Pathway Manifestasi klinis Komplikasi

F. Pathway

G. Manifestasi klinis

a. Gastritis Akut Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrum, mual, kembung, muntah, merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena, jika dilakukan anamnesis lebig dalam, terdapat riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu.kapita selekta kedokteran jilid 1 edisi ke 3 FKUI hal:492 b. Gastritis Kronik Kebanyakan pasien tidak mempunyai keluhan. Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea, dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan. .kapita selekta kedokteran jilid 1 edisi ke 3 FKUI hal:493

H. Komplikasi

1. Gastritis akut Perdarahan saluran cerna bagian atas SCBA berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syok hemoragik. Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu dibedakan dengan tukak peptik. Gambaran klinis yang di perlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah infeksi helicobactery pylori, sebesar 100 pada tukak duodenum dan 60-90 pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi.kapita selecta kedokteran edisi ke 3 hal :492-493 2. Gastritis kronik Perdarahan saluran cerna bagian atas, ulkus perforasi, dan anemia karena gangguan absropsi vitamin B ₁₂.kapita selecta kedokteran edisi ke 3 hal:493

I. Penatalaksanaan

Pengobatan gastritis meliputi : 1. Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi. 2. Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai. 3. Pemberian obat-obat antasid atau obat-obat ulkus lambung yang lainSoeparman,1999 Gastritis akut Faktor utama adalah dengan menghilangkan etiologinya. Diet lambung, dengan porsi kecil dan sering. Obat-obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung, berupa antagonis reseptor H ₂, inhibitor pompa proton, antikolinergik, dan antacid. Juga ditujukan sebagai sitoprotektor, berupa sukralfat dan prostaglandin. .kapita selekta kedokteran jilid 1 edisi ke 3 FKUI hal:493 Gastritis kronik Pada pusat-pusat pelayanan kesehatan dimana endoskopi tidak dapat dilakukan, penatalaksanaan diberikan seperti pada pasien dengan sindrom dispepsia, apalagi jika tes serology neagtif. Pertama-tama dilakukan adalah mengatasi dan menghindari penyebab pada gastritis akut, kemudian diberikan pengobatan empiris berupa antacid, antagonis H ₂inhibitor pompa proton dan obat-obat prokinetik. Jika endoskopi dapat dilakukan, dilakukan terapi eradikasi kecuali jika hasil CLO, kultur dan PA ketiganya negatif atau hasil serologi negatif. Terapi eradikasi juga diberikan pada seleksi khusus pasien yang menderita penyakit-penyakit lain. Terapi eradikasi diberikan selama 1-2 minggu dengan memperhatika efisiensi biaya. Regimen terapi dibagi 3, tripel, kuadrel, dan dual, namun yag biasa digunakan adalah tripel dan kuadrel. Jika terapi gagal , digunakan terapikuadrel. Pasien dianggap sembuh, hanya jika setelah 4minggu terapi selesai hasil pemeriksaan CLO dan PA negatif, selain itu terapi dianggap gagal. Secara lengkap regimen dan dosis terapi eradikasi. .kapita selekta kedokteran jilid 1 edisi ke 3 FKUI hal:493-494 Pada gastritis, penatalaksanaanya dapat dilakukan dengan medis dan non medis, yaitu sebagai berikut : a. Gastritis Akut 1. Intruksikan pasien untuk menghindari alkohol. 2. Bila pasien mampu makan melalui mulut, anjurkan diet mengandung gizi. 3. Bila gejala menetap, cairan perlu diberi secara parenteral. 4. Bila perdarahan terjadi, lakukan penatalaksanaan untuk hemoragi saluran gastrofestinal. 5. Untuk menetralisir asam gunakan antasida umum. 6. Untuk menetralisir alkhali gunakan jus lemon encer atau cuka encer. 7. Pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat gangren atau perforasi. 8. Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang encer atau cuka yang di encerkan. 9. Reaksi lambung diperlukan untuk mengatasi obstruksi polirus. b. Gastritis Kronik 1. Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien, diet makan lunak diberikan sedikit tapi lebih sering. 2. Mengurangi stress 3. H.pylori diatasi dengan antibiotik seperti tetraciklin ¼, amoxillin dan gram bismuth pepto-bismol.

J. pemeriksaan penunjang