Pencemaran Lingkungan
199
A. Macam-macam Pencemaran dan Penyebabnya
Ada beberapa macam pencemaran, yaitu:
1. Macam-macam Pencemaran Menurut Tempatnya
a. Pencemaran tanah
Gejala pencemaran tanah dapat diketahui dari tanah yang tidak dapat digunakan untuk keperluan fisik manusia. Tanah yang tidak dapat
digunakan, misalnya tidak dapat ditanami tumbuhan, tandus dan kurang mengandung air tanah. Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya
pencemaran tanah antara lain pembuangan bahan sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca,
sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah
dapat berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah.
Pada saat ini hampir semua pemupukan tanah menggunakan pupuk buatan atau anorganik. Zat atau unsur hara yang terkandung dalam pupuk
anorganik adalah nitrogen dalam bentuk nitrat atau urea, fosfor dalam bentuk fosfat, dan kalium. Meskipun pupuk anorganik ini sangat
menolong untuk meningkatkan hasil pertanian, tetapi pemakaian dalam jangka panjang tanpa dikombinasi dengan pupuk organik mengakibatkan
dampak yang kurang bagus. Dampaknya antara lain hilangnya humus dari tanah, tanah menjadi kompak padat dan keras, dan kurang sesuai
untuk tumbuhnya tanaman pertanian. Selain itu, pupuk buatan yang diperjualbelikan umumnya mengandung unsur hara yang tidak lengkap
terutama unsur-unsur mikro yang sangat dibutuhkan tumbuhan dan juga pupuk organik mudah larut dan terbawa ke perairan, misalnya danau
atau sungai yang menyebabkan terjadinya eutrofikasi.
Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam
tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat
berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut.
1 Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya
diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.
Di unduh dari : Bukupaket.com
200
Panduan Pembelajaran BIOLOGI X SMAMA
2 Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukan
proses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya. 3
Membuang sampah pada tempatnya. 4
Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan. 5
Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman. 1
Remidiasi Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah dikenal dengan
remediasi. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui: a
Jenis pencemar organik atau anorganik, terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak.
b Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
c Perbandingan karbon C, nitrogen N, dan fosfat P.
d Jenis tanah.
e Kondisi tanah basah, kering.
f Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
g Kondisi pencemaran sangat penting untuk dibersihkan segerabisa
ditunda. 2
Remediasi onsite dan offsite Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ atau on site dan ex situ
atau off site. Pembersihan on site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,
venting injeksi, dan bioremediasi. Pembersihan off site meliputi penggalian
tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya
yaitu, tanah tersebut disimpan di bak atau tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak atau tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off site ini jauh lebih mahal
dan rumit.
3 Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme jamur, bakteri. Bioremediasi
bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun karbon dioksida dan air. Proses
bioremediasi harus memperhatikan temperatur tanah, ketersediaan air, nutrien N, P, K, perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan
oksigen.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pencemaran Lingkungan
201
Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi: a
Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli di lokasi tercemar dengan penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dan
sebagainya.
b Inokulasi penanaman mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus.
c Penerapan immobilized enzymes.
d Penggunaan tanaman phytoremediation untuk menghilangkan atau mengubah pencemar.
b. Pencemaran air