Tahanan Dorongan Tahanan dan Dorongan

11

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

Teori-teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori-teori yang berkaitan dalam penelitian ini, meliputi 1 prinsip-prinsip mekanika dalam renang, 2 teknik renang gaya kupu-kupu, 3 kondisi fisik, 4 kekuatan otot tungkai, 5 kekuatan otot lengan, 6 kelentukan sendi panggul.

2.1.1 Prinsip-Prinsip Mekanika dalam Renang Secara Umum

Pengetahuan mekanika yang terdapat dalam gaya-gaya renang harus didasarkan pada prinsip-prinsip mekanika tertentu yang langsung dipakai di dalam renang. Banyak pendapat yang salah mengenai mekanika gaya disebabkan oleh salah pengertian dan penggunaan yang salah dari prinsip-prinsip ini. Prinsip- prinsip mekanika dalam renang ini terdiri atas enam prinsip, yaitu 1 tahanan dan dorongan, 2 keteraturan dalam penggunaan dorongan, 3 penerapan hukum aksi dan reaksi dalam pemulihan, 4 prinsip pemindahan momentum, 5 teori hukum kelipatan, dan 6 daya mengapung Counsilman, 1968:1.

2.1.1.1 Tahanan dan Dorongan

2.1.1.1.1 Tahanan

Setiap saat kecepatan maju seorang perenang adalah hasil dari dua kekuatan. Satu kekuatan cenderung untuk menahannya. Ini disebut tahanan 12 atau hambatan, yang disebabkan oleh air yang didesakkan atau yang harus dibawa serta. Kekuatan yang mendorongnya maju disebut dorongan dan ditimbulkan oleh lengan dan tungkainya Counsilman, 1968:2. Dalam Soejoko 1992:3 secara sederhana dalam renang dikenal ada tiga macam hambatan, yaitu a hambatan dari depan frontal, b hambatan yang berupa gesekan kulit skin friction, dan c hambatan yang berupa kisaran air di belakang perenang. Hambatan depan -------------- Gesekan kulit Hambatan ekor atau pusaran air Gambar 1 Jenis-jenis hambatan Counsilman, 1968:3 1 Hambatan yang datangnya langsung dari depan disebabkan oleh air yang didesak dan dipindahkan anggota badan perenang yang pada gambar di atas digambarkan dengan panah. Jenis hambatan ini sangat penting dipertimbangkan berdasarkan mekanika dari gaya renang. 2 Hambatan yang berupa gesekan kulit digambarkan dengan garis yang putus- putus pada gambar 1. Meskipun jenis hambatan ini penting untuk pesawat terbang, kapal, dan semua benda yang bergerak cepat, tetapi dalam renang kurang begitu besar pengaruhnya. Pernah ada seorang perenang yang mencukur semua bulu-bulu yang ada pada tangan, badan, dan kakinya untuk 13 mengurangi hambatan jenis ini, tetapi hasilnya tidak menunjukkan perbedaan yang meyakinkan. 3 Hambatan yang ketiga yaitu hambatan kisaran air atau sering juga disebut hambatan sedotan di belakang perenang. Hambatan ini disebabkan adanya kekosongan air yang belum tersisi karena posisi badan yang kurang langsung, dengan begitu badan perenang tertarik oleh sejumlah molekul air. Hambatan kisaran ini digambarkan dengan garis-garis lengkung pada gambar 1.

2.1.1.1.2 Dorongan

Dorongan itu adalah daya kekuatan yang mendorong perenang maju yang ditimbulkan oleh lengan perenang dan kadang-kadang oleh tungkainya. Sebenarnya kekuatan ini ditimbulkan oleh kekuatan tekanan yang ditimbulkan oleh tangan dan kaki, ketika tangan dan kaki mendorong ke belakang Counsilman, 1968:6. Dalam Soejoko 1992:7 ada tiga bentuk tarikan lengan yang digunakan dalam renang gaya kupu-kupu yang menghasilkan sejumlah daya dorong, yaitu: 1 Tarikan lengan dengan siku tergantung ditekuk, dan ini merupakan tarikan lengan yang terjelek dan menghasilkan dorongen ke depan sangat kecil. Jenis ini biasanya dilakukan oleh para perenang pemula. Gambar 2 Tarikan lengan dengan siku rendah Counsilman, 1968:9 14 2 Tarikan lengan dengan lurus, dan ini lebih baik dari yang pertama. Tetapi pada gerakan dari A ke B menggunakan tenaga terlalu besar, demikian pula dari D ke E. Di samping itu dorongan dari A ke B akan menyebabkan badan perenang menjadi terangkat ke atas, dari D ke E akan menyebabkan turun. Gambar 3 Tarikan lengan yang lurus Counsilman, 1968:9 3 Tarikan lengan yang benar, merupakan gerakan lengan yang terbaik. Badan tidak mengalami naik turun seperti pada tarikan yang kedua, dan lengan dapat melakukan dorongan ke belakang dengan kuat. Gerakan itu dimulai hampir seperti pada tarikan dengan lengan lurus, kecualiu sikunya lebih tinggi. Siku dibengkokkan selama lengan ditarik, dan hampir lurus pada saat tarikan berakhir. Gambar 4 Tarikan lengan yang benar Counsilman, 1968:10 15

2.1.1.1.3 Posisi Tangan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA DADA PADA ATLET PUTRA BERPRESTASI KLUB RENANG METAL SC METRO TAHUN 2013

1 22 66

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA 50 METER

0 12 74

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA CRAWL 50 METER TAHUN 2011

2 13 85

SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA CRAWL 50 METER TAHUN

1 5 79

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai, Kelentukan Sendi Bahu, dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Kecepatan Renang Gaya Kupu Kupu 50 Meter Pada Atlet Putri Klub Spectrum Semarang Tahun 2011

0 9 97

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI KAYUHAN LENGAN DENGAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA KUPU-KUPU.

0 1 33

PENGARUH METODE LATIHAN STABILISASI TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA PERENANG GAYA KUPU-KUPU.

3 11 41

Sumbangan Kekuatan Otot Lengan, Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan Togok Terhadap Hasil Kecepatan Renang 50 Meter Gaya Kupu-kupu pada Atlet Putri Club Spectrum Semarang Tahun 2011.

0 0 1

Sumbangan Kekuatan, dan Kecepatan Otot Tungkai serta Kelentukan sendi bahu terhadap kemampuan renang gaya Crawl 50 meter pada perenang Klub Tirta Arga Wonosobo Tahun 2011.

0 1 1

(ABSTRAK) HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN SENDI PANGGUL, DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA KUPU-KUPU 50 METER PERENANG KELOMPOK UMUR (KU) I PUTRA PESERTA KEJUARAAN RENANG ANTAR PERKUMPULAN (KRAP) PANTURA JATENG IV TAHUN 20

0 0 2