Analisis Jalur Path Analysis

2.2 Analisis Jalur Path Analysis

Analisis Jalur Path Analysis merupakan pengembangan dari Analisis Regresi, sehingga Analisis Regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari Analisis Jalur. Analisis Jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat bukan bentuk hubungan interaktifreciprocal. Sugiyono, 2007:299 Diagram jalur merupakan gambar dari hubungan yang diasumsikan. Bagi banyak peneliti, gambar lebih jelas mewakili hubungan yang ada dari pada persamaan. Berikut adalah simbol-simbol yang terdapat dalam diagram jalur. Tabel 2.1. Simbol dalam Diagram Jalur Simbol Keterangan Kotak merupakan variabel terukur indikator Ellips merupakan variabel tak terukur laten Variabel yang tidak berada dalam kotak maupun ellips merupakan variabel pengganggu outlier, sedangkan panah satu arah menggambarkan arah pengaruh dari suatu variabel ke variabel yang lain Kurva dengan dua anak panah menggambarkan hubungan dua variabel Diagram jalur merupakan dasar dari analisis jalur untuk estimasi empiris tentang kuatnya setiap hubungan yang tergambar dalam diagram jalur. Untuk ä X ä å ä ä menghitung estimasi kuatnya hubungan dapat digunakan hanya dengan satu matrik korelasi atau kovarians sebagai input. Menurut Supranto 2004, korelasi sederhana antara dua variabel dapat direpresentasikan sebagai the sum of the compound paths connecting these points. A compound path merupakan suatu jalur sepanjang anak panah yang mengikuti tiga aturan: 1 Setelah bergerak maju pada suatu anak panah, jalur tidak boleh bergerak ke belakang mundur lagi, akan tetapi boleh bergerak ke belakang beberapa kali, sebelum bergerak maju lagi. 2 Jalur tidak boleh bergerak melalui beberapa variabel yang sama lebih dari sekali. 3 Seperti hanya boleh mencakup satu kurva anak panah sepasang variabel yang berkorelasi. Sebagai contoh sederhana misalkan kita akan meneliti dua faktor X 1 dan X 2 yang akan mempengaruhi Y dan dinyatakan dalam persamaan regresi linear berganda. Y = b 1 X 1 + b 2 X 2 Gambar 2.1. Diagram Jalur X 1 X 2 Y A C B Untuk mengestimasi koefisien jalur B dan C digunakan korelasi. Misalkan diketahui korelasi antar variabel adalah sebagai berikut: Tabel 2.2. Korelasi Bivariat X 1 X 2 Y X 1 1,0 X 2 0,50 1,0 Y 0,60 0,70 1,0 dari Tabel 2.2 diperoleh: Corr X 1 , X 2 : A = 0,50 Corr X 1 , Y: B + AC = 0,60 Corr X 2 , Y: C + AB = 0,70 Substitusikan A = 50 ke persamaan: B + AC = 0,60 C + AB = 0,70 Maka akan didapat: B = 0,33 C = 0,53 Korelasi antara X 1 dan Y Corr X 1 , Y merupakan dua jalur kausalitas yaitu jalur pengaruh langsung dari X 1 ke Y dan jalur pengaruh tidak langsung dari X 1 ke X 2 kemudian ke Y. Begitu juga dengan korelasi antara X 2 dan Y Corr X 2 , Y merupakan dua jalur kausalitas yaitu jalur pengaruh langsung dari X 2 ke Y dan jalur pengaruh tidak langsung dari X 2 ke X 1 kemudian ke Y. Dengan hanya menggunakan input korelasi maka koefisien persamaan regresi dari X 1 ke Y dapat diketahui sebesar 0,33 dan koefisien persamaan regresi dari X 2 ke Y dapat diketahui sebesar 0,53. Pengaruh langsung X 1 ke Y: B = 0,33 Pengaruh tak langsung X 1 ke Y: AC = 0,37 x 0,53 = 0,27 Pengaruh total X 1 ke Y: B + AC = 0,33 + 0,27 = 0,6

2.3 Analisis Faktor