Latar Belakang Masalah HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA 45-54 TAHUN STUDY DI WILAYAH KELURAHAN TLOGOSARI KULON SEMARANG TAHUN 2009.

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut estimasi WHO, pada tahun 2000 terjadi 52 kematian disebabkan oleh penyakit tidak menular. Terjadinya transisi epidemiologi ini disebabkan terjadinya perubahan sosial ekonomi penduduk, lingkungan dan perubahan struktur penduduk, dimana masyarakatnya telah mengadopsi dan berpraktek gaya hidup tidak sehat WHO dalam Rasdi Nawi dkk, 2006:303. Salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan saat ini adalah hipertensi. Menurut WHO dan ISH International Society of Hypertension , saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta diantaranya meninggal setiap tahunnya WHO-ISH dalam Rasdi Nawi dkk, 2006:303. Hipertensi baru mencuat pada sekitar akhir dekade tahun 1980. Hal ini terjadi setelah tingkat kemakmuran mulai meningkat terutama di kota-kota besar. Hipertensi di Indonesia kini telah menyerang sekitar 10-20 atau lebih dari 20 juta jiwa. Menurut penelitian Tim Monica Jakarta tahun 1988, tepatnya di tiga kecamatan Jakarta Selatan, frekuensinya mencapai 15 Erna Ristiana dan Siti Fatimah, 2005:60. Data yang didapat di daerah Jawa Tengah pada kasus penyakit tidak menular PTM tahun 2004 adalah 770.483 kasus sedangkan tahun 2005 adalah 1.999.202 2 kasus. Pada Puskesmas Tlogosari Kulon tercatat kasus hipertensi tahun 2006 adalah 6.982 kasus mengalami kenaikan menjadi 15.266 kasus di tahun 2007. Data penyakit bulanan Puskesmas dikelompokkan menjadi beberapa kelompok umur. Pada kasus hipertensi dimulai pada kelompok umur 15-44 tahun, 45-54 tahun, 55-64 tahun, ≥ 65 tahun. Pada kelompok umur 45-54 tahun menempati posisi kedua dengan 651 kasus. Sedangkan pada kelompok umur 45-54 tahun berdasarkan data Kelurahan Tlogosari Kulon termasuk kelompok usia produktif . Saat ini terdapat kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan risiko penyakit hipertensi seperti stres, obesitas, kurangnya olahraga, merokok dan alkohol. Perubahan pola makan menjurus ke sajian siap santap yang mengandung lemak dan garam tinggi membawa konsekuensi terhadap berkembangnya hipertensi Lanny Sustrani, 2004:11. Hipertensi lebih tepat disebut pembunuh gelap the silent killer, karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejala terlebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Kalaupun muncul, gejala tersebut sering dianggap sebagai gangguan biasa, sehingga korbannya terlambat menyadari akan datangnya penyakit Lanny Sustrani, 2004:12. Menurut Lanny Sustrani 2004:12 hipertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko timbulnya penyakit jantung. Hipertensi dapat 3 timbul akibat aterosklerosis dan tegangan pada arteri yang dapat menyebabkan tersumbatnya aliran darah Emma S. Wirakusumah, 2002:25. Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa penyakit hipertensi yang tidak terkontrol membuka peluang 7 kali lebih besar bagi penderitanya untuk menderita stroke, 5 kali lebih besar untuk terkena gagal jantung, serta 3 kali lebih besar untuk terkena serangan jantung Rasdi Nawi dkk, 2006:304. Hipertensi masalah kesehatan besar yang menyerang sekitar 20 dari populasi dewasa di sejumlah negara WHO dalam Erna Ristiana dan Siti Fatimah, 2005:16. Populasi penderita hipertensi biasanya memiliki berat badan yang berlebih. Berat badan berlebih akan membuat seseorang sulit untuk bergerak dengan bebas. Jantungnya harus bekerja lebih keras untuk memompa darah agar bisa menggerakan beban berlebihan dari tubuh tersebut. Kegiatan fisik yang dilakukan secara teratur menyebabkan perubahan-perubahan misalnya jantung akan bertambah kuat pada otot polosnya sehingga daya tampung besar dan konstruksi atau denyutannya kuat dan teratur Arisman, 2004:163. Dari uraian alasan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI USIA 45-54 TAHUN STUDY DI WILAYAH KELURAHAN TLOGOSARI KULON SEMARANG TAHUN 2009.

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Aktivitas Fisik, Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Nguter.

3 8 18

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Aktivitas Fisik, Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Nguter.

0 7 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kebiasaan Merokok, Aktivitas Fisik, Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Nguter.

1 9 6

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KELUHAN KLIMAKTERIUM PADA WANITA USIA 45-65 TAHUN Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Tingkat Keluhan Klimakterium Pada Wanita Usia 45-65 Tahun.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KELUHAN KLIMAKTERIUM PADA WANITA Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dengan Tingkat Keluhan Klimakterium Pada Wanita Usia 45-65 Tahun.

0 2 12

Hubungan Antara Konsumsi Kopi Pada Perokok Berat Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngesrep Semarang Tahun 2008.

0 0 1

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA 45-54 TAHUN STUDY DI WILAYAH KELURAHAN TLOGOSARI KULON SEMARANG TAHUN 2009.

0 0 3

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MASA MENOPAUSE DENGAN PERSEPSI KELUHAN MASA MENOPAUSE DI KELURAHAN TLOGOSARI KULON SEMARANG.

0 0 71

Pengaruh Obesitas, Aktifitas Fisik, Merokok, Riwayat Keluarga Terhadap Kejadian Pradiabetes Pada Usia 45 Tahun di Kota Lhokseumawe

0 0 18

HUBUNGAN USIA, GRAVIDA, DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN PREEKLAMSIA DI RSUD WONOSARI TAHUN 2015

0 0 11