filsafat khudi masih relevan untuk memberikan solusi terhadap masalah-masalah umat Islam kontemporer Indonesia di atas. Lalu penulis merumuskan judul penelitian
ini dengan “FILSAFAT KHUDI MOHAMMAD IQBAL DAN RELEVANSINYA TERHADAP MASALAH KEINDONESIAAN KONTEMPORER
”.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana latar belakang pemikiran Mohammad Iqbal?
2. Bagaimana filsafat khudi Mohammad Iqbal? 3. Bagaimana relevansi filsafat khudi Mohammad Iqbal dalam konteks
keIndonesiaan kontemporer ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui latar belakang pemikiran Mohammad Iqbal 2. Untuk mengetahui bagaimana filsafat khudi Mohammad Iqbal dalam
membentuk semangat perubahan 3. Untuk menelusuri relevansi filsafat khudi Mohammad Iqbal terhadap
kebutuhan umat Islam Indonesia masa kini kontemporer.
Sementara kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan bacaan dan dijadikan gambaran yang utuh tentang filsafat
khudi Mohammad Iqbal. 2. Sebagai khazanah dan bahan rujukan bagi peneliti lain yang ingin
memperdalam pembahasan tentang pemikiran Mohammad Iqbal. 3. Untuk menjadi topik dan bahan diskusi bagi para cendekiawan muslim, dan
pemikir muslim mengenai realitas yang terjadi di dunia kontemporer ini.
D. Batasan Istilah
Dari judul di atas, ada beberapa istilah yang perlu di batasi pengertiannya agar istilah yang dipergunakan dalam judul tersebut menjadi jelas dan tidak memberikan
salah pengertian maupun tafsiran ganda, istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Filsafat adalah pemikiran yang bersifat rasional, radikal, sistematis dan universal.
22
Dalam pembahasan ini akan di fokuskan kepada pemikiran filsafat Iqbal yang diantaranya membahas Tuhan, manusia dan khudi.
2. Khudi arti harfiahnya ego, self, diri atau individualitas. Ego disini merupakan suatu kesatuan yang riil atau nyata, adalah pusat dan landasan dari semua
kehidupan, merupakan suatu iradah kreatif yang terarah secara rasional.
23
3. Mohammad Iqbal ialah seorang pemabaharu Islam, filosof, penyair besar abad ke-20, dilahirkan di Sialkot, Punjab, Pakistan pada tanggal 09 November
1877. Ia merupakan salah seorang intelektual Muslim yang sangat berperan di
India, terutama dalam memprakarsai berdirinya Pakistan. 4. Relevansi berasal dari kata relevan yang berarti kait mengait, bersangkut paut.
Relevansi adalah hubungan atau kaitan yang berguna secara langsung dengan persoalan yang sedang diteliti.
24
Nantinya akan ditelusuri relevansi teori khudi Mohammad Iqbal dengan keadaan Indonesia kontemporer.
Adapun maksud dari pene litian yang berjudul “Filsafat khudi Mohammad
Iqbal dan relevansinya terhadap masalah keIndonesiaan kontemporer ” ialah suatu
penelusuran ilmiah tentang pemikiran-pemikiran Mohammad Iqbal tentang konsep khudiego yang fenomenal di dunia Islam dan sejauh mana relevansinya di dunia
Islam kontemporer terkhusus di Indonesia.
22
Atang A. Hakim dan Beni Ahmad, Filsafat Umum,Bandung: Pustaka Setia, 2008, hlm. 14
23
Iqbal dan Amien, Pemikiran Politik Islam, hlm. 94.
24
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, hlm. 578.
E. Kajian-Kajian Terdahulu