Tinjauan Pustaka DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

26 f. Efisiensi Efisiensi kulkas dua pintu dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.6. Efisiensi ……………2.6 pada Persamaan 2.6 : COP ideal : koefisien prestasi maksimum kulkas dua pintu COP aktual : koefisien prestasi kulkas dua pintu

2.4 Tinjauan Pustaka

Anwar, 2010 telah melakukan penelitian tentang efek beban pendinginan terhadap performa sistem mesin pendingin. Penelitian ini membahas tentang efek beban pendingin terhadap kinerja sistem mesin pendingin meliputi kapasitas refrigerasi, koefisien prestasi dan waktu pendinginan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan fariasi beban pendingin yang diperoleh dengan menempatkan bola lampu 60, 100, 200, 300 dan 400 watt didalam ruang pendingin. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perfoma optimum pada pengujian selama 30 menit diperoleh pada bolam lampu 200 watt dengan COP sebesar 2,64. Sedangkan untuk waktu pendinginan diperoleh paling lama oleh beban paling tinggi bola lampu 400 watt. Amna 2007 meneliti pengaruh penggantian R-12 dengan R-22 pada mesin pendingin. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penggantian R-22 pada mesin pendingin kompresi uap yang mempergunakan refrigerant R-12 27 mempengaruhui kinerja komponen mesin pendingin. Efek pendinginan, panas buang kondensor dan kerja kompresi yang dihasilkan pada mesin yang menggunakan R-22 lebih besar, namun tidak diikuti dengan laju pendinginan yang cepat. Besarnya nilai ketiga parameter ini dikarenakan besarnya laju aliran massa yang terjadi. Suhu evaporasi yang dapat dicapai R-22 lebih rendah dari pada R-12 karena kurangnya kalor serap air sebagai medium pendingin. Wilis, GR 2013 telah melakukan penelitian yang membandingan prestasi kerja refrigeran R-22 dengan refrigeran R-134a pada mesin pendingin. Penelitian ini membahas perbandingan antararefrigeran R-22 dengan R-134a untuk menentukan refrigeran mana yang lebih baik digunakan, baik dari efek refrigerasi, koefisien prestasi COP dan ramah lingkungan. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada kedua jenis refrigeran, diketahui bahwa karakteristik dari kedua refrigeran berbeda yang berpengaruh pada prestasi kerjanya. R-22 dari segi prestasi kerjanya lebih baik dari R-134a, tetapi R-22 tidak ramah lingkungan sebaliknya R-134a lebih ramah lingkungan tetapi prestasi kerjanya lebih rendah dari R-22. 28

BAB III PEMBUATAN ALAT