Daya Pembeda Analisis Butir Soal

2 Membelah atas item-item awal dan item-item akhir yaitu separo jumlah pada nomor-nomor awal dan separo pada nomor-nomor akhir yang selanjutnya disebut belahan awal-akhir. Arikunto 2012: 115 mengungkapkan reliabilitas tes dapat dihitung dengan rumus K-R.20 yaitu: ∑ Keterangan: r 11 : reliabilitas tes secara keseluruhan p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q= 1-p Ʃpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q n : banyaknya item S : standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians

6. Daya Pembeda

Basuki dan Hariyanto 2014: 139 mengungkapkan daya beda atau DP adalah daya yang mampu membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. Pendapat ahli lain, yakni Kusaeri dan Suprananto 2012: 175 mengungkapkan daya pembeda soal adalah kemampuan butir soal dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang belum menguasai materi yang diujikan. Sedangkan menurut Arikunto 2012: 226 daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berkemampaun tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Kusaeri 2014: 107 menungkapkan daya pembeda soal memiliki beberapa manfaat, yaitu: a. Meningkatkan mutu setiap soal melalui data empirik. Berdasarkan indeks daya pembeda, setiap soal dapat diketahui apakah soal itu baik, perlu direvisi, atau dibuang. b. Mengetahui seberapa jauh masing-masing soal dapat mendeteksi atau membedakan kemampuan siswa. Kusaeri dan Suprananto 2012: 176 menemukakan apabila suatu butir soal tidak dapat membedakan kedua kemampuan siswa itu, maka butir soal itu dapat dicurigai adanya kemungkinan: a. Kunci jawaban tidak tepat Kunci jawaban sebagai patokan dalam memeriksa hasil tes terkadang tidak tepat, dalam artian kunci jawaban tersebut malahan salah. Keadaan ini biasanya dipengaruhi oleh kesalahan penulisan ataupun memang kurang dikaji ulang jawaban yang tepat. b. Butir soal memiiki dua atau lebih kunci jawaban yang benar Kualitas jawaban yang baik dalam pengukuran tes memiliki jawaban ganda dapat disebabkan kurang teliti dalam penyusunan soal sehingga perlu diperbaiki. Hal demikian ini tidak layak digunakan sebagai alat evaluasi hasil belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Kompetensi yang diukur tidak jelas Kompetensi yang diberikan dalam pengukuran tes harus dapat untuk mengukur ketercapaian tingkat pemahaman peserta didik terkait materi tertentu. Misalkan kompetensi „memahami‟ hal ini kurang jelas untuk mengukur ketercapaian materi pembelajaran. d. Pengecoh tidak berfungsi Alternatif pilihan jawaban terkadang terlalu mencolok sehingga mudah ditebak oleh testee . Alternatif jawaban harus dibuat secara proporsional dan harus terkait dengan konteks soal yang dipertanyakan. e. Materi yang ditanyakan terlalu sulit sehingga banyak siswa yang menebak Soal tes dibuat dengan tujuan mengukur ketercapaian pemahaman materi peserta didik. Komposisi kriteria soal mulai soal mudah sedang dan sulit harus proporsional. Sehingga soal tersebut memang benar dapat mengkur kompetensi peserta didik, tidak hanya tebak jawaban yang dikarenakan pembagian komposisi tingkat kesulitan. f. Sebagian besar siswa yang memahami materi yang ditanyakan berpikir ada yang salah informasi dalam butir soal. Siswa beranggapan bahwa soal salah informasi, hal ini mungkin dapat terjadi karena penulisan soal pertanyaan ataupun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pernyataan kurang jelas dan menimbulkan persepsi yang berbeda. Sehingga perlu diperhatikan dalam penyusunan soal, penggunaan bahasa harus jelas dan mudah dipahami agar tidak menimbulkan makna ganda. Kusaeri 2014: 108 mengungkapkan bahwa indeks daya pembeda berkisar antara -1 sampai dengan +1. Jika daya pembeda negatif, berarti lebih banyak kelompok bawah peserta tes yang kurang pandai menjawab benar soal dibanding dengan kelompok atas peserta tes yang pandai. Sebaliknya, jika daya pembeda positif, banyak siswa kelompok atas mampu menjawab benar soal dibanding kelompok bawah. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal, semakin tinggi kemampuan soal itu membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang. Sudijono 2011: 398-399 menyebutkan bahwa mengenai teknik analisis daya pembeda item dalam keadaan di mana jumlah pengikut tes adalah cukup besar 100 orang atau lebih daya pembeda item cukup dihitung berdasar 27 pengikut tes kelompok atas dan 27 dari pengikut tes kelompok bawah. Sedangkan pengikut tes yang terletak di antara kedua ujung ekterm itu tidak perlu diikutsertakan dalam perhitungan analisis. Rumus untuk mencari daya pembeda sebagai berikut Arikunto,2012: 228-229: D= Keterangan: J : jumlah peserta tes J A : banyaknya peserta kelompok atas J B : banyaknya peserta kelompok bawah B A : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B : banyaknya peserta keompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ingat, P sebagai indeks kesukaran P B :proporsi peserta kelompo bawah yang menjawab benar Arikunto 2012: 232 menyampaikan interpretasi terhadap hasil perhitungan daya pembeda dapat menggunakan kriteria sebagai berikut: D : 0,00 – 0,20 : jelek poor D : 0,21 – 0,40 : cukup statistifactory D : 0,41 – 0,70 : baik good D : 0,71 – 1,00 : baik sekali exc ellent D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.

7. Tingkat Kesukaran

Dokumen yang terkait

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Pada Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XI Di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 15

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Pada Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XI Di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 15

Analisis butir soal ulangan akhir semester gasal mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS tingkat SMA rayon Bantul tahun pelajaran 2016/ 2017 studi kasus: SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N 2 Banguntapan.

0 1 188

Sistem informasi perpustakaan menggunakan webcam scanner : studi kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 0 167

Sistem informasi perpustakaan menggunakan webcam scanner studi kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

0 0 165

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

1 6 192

ANALISIS KUALITAS SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 164

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XII IPS SMA NEGERI BANYUMAS TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 144

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA N 1 KALASAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 226

ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XII IPS SMA N 1 KALASAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 187