commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
E. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembangunan telah membawa kemajuan yang pesat di segala bidang kehidupan seperti sektor industri, jasa, properti, pertambangan,
transportasi, dan lainnya. Kemajuan teknologi yang pesat juga menimbulkan perkembangan yang terjadi diberbagai aspek kehidupan salah satunya dengan
semakin berkembangnya teknologi yang digunakan industri untuk penggunaan proses produksi. Namun di balik kemajuan tersebut ada harga yang harus dibayar
masyarakat, yaitu semakin banyak bahaya-bahaya yang akan timbul akibat perkembangan tersebut. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pengendalian
bahaya yang belum dilakukan atau belum dilakukan secara maksimal perlu dikaji ulang oleh setiap industri apabila terdapat tenaga kerja, potensi bahaya, dan faktor
bahaya di tempat kerja perlu adanya implementasi manajemen K3 Tarwaka, 2008.
Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman, selamat, dan
nyaman, serta terbebas dari risiko bahaya yang mungkin timbul dan pada gilirannya perusahaan akan memperoleh pekerja yang sehat dan produktif
Depnaker RI, 2000
commit to user
2
OHSAS 18001:2007 merupakan penyempurnaan dari standar OHSAS 18000:1999. Dalam penyempurnaan OHSAS 18000:1999 pada tahun 2007
diprakarsai oleh British Standard International BSI melalui OHSAS Project Group terdiri dari 42 organisasi di seluruh dunia termasuk Sucofindo
International Certification Service SICS yang kemudian dikenal dengan OHSAS 18001:2007.
Penerapan OHSAS 18001:2007 ini dilakukan untuk melakukan penyesuaian SMK3 di dunia terhadap kondisi penerapan agar lebih applicable.
OHSAS 18001 telah berkembang dan berkesesuaian dengan ISO 9001 tentang Sistem Manajemen Mutu dan ISO 14001 yaitu Sistem Manajemen Lingkungan.
Standar OHSAS berdasarkan metodologi Plan, Do, Check, Action PDCA : a.
Plan, menetapkan sasaran dan kebutuhan proses b.
Do, penerapan proses c.
Check, monitoring dan pengukuran proses d.
Action, tindakan OHSAS 18001:2007 bertujuan agar organisasi dapat mengontrol resiko
K3 dan meningkatkan kinerja K3, OHSAS tidak menjelaskan tentang kriteria spesifik kinerja K3 maupun detail dari spesifikasi untuk desain sistem manajemen
OHSAS 18001:2007 tidak memasukkan persyaratan spesifik dalam sistem manajemen, seperti persyaratan mutu, lingkungan, keamanan, atau manajemen
ekonomi, namun elemen-elemen ini terintegrasi dalam sistem manajemen yang lain.
commit to user
3
PT. Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant yang selanjutnya disingkat menjadi PT. BSINB adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi ban
berbagai tipe kendaraan sekaligus sebagai penyedia ban utama di Indonesia. Dalam proses produksinya tentu saja terdapat faktor-faktor bahaya dan potensi
bahaya yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kecelakaan kerja mungkin terjadi setiap saat dan menimpa siapa saja tanpa diduga yang dapat
menimbulkan cidera yang mengakibatkan cacat bahkan kematian. Standar OHSAS 18001:2007 adalah salah satu standar yang telah dipenuhi oleh PT.
Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant, disamping standar-standar internasional lainnya.
Terdorong akan pentingnya perlindungan terhadap tenaga kerja, aset dan lingkungan, menjaga agar proses bisnis dapat berjalan dengan baik, serta
mengetahui kesesuaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berstandarkan OHSAS 18001:2007 di PT. BSINB yang baru mendapatkan
sertifikasi OHSAS 18001 dalam setahun ini sehingga penulis mengetahui klausul mana saja yang belum dipenuhi ataupun belum sesuai khususnya klausul 4. Maka
berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis mengambil judul
“Implementasi OHSAS 18001:2007 di PT. Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant Jawa Barat”
F. Rumusan Masalah