan dalam model keuangan

tradisional.

Menurut Pulic (1998) dalam Ulum dkk. (2008), tujuan utama dalam ekonomi yang berbasis pengetahuan adalah untuk menciptakan value added. Sedangkan untuk dapat menciptakan value added dibutuhkan ukuran yang tepat tentang physical capital (yaitu dana-dana keuangan) dan intellectual potential (dipresentasikan oleh karyawan dengan segala potensi dan kemampuan yang melekat kepada mereka). Lebih lanjut Pulic (1998) menyatakan bahwa intellectual ability (yang kemudian disebut dengan VAICTM) menunjukan bagaimana kedua sumber daya tersebut (physical capital dan intellectual potential) telah secara efisiensi dimanfaatkan oleh perusahaan.


(5)

Penelitian yang menghubungkan intellectual capital dengan kinerja perusahaan belum menunjukan hasil yang konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Ulum dkk. (2008), menunjukan bahwa secara statistik intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Firer dan Wiliams (2003), Chen et al. (2005) dalam Ulum dkk. (2008), juga menunjukan hasil yang sama bahwa intellectual capital mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Tetapi terdapat hasil yang berbeda dari penelitian Yuniasih dkk. (2010) yang menyatakan tidak ada pengaruh positif antara intellectual capital dengan kinerja perusahaan.

Penelitian ini mereplikasi penelitian Ulum dkk. (2008). Perbedaannya terletak pada variabel bebas, variabel terikat, dan sampel penelitian. Penelitian Ulum dkk. (2008) variabel bebas diproksikan dengan VACA, VAHU, STVA, dan ROGIC. Variabel terikat diproksikan dengan ROA, ATO, dan GR. Sampel penelitian adalah sektor Perbankan. Sedangkan dalam penelitian ini, variabel bebas diproksikan dengan VACA, VAHU, dan STVA. Variabel terikat diproksikan dengan PER dan PBV. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor Automotive and Allied Product, serta peneliti menambahkan variabel kontrol yang diproksikan dengan modak fisik dan modal finansial agar mendapatkan model empiris yang lebih lengkap dan lebih baik.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan


(6)

1.2. Perumusan Masalah dan Batasan Masalah 1.2.1. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Apakah Value Added Intellectual Coeffisient (VAICTM) berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan (KP) Automotive and Allied Product ?

1.2.2. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Intellectual Capital perusahaan diukur dengan menggunakan model Pulic (VAICTM) .

2. Kinerja perusahaan yang diukur dalam penelitian ini difokuskan pada kinerja pasar yang diukur dengan menggunakan rasio PER dan PBV 3. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

tergolong dalam sektor Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan 2007-2011.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris bahwa Value Added Intellectual Coeffisient (VAICTM) berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan (KP) Automotive and Allied Product.


(7)

1.3.2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi akademisi

- hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penambah wawasan, pengetahuan, dan referensi penulisan karya ilmiah mengenai intellectual capital.

2. Bagi investor dan calon investor

- penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam mengukur intellectual capital sehingga selanjutnya dapat digunakan untuk menilai keunggulan bersaing perusahaan sehubungan dengan keputusan investasi mereka.

3. Bagi regulator

- penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dan

keputusan terkait perlakuan terhadap intellectual capital. Sebagaimana diketahui bahwa intellectual capital merupakan unsur modal suatu perusahaan, dimana hingga saat ini pengakuan dan pengungkapannya dalam laporan keuangan masih terbatas.


(8)

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Resources Based Theory (RBT)

Resources Based Theory dipelopori oleh Penrose (1959) yang mengemukakan bahwa sumber daya perusahaan adalah heterogen, tidak homogen, jasa produktif yang tersedia berasal dari sumber daya perusahaan yang memberikan karakter unik bagi tiap-tiap perusahaan.

Teori RBT memandang perusahaan sebagai kumpulan sumber daya dan kemampuan (Penrose 1959; Wernerfelt, 1984). Perbedaan sumber daya dan kemampuan perusahaan dengan perusahaan pesaing akan memberikan

keuntungan kompetitif (Peteraf, 1993). Asumsi RBT yaitu bagaimana perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengelola sumber daya yang dimilikinya sesuai dengan kemampuan perusahaan.

Pendekatan RBT menyatakan bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing yang berkesinambungan dan memperoleh keuntungan superior dengan memiliki atau mengendalikan aset-aset strategis baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.


(9)

Empat kriteria sumber daya sebuah perusahaan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, yaitu: (a) sumber daya harus menambah nilai positif bagi perusahaan, (b) sumber daya harus bersifat unik atau langka diantara calon pesaing dan pesaing yang ada sekarang ini, (c) sumber daya harus sukar ditiru, dan (d) sumber daya tidak dapat digantikan dengan sumber lainnya oleh

perusahaan pesaing (Barney 1991, 2001, 2007; Lewin and Phelan 1999; Wright, McMahan, dan McWilliams 1992). Barney (1991) menyatakan bahwa dalam RBT, perusahaan tidak dapat berharap untuk membeli atau mengambil keunggulan kompetitif berkelanjutan yang dimiliki oleh suatu organisasi lain, karena keunggulan tersebut merupakan sumber daya yang langka, sukar ditiru, dan tidak tergantikan.

2.1.2. Knowledge Based View (KBV)

Pandangan berbasis pengetahuan perusahaan/Knowledge Based View

(KBV) adalah ekstensi baru dari pandangan berbasis sumber daya perusahaan/ Resources Based Theory (RBT) dari perusahaan dan memberikan teoritis yang kuat dalam mendukung intellectual capital. KBV berasal dari RBT dan menunjukkan bahwa pengetahuan dalam berbagai bentuknya adalah kepentingan sumber daya (Grant, 1996b; Machlup, 1984). Asumsi dasar teori berbasis

pengetahuan perusahaan berasal dari pandangan berbasis sumber daya perusahaan.

Pendekatan KBV membentuk dasar untuk membangun keterlibatan modal manusia dalam kegiatan rutin perusahaan. Hal ini dicapai melalui peningkatan keterlibatan karyawan dalam perumusan tujuan operasional dan jangka panjang


(10)

perusahaan. Dalam pandangan berbasis pengetahuan, perusahaan

mengembangkan pengetahuan baru yang penting untuk keuntungan kompetitif dari kombinasi unik yang ada pada pengetahuan (Fleming 2001, Nelson dan Winter 1982). Dalam era persaingan yang ada saat ini, perusahaan sering bersaing dengan mengembangkan pengetahuan baru yang lebih cepat daripada pesaing mereka.

Dari penjelasan tersebut, menurut RBT dan KBV, intellectual capital memenuhi kriteria-kriteria sebagai sumber daya yang unik untuk menciptakan value added. Value added ini berupa adanya kinerja yang semakin baik di perusahaan.

2.2. Intellectual Capital

Beberapa definisi intellectual capital adalah sebagai berikut :

a. Intellectual capital adalah material yang telah diformalkan, diperoleh, dan dimanfaatkan untuk menghasilkan aset yang bernilai lebih tinggi. (Koistra dan Zijlstra dalam Purnomosidhi, 2006)

b. Intellectual capital adalah intellectual material, yang meliputi

pengetahuan, informasi, kekayaan intelektual, dan pengalaman yang dapat digunakan secara bersama untuk menciptakan kekayaan (wealth).

( Purnomosidhi, 2006)

c. Intellectual capital adalah jumlah dari apa yang dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi (human capital, structural capital, dan costumer capital) yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan berupa keunggulan bersaing organisasi. (Sawarjuwono, 2003)


(11)

d. Intellectual capital adalah kombinasi intangible assets yang dapat

membuat perusahaan untuk berfungsi. (Brooking,1996 dalam Ulum, 2008) e. Intellectual capital adalah keseluruhan dari apapun yang seseorang ketahui

di dalam perusahaan yang dapat memberikan keunggulan bersaing dan dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan seperti pengetahuan, informasi, dan pengalaman. (Stewart, 2001 dalam Sangkala, 2006). f. Intellectual capital adalah sumber daya organisasi yang berbasis

pengetahuan dan menjadi dasar kompetensi organisasi untuk dapat hidup dan berkembang. (Sangkala, 2006).

g. Intellectual capital adalah hasil dari transformasi pengetahuan, yang ditransformasi ke dalam aset yang bernilai bagi perusahaan. (Leon, 2003 dalam Sangkala, 2006).

Dari definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa intellectual capital merupakan sumber daya berupa pengetahuan yang tersedia pada perusahaan yang akan mendatangkan keuntungan di masa depan pada perusahaan tersebut.

Sedangkan komponen-komponen intellectual capital itu sendiri antara lain: a. Value Added Capital Employed (VACA) adalah indikator untuk VA yang

diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Pulic (1998) mengasumsikan bahwa jika 1 unit dari CE (Capital Employed) menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan yang lain, maka berarti perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan CE-nya. Dengan demikian, pemanfaatan intellectual capital yang lebih baik

merupakan bagian dari intellectual capital perusahaan. Berdasarkan konsep RBT, agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, perusahaan


(12)

membutuhkan sebuah kemampuan dalam pengelolaan aset baik aset fisik maupun aset intelektual. VACA merupakan bentuk dari kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber dayanya yang berupa capital asset. Dengan pengelolaan capital asset yang baik, diyakini perusahaan dapat meningkatkan nilai pasar dan kinerja perusahaannya.

b. Value Added Human Capital (VAHU) merupakan pengetahuan, skill, dan pengalaman yang dibawa pegawai ketika meninggalkan perusahaan (Starovic dan Mar dalam Astuti, 2005) yang meliputi pengetahuan

individu suatu organisasi yang ada pada pegawainya (Bontis, Crossan dan Hulland dalam Astuti, 2005) yang dihasilkan melalui kompetensi, sikap, dan kecerdasan intelektual (Roos, Edvinson dan Dragonetti dalam Astuti, 2005). Value Added Human Capital (VAHU) menunjukan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan antara VA dengan HC mengindikasikan kemampuan HC untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan. Berdasarkan konsep RBT, agar dapat bersaing perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Selain itu, perusahaan harus dapat mengelola sumber daya yang berkualitas tersebut dengan maksimal sehingga dapat

menciptakan value added dan keunggulan kompetitif perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

c. Structural Capital Value Added (STVA) adalah jumlah structural capital yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan structural capital dalam penciptaan nilai (Ulum, 2008). Structural capital (modal organisasi) merupakan


(13)

kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses

manufacturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan (Sawarjuwono, 2003). Structural Capital Value Added (STVA) menunjukkan kontribusi structural capital (SC) dalam penciptaan nilai. STVA mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. SC bukanlah ukuran yang independen sebagaimana HC dalam proses penciptaan nilai. Artinya, semakin besar kontribusi HC dalam value creation, maka akan semakin kecil kontribusi SC dalam hal tersebut. Lebih lanjut Pulic menyatakan bahwa SC adalah VA dikurangi HC. Perusahaan dengan structural capital yang kuat akan memiliki dukungan budaya yang memungkinkan perusahaan untuk mencoba sesuatu, untuk belajar, dan untuk mencoba kembali sesuatu. Konsep intellectual capital

memungkinkan intellectual capital untuk diukur dan dikembangkan dalam suatu perusahaan (Anatan, 2004).

Metode VAICTM ini dikembangkan oleh Ante Pulic pada tahun 1998 yang didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud dan aset tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan. VAICTM merupakan metode untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan.


(14)

Pendekatan ini relatif mudah dan memungkinkan untuk dilakukan karena menggunakan akun-akun dalam laporan keuangan perusahaan.

Intellectual capital yang dimiliki tiap perusahaan diyakini memiliki perbedaan, hal ini disebabkan oleh sektor industri yang mempunyai perbedaan di bidang operasinya. Beberapa peneliti menggunakan beberapa standar yang ada untuk melihat sektor-sektor idustri yang memiliki nilai intellectual capital yang tinggi. Salah satu standar yang cukup dipercaya untuk membedakan nilai intellectual capital (IC) yang dimiliki oleh perusahaan ialah klasifikasi Woodcock dan Whiting. Standar ini membedakan perusahaan yang memiliki nilai intellectual capital yang tinggi dan juga perusahaan dengan intellectual capital yang rendah. Perusahaan dengan kontribusi intellectual capital yang tinggi disebut juga perusahaan padat IC (High-IC intensive industries), sedangkan untuk perusahaan dengan kontribusi intellectual capital yang rendah disebut juga perusahaan tidak padat IC (Low-IC intensive industries). Dalam penelitian ini, penulis memilih sektor Automotive and Allied Product dikarenakan sektor tersebut merupakan sektor yang memiliki intellectual capital paling tinggi menurut klasifikasi Woodcock dan Whiting (2009).

2.3. Price to Earning Ratio (PER)

Robert Ang (1997) menyatakan bahwa price to earning ratio digunakan untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham suatu perusahaan terhadap kinerja perusahaan tersebut. Semakin besar PER suatu saham maka saham tersebut semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya.


(15)

PER akan meningkat seiring dengan kenaikan harga sahamnya, sehingga PER yang tinggi juga menunjukkan bahwa harga saham cenderung tinggi dan return saham tersebut akan semakin tinggi pula. Hal tersebut juga dapat terjadi karena PER dapat menjadi petunjuk bagi indikator pertumbuhan laba (Cragg dan Malkiel dalam Penman, 1996) dan mengindikasikan pertumbuhan laba di masa mendatang (Penman, 1996).

2.4. Price to Book Value (PBV)

Robert Ang (1997) menyatakan bahwa price to book value digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini

menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan terhadap jumlah modal yang diinvestasikan, semakin tinggi rasio tersebut maka semakin berhasil perusahaan menciptakan return bagi pemegang saham

(Siddharta Utama dan Anto Yulianto, 1998).

Perusahaan yang berjalan dengan baik, rasio PBV-nya diatas 1, hal ini

menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV maka semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para investor. Dengan demikian semakin tinggi rasio PBV akan berdampak positif terhadap harga saham dari perusahaan yang bersangkutan, hal tersebut menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik dengan PBV yang semakin tinggi.

2.5. Penelitian Terdahulu Mengenai Intellectual Capital

Beberapa peneliti menggunakan Value Added Intellectual Coeffisient (VAICTM), baik untuk mengukur kinerja intellectual capital itu sendiri maupun untuk melihat


(16)

hubungan antara intellectual capital dengan kinerja perusahaan. Tabel 1 berikut ini merangkum beberapa penelitian yang dilakukan untuk menguji pengaruh antara intellectual capital dengan kinerja perusahaan. Value Added Intellectual Coeffisient (VAICTM) dapat diproksikan dengan Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital (VAHU), dan Structural Capital Value Added (STVA). Peneliti lain memproksikan Value Added Intellectual Coeffisient (VAICTM) dengan Capital Employed Efficiency (CEE), Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE).

No Penelitian (Tahun) Variabel Independen Variabel Dependen Alat Analisis Hasil Temuan

1 Firer & William (2003) CEE, HCE, SCE ROA, ATO, MB Analisis Regresi berganda

a. CEE dan HCE berhubungan signifikan negatif terhadap ATO b. CEE berpengaruh signifikan positif terhadap MB 2 Chen et al.

(2005) VAIC, VACA, VAHU, STVA, RD, AD M/B, kinerja keuangan (ROE, ROA, GR, EP) Analisis regresi

a. VAIC, VACA, & VAHU berhubungan positif terhadap M/B, ROE, ROA, GR & EP b. STVA tidak

berpengaruh signifikan terhadap M/B

c. STVA tidak

berhubungan signifikan terhadap ROE

d. RD berpengaruh signifikan positif terhadap ROA & GR e. AD berhubungan signifikan negative terhadap ROE & ROA 3 Syed

Najibullah (2005) VAIC, CEE, HCE, SCE MtBV, kinerja keuangan (ROE, ROA, GR, EP) Analisis regresi berganda

a. VAIC berpengaruh signifikan terhadap M/B dan GR

b. CEE berpengaruh signifikan terhadap MB, ROE dan ROA

c. HCE berpengaruh signifikan terhadap MtVB


(17)

4 Ulum (2008) VAIC, VACA, VAHU, STVA, ROGIC ROA, ATO, GR

PLS a. IC berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan b. IC berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan masa depan c. ROGIC tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan masa depan

5 Kuryanto (2008) VACA, VAHU, STVA ROE, EPS, ASR

PLS a. IC dan kinerja perusahaan tidak berhubungan positif b. IC tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan masa depan c. Kontribusi IC terhadap kinerja perusahaan berbeda tiap industri

6 Dimitrios Maditinos, Dimitrios Chatzoudes, Charalampos Tsairidis, dan Georgios Theriou (2011)

VAICTM kinerja keuangan (ROA, ROE, growth), nilai pasar perusahaan ( market-to-book value ratio) Analisis regresi

Hampir tidak ada bukti statistik relevan yang menunjukkan pengaruh VAICTM atas kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan, kecuali terdapat hubungan signifikan antara efisiensi human capital

dengan kinerja keuangan. 7 Ghosh &

Mondal (2009) VAIC, VACA, VAHU, STVA ROA, ATO, MB Analisis Regresi Berganda

a. IC berpengaruh positif terhadap ROA

b. IC tidak berpengaruh terhadap ATO

c. IC tidak berpengaruh terhadap MB

8 Ni Wayan Yuniasih, Dewa Gede Wirama, I Dewa Nyoman Badera (2010)

VAICTM Analisi Linier Berganda

Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap kinerja pasar perusahaan


(18)

2.6. Kerangka Penelitian 2.6.1. Model Penelitian

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Intellectual Capital (IC) yang diproksikan oleh VACA, VAHU, dan STVA. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel kinerja perusahaan yang difokuskan tentang kinerja pasar yang diproksikan oleh rasio PER dan PBV.

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Keterangan :

VAICTM : Intellectual Capital

VACA : Value Added Capital Employed VAHU : Value Added Human Capital STVA : Structural Capital Value Added

KP : Kinerja Perusahaan

PER : Price to Earning Ratio PBV : Price to Book Value

2.7. Pengembangan Hipotesis

2.7.1. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Pasar Perusahaan (KP) Leif Edvinsson dan Pat Sullivan mendefinisikan intellectual capital sebagai

knowledge yang dapat dikonversikan menjadi nilai (Tobing, 2007). VAICTM sebagai ukuran efisiensi modal intelektual terdiri dari tiga komponen yaitu Value

Kinerja Perusahaan (KP)

Intellectual Capital (VAICTM)

VACA VAHU STVA

PER


(19)

Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital (VAHU), dan Structural Capital Value Added (STVA). Kombinasi dari ketiga komponen tersebut akan menghasilkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian Chen et.al (2005) menunjukkan bahwa investor cenderung akan membayar lebih tinggi atas saham perusahaan yang memiliki sumber daya intelektual yang lebih dibandingkan terhadap perusahaan dengan sumber daya intelektual yang rendah. Harga yang dibayar oleh investor tersebut mencerminkan nilai perusahaan. Market value terjadi karena masuknya konsep modal intelektual yang merupakan faktor utama yang dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan (Abidin dalam Ulum 2009).

Menurut pandangan knowledge-based theory yaitu apabila perusahaan dapat memanfaatkan intellectual capital untuk meningkatkan kinerja perusahaan, maka nilai perusahaan akan meningkat. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya. Hal ini sesuai dengan pandangan resource based theory, intellectual capital merupakan sumber daya unik yang mampu menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi semakin baik dan menciptakan nilai bagi perusahaan. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif tentunya akan dapat bersaing dengan lawan bisinisnya dan keberlanjutan perusahaan akan terjamin. Jika keberlanjutan perusahaan terjamin, maka persepsi pasar terhadap nilai perusahaan akan meningkat. Hal tersebut dapat membuat perusahaan memiliki nilai tambah dibandingkan dengan perusahaan lain. Investor yang menilai perusahaan secara keseluruhan akan memberi nilai lebih bagi perusahaan


(20)

yang mempunyai kinerja yang baik. Hal ini membuat investor akan menempatkan nilai yang lebih tinggi pada perusahaan yang memiliki intellectual capital yang tinggi pula.

rasio PER dan PBV yang rendah menunjukan persepsi pasar bahwa perusahaan hanya akan mengalami pertumbuhan yang rendah, sedangkan rasio PER dan PBV yang tinggi menunjukkan persepsi pasar yang baik terhadap pendapatan yang tinggi pada masa mendatang atau perusahaan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Semakin tinggi intellectual capital (VAICTM) maka nilai perusahan akan meningkat dan membuat sahamnya akan banyak diminati oleh investor sehingga permintaan akan saham perusahaan tersebut akan naik dan menyebabkan harga saham menjadi naik. Oleh karena itu, intellectual capital diyakini memegang peran penting dalam meningkatkan nilai perusahaan di mata pelaku pasar modal (Ghosh & Mondal, 2009).

Semakin baik perusahaan dalam mengelola ketiga komponen intellectual capital, yaitu Value Added Human Capital (VAHU), Value Added Capital Employed (VACA) dan Structural Capital Value Added (STVA) menunjukkan semakin baik perusahaan dalam menarik pasar untuk melihat prospek kemajuan

perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Hipotesis: Terdapat pengaruh positif Intellectual Capital (VAICTM) terhadap Kinerja Perusahaan (KP) sektor Automotive and Allied Product di Indonesia.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Indriantoro dan Supomo, 2002). Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di Indonesian Stock Exchange (www.idx.co.id) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

3.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dokumentasi dimana penulis mengumpulkan data yang didapatkan dari berbagai sumber antara lain data yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011, dari literatur, jurnal-jurnal dan sumber lain yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 – 2011.


(22)

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah metoda purposive sampling, yaitu pemilihan anggota sampel yang didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu atau ciri-ciri tertentu yang dimiliki oleh sampel tersebut. Kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sampel adalah sektor Automotive and Allied Product yang terdaftar di BEI yang mempublikasikan laporan keuangannya selama 5 tahun (2007-2011) dan tidak delisting selama periode penelitian.

2. Perusahaan Automotive and Allied Product tidak memperoleh laba negatif selama periode pengamatan. Laba negatif akan menyebabkan nilai modal intelektual perusahaan menjadi negatif.

3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.4.1. Variabel Independen

Variabel independen dari penelitian ini adalah Intellectual Capital yang diukur dengan menggunakan model Pulic VAIC™ (Value Added Intellectual Coeffisient). Intellectual Capital yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja intellectual capital yang diukur berdasarkan value added yang diciptakan oleh capital

employed (VACA), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA). Kombinasi dari ketiga value added tersebut disimbolkan dengan nama VAIC™ yang dikembangkan oleh Pulic (1998). Formulasi perhitungan VAIC™ adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Value Added

VA = OUT – IN Sumber : Pulic (1998)


(23)

Keterangan:

Output (OUT) : Total penjualan dan pendapatan lain.

Input (IN) : Beban dan biaya-biaya (selain beban karyawan). Value Added (VA) : Selisih antara Output dan Input

2. Menghitung nilai VACA, VAHU, STVA

a. Value Added Capital Employed (VACA) : Rasio dari VA terhadap CE. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added organisasi. Nilai CE adalah sebesar nilai buku aset bersih.

VACA = VA/CE Sumber : Pulic (1998) Keterangan:

Capital Employed (CE) : Dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih)

b. Value Added Human Capital (VAHU) : Rasio dari VA terhadap HC. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value added organisasi. Nilai HC adalah sebesar beban gaji

karyawan.

VAHU = VA/HC Sumber : Pulic (1998) Keterangan:

Human Capital (HC ) : Beban karyawan.

c. Structural Capital Value Added (STVA) : Rasio dari SC terhadap VA. Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. Nilai SC merupakan selisih antara nilai VA dengan nilai HC.

STVA = SC/VA Sumber : Pulic (1998)


(24)

d. Value Added Intellectual Coefficient (VAIC™): Mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi.

VAICTM = VACA + VAHU +STVA Sumber : Pulic (1998)

3.4.2. Variabel Dependen

Variabel dependen penelitian ini adalah variabel kinerja perusahaan yang diproksikan oleh rasio PER dan PBV.

1. Price to Earning Ratio (PER)

Price to earning ratio (PER) merupakan salah satu indikator yang digunakan investor dalam menilai mahal tidaknya suatu saham. Rasio ini menggambarkan tingkat pengembalian investasi, yaitu berapa lama (tahun) investasinya (sebesar harga pasar suatu saham) dapat kembali. Secara teknis PER adalah hasil bagi antara harga saham dan laba bersih per saham. Harga saham di pasar merupakan harga yang berlaku. Sedangkan laba bersih merupakan laba bersih per saham proyeksi tahun berjalan (A.Manurung,2004)

PER= Harga Per Lembar Saham Biasa Laba Per Lembar Saham Biasa

2. Price to Book Value (PBV)

Rasio PBV merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku ekuitas (Aggarwal et al., 1992 dan Wirawati, 2008).

PBV = Harga Per Lembar Saham Biasa Nilai Buku per Lembar Saham Biasa


(25)

Nilai buku ekuitas yang digunakan adalah nilai buku per 31 Desember (t), sedangkan harga saham penutupan yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan pada tanggal publikasi laporan keuangan auditan di website BEI. Penelitian ini tidak menggunakan harga saham tanggal 31 Desember dikarenakan laporan keuangan auditan belum diterbitkan pada tanggal tersebut dan pasar belum mengetahui nilai buku ekuitas perusahaan sehingga harga pasar tanggal tersebut tidak mencerminkan nilai buku ekuitas perusahaan.

3.4.3. Variabel Kontrol 1. Modal Fisik

Modal fisik adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dan terdapat dalam neraca sebelah debet. Modal fisik mengacu pada setiap aset non-manusia yang dibuat oleh manusia dan kemudian digunakan dalam produksi. Terdapat dua jenis modal fisik yaitu aset lancar dan aset tetap. Modal fisik = Aset lancar + Aset tetap

2. Modal Finansial

Modal finansial yaitu sumber-sumber dari mana dana diperoleh. Modal finansial mengacu pada dana yang diberikan oleh pemberi pinjaman (investor) atau dana yang disetor oleh pemilik untuk membeli peralatan modal riil untuk memproduksi barang / jasa.


(26)

3.5. Alat Analisis

3.5.1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan standar deviasi (Ghozali, 2006). Gambaran data tersebut menghasilkan informasi yang jelas sehingga data tersebut mudah dipahami. Dalam penelitian ini, dengan melihat gambaran dari data-data yang ada, maka akan diperoleh informasi yang jelas mengenai pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan.

3.5.2. Partial Least Square (PLS)

Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis yang sangat baik karena tidak mendasarkan pada berbagai asumsi, dapat digunakan untuk memprediksi model dengan landasan teori yang lemah, dapat digunakan pada data yang

mengalami “penyakit” asumsi klasik (seperti data tidak berdistribusi normal, masalah multikolinearitas dan masalah autokorelasi), dapat digunakan untuk ukuran sampel kecil dan dapat digunakan untuk konstruk formatif dan reflektif (Jogiyanto, 2009).

PLS selain dapat digunakan sebagai konfirmasi teori juga dapat digunakan untuk membangun hubungan yang belum ada landasan teorinya atau untuk pengujian proposisi, PLS juga merupakan pendekatan yang lebih tepat untuk tujuan prediksi, hal ini terutama pada kondisi dimana indikator bersifat formatif, atau ketika penelitian ini masih tidak pasti karena variabel seharusnya termasuk pada sebuah model atau berhubungan diantara variabel dengan model miss-specified akan menghasilkan perkiraan inferior varians sesuai yang dijelaskan PLS. Missing


(27)

variables dan miss specification lain hanya memiliki sedikit efek estimasi yang dibuat oleh PLS (Tan et al., 2007; Jogiyanto, 2009).

Sesuai dengan metode analisis dan model konseptual diatas, maka dapat dibuat model analisis jalur semua variabel laten dalam PLS. Model analisis jalur semua variabel laten dalam PLS terdiri dari :

1. Outer model, yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikatornya. Model persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

Untuk variabel laten VAICTM Formatif: 1 = X1 X1 + X2 X2 + X3 X3 + 1

Untuk variabel laten Modal Fisik Formatif: 2 = X4 X4 + X5 X5 + 2

Untuk variabel laten Modal Finansial Formatif: 3 = X6 X6 + X7 X7 + X8 X8 + 3

Untuk variabel laten Kinerja Perusahan Formatif: = Y1 Y1 + Y2 Y2 + 4

2. Inner model, yang menspesifikasi hubungan antar variabel laten (structural model). Model persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:


(28)

3.1 Diagram Jalur Partial Least Square (PLS)

Keterangan: - X1 = VACA - X2 = VAHU - X3 = STVA

- X1 = (lambda kecil), loading faktor indikator VACA - X2 = (lambda kecil), loading faktor indikator VAHU - X3 = (lambda kecil), loading faktor indikator STVA - = (ksi) VAICTM

- X4 = Aset Lancar - X5 = Aset Tetap

- X4 = (lambda kecil), loading faktor indikator aset lancar - X5 = (lambda kecil), loading faktor indikator aset tetap - = (ksi) Modal Fisik

- X6 = Kewajiban Lancar - X7 = Kewajiban Tidak Lancar - X8 = Ekuitas

- X6 = (lambda kecil), loading faktor indikator Kewajiban Lancar - X7 = (lambda kecil), loading faktor indikator Kewajiban Tidak Lancar

X8 2 3 X8 X7 X6 X7 X5 X4 3 X3 X1 X2 X4 X5 2 1 1 X1 X2 X3 y1

y2 Y2 Y1


(29)

- X8 = (lambda kecil), loading faktor indikator Ekuitas - = (ksi) Modal Finansial

- Y1 = PER - Y2 =PBV

- Y1 = (lambda kecil), loading faktor indikator PER - Y2 = (lambda kecil), loading faktor indikator PBV - = (eta) Kinerja Perusahaan

- 1 = (gamma) koefisien pengaruh variabel VAIC TM

terhadap Kinerja Perusahaan - 2 = (gamma) koefisien pengaruh variabel Modal Fisik terhadap Kinerja

Perusahaan

- 3 = (gamma) koefisien pengaruh variabel Modal Finansial terhadap Kinerja Perusahaan

- 1 = vektor varibel residual VAIC TM - 2 = vektor varibel residual Modal Fisik - 3 = vektor varibel residual Modal Finansial - 4 = vektor varibel residual Kinerja Perusahaan


(30)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Sebagai bagian akhir dari penulisan skripsi ini maka dalam bab ini penulis menyajikan simpulan dan saran. Simpulan dan saran yang disampaikan dalam bab ini seluruhnya didasarkan pada hasil analisis data yang telah dilakukan peneliti. Adapun simpulan dan saran sebagai berikut:

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana yang telah disajikan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan:

1. Berdasarkan hasil pengujian Partial Least Square (PLS) diketahui bahwa secara statistik terbukti terdapat pengaruh positif intellectual capital terhadap kinerja perusahaan, khusunya kinerja pasar yang tercermin dalam PER dan PBV perusahaan Automotive and Allied Product selama lima tahun pengamatan (2007-2011). Maka Hipotesis diterima.

2. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan PLS diketahui secara statistik terbukti terdapat pengaruh positif modal fisik terhadap kinerja perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2011.

3. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan PLS diketahui secara statistik terbukti terdapat pengaruh positif modal finansial terhadap kinerja


(31)

perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2011.

4. Intellectual capital memiliki kontribusi yang lebih banyak dalam menciptakan value added perusahaan dibandingkan dengan modal fisik perusahaan.

5.2. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat memengaruhi hasil penelitian, yaitu :

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di BEI dengan periode pengamatan lima tahun (2007-2011), sehingga simpulan dari penelitian ini tidak akan berlaku untuk perusahaan sektor lainnya.

2. Penelitian ini hanya mengukur pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan pada tahun yang sama dan tidak melihat dampak pada tahun berikutnya.

3. Human Capital dalam penelitian ini hanya diukur dengan menggunakan biaya gaji dan tunjangan karyawan bagian umum dan administrasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan, tanpa memasukkan jenis tunjangan karyawan lainnya. Hal ini dikarenakan keterbatasan informasi yang tersedia dalam laporan keuangan perusahaan Automotive and Allied Product .


(32)

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa saran untuk perbaikan penelitian serupa di masa yang akan datang, yaitu :

1. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan tahun berikutnya.

2. Human Capital dalam penelitian selanjutnya sebaiknya memasukkan jenis tunjangan karyawan lainnya, tidak hanya menggunakan biaya gaji dan tunjangan karyawan bagian umum dan administrasi.

3. Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian dan menambah sampel dengan memasukkan sektor-sektor lain.

5.4. Implikasi

1. Bagi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan BAPEPAM sebagai regulator, dapat menetapkan standar yang tepat mengenai pengungkapan intellectual capital dalam laporan keuangan perusahan.

2. Investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan sebaiknya mempertimbangkan, tidak hanya modal fisik dan modal finansial perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan tapi juga intellectual capital perusahaan karena intellectual capital terbukti secara empiris berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.


(33)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Model Penelitian ………. 16

Gambar 2. Diagram Jalur Partial Least Square (PLS)……….. 47 Gambar 3. Model Pengujian Partial Least Square (PLS)….………… 39 Gambar 4. Output Loading Factor dan Path Coefficient ….………… 40 Gambar 5. Output Bootstrapping T-Statistik ……… 40


(34)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI……… i

DAFTAR TABEL………. iii

DAFTAR GAMBAR……….... iv

BAB I. PENDAHULUAN……… 1

1.1.Latar Belakang ………. 1

1.2.Perumusan Masalah dan Batasan Masalah ... ... 4

1.2.1. .Perumusan Masalah……….. 4

1.2.2. .Batasan Masalah ... ... 4

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian………... 4

1.3.1. Tujuan Penelitian... 4

1.3.2. Manfaat Penelitian... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ……… 6

2.1.Landasan Teori ... 6

2.1.1. Resources Based Theory (RBT) ... 6

2.1.2. Knowledge Based View (KBV)... 7

2.2.Intellectual Capital ... 8

2.3.Price to Earning Ratio (PER) ... 12

2.4. Price to Book Value (PBV) ... 13

2.5. Penelitian Terdahulu... 13

2.6. Kerangka Penelitian ... 16

2.7. Pengembangan Hipotesis ... 16

BAB III. METODE PENELITIAN………... 19

3.1.Jenis dan Sumber Data ... 19

3.2.Metode Pengumpulan Data ... 19

3.3.Populasi dan Sampel ... 19

3.4.Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 20


(35)

3.4.2. Variabel Dependen……….………..………..…... 22

3.4.3. Variabel Kontrol….………..………..…... 23

3.5.Alat Analisis...………... 24

3.5.1. Uji Statistik Deskriptif... 24

3.5.2. Partial Least Square (PLS)... 24

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……… 28

4.1.Deskripsi Objek Penilitian………... 28

4.2.Statistik Deskriptif……… 29

4.3.Pengujian Hipotesis dan Pembahasan………... 35

4.3.1. Pengujian Hipotesis... 35

4.3.2.Pembahasan………... 37

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……….. 46

5.1. Simpulan ……….. 46

5.2. Keterbatasan……… 47

5.3. Saran……… 48

5.4. Implikasi……… 48

DAFTAR PUSTAKA……… 49


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Ante Pulic. 1998. Measuring the Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy (presented in 1998 at the 2nd McMaster World Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for Intellectual Potential)

Astuti, P.D. dan A. Sabeni. 2005. Hubungan Intellectual Capital dan Business Performance. Simposium Nasional Akuntansi VII Solo.

Badingatus Solikhah dan Abdul Rohman dan Wahyu Meiranto. 2010. “Implikasi Intellectual Capital terhadap Financial Performance, Growth dan Market Value; Studi Empiris dengan Pendekatan Simplistic Specification”.

Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.

Chen, Ming-Chin, et.al. 2005. An Empirical Investigation of Relationship

Between Intellectual Capital and Firm’s Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capial. Vol. 6 No.2, pp. 159-176. Bradford.

Farah Mrgaretha dan Arief Rakhman. 2006. Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Market Value dan Financial Performance Perusahaan dengan Metode Value Added Intellecual Capital. Jurnal Bisnis Akuntansi Vol.8, No.2

Firer, S dan Williams, M. 2003. Intellectual Capital and Traditional Measures of Corporate Performance. Journal of Intellectual Capital. Vol. 4 No. 3, pp. 348-360.

Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika. Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Penerbit BPUNDIP.

Ghozali, Imam. 2006. Structural Equation Modelling; Metode Alternatif dengan PLS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 19. Jakarta: Salemba Empat.

Imam Ghozali. dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.


(37)

Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informatika. Yogyakarta: Penerbit Andi

Jogiyanto. 2009. Konsep & Aplikasi PLS untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: Penerbit BPFE-Yogyakarta.

Kieso, Donald E. et al., 2001. Akuntansi Intermediate. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.

Kuryanto, Benny dan M.syafruddin. 2008. Pengaruh Modal intelektual Terhadap Kinerja Perusahan. Simposium Nasional Akuntansi XI.

Neil Rupidara. 2008. “Modal Intelektual dan Strategi Pengembangan Organisasi

dan Sumber Daya Manusia”. Paper disajikan pada Diskusi Modal

Intelektual UKSW. Salatiga, 21 Februari 2008.

Pulic, A. 1998. Measuring the performance of intellectual potential in knowledge economy. available at: www.vaic-on.net

Purnomosidhi, Bambang. Januari 2006. Praktik Pengungkapan Modal Intelektual pada Perusahaan Publik di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 9, No. 1, Hal. 1-20.

Sangkala. 2006. Intellectual Capital Management. Jakarta. YAPENSI Subramanyam dan John. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kesatu.

Jakarta: Salemba Empat.

Subramanyam dan John. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Serra Ekowati, Oman Rusmana, dan Mafudi.2011. Penaruh Modal Fisik, Modal Finansial, Dan Modal Intelektual Tehadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

Tim Penyusun. 2008. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Penerbit Universitas Lampung: Bandar Lampung.

Ulum, Ihyaul, Imam Ghozali, dan Anis Chariri. 2008. Intellectual Capital Dan Kinerja Keuangan Perusahaan; Suatu Analisis Dengan Pendekatan Partial Least Squares. Simposium Nasional Akuntansi XI.

Ulum, Ihyaul. 2009. Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris. Yogyakarta: Graha Ilmu.


(38)

Conference, Adelaide, Australia. Juli 2009

Yuniasih, Ni Wayan, Dewa Gede Wirama, dan I Dewa Nyoman Badera. 2010. Eksplorasi Kinerja Pasar Perusahaan: Kajian Berdasarkan Modal

Intelektual (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto. _______ , Indonesia Capital Market Directory 2006

_______ , Indonesia Capital Market Directory 2007 _______ , Indonesia Capital Market Directory 2008 _______ , Indonesia Capital Market Directory 2009 _______ , Indonesia Capital Market Directory 2010 _______ , Indonesia Capital Market Directory 2011

________. “Soft Copy Laporan Keuangan”. www.idx.co.id. ________.“Software Java Runtime Environment”.

http://java.sun.com/j2se/1.4/2/download.html. (diakses Juni 2012).

________.”Software Smartpls 2.0 M3”. www.smartpls.de. (diakses Juni 2012). www.businessdictionary.com/definition/intellectual-capital.html

www.duniainvestasi.com www.idx.co.id


(39)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Review Penelitian Terdahulu...………... 14

Tabel 2. Seleksi Pemilihan Sampel... ………. 28

Tabel 3. Hasil Uji Statistik deskriptif... 29

Tabel 4. Goodness-fit Model………...…….. 39

Tabel 5. Result for Outer Weight………...… 41


(40)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak merupakan penjiplakan hasil karya orang lain apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, 25 Februari 2013 Penulis


(41)

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2011

(Skripsi)

Oleh

DWI RAHMALIA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(42)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt. ……….

Sekretaris : Pigo Nauli, S.E., M.Sc ……….

Penguji Utama : Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt. ……….

2. Dekan Fakultas Ekonomi

Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. NIP. 196109041987031001


(43)

Teriring doa dan rasa syukur kepada Allah, Kupersembahkan

karya kecil penuh perjuangan ini kepada:

Ayah dan Ibu

Atas segala doa, kasih sayang, pengorbanan, dan keikhlasan yang

tak terbalaskan

Kakak dan Adikku

(Reny Raymond Diaz dan Roby Ali Mirza)

Atas segala doa, motivasi, dan kasih sayang

M. Taufan Firmansyah

Atas kebersamaan yang tak tergantikan

Keluarga Besar Penulis


(44)

MOTTO

“Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang

Kamu D

ustakan?”

( Q.S. Ar-Rahman: 55 )

Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada

Kemudahan

( Q.S. As-Syarh: 5 )


(45)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Yogyakarta, pada tanggal 19 April 1990, sebagai anak kedua dari pasangan Bapak Kustulani dan Ibu M.Mustari.

Pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah Bustanul Athfal Kota Metro diselesaikan pada tahun 1996, Sekolah Dasar Negeri 1 Metro diselesaikan pada tahun 2002, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Metro diselesaikan pada tahun 2005, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Metro diselesaikan pada tahun 2008, dan pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN).

Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif dalam Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKTA) sebagai Sekretaris Bidang Pengembangan Wawasan dan Keilmuan periode 2010-2011.


(46)

SANWACANA

Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang dengan kasih sayangNya telah memberikan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “PENGARUH

INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2011”.Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Lampung.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis

menyampaikan hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E.. M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Unila;

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung;

3. Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unila;

4. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;


(47)

skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

6. Bapak Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt selaku Dosen Penguji Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama penulis berada di Fakultas Ekonomi;

8. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung yang selalu membantu dalam proses menuju sarjana.

9. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan moril dan materiil serta senantiasa berkorban dan mengusahakan yang terbaik bagi penulis dengan penuh keikhlasan. Semoga Allah selalu melindungi kita. 10. Mbak Reny dan Abi yang selalu memenuhi hari-hari dengan tawa, doa,

motivasi, dan harapan menuju kebaikan. Semoga kita bisa membanggakan orang tua.

11. M. Taufan Firmansyah terima kasih atas kebersamaan yang tak tergantikan, terima kasih untuk selalu mendampingi dalam tangis dan tawa, serta

memotivasi dengan cara yang luar biasa. Mimpi dan harapan kita, semoga didengarNya dan diberikan yang terbaik, Aamiin.

12. Sahabat terbaik di angkatan : Alma’wa, Yunita Supriani, dan Febi Febrian terima kasih telah menemani hari-hari perjuangan kita, saling menguatkan di saat putus asa, saling membantu dan menyemangati setulus hati saat

dibutuhkan.

13. Teman-teman dekatku di angkatan: Riski Rahmah, Siti Sholekhah, Agnes Lisdiani, Eka Travilta, Erni Febriani, Fatimah, Martina Rinawati, Meipa Sari, Terima kasih teman atas segala dukungan kalian.

14. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Akuntansi, terutama presidium tahun 2010-2011 (Deni,Jerri,Paulina,Danis,Izul,Ipeh,Kamal,Zona,Umar,

Santoso,Febri,dan Krisna) kalian adalah tim yang hebat, bekerja tanpa mengenal lelah dengan semangat kekeluargaan yang tinggi.


(48)

(Ade,Agung,Dorman), terima kasih atas segala bantuannya.

17. Seluruh TIM KKN Pancamarga, terimakasih atas segala pelajaran 40 hari yang tak terlupakan.

18. Sahabat Sepanjang Masa : Zhoupa, Leon, Novita, Ilmi, Indah, Dewi, Rafika, Ria, Heny, Dita, Yunistia, April, Bima, Bung Hendri, dan Sadam. Semoga kita selalu sukses, bahagia adalah hak kita.

19. Keluarga Besar TK Aisyiyah, SD N 1 Metro, SMP N 1 Metro dan SMA N 1 Metro. Langkahku menuju kesuksesan.

20. Tempat tinggal penulis selama kuliah, Gamalama, Wisma Idola, dan Puri Pratiwi. Terima kasih atas tempat yang nyaman.

21. Pak Sobari, Mas Yana, Mas Leman dan Mbak Sri, terima kasih atas pelayanan membuat kenyamanan di gedung E.

22. Terima kasih untuk orang yang sudah terlibat atau melibatkan dirinya dalam hidup saya, dan orang-orang yang terlewat disebutkan tetapi sebetulnya arti yang sama pentingnya bagi kehidupan saya. Terima kasih.

Akhir kata penulis hanya dapat mendo’akan semoga segala bantuan yang telah

diberikan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca.

Bandar Lampung, Februari 2013 Penulis


(49)

(50)

(1)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Yogyakarta, pada tanggal 19 April 1990, sebagai anak kedua dari pasangan Bapak Kustulani dan Ibu M.Mustari.

Pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah Bustanul Athfal Kota Metro diselesaikan pada tahun 1996, Sekolah Dasar Negeri 1 Metro diselesaikan pada tahun 2002, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Metro diselesaikan pada tahun 2005, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Metro diselesaikan pada tahun 2008, dan pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN).

Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif dalam Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKTA) sebagai Sekretaris Bidang Pengembangan Wawasan dan Keilmuan periode 2010-2011.


(2)

SANWACANA

Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang dengan kasih sayangNya telah memberikan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “PENGARUH

INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2011”.Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Lampung.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis

menyampaikan hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E.. M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Unila;

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung;

3. Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unila;

4. Ibu Susi Sarumpaet, S.E., M.B.A., Ph.D., Akt. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;


(3)

5. Bapak Pigo Nauli, S.E., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

6. Bapak Yuliansyah, S.E., M.S.A., Ph.D., Akt selaku Dosen Penguji Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama penulis berada di Fakultas Ekonomi;

8. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung yang selalu membantu dalam proses menuju sarjana.

9. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan moril dan materiil serta senantiasa berkorban dan mengusahakan yang terbaik bagi penulis dengan penuh keikhlasan. Semoga Allah selalu melindungi kita. 10. Mbak Reny dan Abi yang selalu memenuhi hari-hari dengan tawa, doa,

motivasi, dan harapan menuju kebaikan. Semoga kita bisa membanggakan orang tua.

11. M. Taufan Firmansyah terima kasih atas kebersamaan yang tak tergantikan, terima kasih untuk selalu mendampingi dalam tangis dan tawa, serta

memotivasi dengan cara yang luar biasa. Mimpi dan harapan kita, semoga didengarNya dan diberikan yang terbaik, Aamiin.

12. Sahabat terbaik di angkatan : Alma’wa, Yunita Supriani, dan Febi Febrian terima kasih telah menemani hari-hari perjuangan kita, saling menguatkan di saat putus asa, saling membantu dan menyemangati setulus hati saat

dibutuhkan.

13. Teman-teman dekatku di angkatan: Riski Rahmah, Siti Sholekhah, Agnes Lisdiani, Eka Travilta, Erni Febriani, Fatimah, Martina Rinawati, Meipa Sari, Terima kasih teman atas segala dukungan kalian.

14. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Akuntansi, terutama presidium tahun 2010-2011 (Deni,Jerri,Paulina,Danis,Izul,Ipeh,Kamal,Zona,Umar,

Santoso,Febri,dan Krisna) kalian adalah tim yang hebat, bekerja tanpa mengenal lelah dengan semangat kekeluargaan yang tinggi.


(4)

16. Senior akuntansi 2007, yang telah memberikan sumbangsih dalam proses panjang ini, Mbak (Siwi,Tami,Riska,Lili,Retni,Ratu) dan Kakak

(Ade,Agung,Dorman), terima kasih atas segala bantuannya.

17. Seluruh TIM KKN Pancamarga, terimakasih atas segala pelajaran 40 hari yang tak terlupakan.

18. Sahabat Sepanjang Masa : Zhoupa, Leon, Novita, Ilmi, Indah, Dewi, Rafika, Ria, Heny, Dita, Yunistia, April, Bima, Bung Hendri, dan Sadam. Semoga kita selalu sukses, bahagia adalah hak kita.

19. Keluarga Besar TK Aisyiyah, SD N 1 Metro, SMP N 1 Metro dan SMA N 1 Metro. Langkahku menuju kesuksesan.

20. Tempat tinggal penulis selama kuliah, Gamalama, Wisma Idola, dan Puri Pratiwi. Terima kasih atas tempat yang nyaman.

21. Pak Sobari, Mas Yana, Mas Leman dan Mbak Sri, terima kasih atas pelayanan membuat kenyamanan di gedung E.

22. Terima kasih untuk orang yang sudah terlibat atau melibatkan dirinya dalam hidup saya, dan orang-orang yang terlewat disebutkan tetapi sebetulnya arti yang sama pentingnya bagi kehidupan saya. Terima kasih.

Akhir kata penulis hanya dapat mendo’akan semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca.

Bandar Lampung, Februari 2013 Penulis


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 139 103

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 2 13

PEKEU PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 4 14

PENDAHULUAN PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 3 12

PENUTUP PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2011.

0 2 53

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 12 33

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 2 15

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 5 16

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 0 37

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Likuiditas Saham Pada Industri Automotive and Allied Product yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( Periode Tahun 2005-2009 ).

0 0 6