xxx j.
Caption
Iklan yang menyerupai
superimpose
, tetapi dalam iklan
caption
pesan yang digunakan hanya berupa tulisan saja. Biasanya untuk mendukung iklan
property endorsment.
k.
Credit Title
Iklan yang biasanya berupa gambar
still
yang diperlihatkan pada bagian akhir ketika sebuah acara sudah selesai.
l.
Ad Lip
Iklan yang pesannya disampaikan secara langsung oleh penyiar atau pembawa acara.
Ad lip
dapat disampaikan di transisi acara yang satu dengan yang lain dan juga dapat disampaikan oleh pembawa acara tertentu pada segmen
khusus.. m.
Property Endorsment
Dalam saluran televisi apapun yang diperlihatkan dalam layar dapat digunakan sebagai iklan. Biasanya iklan ini merupakan iklan tidak langsung
soft campaign
atau iklan terselubung. Iklan ini merupakan iklan yang berbentuk dukungan sponsor.
Property endorsment
dapat diperlihatkan dengan berbagai properti yang digunakan sebagai kelengkapan siaran maupun berbagai hal yang
dikenakan artis.
1.6.2 Teori Tanda Roland Barthes
Pada abad ke-20 Roland Barthes mengembangkan semiotika. Roland Bartes mengembangkan ketertarikan Saussure mengenai cara kompleks
15
xxxi pembentukan kalimat dan cara bentuk-bentuk kalimat menentukan makna. Roland
Barthes menyebut hal tersebut dengan
order to signification
Kriyantono,2006
:
268. Roland Barthes berpandangan bahwa penandaan dapat berlangsung dalam
satu tahap, dua tahap, atau bertahap-tahap. Penandaan level pertama merupakan tanda yang berupa penanda yang menandai dan petanda yang ditandai, makna
dari penandaan ini disebut makna denotasi. Makna denotasi adalah tingkat penandaan yang menjelaskan hubungan antara tanda dan rujukan pada realitas.
Makna denotasi menghasilkan makna yang eksplisit, langsung, dan pasti. Sedangkan makna konotasi adalah penandaan level dua ataupun berikutnya.
Makna konotasi menjelaskan hubungan antara penanda dan petanda yang di dalamnya terdapat makna yang bersifat implisit dan tersembunyi.
Tabel 1 Peta Tanda Roland Barthes: 1.
signifier penanda
2.signified petanda
3. denotative sign tanda denotatif
4. connotative signifier penanda
konotatif 5.
connotataive signified petanda konotatif
6. connotative sign tanda konotatif
Sumber: Paul Copley Litza Jansz. 1999.
Introducing Semiotics
. NY: Totem Books, hlm. 51.
Dari tabel di atas terlihat bahwa tanda denotatif 3 terdiri dari penanda 1 dan petanda 2. Secara bersamaan, tanda denotatif merupakan penanda konotataif
16
xxxii 4. Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material: hanya jika Anda
mengenal tanda “singa” barulah konotasi seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian menjadi mungkin. Sobur, 2003: 69
Tanda konotatif di dalam konsep Roland Barthes bukan hanya sekedar berupa makna tambahan karena mengandung kedua bagian tanda denotatif..
The signifiers of the connotation are made up of sign signifiers and signified united
of the denoted system
Barthes, 1973: 91. Inilah sumbangan Barthes yang menyempurnakan semiologi Saussure yang berhenti pada tanda denotatif.
Konotasi dan denotasi sering dijelaskan dalam istilah tingkatan representasi atau tingkatan nama. Birowo, 2004: 57
Secara sederhana, denotasi dijelaskan sebagai kata yang tidak megandung makna atau perasaan-perasaan tambahan. Maknanya disebut makna denotatif.
Makna denotatif memiliki beberapa istilah lain seperti makna denotasional, makna referensial, makna konseptual, atau makna ideasional. Sedangkan konotasi adalah
kata yang mengandung arti tambahan, perasaan tertentu, atau nilai rasa tertentu di samping makna dasar yang umum. Kondisi atau makna konotatif disebut juga
makna konotasional, makna emotif, atau makna evaluatif. Sumandiria, 2006: 27- 28.
1.6.3 Kritik Sosial Media Massa